Azhuras Bride

Azhura’s Bride Part 7: Kau isteriku, dan Aku Tidak Mau Ditolak

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

projectsairaakira Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

3,266 votes, average: 1.00 out of 1 (3,266 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...
Baca Parts Lainnya Klik Di sini

azhuras-bride2

“Melamarku?”,

Tanpa sadar Armenia memundurkan langkahnya sekali lagi hingga punggungnya menabrak dinding. Mata emasnya yang indah membelalak tak percaya, memandang sang ayah dan lelaki asing itu berganti-ganti.

Armenia setengah berharap bahwa ayahnya hanya bercanda, tetapi ekspresi sang ayah menunjukkan hal yang sebaliknya. Dan bahkan…. kata-kata ayahnya berikutnya malahan semakin menegaskan betapa seriusnya hal ini,

“Ibumu dulu adalah salah satu perempuan dari suku pemburu di seberang sungai Garaya. Zhura Al Gul adalah putera dari kepada suku, keturunan langsung bangsawan dari petinggi Garaya, dan beliau sudah dijodohkan denganmu sejak kecil. Beliau sekarang kemari untuk memenuhi perjanjian pertunangan dulu, dengan melamarmu untuk menjadi isterinya.” Daika menghentikan kata-katanya dan menatap wajah Armenia yang tampak pucat pasi.

Daika itu mengerutkan keningnya dengan cemas ketika menyadari betapa pucatnya Armenia, “Kau tidak apa-apa Armenia? Hal ini mungkin terlalu tiba-tiba untukmu….”

Sebelum Armenia sempat memberikan jawaban, lelaki asing itu membuka mulutnya dan menyela,

“Mungkin kau  bisa meninggalkanku berdua dengan Armenia, Daika.” Zhura Al Gul menyela kalimat Daika dengan suara yang tenang tetapi penuh wibawa.

Dan sekali lagi, meskipun hanya sekejap, Armania melihat bahwa sang ayah tampak menahan diri untuk tidak bersujud di depan lelaki itu.

Armenia mengawasi dalam diam meskipun benaknya bertanya-tanya. Kenapa ayahnya bersikap begitu hormat kepada lelaki itu? dan kenapa Zhura Al Gul juga bersikap arogan dengan kata-katanya yang seolah sedang berbicara dengan pelayannya? Apakah karena posisi lelaki itu sebagai anak kepala suku dan keturunan langsung bangsawan tertinggi yang membuatnya otomatis berkedudukan lebih tinggi dibanding yang lain?

Daika sendiri sedikit menganggukkan kepalanya menanggapi kata-kata Zhura Al Gul, lalu menatap Armenia kembali,

“Zhura Al Gul benar, ayah akan memberi kesempatan kalian berdua bercakap-cakap tanpa ada gangguan. Mungkin Zhura Al Gul bisa menjelaskan secara langsung dengan lebih baik.” Dan kemudian, tanpa kata-kata sendiri, sang ayah langsung beringsut pergi meninggalkan Armenia dan lelaki asing itu berduaan.

***

Ketika ditinggalkan hanya berduaan, Armenia melemparkan pandangannya kepada sosok tinggi di depannya dengan ragu.

Lelaki itu hanya berdiri diam di sana, mengawasi Armenia dengan mata emasnya yang dalam, dan hanya tersenyum tipis ketika Armenia memalingkan matanya, tak tahan ditatap seperti itu.

“Mari kita bicara di luar.” Zhura Al Gul bergerak, menghela Armenia ke arah pintu sehingga otomatis Armenia mengikutinya.

Mereka berdiri di teras rumah kayu itu lalu lalu berjalan menuruni tangga batu menuju rerumputan hangat di kaki mereka. Matahari bersinar cerah hari ini, mengeringkan embun-embun pagi yang menggelayuti dedaunan, sisa dari hujan deras semalam.

Langitpun tampak biru begitu cerahnya sehingga hampir berwarna putih, dan matahari bersinar tanpa ada halangan, tampak begitu besar seperti sebuah koin emas raksasa di ujung langit.

Zhura Al Gul berjalan meninggalkan Armenia di belakangnya dan melangkah mendekati kuda hitamnya yang masih berdiri dengan setia tanpa diikat di samping halaman rumah, sehingga mau tak mau Armenia mengikutinya.

Kuda hitam itu sangat besar dan berotot, tingginya punggungnya bahkan lebih dari tinggi kepala Armenia. Keempat kakinya ditumbuhi bulu beriap-riap berwarna hitam yang tampak sehalus sutera, sementara surainya sendiri begitu panjang sehingga hampir menutupi keseluruhan lehernya. Kuda itu bermata biru, dan mengeluarkan suara ringkikan senang ketika majikannya mendekat.

Armenia tidak pernah melihat kuda seperti ini sebelumnya, dia terpesona ketika melihat kuda ini dari kejauhan dan bahkan dia lebih terpesona lagi ketika melihat kuda ini dari dekat. Mungkin kuda ini, sama seperti pemiliknya adalah kuda dari ras unggulan yang hanya dinaiki oleh kaum bangsawan. Meskipun berwarna hitam legam, bulu-bulu kuda ini tampak berkilat sehat tertimpa cahaya matahari, dan Armenia menahan keinginannya untuk menyentuh surai kuda itu yang tampak lembut serta menyenangkan untuk disentuh.

Zhura Al Gul mengelus leher kudanya, kemudian menoleh ke arah Armenia,

“Kau ingin menyentuhnya?” tanyanya sambil tersenyum lembut.

