Azhuras Bride

Azhura’s Bride Part 5: Armenia…..

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

SINOPSIS DI SINI

projectsairaakira Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

3,440 votes, average: 1.00 out of 1 (3,440 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...
Baca Parts Lainnya Klik Di sini

 

Armenia seperti berada di dunia mimpi.

Dan dunia yang ini indah sekali, dengan taman bunga yang berwarna merah menyatu dengan dedaunan kulsu yang berwarna orange terang, berpadu dengan rumput lembut berwarna hijau yang melingkupi kakinya dengan hangat.

Dia berada di mana?

Dengan pelan dan hati-hati, Armenia melangkahkan kaki, sambil sesekali tersenyum ketika burung Adonis, burung kecil dengan bulunya berwarna putih bersih dan surainya yang panjang berkepakan di sekitarnya, sesekali bahkan hinggap di bahunya sambil berkicau dengan alunan suara yang merdu. Burung Adonis memang terkenal sebagai burung surgawi, karena nyanyiannya diibaratkan dengan nyanyian surgawi tempat para dewa dan dewi berasal.

“Apakah kau tahu aku berada di mana?” Armenia berucap lembut sambil tersenyum pada burung Adonis kecil yang hinggap di tangannya dengan berani. Burung itu mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu kicauannya menggema dengan indahnya.

Armenia tertawa ketika burung itu mengepakkan sayapnya dan pergi setelah sebelumnya mengangguk-anggukkan kepalanya sekali lagi seolah-olah sedang memberi hormat kepada Armenia.

Suara gemericik air di kejauhan menarik perhatiannya, Armenia melanjutkan langkahnya ke sana, ke tempat suara air itu semakin terdengar dekat dan jelas.

Dan sampailah dia di pemandangan yang sangat indah. Gugusan pepohonan terbentang membentuk lingkaran yang semakin meninggi di perbukitan yang dikucuri oleh tiga air terjun dengan air jernihnya yang berwarna sangat biru. Bunga-bunga bermekaran disekitar danau kecil tempat jatuhnya air terjun itu menyatu. Suara burung-burung seakan meramaikan keindahan yang ada di sana, apalagi ditambah dengan banyaknya serangga lucu berwarna-warni dengan berbagai corak yang berterbangan dengan damai mengitari pucuk-pucuk bunga.

Armenia ternganga, dia tidak pernah melihat keindahan seperti ini sebelumnya. Langkahnya sempat ragu dan pelan, tetapi kemudian dia memberanikan diri, hingga sampai di tepi danau. Disentuhkannya kakinya sedikit di air yang beriak pelan di tepi danau, danau itu ternyata tidak dalam, dan airnya sangat bening sehingga dasarnya yang penuh bebatuan halus dan pasir putih tampak jelas, mungkin paling dalam danau kecil itu hanya sepinggang Armenia.

Dan airnya hangat…. kehangatan air itu menggodanya, hingga tanpa sadar Armenia melepas pakaiannya, kemudian melangkah semakin dalam ke danau masuk ke tengahnya, sambil menikmati percikan dari tiga air terjun di atasnya yang terasa menyenangkan.

Armenia terkekeh, merasa senang sambil memainkan air di jemarinya, membasahi seluruh tubuh telanjangnya berikut rambutnya. Dan kemudian berlutut di pasir hingga tubuhnya tenggelam sampai ke pundak, tubuh remajanya yang indah hampir tertutup oleh air yang bening itu, menyisakan bayang-bayang siluet yang semakin menggoda karena begitu jernihnya air.

Setelah membasahi rambutnya, Armenia memejamkan matanya dalam damai, menikmati kehangatan yang membungkus tubuhnya.

“Armenia…”

Bisikan itu membuat Armenia terperanjat hingga hampir berdiri dari tempatnya berlutut. Tetapi dia membentur tubuh yang kokoh, begitu kokoh dan keras dengan lengan-lengannya yang kuat memeluk tubuh telanjangnya dari belakang. Armenia menyadari lelaki itu sangat tinggi, mengingat sekarang, pucuk kepalanya ada di dagu laki-laki itu.

Tubuh itu terasa panas….. dan sudah jelas seorang laki-laki. Laki-laki yang telanjang.

Armenia gemetar ketakutan. Dia berdiri di sini, ditempat yang tidak diketahuinya, di tengah air dalam kondisi telanjang yang membuat dirinya amat sangat rapuh. Dengan bodohnya dia seperti membuat dirinya sengaja memamerkan diri untuk menjadi mangsa orang jahat.

Dan jikalau lelaki yang memeluknya ini adalah orang jahat….

Pikiran itu membuatnya takut, seketika itu juga Armenia berusaha meronta, berusaha melepaskan diri. Tetapi entah kenapa, sentuhan kulit hangat lelaki itu yang berpadu dengan riakan air hangat yang mengelilinginya, membuatnya tidak bisa bergerak, tak berdaya seolah kehilangan seluruh kekuatannya.

Lelaki di belakangnya itu harum….. dengan aroma yang manis menenangkan hati, aroma tubuhnya begitu agung, seakan-akan bukan aroma manusia biasa. Lengan keras lelaki itu makin mempererat pelukannya dari belakang di tubuh telanjangnya, dan kemudian Armenia bisa merasakan Lelaki itu menundukkan kepalanya, dan napasnya terasa dekat di telinganya.

“Armenia………”

Sekali lagi lelaki itu membisikkan namanya dengan bisikan lembut, lalu bibir lelaki itu semakin tertunduk, memberikan napas yang hangat dan menggoda di telinganya, membuat seluruh bulu kuduk Armenia berdiri oleh sensasi yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Dan kemudian bibir lelaki itu berlabuh di pundaknya yang halus seputih pualam, memberikan kecupan panas, yang membuat Armenia mengerang, mendongakkan kepalanya, merasakan hantaman sensasi yang aneh dan terasa panas, menjalari seluruh kulitnya…. merasuk ke tubuhnya…

………

“Armenia!!”

