Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira
Baca Parts Lainnya Klik Di sini
- 🔏[COMING SOON] SIRELIS & MOSES (BONUS PART Reaper’s Destiny)
- Azhura’s Bride Epilog: Takdir Sang Penuai [Reaper’s Destiny]
- Azhura’s Bride Part 45: Kesempatan Kedua (End)
- Short Story Azhura’s Bride: Tanda Perlindungan
- Azhura’s Bride Part 44: Membuka Mata
- Azhura’s Bride Part 43: Terima Kasih dan Pengorbanan
- Azhura’s Bride Part 42: Hening Setelah Badai
- Azhura’s Bride Part 41: Pergolakan Takdir
- Azhura’s Bride Part 40: Pertanyaan Sang Kematian
- Azhura’s Bride Part 39: Memaafkan
- Azhura’s Bride Part 38: Teracuni
- Azhura’s Bride Part 37: Mengalihkan Diri
- Azhura’s Bride Part 36: Kesepakatan Gelap
- Azhura’s Bride Part 35: Menggenggam Takdir
- Azhura’s Bride Part 34: Bejana Takdir
- Azhura’s Bride Part 33: Perlindungan Sang Dewa Perang
- Azhura’s Bride Part 32: Ramalan Masa Depan
- Azhura’s Bride Part 31: Perlindungan Seorang Ayah
- Azhura’s Bride Part 30: Rahasia Alam
- 🔏Little Kingdom Series: AB – Hati yang Bertautan ( Buka dengan 20 poin )
- Azhura’s Bride Part 29: Yang Paling Penting
- Azhura’s Bride Part 28: Tak Sama Lagi
- Azhura’s Bride Part 27: Rencana Alam Semesta
- Azhura’s Bride Part 26: Terpisah
- Azhura’s Bride Part 25: Ikatan dan Dendam
- Azhura’s Bride Part 24: Azhura,Armenia,Yazza dan Cemburu
- Azhura’s Bride Part 23: PERTEMUAN TAKDIR
- Azhura’s Bride Part 22: Cemburu
- Azhura’s Bride Part 21: Isteriku, Kau Melengkapiku
- Azhura’s Bride Side Story: Calamara
- Azhura’s Bride Part 20: Damai Sebelum Badai
- Azhura’s Bride Part 19: Pilihan Takdir
- Azhura’s Bride Part 18: Jodoh Atspere, Sang Dewa Pemelihara
- Azhura’s Bride Part 17: Badai di Ametyst
- Azhura’s Bride Part 16: Karena Aku Mencintaimu, Isteriku
- Azhura’s Bride Part 15: Azhura Kahn dan Armenia
- Azhura’s Bride Part 14: Pengantin Azhura
- Azhura Bride’s Part Bonus: Indeks Para Dewa (Gods of Ametys)
- Azhura’s Bride Part 13: Pembalasan Dendam
- Azhura’s Bride Part 12: Tempatmu Bukan di Kakiku
- Azhura’s Bride Part 11: “Sang Kematian”
- Azhura’s Bride Part 10: Tanda Kepemilikan
- Azhura’s Bride Part 9: Ya atau Tidak, Armenia?
- Azhura’s Bride Part 8: Zhura Al Gul
- Azhura’s Bride Part 7: Kau isteriku, dan Aku Tidak Mau Ditolak
- Azhura’s Bride Part 6: Anugerah atau Kutukan..?
- Azhura’s Bride Part 5: Armenia…..
- Azhura’s Bride Part 4: Awal Yang Baru
- Azhura’s Bride Part 3: Membuang Untuk Melindungi
- Azhura’s Bride Part 2: Masih Beranikah Kau Mempertanyakan Kehendakku?
- Azhura’s Bride Part 1: Rendezvous (Pertemuan)
- Azhura’s Bride Prolog: Azhura Kahn
Armenia seperti berada di dunia mimpi.
Dan dunia yang ini indah sekali, dengan taman bunga yang berwarna merah menyatu dengan dedaunan kulsu yang berwarna orange terang, berpadu dengan rumput lembut berwarna hijau yang melingkupi kakinya dengan hangat.
Dia berada di mana?
Dengan pelan dan hati-hati, Armenia melangkahkan kaki, sambil sesekali tersenyum ketika burung Adonis, burung kecil dengan bulunya berwarna putih bersih dan surainya yang panjang berkepakan di sekitarnya, sesekali bahkan hinggap di bahunya sambil berkicau dengan alunan suara yang merdu. Burung Adonis memang terkenal sebagai burung surgawi, karena nyanyiannya diibaratkan dengan nyanyian surgawi tempat para dewa dan dewi berasal.