Armenia sedikit ragu, mulanya dia menyangka Zhura Al Gul akan langsung membahas tentang lamaran mereka. Tetapi sekarang lelaki itu bersikap seolah-olah melupakan pembahasan penting tersebut dan malahan melakukan hal-hal lain yang tidak berhubungan.

Armenia mengerutkan keningnya dan menatap Zhura Al Gul yang masih menunggu jawabannya, dan kemudian dia memutuskan akan mengikuti arah permainan lelaki asing ini.  Armenia menganggukkan kepalanya dan melangkah dengan hati-hati, mendekat ke arah kuda yang besar itu, lalu berdiri diam, menatap Zhura Al Gul dan terdiam, tidak tahu harus berbuat apa.

Zhura Al Gul terkekeh melihat kecanggungan Armenia, diraihnya jemari Armenia dengan lembut dalam kungkungan jemarinya yang kokoh dan kuat, lalu diletakkannya tangan Armenia di punggung kuda hitam yang besar itu,

“Jangan takut, Baraga tidak akan menggigitmu. Nama kuda ini, Baraga, eluslah dia, dia sangat suka dielus, apalagi oleh perempuan  sepertimu.” Sambil bergumam begitu, jemari Zhura Al Gul yang kuat dan belum dilepaskan dari Armenia, menggerakkan tangan Armenia membentuk gerakan elusan.

Memang… bulu baraga sangat lembut, rasanya luar biasa, terasa ringan seperti kapas halus, tebal dan menenggelamkan jari-jarinya, pun hangat dan terasa sangat enak disentuh. Tetapi ada sensasi sentuhan lain yang malahan begitu mempengaruhi Armenia, telapak tangan Zhura Al Gul yang menangkup jemarinya terasa panas, kuat tetapi sekaligus nyaman, hingga Armenia sendiri tidak ingin melepaskannya.

Dan mereka berdua berdiri disana, berdampingan dengan kedua jemari menyatu, mengelus kuda hitam bersurai panjang yang tampak tenang dan damai, mungkin terpengaruh oleh suasana magis di sekelilingnya.

“Kau pasti sangat terkejut.” Suara Zhura Al Gul langsung memecahkan suasana magis yang melingkupi mereka, lelaki itu melepaskan jemarinya dari Armenia, membuat Armenia kehilangan sentuhan panas yang menjalari tubuhnya.

Dengan gugup Armenia meremas-remas jemari tangannya, mencoba menenangkan diri.

“Tentu saja. Aku tidak mengenalmu sebelumnya.” jawabnya cepat

Zhura Al Gul tersenyum, “Kau bisa memanggilku Zhura sebagai permulaan.” Matanya yang keemasan tampak membara, “Ya. Kau memang tidak mengenalku, tetapi aku sudah menunggumu sejak lama, Armenia.”

“Menungguku?” Armenia mengulang perkataan Zhura Al Gul sambil membelalakkan matanya, bingung dengan kesan misterius yang ditampilkan lelaki itu. “Apakah… apakah kau sudah tahu mengenai pertunangan ini sejak lama?”

Ada sinar geli yang berbinar di mata Zhura Al Gul ketika mendengar pertanyaannya, entah kenapa.

Lelaki itu bahkan tidak bisa menahan sudut bibirnya yang naik penuh ironi ketika berbicara.

Sudah lama sekali, Armenia, begitu lama sampai kau sendiri mungkin tidak bisa membayangkannya.” Lagi-lagi ada nada misterius di sana. “Aku dijanjikan untuk menikahimu di usiamu yang ke tujuh belas.” Zhura Al Gul menggerakkan jemarinya, menyapu sedikit rambut Armenia dengan lembut, “Dan aku datang kemari untuk menagih janji itu.”

Kata-kata Zhura Al Gul terdengar seperti sebuah titah yang tak terbantahkan dari sang Raja. Lelaki ini sepertinya selalu terbiasa dipatuhi, selalu terbiasa mendapatkan apa yang diinginkannya….

Tiba-tiba saja, Armenia merasakan dorongan untuk melawan kehendak lelaki itu,

“Bagaimana kalau aku tidak mau menikah denganmu?” jawabnya cepat, sedikit menantang.

Mata Zhura Al Gul menyipit dan seketika membara oleh kemarahan, Lelaki itu tiba-tiba saja tampak begitu berbahaya hingga Armenia merasa menyesal telah menantangnya.

Tubuh Zhura Al Gul tampak mengancam ketika lelaki itu melangkah maju, mendekati Armenia, membuat Armenia memundurkan langkahnya lagi ketika merasakan dorongan untuk melindungi dirinya.

Zhura Al Gul berhenti, dan mengamati Armenia, menyadari bahwa perempuan itu ketakutan, lalu seberkas senyum tipis muncul di bibirnya, berlawanan dengan matanya yang bersinar mengancam.

“Aku terkadang bisa murah hati kalau aku mau.” Suaranya lembut dan tenang, tetapi entah kenapa jantung Armenia berdegup cemas. Zhura Al Gul mengulurkan tangannya dan kali ini, entah tertahan oleh kekuatan apa, Armenia tidak bisa bergerak, membiarkan ujung jemari kuat lelaki itu menyentuh sisi rahangnya dengan lembut, lalu jemari itu merayap naik ke atas hingga menangkup seluruh sisi pipinya dengan sentuhan seringan bulu, “Tetapi aku sangat menginginkanmu Armenia, dan aku sedang tidak ingin bermurah hati. Jadi, jika aku tidak bisa mendapatkmu, akan kubuat seluruh dunia ini menanggung derita karena kemarahanku atasmu.”