Armenia membuka matanya seketika, mengerjap-ngerjapkan bulu matanya yang panjang dan indah, lalu berusaha menetralkan detak jantungnya yang terasa cepat. Dia memandang sekeliling, merasakan pandangan matanya buram, Armenia berusaha fokus dan kemudian menarik napas panjang menyadari bahwa dia sedang berada di padang rumput di dekat peternakan milik ayahnya.

Mimpi…

Semua itu hanya mimpi. Dan tiba-tiba saja Armenia merasa malu, sudah beberapa hari ini, semenjak ulang tahunnya yang ke tujuh belas, Armenia selalu dihantui oleh mimpi-mimpi aneh tentang sosok lelaki misterius yang menggodanya.

Apakah karena dia sudah remaja jadi dia selalu memimpikan hal-hal dewasa seperti itu?

Pipi Armenia bersemu merah. Tidak! Mimpi itu memang mimpi aneh. Armenia tidak pernah dekat dengan lelaki manapun, meskipun banyak lelaki yang ingin mendekatinya. Selain karena ayahnya sangat galak dan selalu menjaganya, Armenia juga belum merasa tertarik dengan lelaki manapun.

Kecuali lelaki dalam mimpinya….

Meskipun selalu muncul samar-samar dan tidak jelas, Armenia selalu merasakan perasaan hangat dan bergejolak ketika mengingat tentang lelaki dalam mimpinya itu.

“Kenapa pipimu bersemu merah?” Suara Jelena, sahabat perempuannya yang terdengar geli itu membuyarkan lamunan Armenia, membuat pipinya yang bersemu semakin memerah ketika menyadari bahwa Jelena mengamatinya selama ini.

Jelena tertawa, menyadari bahwa Armenia merasa malu. Perempuan itu menaruh keranjang anyaman di tangannya yang penuh berisi buah kulsu berwarna orange keemasan, dan berlutut di depan Armenia.

“Mimpi apa?” tanyanya penasaran dengan tatapan matanya yang nakal.

Armenia memalingkan wajahnya, tidak tahan ditatap seperti itu, “Bukan apa-apa.” Jawabnya cepat.

Jelena mengangkat alisnya. “Ayahmu menyuruhku mencarimu, katamu kau akan menjemput Bruno, keledai kesayangan ayahmu dari merumputnya di samping peternakan, tetapi sudah satu jam berlalu, kau tidak kembali-kembali, dan ternyata aku malahan menemukanmu di sini, tertidur di rerumputan dan bermimpi yang membuat pipimu memerah.”

“Pipiku tidak merah.” Armenia menyentuh pipinya yang terasa panas, berusaha melupakan sensasi kecupan panas lelaki dalam mimpinya itu di pundaknya. Jemarinya menyentuh pundaknya, dan tiba-tiba mengernyit karena pundaknya terasa panas.

Baju yang dikenakannya adalah pakaian musim semi pedesaan, dengan rok panjang dari jalinan katun berwarna orange tanpa lengan, dan kain yang disampirkan untuk menutup lengan dan pundaknya yang terbuka, Armenia menurunkan kain itu dan terkejut ketika melihat pundaknya.

Ada bekas merah di sana…. bekas merah yang terasa panas…

“Semut-semut itu pasti menggigitmu.” Jelena yang juga melihat bekas merah di pundak Armenia itu menatapnya dengan prihatin, “Aku sudah bilang padamu, jangan suka tidur di rumput, kan kita tidak tahu serangga apa yang tinggal di sana.”

Tapi itu bukan gigitan serangga….. Armenia merasa ragu, bertanya-tanya sendiri dalam hatinya, Kalau bukan gigitan serangga berarti apa?

Dan ketika melihat Armenia masih terpaku seolah kebingungan, Jelena mengambil keranjang buah kulsunya, lalu mengamit lengan Armenia dan menggandengnya, mengarahkannya ke jalan setapak menuju rumah. “Ayo kita pulang Armenia, langit sudah semakin gelap, sepertinya hujan  akan turun malam ini, dan ayahmu pasti mencemaskanmu.”

Rumah Jelena, kebetulan berada di seberang rumahnya. Mereka berteman sejak Armenia pindah ke desa kecil di perbatasan antara Garaya dan Marata. Desa kecil yang dilindungi bukit yang tinggi dan hutan yang lebat dengan penduduk berjumlah hanya seratus orang.

Armenia datang ke desa ini bersama ayahnya ketika dia berusia sepuluh tahun, ingatan akan kedatangannya waktu itu terasa samar-samar sekarang, tetapi yang pasti dia ingat, Jelena adalah salah satu anak sebayanya yang langsung berteman akrab dengannya.

Mengenang masa-masa indahnya tumbuh besar di desa ini, membuatnya tersenyum dan melupakan mimpi anehnya beserta tanda merah di pundaknya itu, dia menoleh ke arah langit yang semakin gelap dengan mendung menggulung di ujung sana, lalu tersenyum ke arah Jelena,

“Apakah kau tahu bahwa ayahku sudah setuju untuk mengantar Adikmu dan kita ke kota di hari besar itu dua hari lagi?”

“Benarkah?” Mata Jelena membesar, lalu senyumnya melebar, membentuk tawa kecil, “Aku tidak sabar lagi, aku akan bilang pada mamaku, mamaku pasti ingin ikut juga.”

“Ya. Tentu saja mamamu boleh ikut, kereta ayahku kan cukup besar untuk memuat kita semua.” Armenia menjawab dengan bersemangat, dan tersenyum senang.

Tadi pagi, ayahnya bilang bahwa dia punya waktu untuk mengantar Armenia dan Jelena, untuk melihat perayaan musim semi di pusat kota Garaya. Dua hari lagi, akan ada persembahan pertama untuk anak-anak di seluruh kerajaan untuk sang Mahadewa Azhura Kahn,  Hayla, adik Jelena adalah satu-satunya anak berusia sepuluh tahun di desa kecil ini, semula keluarga Jelena bingung karena mereka tidak punya kendaraan untuk mengantarkan Hayla ke kuil terbesar sang Azhura. Tetapi kemudian Armenia beritikad untuk meminta bantuan ayahnya, dan syukurlah sang ayah menyetujuinya.

