- Only You – Extra Part
- Only You – Epilog
- Only You – Chapter 56 (End)
- Only You – Chapter 55
- Only You – Chapter 54
- Only You – Chapter 53
- Only You – Chapter 52
- Only You – Chapter 51
- Only You – Chapter 50
- Only You – Chapter 49
- Only You – Chapter 48
- Only You – Chapter 47
- Only You – Chapter 46
- Only You – Chapter 45
- Only You – Chapter 44
- Only You – Chapter 43
- Only You – Chapter 42
- Only You – Chapter 41
- Only You – Chapter 40
- Only You – Chapter 39
- Only You – Chapter 38
- Only You – Chapter 37
- Only You – Chapter 36
- Only You – Chapter 35
- Only You – Chapter 34
- Only You – Chapter 33
- Only You – Chapter 32
- Only You – Chapter 31
- Only You – Chapter 30
- Only You – Chapter 29
- Only You – Chapter 28
- Only You – Chapter 27
- Only You – Chapter 26
- Only You – Chapter 25
- Only You – Chapter 24
- Only You – Chapter 23
- Only You – Chapter 22
- Only You – Chapter 21
- Only You – Chapter 20
- Only You – Chapter 19
- Only You – Chapter 18
- Only You – Chapter 17
- Only You – Chapter 16
- Only You – Chapter 15
- Only You – Chapter 14
- Only You – Chapter 13
- Only You – Chapter 12
- Only You – Chapter 11
- Only You – Chapter 10
- Only You – Chapter 9
- Only You – Chapter 8
- Only You – Chapter 7
- Only You – Chapter 6
- Only You – Chapter 5
- Only You – Chapter 4
- Only You – Chapter 3
- Only You – Chapter 2
- Only You – Chapter 1
- Only You – Prolog
Seorang pria dengan setelan jas hitamnya memasuki kamar yang didominasi dengan warna gelap. Telinganya disambut oleh suara khas mesin EKG dan sebuah selang infus yang tergeletak disamping. Pria itu memperhatikan grafik pada mesin yang bergerak normal dan infus yang baru diganti. Setelah selesai, pandangannya beralih pada sosok wanita yang tengah tertidur.
Pria itu duduk di samping ranjang dan mata abu-abu miliknya menelusuri setiap lekuk wajah sang wanita. Ada penuh damba dalam tatapan itu dan juga kesedihan.
Wanita itu, pujaan hatinya yang telah mengisi belahan jiwanya. Pertemuan pertama mereka tidak terduga dan di iringi dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. Masih segar dalam benaknya ketika pandangan mereka bertemu. Semuanya dimulai saat mengunjungi negara asal wanita itu.
Penyesalannya adalah tidak berada disampingnya ketika semua itu terjadi. Seharusnya dia tidak membiarkan wanita itu pulang ketika membawanya ke negaranya. Seharusnya dia langsung mengikatnya agar kejadian naas tidak terjadi. Kejadian yang membuat wanita itu tertidur selama lima tahun.
Pria itu tidak pernah berhenti berharap agar wanita itu membuka matanya. Dokter mengatakan bahwa akan sulit bagi wanita itu untuk siuman kembali. Kecelakaan yang dialami wanita itu membentur kepala dan membuatnya terluka parah. Jika wanita itu siuman, keadaannya tidak akan sama seperti dulu lagi.
Saat tengah mengenang masa lalu, pintu kamar terbuka memunculkan seorang wanita berambut pirang. Wanita itu mengenakan seragam seorang maid yang berwarna hitam putih. Dengan langkah teratur, maid itu masuk ke dalam ruangan dan menegur pria itu.
“Sudah waktunya. Kau tidak bisa berlama-lama disini.” Ada nada memerintah yang terselip dalam ucapan maid itu.
Pria itu tampak tidak peduli dengan teguran yang diberikan dan terus menatap wajah wanita yang tertidur. Maid itu hanya mendesah keras melihat kekeras kepalaan si pria.
“Sebentar lagi. Biarkan aku melihatnya sebentar saja. Setelah itu aku akan pergi.”
Mendengar nada memelas dari pria itu, membuat hati sang maid luluh. Pria itu jarang meminta sesuatu dan untuk pertama kalinya dia meminta. Maid itu melirik ke arah wanita yang tertidur dan menepuk pelan bahu pria itu.
“Baiklah.” Maid itu pergi meninggalkan ruangan dengan langkah yang sama.
Setelah kepergian maid, pria itu menggenggam tangan sang wanita dan mencium bibirnya. “Aku akan kembali lagi. Saat itu aku harap kau telah membuka matamu,” ucap sang pria. Ucapan yang selalu diulangnya setiap kali meninggalkan sang wanita.
Dengan berat hati pria itu melepas genggamannya dan berjalan ke arah pintu. Sebelum menutupnya, pria itu menatap ke arah wanita itu sekali lagi dan menutupnya.
.
.
.
.
.
*EKG = Elektrokardiogram, Mesin perekam jantung
Baca Parts Lainnya Klik Di sini
- Only You – Extra Part
- Only You – Epilog
- Only You – Chapter 56 (End)
- Only You – Chapter 55
- Only You – Chapter 54
- Only You – Chapter 53
- Only You – Chapter 52
- Only You – Chapter 51
- Only You – Chapter 50
- Only You – Chapter 49
- Only You – Chapter 48
- Only You – Chapter 47
- Only You – Chapter 46
- Only You – Chapter 45
- Only You – Chapter 44
- Only You – Chapter 43
- Only You – Chapter 42
- Only You – Chapter 41
- Only You – Chapter 40
- Only You – Chapter 39
- Only You – Chapter 38
- Only You – Chapter 37
- Only You – Chapter 36
- Only You – Chapter 35
- Only You – Chapter 34
- Only You – Chapter 33
- Only You – Chapter 32
- Only You – Chapter 31
- Only You – Chapter 30
- Only You – Chapter 29
- Only You – Chapter 28
- Only You – Chapter 27
- Only You – Chapter 26
- Only You – Chapter 25
- Only You – Chapter 24
- Only You – Chapter 23
- Only You – Chapter 22
- Only You – Chapter 21
- Only You – Chapter 20
- Only You – Chapter 19
- Only You – Chapter 18
- Only You – Chapter 17
- Only You – Chapter 16
- Only You – Chapter 15
- Only You – Chapter 14
- Only You – Chapter 13
- Only You – Chapter 12
- Only You – Chapter 11
- Only You – Chapter 10
- Only You – Chapter 9
- Only You – Chapter 8
- Only You – Chapter 7
- Only You – Chapter 6
- Only You – Chapter 5
- Only You – Chapter 4
- Only You – Chapter 3
- Only You – Chapter 2
- Only You – Chapter 1
- Only You – Prolog
Oke, menarik.
Yakkk….prolognya menarik
baru baca prolog yg menarik thor
Baru tahu ada cerita semenarik ini vit blog. Telat banget.
Menarik nih
Seruhhh dan menarik semangatt
Udah pernah bacaaa….tapi canduuu pen baca lagiiii
Mulai baca lagi
Masih mencari cerita lain dari vitamin yang pas di seleraku
Tks ya kak udh update.
Wahhh