Armenia terpaku mendengar kata ancaman yang sedikit menakutkan itu, dan dia masih terpaku di sana, sedikit terkesiap ketika Zhura Al Gul tiba-tiba saja membungkukkan tubuhnya dan menundukkan kepalanya, kemudian dengan lembut mendekatkan bibirnya ke bibir Armenia.

Dan kemudian mengecupnya dengan lembut…. amat sangat lembut. Bibir lelaki itu terasa keras sekaligus halus, panas dan menghantam seakan lumer diantara pertautan bibir mereka, dan menyisakan kemanisan madu yang luar biasa yang melumuri bibir Armenia. Lelaki itu melumat bibir Armenia dengan begitu ahli dan penuh kerinduan, seakan-akan sudah menunggu seumur hidupnya untuk melakukan ini.

Ciuman itu singkat, tetapi ketika Zhura Al Gul selesai, tubuh Armenia serasa lumer, meleleh seperti cairan panas hingga dia terhuyung kehilangan keseimbangannya.

Jemari tangan Zhura Al Gul menahan pundak Armenia dengan kokoh, bibirnya menyisakan senyum di sana ketika melihat reaksi Armenia.

“Kau milikku, Armenia. Isteriku. Dan aku…. tidak pernah dan tidak ingin ditolak.” Lelaki itu menekankan kata-katanya seolah itu adalah sebuah perintah yang tak terbantahkan, lalu dengan gerakan cepat menaiki kudanya, membungkukkan badannya sedikit dari atas kudanya kepada Armenia untuk berpamitan, lalu memacu kudanya membalikkan badan, dengan cepat berderap meninggalkan Armenia ke arah hutan.

Armenia masih berdiri di sana beberapa lama, sampai sosok Zhura Al Gul menjadi titik hitam di kejauhan, lalu menghilang ditelan rimbunan pepohonan hutan Garaya.

Jemarinya bergetar ketika bergerak menyentuh bibirnya. Kehangatan di sana masih tersisa. Zhura Al Gul telah mencium bibirnya, dan rasanya seolah-olah lelaki itu telah mengklaim kepemilikannya dengan meninggalkan cap panas di sana….

***

“Siapa sebenarnya Zhura Al Gul itu, ayah?” Armenia duduk di meja dapur, menatap cemas ke arah Daika yang sedang menyibukkan diri dengan susu panas yang diaduknya di dalam panci tanah liat di atas api perapian.

Daika hanya menolehkan kepalanya sedikit ketika menanggapi pertanyaan Armenia, “Beliau adalah calon suamimu sejak lama, Armenia. Perjanjian itu sudah dibuat jauh sebelum dirimu dilahirkan.”

Armenia mengerutkan keningnya, “Siapa yang membuat perjanjian itu, ayah? Apakah keluarga ibu? Kalau dia dari keluarga bangsawan, kenapa dia dijodohkan dengan rakyat jelata sepertiku?” Ayahnya tadi menyebut bahwa ibunya berasal dari suku pemburu, dan Armenia berpikir mungkin keluarga ibunya yang telah membuat perjanjian pernikahan ini. Armenia bertanya-tanya kenapa bisa dirinya yang dijodohkan dengan bangsawan setinggi Zhura Al Gul.

Daika menghela napas panjang, sejenak hening seolah tidak tahu harus berkata apa. Kemudian beranjak, mengangkat susu panas di panci yang sudah mendidih dan meletakkannya di meja dapur, susu itu akan didinginkan hingga setengah hangat untuk kemudian diolah kembali.

Daika lalu duduk di seberang meja Armenia, mengulurkan tangannya dan menggenggam lembut jemari Armenia.

“Armenia janganlah kau mempertanyakan semua ini, terimalah ini sebagai sebuah takdir yang harus kau jalani. Apapun alasan yang terjadi sebelumnya, yakinlah bahwa pernikahan ini adalah yang terbaik yang sudah ditakdirkan untukmu. Zhura Al Gul berasal dari kalangan yang termulia, dan kau adalah perempuan yang sangat beruntung karena dia akan melindungimu sepenuh hatinya ketika kau menjadi isterinya.

***

Di ujung sebuah gunung yang tandus dengan nuansa gelap, berdiri sebuah istana megah yang dipenuhi bayang-bayang kegelapan. Warna hitam pekat melingkupi seluruh kawasan itu, tanahnya berwarna gelap sehingga nyaris hitam, pepohonan yang tumbuh di sana adalah pepohonan kubikh, pohon yang sangat beracun dari ujung daunnya sampai ke akarnya dan karena muatan racunnya yang sangat banyak, hampir seluruh sisi pohon itu berwarna hitam.

Pepohonan Kubikh biasanya sangat jarang tumbuh di hutan Garaya dan hanya ada satu atau dua saja, itupun hanya ada di tengah-tengah hutan lebat Garaya yang sulit dicapai oleh kaum awam. Menurut mitos, pohon Kubikh ini membutuhkan energi gelap dari kematian untuk dapat tumbuh subur, karena itulah meskipun terkenal sebagai bahan racun yang sangat ampuh, pohon ini sangat sulit ditemukan. Para ahli racun biasanya harus menembus hutan lebat yang tidak terjamah untuk menemukan pohon ini, dan jika mereka menjualnya, biasanya harganya jadi sangat mahal mengingat sangat sulit mendapatkannya.