“Mamaku sudah menjahitkan baju terbagus untuk Hayla dan mempersiapkan persembahan untuk di bawanya. Saat-saat itu memang sangat menyenangkan ya, dan menjadi impian bagi gadis-gadis seperti kita.” Mata Jelena menerawang, mengenang, lalu menatap Armenia dengan rasa ingin tahu, “Kau kan seumuran denganku, jadi waktu persembahan pertama itu kita pasti berada di sana bersama-sama, sayangnya waktu itu kita belum saling mengenal ya. Tapi kau kan pasti masih ingat betapa menyenangkannya saat itu dan betapa mengagumkannya melihat patung sang Azhura dari dekat serta meletakkan keranjang persembahan di bawah kakinya.”

Armenia menggelengkan kepalanya dengan sedih mendengar kata-kata Jelena yang bersemangat,

“Kau tahu… aku tidak bisa mengingatnya Jelena” suara Armenia terdengar pelan, penuh penyesalan. Dia selama ini selalu mencoba, selalu. Tetapi ingatan masa lalunya sebelum dia berusia sepuluh tahun, tidak pernah bisa diraihnya, seakan-akan ada tembok gelap yang menghalangi dan setiap Armenia berusaha menembusnya, tembok itu terasa semakin kuat membuatnya terbentur dan menyerah.

Jelena menghentikan kata-katanya dan menatap Armenia dengan prihatin,

“Ah… ya..ya.., maafkan aku Armenia, aku lupa bahwa ketika kau datang kemari, kau kehilangan semua ingatanmu, kata ayahmu kepalamu terbentur saat jatuh dari kuda… dan kau kehilangan semua kenangan masa kecilmu sebelumnya.” Jelena tersenyum memberi semangat, “Tapi tidak apa-apa Armenia, kan sebentar lagi kita berangkat ke pusat kota, kau akan bisa melihat patung sang Azhura Kahn yang  melegenda itu.”

Armenia tersenyum senang semangatnya kembali, bayangan akan bisa melihat patung sang Azhura yang agung yang selama ini diceritakan dan dipuja oleh penduduk desa itu membuatnya sangat bersemangat, langkahnya semakin cepat, dan dia teringat kabar yang didengarnya ketika membeli sayuran di ujung desa.

“Kata Bibi penjual sayuran, upacara persembahan kali ini adalah yang terbesar dan berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.” Gumamnya, berusaha mengingat-ingat percakapannya tadi pagi.

“Kenapa?” tanya Jelena tertarik.

“Kau tahu kan Putri Khaeva? Beliau adalah anak perempuan yang menerima persembahan sang Azhura di usianya yang sepuluh tahun. Tahun ini beliau menginjak usia tujuhbelas sama seperti kita , perayaan tahun ini akan bersamaan dengan perayaan ulang tahun putri Khaeva sekaligus persembahan putri Khaeva yang sudah cukup umur kepada sang Azhura Kahn.”

“Aku pernah mendengar cerita tentang putri Khaeva. Seandainya saja kau masih punya ingatanmu, kau pasti masih ingat kehebohan yang terjadi waktu itu. Putri Khaeva seumuran dengan kita, jadi beliau memberikan persembahan pertamanya bersamaan dengan kita, waktu itu keranjang persembahan hilang satu, dan kemudian ketika kita semua dipanggil kembali oleh sang pendeta tertinggi, ternyata putri Khaeva adalah perempuan yang terpilih, yang dipercaya sebagai bakal isteri sang Mahadewa. Kata orang-orang dia sangat cantik, dan kalau beruntung, kita bisa melihat beliau nanti di upacara besar itu!” suara Jelena mengeras karena bersemangat, tapi kemudian Jelena menatap Armenia lagi sambil mengerutkan keningnya, “Kau pasti tidak ingat juga ketika kita dipanggil kembali dan diwawancarai satu persatu secara langsung oleh sang pendeta tertinggi, aku gugup sekali waktu itu.”

Armenia menggelengkan kepalanya, “Tidak. Aku tidak ingat.” Gumamnya dalam senyum penuh penerimaan.

Tiba-tiba, tetes-tetes air membasahi lengan mereka, pertanda akan hujan yang sungguh aneh karena turun di musim semi. Jelena langsung melindungi keranjang buahnya dengan kain yang dibawanya, lalu menarik tangan Armenia setengah berlari menuju rumah.

“Ayo cepat Armenia, sepertinya hujan  akan turun deras sekali, kita akan basah kuyup begitu sampai di rumah!”

***

Armenia terbatuk-batuk pelan, tubuhnya terasa panas dan kepalanya pening. Tadi hujan tiba-tiba turun dengan derasnya, membuat mereka benar-benar basah kuyup seperti habis tercebur di sungai dari kepala sampai kakinya.

Ketika pulang, ayahnya sudah menantikannya dengan cemas di pintu. Jelena sendiri langsung berlari ke rumahnya. Diiringi guntur yang menggempur-gempur di langit sana, Ayah Armenia, Daika sang peternak, langsung memberikan handuk besar kepadanya,

“Gantilah bajumu Armenia.” Sang ayah menyerahkan handuk besar itu, dan Armenia melepaskan kain penutup pundaknya yang terasa berat dan basah menetes-neteskan air, lalu mengambil handuk itu untuk menggosok rambutnya. Ketika itulah mata Daika mengarah pada tanda merah di pundak anak perempuannya, wajahnya langsung pucat pasi.

“Kenapa itu Armenia?” suara Daika terdengar bergetar ditengah derasnya hujan yang turun.

Armenia mengikuti arah pandangan sang ayah, menatap ke tanda merah di pundaknya yang kini semakin jelas, dan mengerutkan dahinya bingung,

“Aku tidak tahu ayah, aku tadi tertidur di rerumputan… kata Jelena, mungkin aku digigit serangga.”

Daika menatap tanda merah itu, lalu cepat-cepat memalingkan kepalanya, menyembunyikan ekspresi wajahnya dari tatapan Armenia.

“Cepatlah mandi dan berganti pakaian kering, ayah akan menghangatkan sup untukmu.”