“Apakah kau tahu aku berada di mana?” Armenia berucap lembut sambil tersenyum pada burung Adonis kecil yang hinggap di tangannya dengan berani. Burung itu mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu kicauannya menggema dengan indahnya.
Armenia tertawa ketika burung itu mengepakkan sayapnya dan pergi setelah sebelumnya mengangguk-anggukkan kepalanya sekali lagi seolah-olah sedang memberi hormat kepada Armenia.
Suara gemericik air di kejauhan menarik perhatiannya, Armenia melanjutkan langkahnya ke sana, ke tempat suara air itu semakin terdengar dekat dan jelas.
Dan sampailah dia di pemandangan yang sangat indah. Gugusan pepohonan terbentang membentuk lingkaran yang semakin meninggi di perbukitan yang dikucuri oleh tiga air terjun dengan air jernihnya yang berwarna sangat biru. Bunga-bunga bermekaran disekitar danau kecil tempat jatuhnya air terjun itu menyatu. Suara burung-burung seakan meramaikan keindahan yang ada di sana, apalagi ditambah dengan banyaknya serangga lucu berwarna-warni dengan berbagai corak yang berterbangan dengan damai mengitari pucuk-pucuk bunga.
Armenia ternganga, dia tidak pernah melihat keindahan seperti ini sebelumnya. Langkahnya sempat ragu dan pelan, tetapi kemudian dia memberanikan diri, hingga sampai di tepi danau. Disentuhkannya kakinya sedikit di air yang beriak pelan di tepi danau, danau itu ternyata tidak dalam, dan airnya sangat bening sehingga dasarnya yang penuh bebatuan halus dan pasir putih tampak jelas, mungkin paling dalam danau kecil itu hanya sepinggang Armenia.
Dan airnya hangat…. kehangatan air itu menggodanya, hingga tanpa sadar Armenia melepas pakaiannya, kemudian melangkah semakin dalam ke danau masuk ke tengahnya, sambil menikmati percikan dari tiga air terjun di atasnya yang terasa menyenangkan.
Armenia terkekeh, merasa senang sambil memainkan air di jemarinya, membasahi seluruh tubuh telanjangnya berikut rambutnya. Dan kemudian berlutut di pasir hingga tubuhnya tenggelam sampai ke pundak, tubuh remajanya yang indah hampir tertutup oleh air yang bening itu, menyisakan bayang-bayang siluet yang semakin menggoda karena begitu jernihnya air.
Setelah membasahi rambutnya, Armenia memejamkan matanya dalam damai, menikmati kehangatan yang membungkus tubuhnya.
“Armenia…”
Bisikan itu membuat Armenia terperanjat hingga hampir berdiri dari tempatnya berlutut. Tetapi dia membentur tubuh yang kokoh, begitu kokoh dan keras dengan lengan-lengannya yang kuat memeluk tubuh telanjangnya dari belakang. Armenia menyadari lelaki itu sangat tinggi, mengingat sekarang, pucuk kepalanya ada di dagu laki-laki itu.
Tubuh itu terasa panas….. dan sudah jelas seorang laki-laki. Laki-laki yang telanjang.
Armenia gemetar ketakutan. Dia berdiri di sini, ditempat yang tidak diketahuinya, di tengah air dalam kondisi telanjang yang membuat dirinya amat sangat rapuh. Dengan bodohnya dia seperti membuat dirinya sengaja memamerkan diri untuk menjadi mangsa orang jahat.
Dan jikalau lelaki yang memeluknya ini adalah orang jahat….
Pikiran itu membuatnya takut, seketika itu juga Armenia berusaha meronta, berusaha melepaskan diri. Tetapi entah kenapa, sentuhan kulit hangat lelaki itu yang berpadu dengan riakan air hangat yang mengelilinginya, membuatnya tidak bisa bergerak, tak berdaya seolah kehilangan seluruh kekuatannya.
Lelaki di belakangnya itu harum….. dengan aroma yang manis menenangkan hati, aroma tubuhnya begitu agung, seakan-akan bukan aroma manusia biasa. Lengan keras lelaki itu makin mempererat pelukannya dari belakang di tubuh telanjangnya, dan kemudian Armenia bisa merasakan Lelaki itu menundukkan kepalanya, dan napasnya terasa dekat di telinganya.