Tetapi di perbukitan ini, di kawasan terlarang yang belum pernah tersentuh manusia ini, seluruh tanahnya  ditumbuhi pohon Kubikh hingga tampak seperti selimut hitam yang menghampar tanpa batas. Cahaya seakan enggan berbagi dengan kawasan itu, hingga suasananya selalu gelap, pekat seperti malam.

Meskipun begitu, di dalam istana megah yang terbuat dari batu hitam itu, ada kehidupan…..

Kehidupan di istana itu berjalan seperti biasa, layaknya sebuah kerajaan dengan berbagai mahluk yang bergerak keluar masuk menjalankan tugasnya. Sayangnya, mahluk-mahluk itu bukanlah manusia. Penampilan mereka sangat menakutkan jika dibandingkan dengan manusia, dengan tubuh bersisik seperti ular, tanduk tajam di kepala mereka, cakar-cakar panjang di tangan mereka, dan ekor berduri yang sangat beracun di belakang tubuh mereka.

Mahluk itu disebut Azalel yang artinya adalah ‘pesuruh kematian’. Bagi kalangan manusia, Azalel hanyalah mahluk mitologi di dalam dongeng-dongeng anak kecil yang diceritakan secara turun temurun,kadang-kadang digunakan untuk menakuti orang-orang. Bagi manusia, Azalel hanyalah mitos, karena Azalel memang tidak pernah menampakkan diri didepan manusia, tugas Azalel hanyalah melayani ‘Sang Kematian’ kalaupun mereka harus muncul di dunia manusia atas perintah ‘Sang Kematian’, biasanya mereka berubah wujud menjadi manusia.

Ya, istana gelap pekat dan menakutkan ini berada di bawah kekuasaan dewa terkutuk yang sering disebut sebagai ‘Sang Kematian’.

Dan saat ini, ditengah istana dingin yang gelap pekat, sosok ‘Sang Kematian’ sedang duduk dengan tenang, memejamkan mata diatas singgasananya yang dipenuhi batu-batu permata gelap, dewa itu tampak seolah sedang tidur dengan tenang, meskipun seluruh inderanya sedang terjaga sempurna. ‘Sang Kematian’ sedang menidurkan raganya untuk waktu yang lama, menunggu saat yang tepat untuk terbangun.

Di depannya, salah seorang pelayan tertingginya sedang membungkuk memberi hormat, dan bergumam dengan suara rendah, seolah berbisik.

“Besok adalah hari ulang tahun perempuan itu yang ketujuh belas.” Pelayan itu melaporkan informasi yang diperolehnya dengan penuh hormat, lalu menatap ‘Sang Kematian’.

Sang Kematian bergeming. Sosok lelaki yang mengenakan jubah hitam panjang itu tampak tidak bergerak dari singgasananya dan tidak memberikan reaksi, bagaikan patung di atas singgasananya,

“Pendeta tertinggi Garaya sedang mempersiapkan upacara persembahan puteri Khaeva kepada Azhura Kahn. Setelah upacara persembahan itu, maka pengantin sang Azhura akan berguna bagi kita.” sambung sang pelayang sambil menatap sosok ‘Sang Kematian’, dan menunggu, matanya dengan awas menanti gerakan sekecil apapun dari junjungannya..

Kalimat terakhir itu membuat sosok ‘Sang Kematian’ sedikit bereaksi, matanya yang seolah tertutup kemudian terbuka, menampakkan bola mata hijau yang cemerlang.

Ya, semua orang ketakutan kepada ‘Sang Kematian’, dia diceritakan sebagai sosok yang sangat menakutkan, kehadirannya selalu berhubungan dengan kematian umat manusia, karena tugasnya adalah menjaga dunia bawah, dunia kematian yang mengerikan.

Tetapi mungkin tidak akan ada manusia yang menyangka bahwa sosok sang kematian sendiri sangatlah tampan, matanya berwarna hijau terang yang mempesona, rambutnya  berwarna perak berkilauan, dibiarkan memanjang dengan anggun hingga melewati pundaknya.

Setiap orang yang melihatnya pasti akan berpikir bahwa penampilan sang Kematian malah lebih bisa dikatakan seperti penampilan malaikat yang amat sangat sempurna. Apalagi dengan senyum dingin di bibirnya sekarang, senyum yang cahayanya tidak sampai ke matanya,

“….. Dan setelah itu, aku akan bisa membunuh Azhura Kahn.”

Sang Kematian bergumam dengan suaranya yang halus bagaikan bisikan yang dialirkan oleh semilir angin, suara itu pelan, tetapi membuat bulu kuduk berdiri karena seperti menyimpan janji-janji mengerikan di balik kata-katanya….

***

Azhura Kahn membuka matanya. Sinar merah di bola matanya menyala terang, membuat sosoknya menjadi tampak menakutkan. Sang Mahadewa berdiri dan menatap ke arah perbukitan gelap tak bercahaya yang berada begitu jauh dari tempatnya berada. Perbukitan itu hanya bisa dilihat dari mata batinnya.

Ancaman itu terdengar hingga ke telinganya…..

Suara yang berbisik di telinganya itu sudah sangat lama tidak didengarnya, tetapi dia masih tetap mengenalinya.

Suara itu adalah suara ‘Sang Kematian’  yang bangkit dari singgasananya setelah beribu tahun lamanya. Dan sepertinya, ‘Sang Kematian’ telah bangkit untuk menuntut balas.

 

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

KONTEN PREMIUM PSA


 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

252 Komentar

  1. Finally, nyampe juga di ujung. Fuuhh :yes:

  2. Sukaa sama ceritanya buat penasaran hehe :yahoo:

  3. Aaa gak bosen baca ceritanya :yahoo:

  4. ely_siregar menulis:

    Wihhhhhhhhhhh….Yazza mulai menampakkan diri

  5. amaterasuyuki menulis:

    emang kesampaian ya?