Ketika Armenia selesai berganti baju, Ayahnya sudah menuangkan sup hangat untuknya di meja dapur, tetapi Armenia malahan bersin-bersin dan hampir tidak bisa menyelesaikan memakan sup-nya.

“Kau demam Armenia.” Daika, Ayah Armenia yang sudah tua dengan janggut putih dan rambut yang putih menatap anak perempuannya dengan cemas, “Berbaringlah dan tidur, ayah akan meramu obat dari akar pohon tualsa untuk menurunkan panasmu.”

Armenia menurut, lagipula kepalanya sudah terasa begitu berat. Dengan pelan, sambil berpegangan pada dinding untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Armenia melangkah menuju kamarnya, begitu melihat tempat tidurnya, dia langsung membanting tubuhnya dan bersembunyi meringkuk di balik selimutnya yang hangat.

Tangannya seperti biasa langsung menggenggam kalung rami yang tak pernah lepas dari lehernya. Kata ayahnya, kalung itu adalah buatan ibunya yang diberikan kepadanya di ulang tahunnya ke sepuluh, di dalam kalung itu ada kantong kecil berisi batu rubi berbentuk air mata dengan sinar kuning di tengahnya, yang dipercaya ibundanya bisa melindunginya.

Armenia tidak punya ingatan sama sekali tentang ibunya yang sudah meninggal, ayahnya juga sangat jarang bercerita tentang ibunya, sehingga Armenia selalu meraba-raba, mencoba mencari kenangan tentang ibundanya meski selalu gagal, dia tidak punya ingatan apapun, tetapi kalung ini adalah satu-satunya peninggalan ibunya yang nyata, yang mungkin pernah dipegang ibunya di masa lalu, dan dia terbiasa menggenggam kalung ini jika menginginkan ketenangan, sejak dia kecil.

Pada akhirnya Armeniapun terlelap meskipun tubuhnya demam, panas seperti dipanggang api.

***

Daika mengambil akar pohon tualsa yang berwarna putih seputih susu dari toples obat yang diletakkannya di sudut ruangan, dia menyiapkan alat penumbuk dan sedang bersiap untuk menumbuk akar itu, ketika kemudian dia merasakan kehadiran sesuatu yang lain di ruangan itu.

Seketika itu juga, dia membalikkan badannya dan bersujud.

“Akhirnya anda datang, wahai Azhura Kahn.” Gumamnya penuh hormat.

Azhura, yang datang dalam wujud manusianya, hanya berdiri diam di tengah ruangan, menunggu hingga sosok pelayannya itu selesai menyembahnya dan berdiri.

Ya, Daika, ayah Armenia, adalah Daika yang sama, pelayan sang Azhura Kahn yang paling setia, yang telah mendampingi sang Mahadewa sejak beribu tahun yang lalu.

Malam itu ketika Azhura Kahn mengambil ingatan Armenia, Daika membawa Armenia dan kemudian menyamar sebagai penduduk baru dengan puteri kecilnya di desa kecil berpenduduk hanya 100 orang di hutan perbatasan. Desa ini sangat jarang tersentuh dari pengaruh luar, dan terlindungi di bawah kekuasaan Azhura Kahn sehingga Armenia bisa tumbuh dewasa dengan aman.

Sang Azhura sendiri tidak pernah menampakkan dirinya…. hingga saat ini, setelah Armenia berusia 17 tahun.

“Anda memberikan tanda Azhura Kahn kepadanya.” Daika bergumam hati-hati, teringat akan bekas merah di pundak Armenia. Jika dilihat dari jauh, tanda merah itu hanyalah seperti bekas merah gigitan serangga, tetapi jika dilihat lebih dekat, maka tanda itu membentuk huruf maldeva kuno, huruf para dewa di masa yang lampau yang sekarang mungkin tidak dikenal oleh manusia, huruf itu membentuk nama Azhura Kahn.

“Untuk perlindungannya, Daika. Tanda namaku di tubuhnya akan membuat mahluk-mahluk yang tak terlihat ketakutan ketika mencoba mendekat. Mulai sekarang, setelah menginjak usianya yang ke tujuh belas, akan ada banyak serangan yang mencoba melukainya, kau tahu itu.” Azhura Kahn menatap Daika dengan tenang, ada sinar dingin yang kontras di balik nyala api di bola matanya, ” Mungkin sekarang musuh-musuhku masih teralihkan karena mereka sedang berfokus pada Khaeva, tetapi mereka pasti akan segera tahu, dan akan menyerang Armenia…..Karena Armenia adalah titik kelemahanku.”

Ada senyum penuh ironi di bibir sang Dewa ketika mengucapkan kalimat terakhir itu.

Lalu suara sang Mahadewa Azhura memudar, seiring dengan bayangan tubuhnya yang ikut memudar dan kemudian menghilang meninggalkan debu emas yang menyaru menjadi cahaya kerlap kerlip yang indah.

Daika menghela napas panjang, melanjutkan kegiatannya menumbuk akar pohon tualsa untuk penurun demam Armenia, meskipun batinnya berkelana jauh penuh kecemasan.

Saatnya sudah tiba….. dan semoga semua akan baik-baik saja…

 

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

KONTEN PREMIUM PSA


 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

Bagian dari Mystical Kingdom Universe

  1. Azhura’s Bride
  2. Reaper’s Destiny
  3. The Tyrant’s Querida

280 Komentar

  1. Walau udah tau siapa istri azhura khan sudah ada..ternyata persembahan tiap tahun tetap dilakukan yah :good:

  2. Ehh sang Dewa mulai mendekati armenia yah walau blm scra langsung kekeke
    ;-)

  3. Wahh jadi yang pertama comment^_^ :yahoo:

  4. lrslarasati menulis:

    Aku bosen baca cerita ini walau udh 3kali baca masaa :’) hahaa :heart:

  5. lrslarasati menulis:

    Aku gak bosen maksudnya itu :cry: yaa Allah typo :'( :cry: maafkan kakaa

  6. Pas baca ada Jelena langsung keinget Justin dan Selena. Terus pas ada bruno inget bruno mars wkwk. Btw ceritanya bagusssss

  7. ely_siregar menulis:

    Ritual persembahan tetap dijalankan meskipun sudah ditunjuk siapa isteri sang azhura seperti pengjormatan untuk sang azhura…….tanda merah itu bukan tanda merah biasa ternyata ada tulisannya…..hiiii

  8. amaterasuyuki menulis:

    errrr! auh

  9. namelessnav menulis:

    aduhhh kasian juga sih Armenia ingatan masa lalunya harus diambil gitu :cry:

  10. sumpah deh part ini bikin baper…
    azhura sabar yahh tunggu armenia 7 thn lagi :)

  11. Serem juga ya jadi istri dewa…. musuhnya banyak. Tp smoga aja azhura bisa melindungi istrinya….

  12. jungsoopark01 menulis:

    :yahoo:

  13. Ternyata ada maksudnya azhura membiarkan khaeva berbohong. Untuk mengalihkan perhatian musuhnya jg salah satunya.
    Tak kirain tanda merah itu kissmark. Wkwkwk .. readers mesum. #plakk ! :yahoo:

  14. demetra_uniq menulis:

    Baca ualang pas part ini berulang kalli, pertanyaan yg slalu muncul… selama si Daika merawat Armenia , pa Daika sedikiputkan tdk pernah merasa tertarik dgn Armenia ya… padahal si Armeniakan cantik… terus perawatan dan penjagaan yg dilakukan armenia selama ini kira hanya akrn menghormati dan patuh sama printah azhura atau benar2 tulus berperan sbg ayah Armenia… emmm

    1. Hai,kamu bisa tanya di Forum ask author tentang AB^^

      1. demetra_uniq menulis:

        Hehehe iya sih… tp klo nanya diform aq malah nanti lupa pertanyaannya apa hehehe… pertanyaan saya kadang spontan soalnya. entar ja deh klo udh selesai baca ampe updetan terakhir, saya gabungin jadi satu… baru saya ajuin ke forum ask AB^^… btw amakasih banget looo sarannya :good:

  15. pipi ku juga ikut merah masa, senyum sendiri kayak orgil :mail:

  16. Nia tralala menulis:

    amnesia

  17. pratiwi120390 menulis:

    :-) ;-)

  18. azzhaurakazumi menulis:

    Penasaran ama buah kulsu…. Jadi pengen buah kurma…. Buat sirop enak kali ya :-) :yes:

  19. seriusssss ane baper kebangetaan. kereeeen!!!!

  20. :whistle:

  21. indahsariputrip menulis:

    TERBAWA SUASANANYA. TEMPAT YANG SEJUK DAN DAMAI B-) B-) B-)

  22. indahsariputrip menulis:

    SCENE INI SELALU BUAT KIPAS-KIPAS ;-) ;-) ;-)

  23. indahsariputrip menulis:

    “KARENA ARMENIA ADALAH TITIK KELEMAHANKU”
    ROMANTIS? YA. INI ROMANTIS.
    KUTUKAN YANG MEMBAWA SEBUAH ANUGRAH :heart: :heart: :heart:

  24. BACa part ini bikin nae mo tereaaaaaak sekenceng”nya.

  25. Baper deh…..

  26. Banysk hal yg bikin makin penasaran,,,

  27. Ya ampun… Armenia umur segitu udh ngimpi di cium serangga…. Ampun dach…
    Hahahahaaa…

  28. oliphenamiss menulis:

    Kirain aku pas armenia mimpi, dia masih berumur 10 tahun ternyata udah 17 tahun hihi
    Nama jelena itu suka inget sama gigi hadid haha

  29. yudithtadamo13 menulis:

    Makin kepo….

  30. AprillianiDwi menulis:

    Waduh…tu si Azhura g tahan pengen nandain Armenia aja….jadi nemuin dimimpi deh….
    Suka bgt kata-kata “Armenia adalah kelemahanku” …. :ARMENIA :AZHURAKAHN :AZHURAKAHN

  31. Wahhhh azhura udah berani nandain armenia wkwk. Dan armenia polos banget ah namanya juga mimpi yahhh.. gigitan serangga wkwkwk

  32. Shin Sooyeon menulis:

    ini juga pernah baca
    Khaeva yg munafik!
    Ga ada malu”nya sama sekali ngaku” calon istrinya mahadewa

  33. WhiteFlower93 menulis:

    Azhura aku jg mau dong di gigit hihihi…

  34. Karna Armenia adalah kelemahanku.

    Hadeh meleleh hati Hayati :AIKO

  35. funnypa1000 menulis:

    Jelena ini akankah dibawa di bab-bab berikutnya??? :MIKIR :MIKIR :MIKIR :MIKIR

  36. nymph_ndha menulis:

    :MUEHEHE … astaga Armenia.. :MUEHEHE

  37. nymph_ndha menulis:

    Khaeva? sepupunya si Armenia kan ya.. anaknya bibi Ruth.. walaupun keluarga, bukan berarti semua orang saling menyayangi ya.. :SHENKING

  38. nymph_ndha menulis:

    kalau Daika udah menemani beribu tahun yang lau, Daika itu apa? setengah dewa atau manusia dengan kekekalan abadi kayak dewa? :MIKIR

  39. akhir nya armenia umurnya 17 th jga..

  40. ternyata banyak juga yg beper…..armenia udah usia 17 tahun udah buruan diresmiin sm azhura

  41. msh blum ada kejelasan ampe part ini…

  42. Cepet banget, tau2 udah 17tahun aja ya..
    Keren!! Kissmarknya membentuk nama azhura..
    Ahli sekali.. ?
    Ayo buru ketemu, jangan cuma dalam alam mimpi aja..
    Penasaran reaksi armenia.. ??

  43. Fanny Hasibuan menulis:

    ummm.. okayyy *flustered^*
    :OMG

  44. syahrianti menulis:

    Khaeva sekarang lagi di atas angin krna yakin banget dia yg kepilih, tpi apa yg akan trjadi pda perayaan nanti? Dia kira azhura pikun kali yak ga bisa ingat persembahan siapa yg dia ambil :/ Cepat atau lambat kebohongannya bakal terungkap dan dia akan tau kalau armenia masih hidup

  45. silvyagatha menulis:

    Udah 17 aja ya cepat sekali

  46. silvyagatha menulis:

    Cepet ya udah 17 tahun aja

  47. listia4545 menulis:

    yeayy sweetseventeen..