  6. Langsung Baper :heart: :yahoo:

  7. welcome to Home sang Dewa kematian :yahoo:

  8. welcome sang kematian… :yahoo:

  9. asiikkkk

  10. ciyee ms yazza sudah hadir …
    BTW happy wedding yah buat armenia dan azhura

  11. Makin intens n tegang….

  12. jungsoopark01 menulis:

    :yahoo:

  13. konflik dan tokoh baru mulai muncul

  14. namelessnav menulis:

    kalau aku jadi Armenia aku ga akan pikir dua kali untuk terima lamaran Zhura haha ;-)

  15. Bergidik ngeri jadinya …. :cry:

  16. azhura maksa, kalo armenianya gak mau sama aku aja bang Az :rose:

  17. Nia tralala menulis:

    kenapa gk azhura aja yg rambutnya perak..

  18. pratiwi120390 menulis:

    Hohoho.. Semakin menarik.. :rose:

  19. azzhaurakazumi menulis:

    Hororrr wkkkk

  20. Duh dewa kematiannya udh bangkit tuh mau memenuhi janji kematian azura kahn.. Tidaakk

  21. demetra_uniq menulis:

    Si sang mahadewa meskipun duh njelma jd manusia…. tetep aja sifat aslinya nggak berubah… otoriter dan pemaksa… sesuatu yg dia inginkan harus ia dptkan,,, sesuatu yg udh iya dapatkan berusaha iya pertahankan.. suka suka suka

  22. indahsariputrip menulis:

    SWEET MOMENTS. HIHIHI
    EMOT CIUM… MANA EMOT CIUM WAKAKAKA :yahoo: :yahoo: ;-)

  23. indahsariputrip menulis:

    SI TAMVAN, SANG DEWA KEMATIAN. YAZZA! :rose: :rose: :rose:

  24. Dewa kematian aja cakep jd dilema milih dewa kematian apa dewa azhura…. :unsure: :unsure:
    Wkwkwk ngarep bagt dipilih
    Mak pletakkkkk tepok jidat

  25. Akhirnya dewa azhura bisa ketemu langsung sama armenia,, :heart:
    Ada hubungan apa antara dewa azhura sama sang kematian?,, makin penasaran :yahoo:

  26. Wooooo ,,,, mulai seruuu

  27. :rose:

  28. AprillianiDwi menulis:

    :YAZZA : i’m coming….,

    Tu si Azhura ttp tidak bisa menghilangkan aura kekuasaannya deh…waktu melamar n bicara ma Armenia ttp kayak memberi perintah…. Tp Armenia jg berani walaupun luluh n terpesona ma ciuman Azhura….

  29. Shin Sooyeon menulis:

    Always azhura yg pemaksa dan tidak suka dibantah
    First kiss dalam keadaan armenia sadar :*
    Dan yazza sudah bangun
    Trouble is coming!

  30. Ohohh firs kissss :AIKO

  31. funnypa1000 menulis:

    Yah bok kalo mo ngelamar itu kata-katanya manis dikit…lha iki ngelamar malah merintah…sapa yang lansung mau :TERPURUK

  32. Aneh emanggg, tapi aku sukanya sama the king of devil :KETAWA wkwkwk

  33. kalau aku yang dilamar pasti aku jawab “oke mas, saya terima! dimana nikah nya? udah pesen Katering? siapa” ajha yang diundang? “

  34. itu azhura mau ngelamar atau mau ngapa -__- mlah buat takut kayak gitu mungkin gen mahadewa udah over….kayaknya kecantol sm yazza oh god kenapa tokoh laki di cerita menggoda semua

  35. knapa yah saya merasa ini lama bgt? Lma bgt azhura ama armenia bersatunya

  36. Lamaran penuh ancaman ditutup dengan ciuman..
    Hahaha..
    Diawal dibuat takut, diakhir dibuat meleleh..
    Juara ?
    proses pernikahannya bakalan kaya apa ya.. ?
    Dan sang kematian pun telah menyiapkan rencananya..

  37. Ceritanya good :LETNANPARIS :AIKO

  38. syahrianti menulis:

    Dewa kematian :SETRUM

  39. listia4545 menulis:

    “Kau milikku, Armenia. Isteriku. Dan aku…. tidak pernah dan tidak ingin ditolak.” so posesif

  40. Kira kira lebih tampan siapa ya ‘sang kematian’ atau Azhura kahn? Jadi bingung gimana ngebayanginnya wkwk Tapi okelah rambut silver biasanya rada rada badboy (?)

  41. Kira2 azhura bakal mati gak yah?
    Penginnya c jangan… :AIKO

  42. adrianadreamerxx menulis:

    Aku suka banget sama cerita kakak , jalan ceritanya lancar plus imajinasainya dapet bnget .
    Tapi ada satu masalah kak author, semua cerita kakak alurnya sama; selalu diawali tokoh utama cowok yg brkuasa, keji, dan tampan , yang kadang2 diceritain gk punya perasaan, tiba2 muncul tokoh utama cewek yp polos, sederhana, dan baik hati, yg entah kenapa si cowoknya langsung obsesif atau jatuh cinta dalam banget sama si cewek . ketika saya baca azhura khan saya langsug suka ( walaupun terkadang ada kalimat yang terus diulang -ulang sampai saya jadi bosan, seperti mata emasnya yang indah atau auranya yang agung) moga kakak gk tersinggung, saya cuma mau memberi saran, semangat terus nulisnya kakak