  48. Seperti dugaan ku ternyata bener klau daika yg jadi ayah armenia,,hmm kira2 nanti apa yg akn trjadi dgn kheiva

  49. Tibatiba kesel banget sama si khaeva.. apa dia sama si ruth gak mikir ya kalau azhura gak mungkin bisa dibohongin-_-

    Yang jadi pertanyaanku itu, si daika itu sebenernya satu spesies sama azhura juga kah? Tapi kenapa dia tua sedangkan azhura aja gak tua tua, masih ganteng walaupun udah hidup beribu ribu tahun

  50. alysiaNorm menulis:

    Azhura..jgn mcm-mcm kamu..hihi

  51. restyafriani menulis:

    Uhhh keren azhura khan :SHENKING :AZHURA

  52. keren banget.. gak bisa ketebak..

  53. OMG… azhura…

  54. :ASAHPISAU2

  55. Baper nih :TERHARUBIRU

  56. Udh 17 tahun ajaa, tinggal tunggu tanggal mainnya huhii

  57. Azhura protektfi banget sukaaa <3

  58. andinioktsyarisa menulis:

    ihhh degdegan,, gimana ya kelanjutannya
    Pasti makin sulit rintangannya

  59. Azhura keren,, bikin baper..

  60. Armenia sudah 17 tahun. Waktunya dipinang ini :HULAHULA
    Seru banget ya. Haduuuh nyesel baru baru baca AB sekarang. :GERAAH

  61. MayuriKanzawa menulis:

    Lehh ugaa keren kalu ceritanyaa???

  62. Pertama kali baca bab ini di wattpad, hatiku berdebar-debar waktu baca part mimpi Armenia dipeluk Azhura. Wkwkwk…
    Sekarang ga sekuat dulu debarannya, tapi ya…cerita ini ngangenin. :YUHUIII

    Sampai sini dulu nostalgianya. Bisa-bisa malam ini begadang cuma buat baca cerita ini sampat bab ter-update padahal harusnya belajar buat tes. :aaaKaboor

  63. Kangen Azhura sama Armenia :bearhelanapas

  64. :YUHUIII

  65. Mulai menegangkan :hawkno

  66. Udah mulai tegang… :ASAHPISAU2

  67. Baperrr :TERHARUBIRU

  68. :TERHARUBIRU

  69. :NABRAKKACA

  70. :NABRAKKACA :KISSYOU

  71. Azhura mulai mendekati Armenia… kapan Armenia sadar itu bukan mimpi?

  72. :NABRAKKACA

  73. :inlovebabe azhura

  74. Cerita mulai menegangkan , cuuusss baca part selanjutnya

  75. Sweet…

  76. aishelatsilla menulis:

    :hellokitty

  77. amaterasuyuki menulis:

    :gayapahlawan

  78. Bhak…. Yg gi2t psti semut laki :KETAWAJAHADD

  79. okii dokiii.. kerennnn

  80. :inlovebabe

  81. Azura
    Aku padamu deh, hha

  82. :TERHARUBIRU

  83. Ranny Septiani menulis:

    :inlovebabe

  84. Saatnya sudah tiba? Armenia mau nikah sama Azhura Khan? Lah, sepupunya gimana :ragunih

  85. armenia.!!waktu pertama kali baca langsung keinget sama nama sebuah negara

  86. Azhura udah ngebet nih sma Armenia sampe masuk ke alam mimpinya Armenia haha

  87. Azhura punya musuh juga ternyata..

  88. lanjut baca

  89. Seru banget?? nyesel saya kenapa ngk baca dari dulu..

  90. :TERHARUBIRU

  91. septienriana menulis:

    Semut semut nakal :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD

  92. Iya itu emang gigitan semut…..tapi semut besar dalam wujud AZHURA KHAN…..hiiii :goyangasoi :goyangasoi

  93. :YUHUIII azhura perhatian bet

  94. Waktunya tibaaaaaa :tidakks! :tidakks!
    Armenia bakal ketemu azhura khan :tepuk2tangan :tepuk2tangan

  95. Ternyata dewa juga punya musuh ya…..

  96. :IMUT :IMUT :IMUT

  97. tanda ?aku juga mau ditandai biar bisa jadi Azhura’s bride hihi

  98. Kerenn :PATAHHATI

  99. Wahwah :inlovebabe :PEDIHH

  100. OMONAAA AZHURA :tepuk2tangan
    Kenapa jadi gue yang kekikikan gak jelas yaa :CUBITPIPI

  101. Selamat Azhura udh bisa tandain Armenia..
    Daika jdi ayahnya Armenia toh,,

  102. Armenia pasti kangen sama ibunya?

  103. Kasihan armenia :PEDIHH

  104. Kasihan armenia sakit :PEDIHH

  105. Sweeeeeetttt…. :inlovebabe
    Yg dikasih tanda di pundak Armenia, kok aku yg deg degan ya… :dragonmuach
    Udah 17th, Azhura udah ga sabar lagi :tepuk2tangan :NGEBETT

  106. iriienfadiliah menulis:

    armeniaaa :PATAHHATI :PATAHHATI

  107. Say_Hanarin menulis:

    wuah udah dikasih tanda noh….
    :pingsan! :pingsan!

  108. Armenia titik kelemahan azhura khan

  109. melatiindahwati menulis:

    Aihh Armenia dikasih tanda sm Azhura, kok gw yg deg degan yak hihii

  110. Tanda kepemilikan :dragonmikirdulu :dragonmikirdulu

    1. HAHAHAH

  111. :tepuk2tangan :tepuk2tangan :tepuk2tangan

  112. wina12gamegyu menulis:

    selamat ahzura ^^ . seneng banget lah pasti XD . kedepanya kyk gmna yh kkkk

  113. Pengen jadi Armenia :tidakks!

  114. :YUHUIII :NGEBETT

  115. jadi penasaran visualisasinya Armenia ama Ashura kaya apa ya :dragonnyari

  116. raillyarachell menulis:

    Ngasih tandanya kek gitu ya-_- wkwkk

  117. kangen ama azhura jadi baca lagi deh dari awal hehehehehe :memikirkanrencana

  118. Armenia yang di kasih tanda. Kok jadi gua yang jatuh hati sama azhura wkwk ???

  119. ohiya wakakak~ baru inget ane

  120. YAAH kirain mau nyamperin Armenia

  121. xixixi.. aq ckikikan sndri bca komen2 vitamin part ini. bnern sih.. armenia yg dtndain.. kok gueee ikutan waferr.. wwkwkkwkw..

  122. Gemes sendiri

  123. Selalu salah fokus setiap mau komentar. Soalnya liat gambar-gambar di komentar yang lain entah kenapa selalu pengen ketawa terus lupa mau nulis apa. Kkkk…..

  124. Titik kelemahan ku, asikk

  125. adek gak tau mau ngomong apalagi bang :gulung2

  126. Scaroline07_ menulis:

    Armenia mimpi basah :dragonhihihi

  127. masih belum kebayang azhura wujud dewa terus jadi manusia

  128. Aranima_ss menulis:

    Armenia sudah besar sekarang kkkk~ mimpinya nakal yah hahaha

  129. Sri Rahayu Anggraeni menulis:

    Hoh gak kerasa udah tujuh belas tahun aja. Ciah elah azhura

  130. Semakin seruuu :ragunih :RAKUSS

  131. RIFANI DWI AGUVIA menulis:

    Makin penasaran ama ceritanya

  132. :PATAHHATI

  133. Liontin rubinya Armenia itu seperti gambar liontin di atas itu ya. Cantik liontinnya. :inlovebabe
    Khaeva terpilih jadi pengantin gadungannya Azhura, cuma buat pengalihan musuh2nya Azhura. Alias tumbal. Duh, apes bgt :KETAWAJAHADD

  134. Haha ternyata Khaeva dijadiin tumbal ama Azhura

  135. Armenia udah dewasa dan sudah mimpi basah.

  136. owh jdi itu yg bikin musuh2nya blm nyerang armenia

  137. AnggiFebRitonga menulis:

    Ternyata khaeva itu dijadiin umpan, kok rasanya bahagia ya :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA

  138. Gamk sabarr dehh liyat pertemuan azhura ama armenia,, wah wah parh amat yg pura pura jd calon istri azhura huhh

  139. afsyeengrey menulis:

    ko seneng yah tau Khaeva dijadikan tumbal aja wkwkwk :dengerinmusikdulu

  140. aishelatsilla menulis:

    :pingsan! 4

  141. jenigriyani menulis:

    Armenia.. Armenia.. mimpimu..
    Aduh Armenia demam..
    Saatnya sudah tiba… (penasaran)
    @projectsairaakira

  142. AimeeCho838 menulis:

    Asia yg paling tua ya diantara mereka bertiga?

  143. fitriartemisia menulis:

    Armenia mimpinya :BAAAAAA

  144. Harum Sari menulis:

    Itu bukan digigit semut wkwk
    Jadi senyum senyum sendiri kan :inlovebabe

  145. Mimpi basah pertama armenia ttg azhura khan.. Unnnchhhh :KECEWAHATI :inlovebabe u

  146. gabygabriella999 menulis:

    ? ngakak aja Armenia.. digigit semut yha :v

  147. Jadi penasaran bagaimana pertemuan kedua calon suami istri tersebut ?

  148. lighteyegirl menulis:

    Armenia…………..

  149. Duhh kenapa gue yg deg2 an malahhhh

  150. Duh, suka banget cerita ini :NGEBETT

  151. Ningsih Yuji menulis:

    Duh, si abang main sosor anak orang aja. Sabar yee bang ??

  152. Cieeee si abang udah ga sabar nih yee :tepuk2tangan

  153. Waktu baca bagian awal bab ini, saya kira Armenia masih berusia 10 tahun saat mandi. Udah mau protes tadinya ke penulisnya ?

  154. Penasaran ketika mereka berdua bertemu nanti

  155. Baca ulang lagi ?

    Masih kurang rasanya kalo baca empat kali :dragonmuahsanasini

  156. :NGEBETT

  157. :KETAWAJAHADD

  158. :inlovebabe

  159. Tanda azhura kahn ?

  160. Ayu Lestari menulis:

    Cieeee yg udah kasih tanda..
    Sebegitu bahaya nya jadi istri Azhura ya sampai perlu pengalihan seperti itu..

  161. aureliafirmansyah menulis:

    azhura bikin baper aja..
    kira2 siapa ya musuhnya sang dewa?..
    sampai2 armenia harus menerima tanda sang azhura..

  162. Oh migos merinding pas mimpi armenia, hawt

  163. Azhuraaa :owljatuhcinta

  164. Nuya Nunay menulis:

    Mimpinya eh :PATAHHATI

  165. :owlkagetbanget

  166. Wahhh berarti penyamaran khaeva akn segera terbongkarr :DOR!

  167. Ayu permatasari menulis:

    Ternyata Azhura selalu ada d deket Armenia :inlovebabe :inlovebabe

  168. Selalu aja ada katakata baper disetiap scenenya :inlovebabe ū

  169. :inlovebabe

  170. :cintakamumuach emang kl udah jadi istri azhara nanti Armenia tinggal dimana? :ragunih

  171. Digigit serangga yang tampan wkwkkw

  172. Mimpi yg begitu nyata bukan ??

  173. Tapi itu bukan gigitan serangga….. Armenia merasa ragu, bertanya-tanya sendiri dalam hatinya, Kalau bukan gigitan serangga berarti apa? (ngakak ???) itu kelakuan suamimu armenia hahaha….