  43. dan konflik pun di mulai…

  44. Tambah penasarn..

  45. :PATAHHATI

  46. Ngebayangin dewa kematian yang gantengg duhh

  47. Ada first kiss Armelia, trs sang kematian yg ganteng, Azhura yg protektif dan ga mau dibantah duhhh semakin seruuu

  48. andinioktsyarisa menulis:

    dewa kematiannya cepat amat bangkit,, gak rela udah mau ada konflik
    Moga armenia gak ketahuan kalau dia sebenarnya istri azhura

  49. Wkwkwk ngelamarnya maksa. Masa nggak boleh nolak. Eh tapi kalau yang ngelamar ganteng gitu sebaiknya jangan ditolak :KETAWAJAHADD

    sang kematian sang kematian sang kematian muncullah muncullah :demidewa! :tebarbunga :tebarbunga :tebarbunga

  50. MayuriKanzawa menulis:

    Biar melamarnya maksa kya itu tetap nomor 1 dah azhura kahn dihatikuu

  51. :YUHUIII

  52. Nah Loh….. :CURIGAH

  53. Jeng jeng jeng jeng :BAAAAAA

  54. Kangen Azhura sama Armenia :bearhelanapas

  55. :YUHUIII

  56. Nggak kebayang berapa banyak musuh Azhura yg mengincar Armenia…

  57. Dewa kematian yg menyeramkan
    :aaaKaboor

  58. :AKUGAKTERIMA

  59. khukhukhu ketawa jahat :KETAWAJAHADD

  60. Armenia sang dewa sedang tidak ingin di tolak so terima aja deh lamarannya :BAAAAAA
    Dewa kematian datang juga akhinya :KAGEET
    Cuzzz baca part selannjutnya :aaaKaboor

  61. Udah lama ga baca azhura jadi kangeeeennn….. Armenia terima saja lah si dewa… Sang kematian is back hahahahahahaha

  62. :TERHARUBIRU

  63. :ASAHPISAU2

  64. aishelatsilla menulis:

    :ragunih :GOOOAWAY

  65. amaterasuyuki menulis:

    :ASAHPISAU2 :TERHARUBIRU

  66. :ngintipdoang :ngintipdoang

  67. fixxxxx! ngebet punya future husband yang berstatus dewa yunani :ASAHPISAU2

  68. :BAAAAAA :BAAAAAA

  69. Wah, dewa kematian kembali lagi

  70. Dewa kematian mo balas dendam??? ??

  71. Ranny Septiani menulis:

    Sereeemmm

  72. Sang Kematian? Dewa Kematian kah? Kenapa bisa dia mau ngenunuh Azhura Khan, dendam kah? :BAAAAAA
    Armenia udah ngga polos :HULAHULA

  73. amaterasuyuki menulis:

    :DOR!

  74. :tidakks!

  75. :NABRAKKACA

  76. Nama musuhnya Azhura ternyata Azalel..
    Bakalan seru ini..

  77. busyet maksa hhh

  78. Wewww armenia kamu beruntung nak

  79. :KAGEET

  80. Armenia g punya pilihan lain selain menerima lamarang sang Mahadewa….hiiii :NABRAKKACA

  81. Ga bisa membayangkan ketika armenia dikelilingi cogan-cogan :PATAHHATI

  82. Sosoj dewa yang pemaksa….
    Apakah dewa kematian gk tau lo takdir azhura yg asli adlah armenia????

  83. Dia kembali untuk menuntut balas :ASAHPISAU2 :ASAHPISAU2

  84. :DOR! :ASAHPISAU2

  85. :ASAHPISAU2 :SUPERKAGET

  86. obat kangen azhura armenia :-D
    kangen dewa kematian juga ding

  87. Jengg jengg :PATAHHATI

  88. Mantab jiwa hihi

  89. :RENCANAJAHARAA :KETAWAJAHADD

  90. Pingkyqueen17 menulis:

    Terima ajalah lamaran si Azhura..
    Wahh..Azhura harus lindungi Armenia nih..

  91. Takut ihhhh….
    Saingannya dewa kematian..
    Btw azhura co sweet bgt :NGEBETT

  92. Azhura khan so sweet deh :inlovebabe

  93. Wah, berarti semua pemain intinya pakai huruf A semua ya.
    Armenia
    Azhura terus Azalel, eh tapi Azalel ini nama makhluknya atau nama si Dewa Kematian ini. Hmmmm.. Makin seru nih.

    1. Say_Hanarin menulis:

      Atspere jangan lupa….

  94. So sweet dehhh… :NGEBETT
    Ntar si Azalel Sang Kematian suka lagi sama Armenia jd cinta segitiga gitu :tepuk2tangan

  95. Say_Hanarin menulis:

    krisis dimulai cuy

  96. Duh ada yg mulai balas dendam nih

  97. melatiindahwati menulis:

    Duh nyeremin deh dewa kematian. Jgn2 ntr malah jd cinta segitiga deh

  98. Dewa kematian :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  99. Ini seperti film yang sangat menegangkan :LARIDEMIHIDUP
    Sang dewa kematian telah bangkit untuk menuntut balas :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  100. Tri Wulandari menulis:

    Suka banget :NGEBETT

  101. PrincessSusan menulis:

    Hahhhhhhhh :KAGEET

  102. wina12gamegyu menulis:

    menuntut balas dendam kah o.o ??