  174. Bukan kelemahan…
    Jangan bilang kekemahan

  175. BlueCherry137 menulis:

    Lah.. Gue pkir itu tanda cupang. Trnyta bukan wkwkwkwk

  176. Azhura jadi pelindung armenia em…..

  177. Deg deg an apa yg bakal terjadii. Kenapa armenia disebut titik kelemahan azhura. Wawawawahh banyak yg dikepoin nihh

  178. Kurome Hiyoshi menulis:

    Kupikir itu tanda *uhuk*, tapi ternyata itu tanda kepemilikan XD

  179. fitriartemisia menulis:

    Armenia kelemahannya Azhura :GERAAH

  180. Udh jd wanita 17th
    Sang dewa makin ga nahan
    Penasaran gmn nanti pas semua orng tau tntng khaeva yg pura2 jd istri azhura

  181. Dream come true ☄
    I want too ? aku mau juga mimpi begitu ?
    Biar ketemu prince nyataㅋㅋㅋ
    Siap-siap suasana tegang akan datang :DOR!

  182. Kalo serangganya kek gitu juga mau digigit ? aaakk ga kuattt kak ga sabar pengen liat mereka ketemu ?

  183. Cara Azhura melindungi Armenia :inlovebabe

  184. Kelemahannya?? Takut ada sesuatu yg buruk bakal terjadi :ngambeknih
    Ya ampun mahadewa gigitannya langsung berbentuk nama ya, keren :tepuk2tangan

  185. :KISSYOU

  186. Baca ulang

  187. :inlovebabe

  188. dheniesparks95 menulis:

    :sangatterpesona

  189. Chrismaylindra menulis:

    Azzura buat gue aja boleh gaksiii.. wkwk

  190. sayhanarin menulis:

    Ngegas nih azhura nya :KECEWAHATI :NGEBETT

  191. Hm cara nandainnya harus gitu ya azhura ??

  192. Lely Damayanti menulis:

    Saat nya telah tiba,,,,gk terasa udah 7 thn brlalu….
    Gmn ya kehidupn Khaeva :dapetidebesar

  193. aih uda 17th aja
    kirain tadi siapa yg jadi ayah’a armenia eeeh ternyata daika sendiri syukur deh ya

    mimpi’a armenia kenapa harus disiang hari yg panas’a tambah panas gra” ntu mimpi :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA

    duh, ga sabar liat putri khaeva nih

  194. Duh sweetnya? mau suami kayak azhura yang selalu lindungin istrinya

  195. Bilqis Fauziyah menulis:

    Azhura nya sudah ngegassss, eh! ternyata cuma mimpi. Hahaha.

  196. Duh duh duh alurnya bikin penasaran
    Makin deg degan :berharapindah

  197. Serangga ganteng ya :berharapindah :kisskiss

  198. Azhura’s tattoo :kedip

  199. Mantap ntar balik lagi di desa garaya :lalayeye

  200. :pms :pms :pms :pms

  201. Airaqyoung1215 menulis:

    :yosemangat :iloveyou :kisskiss

  202. WA Ode nofatriani menulis:

    :bantingkursi :bantingkursi

  203. Kangen am cerita ini ❤️❤️❤️
    Dulu sempat bacanya tpi krna udh lama jdi agak lupa deng :kisskiss

  204. Uyeeeee

  205. D apelin d mimpi wkwk kasian armenia bingung

  206. Dhian Sarahwati menulis:

    Mimpi yg indah & membingungkan..unch..unch..😍

  207. :kisskiss :kisskis :kisskiss s

  208. Azzilla Izzati menulis:

    :lovelove :iloveyou

  209. :iloveyou

  210. lailatul fitriah menulis:

    :ohyeaaaaaaaaah!

  211. :ayoja :lovely :lovely dian

  212. Penasastra Indonesia menulis:

    :lovely

  213. Alya Rekha Anjani menulis:

    :lovely

  214. Komunitas Paradigma Imaji menulis:

    :lovely

  215. Alya Rekha Anjani menulis:

    :lovely

  216. Tere Alison Swift menulis:

    :lovely

  217. Diah Wardani menulis:

    :lovely

  218. HerdiniIsnaeni menulis:

    :ayojadian

  219. Ketemu hore

  220. Kasian si khaeva cuma di jadikan tameng aja buat si armenia :ngetawain

  221. Baca ulang setelah 3 thn??? :NGAKAKGILAA

  222. ketemuan di mimpi ok juga

  223. Selamat tiduurrrrr :lovely

  224. Bella Miacara menulis:

    Armenia..

  225. dwioktapia30 menulis:

    :ayojadian

  226. Nisaul Badriyah menulis:

    selalu ttg cinta yg besar n luar biasa n aq selalu syuka sama cerita2 disinj……

    selalu indah n manis

  227. Ariyantipita menulis:

    :bantingkursi :bantingkursi :bantingkursi

  228. shanaya_lee menulis:

    :bantingkursi :bantingkursi :bantingkursi

  229. Antika Hadinata menulis:

    :panikshow

  230. Indah Narty menulis:

    Baca ulang lagi :sebarcinta

  231. MyHaruHaru menulis:

    😭😭 udah lama gk tengok akhirnya,dah tamat 😍😍 langsung maraton baca ulang

  232. Azzalea Dian menulis:

    :sebarcinta

  233. Mamita Fatih menulis:

    :sebarcinta

  234. Sayang Azhuraaaaa hee

  235. Shelli Novianti menulis:

    :awaskubalasnanti

  236. Terussssss …

  237. Azhuraa :happy

  238. Reread lagi, ga bosen bacanya

  239. Ga bosan baca lg

  240. :NGAKAKGILAA kerenn

  241. Armenia

  242. Sang Azhura sudah mencuri2 kesempatan menggoda armenia di dalam mimpi.
    Armenia…
    Armenia…
    Armenia yg dipanggil & aq yg meremang😍

  243. sang azhura langsung sat set sat set masuk kemimpi sok atuh datangin orangnya langsung :gabut

    1. jasmine cavelli menulis:

      iya ya :ohyeaaaaaaaaah!

  244. Armenia ohh armenia…

  245. Cocopadia hahahah

  246. Prima gultom menulis:

    Tanda2 akan bertemu azhura 😍

  247. Udah mule ditandain…

  248. Baca ulang untuk yg ke…… kalinya