  103. . haduuh… jngan bikin Armenia ma Azhura pisah..??? :PEDIHH :dragonbaper :aaaKaboor

  104. raillyarachell menulis:

    Pengen liat rupa mereka :sangatterpesona

  105. refresh story baca ulang habis udah lama hehehehe :LOONCAT

  106. Haduh sang kematian jangan galak galak atuh kang wkwk ????

  107. yaazzaaa!!! aq padamuuuu!! :inlovebabe :PELUKRINDU :PELUKRINDU

  108. Terang dan gelap

  109. Rasanya kebalik. Azura yang keliatannya nyeremin. Sang kematian sebaliknya. Keliatan bersahabat gimana gitu.

  110. Uwaaaa, yazaa hadirrr

  111. Hwang risma menulis:

    Aku sih ga nolak ya/? Eh kekeke ?✌.

  112. abang yazza dd disini bang :TERHARUBIRU

  113. Aranima_ss menulis:

    Azhura belum apa apa udah main nyosor aja ya ??

  114. Sri Rahayu Anggraeni menulis:

    Hoh balas dendam? Emang ada cerita apa sebelumnya azhura sama ‘sang kematian’??

  115. Sepertinya ini bakal jadi rumit :tidakks!

  116. RIFANI DWI AGUVIA menulis:

    Wah udah mau mulai muncul konflik nih .makin seru aja ???

  117. :GERAAH

  118. Tetep aja ya, ujung-ujungnya lamaran plus ancaman :beranilawansaya

    Kalau Azhura nikah sama Armenia, ga perlu pawang hujan kayanya. Karena Azhura lagi bahagia bgt, cuaca pasti cerah :KETAWAJAHADD

    Dewa kematian yang tamvan mempesona… :BAAAAAA

  119. Nah loh, ada acara balas dendam. Dewa kematiannya juga tampan???

  120. ditolak… OMG sakit itu rasanya :ngupildoeloe

  121. AnggiFebRitonga menulis:

    Balas dendam apakah yang dimaksud ‘sang kematian’ :dragonmikirdulu :ragunih

  122. Akhirnya…

    Bikin lega ?

    Tapi kalo takdir diubah, kira-kira apa konsekuensinya ya? Penasaran..

  123. Naaa loh khaeva haduhh kamo si boong,,gregettt ama ceritanyaa aduh ingatan armenia yg ilang ngebuat dia bingungg huaaa

  124. HAASHHHH LOVE IT!!

  125. afsyeengrey menulis:

    Duh suara bang yazza nyampe ke hati eh hahaha

  126. aishelatsilla menulis:

    :tidakks!

  127. Margarethsp menulis:

    Ciee yang posesif garis keras :YUHUIII :YUHUIII

  128. jenigriyani menulis:

    Wah Sang Kematian datang..
    entah kenapa ancamannya itu menyeramkan
    @projectsairaakira

  129. AimeeCho838 menulis:

    Biasany yg jahat jahat itu jelek ya? Ini kok malah tampan gitu?.

  130. fitriartemisia menulis:

    ngebayangin ‘sang kematian’ itu kayak legolas hahaha

  131. Harum Sari menulis:

    Jangan di tolak Armenia. Dia Mahadewa Azhura loh wkwk

  132. Aahhh… First kissing mereka :LARIDEMIHIDUP :inlovebabe so sweeetttt :NGEBETT bikin mupeng :KETAWAJAHADD

  133. gabygabriella999 menulis:

    Sebenernya sedih kalo inget kisahnya Yazza ?????

  134. WhiteJill17 menulis:

    Azhura Khan keras kepala tp sweet… :sangatterpesona :inlovebabe

  135. lighteyegirl menulis:

    Kau Istriku :inlovebabe
    :inlovebabe sukaaaaaaaaa

  136. Musuh Azura ?

  137. Yazaaaaa :inlovebabe sama gue aja siniii jangan ganggu bang zhura

  138. Tokoh utama yg lainnya muncu juga :owlcerahceria

  139. Ningsih Yuji menulis:

    Baraga. Btw, nama kuda nyh keren jugak yaa?

  140. Yazza… :aaaKaboor

  141. Udah dipuji-puji di bab kemaren, eh ternyata Azhura ngelamar pake ancaman :ASAHPISAU2

    Sang Kematian menuntut balas karena kematian Sang Dewi Perdamaian, yang merupakan cinta sejatinya kah? #tebakbuahmanggis

  142. Ahh musuh pun muncul

  143. :GAPAPAKOK

  144. Yazza :NGEBETT

  145. Mantavvv

  146. Ayu Lestari menulis:

    Wahhhh musuh nya Azhura muncul..mereka berdua berasal dari dunia yg berbeda sepertinya..lalu kenapa sang kematian bisa punya dendam sama sang maha agung..

  147. aureliafirmansyah menulis:

    sudah mulai muncul nih awal konfliknya..
    kenapa sang kematian juga tampan?..
    jadi gak bs benci dong hehehe..

  148. Saudara kembar dewi perdamaian kan kalau gak salah? Uh so badass kalo kata cewek2 di webtoom terlalu tampan kkkkkk

  149. Yazzaa akhirnya munculll :NGEBETT :NGEBETT

  150. Ending dari lamarannya tetap aja sama : paksaan ?. Tapi ga papa. Ku tetap cinta ma Zhura ??

  151. Nuya Nunay menulis:

    Yang.. Tidak pernah dan tidak ingin ditolak!! Sini, aku mah dengan senang hati nemplok :PELUKRINDU

  152. Ayu permatasari menulis:

    Armenia udh felling nih :inlovebabe :inlovebabe :inlovebabe

  153. Akoh mah langsung klepek2 klw di lamar begitu,,
    Ayo dnk terima cinta sang mahadewa :MAWARR

  154. Konflik mulai datang :RENCANAJAHARAA :ASAHPISAU2 :RENCANAJAHARAA

  155. Udah mulai ada konflik nih

  156. Konflik datang, dan sitampan yg lain pun datang :tidakks! :dragonmuach :dragonmikirdulu

  157. Dewa kematiannya ganteng jadi keingetan Goblin wkwkwk

  158. Ancaman yg mulai datang

  159. ???

  160. BlueCherry137 menulis:

    Si babang main nyosir aja bah.. Ckckck

  161. Ish main sosor aja

  162. Jangan2 sang kematian ini dulunya kekasihnya dewi perdamaian lagi dan karna dewi perdamaian dibunuh azhura(gak sengaja) jadi sang kematian dendam sama azhura. Atau lebih parahnya lagi dewi perdamaian dulunya mate nya diaaa

  163. Kurome Hiyoshi menulis:

    Waduh… Musuhnya Azhura sudah muncul :LARIDEMIHIDUP

  164. fitriartemisia menulis:

    cogan jadi malaikat kematian euyyy

  165. Azhura ngelakuin apa smpe sang kematian dendam dan mau nuntut balas
    Btw dewa kok saling bunuh yaa apa manusia malah ga jd kacau

  166. :PANDAELUS

  167. “Tidak pernah dan tidak ingin ditolak”
    Bilang aja gengsi and takut sakit hati kalo ditolak?
    Dewa jaman now nyosor mulu :PELUKRINDU
    Finally musuh berdatangan :ngupildoeloe

  168. Finally.. bau2nya cinta segitiga ini ?

  169. Wkwk ada tokoh baru nih.Udh mulai muncul konflik kyk nya :tidakks!

  170. Nambah lagi cogannya :IMUT tapi jadi tanda mulai konflik juga deh..
    Armenia, trima aja sih lamarannya.. Mahadewanya gantle gtu loh

  171. :NGEBETT

  172. Baca ulang

  173. Next :LOONCAT

  174. :gulungguling

  175. Chrismaylindra menulis:

    Yazaaaaa ?

  176. sayhanarin menulis:

    DIA SUDAH DATAAANNG!! :tidakks!
    YAZA SUDAH DATAANG!! :tidakks!

  177. Lely Damayanti menulis:

    Jgn harap sang kematian bsa mengalahkan Azhura… :RENCANAJAHARAA

  178. menuntut balas atas apa?? :ragunih

  179. lumer meleleh daaah baaang ??

  180. Ceunnah ada cogan baru euyyy

  181. Nice, konfliknya mulai muncul ini

  182. Mencium bau2 konflik wkwkkw

  183. Beuh azhura.. Ownership nya beneran tingkat dewa!

  184. Gressjulianaputri menulis:

    Keren sekali ceritanya????????

  185. Airaqyoung1215 menulis:

    ????????????????? udah baca di wattpad. Tapi tetep seru pas baca lagi

  186. Azhura yng posesif haha?

  187. shoffie dhamayanti menulis:

    Sumpah ih ga kebayang 2 2 nya .jadi susah milih kalo gini caranya ? kaya lagi v
    Baca another 5

  188. Bru ktemu lngsung d gass ama azhura ya bingung lh armenia haha

  189. Dhian Sarahwati menulis:

    Dunia persewaan penuh konflik.. punya dendam ap “sang kematian” k Dewa Azhura???…
    Kl Azhura setenang saat deketin Armenia udh pasti bengong,berasa jadi armenia

  190. Cogan again

  191. Biyah LanShang menulis:

    :kisskiss f :kisskiss :bantingkursi

  192. 🤩🤩🤩

  193. Seganteng apa ya ini kalo di dunia nyata sang dewa Azhura, wkwkk

  194. kini tiba konflik

  195. yasmin cavelli menulis:

    reread ❤️

    1. Ulang kexxxx

  196. dwioktapia30 menulis:

    :endingnyagimanaini?

  197. Antika Hadinata menulis:

    :ayojadian

  198. shanaya_lee menulis:

    :syalalalasyalili :syalalalasyalili :syalalalasyalili

  199. :luculuculucuih ya

  200. Bella Miacara menulis:

    Sweet seven..

  201. Indah Narty menulis:

    Baca ulang lagi :sebarcinta

  202. Musuh mulai terlihat

  203. PujiAstuti7 menulis:

    :backstab

  204. Azzalea Dian menulis:

    :sebarcinta

  205. Mamita Fatih menulis:

    :NGAKAKGILAA

  206. Aduu aduuu baperr

  207. Shelli Novianti menulis:

    :bantingkursi :bantingkursi

  208. Azhura

  209. Baper

  210. Azhura di part-part awal kejam eyy

  211. Ariyantipita menulis:

    :NGAKAKGILAA :awaskubalasnanti :haisalamkenal

  212. Baca ulang lagi

  213. Baca ulang lagi yuhuuu

  214. Masi berusaha memahami…..

  215. Musuh mulai menampakkan diri :kamubikinngakak

  216. terpantau musuh sudah mulai terlihat 👀

  217. C. Jingga menulis:

    Seharusnya kamu berbunga2 armenia :muach :muach

  218. kan,, kan,, mulai kelihatan :pedas

  219. I’ll be head over heel for him tho

  220. 🌻SeraFinaMoonLigt menulis:

    Yazza… Telang bangkit.

  221. Udah nunggu bertahun2 kalo ditolak ya nyesek :backstab :backstab