“Armenia………”
Sekali lagi lelaki itu membisikkan namanya dengan bisikan lembut, lalu bibir lelaki itu semakin tertunduk, memberikan napas yang hangat dan menggoda di telinganya, membuat seluruh bulu kuduk Armenia berdiri oleh sensasi yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Dan kemudian bibir lelaki itu berlabuh di pundaknya yang halus seputih pualam, memberikan kecupan panas, yang membuat Armenia mengerang, mendongakkan kepalanya, merasakan hantaman sensasi yang aneh dan terasa panas, menjalari seluruh kulitnya…. merasuk ke tubuhnya…
………
“Armenia!!”
Armenia membuka matanya seketika, mengerjap-ngerjapkan bulu matanya yang panjang dan indah, lalu berusaha menetralkan detak jantungnya yang terasa cepat. Dia memandang sekeliling, merasakan pandangan matanya buram, Armenia berusaha fokus dan kemudian menarik napas panjang menyadari bahwa dia sedang berada di padang rumput di dekat peternakan milik ayahnya.
Mimpi…
Semua itu hanya mimpi. Dan tiba-tiba saja Armenia merasa malu, sudah beberapa hari ini, semenjak ulang tahunnya yang ke tujuh belas, Armenia selalu dihantui oleh mimpi-mimpi aneh tentang sosok lelaki misterius yang menggodanya.
Apakah karena dia sudah remaja jadi dia selalu memimpikan hal-hal dewasa seperti itu?
Pipi Armenia bersemu merah. Tidak! Mimpi itu memang mimpi aneh. Armenia tidak pernah dekat dengan lelaki manapun, meskipun banyak lelaki yang ingin mendekatinya. Selain karena ayahnya sangat galak dan selalu menjaganya, Armenia juga belum merasa tertarik dengan lelaki manapun.
Kecuali lelaki dalam mimpinya….
Meskipun selalu muncul samar-samar dan tidak jelas, Armenia selalu merasakan perasaan hangat dan bergejolak ketika mengingat tentang lelaki dalam mimpinya itu.
“Kenapa pipimu bersemu merah?” Suara Jelena, sahabat perempuannya yang terdengar geli itu membuyarkan lamunan Armenia, membuat pipinya yang bersemu semakin memerah ketika menyadari bahwa Jelena mengamatinya selama ini.
Jelena tertawa, menyadari bahwa Armenia merasa malu. Perempuan itu menaruh keranjang anyaman di tangannya yang penuh berisi buah kulsu berwarna orange keemasan, dan berlutut di depan Armenia.
“Mimpi apa?” tanyanya penasaran dengan tatapan matanya yang nakal.
Armenia memalingkan wajahnya, tidak tahan ditatap seperti itu, “Bukan apa-apa.” Jawabnya cepat.
Jelena mengangkat alisnya. “Ayahmu menyuruhku mencarimu, katamu kau akan menjemput Bruno, keledai kesayangan ayahmu dari merumputnya di samping peternakan, tetapi sudah satu jam berlalu, kau tidak kembali-kembali, dan ternyata aku malahan menemukanmu di sini, tertidur di rerumputan dan bermimpi yang membuat pipimu memerah.”
“Pipiku tidak merah.” Armenia menyentuh pipinya yang terasa panas, berusaha melupakan sensasi kecupan panas lelaki dalam mimpinya itu di pundaknya. Jemarinya menyentuh pundaknya, dan tiba-tiba mengernyit karena pundaknya terasa panas.
Baju yang dikenakannya adalah pakaian musim semi pedesaan, dengan rok panjang dari jalinan katun berwarna orange tanpa lengan, dan kain yang disampirkan untuk menutup lengan dan pundaknya yang terbuka, Armenia menurunkan kain itu dan terkejut ketika melihat pundaknya.
Ada bekas merah di sana…. bekas merah yang terasa panas…
“Semut-semut itu pasti menggigitmu.” Jelena yang juga melihat bekas merah di pundak Armenia itu menatapnya dengan prihatin, “Aku sudah bilang padamu, jangan suka tidur di rumput, kan kita tidak tahu serangga apa yang tinggal di sana.”
Tapi itu bukan gigitan serangga….. Armenia merasa ragu, bertanya-tanya sendiri dalam hatinya, Kalau bukan gigitan serangga berarti apa?
Dan ketika melihat Armenia masih terpaku seolah kebingungan, Jelena mengambil keranjang buah kulsunya, lalu mengamit lengan Armenia dan menggandengnya, mengarahkannya ke jalan setapak menuju rumah. “Ayo kita pulang Armenia, langit sudah semakin gelap, sepertinya hujan akan turun malam ini, dan ayahmu pasti mencemaskanmu.”
Rumah Jelena, kebetulan berada di seberang rumahnya. Mereka berteman sejak Armenia pindah ke desa kecil di perbatasan antara Garaya dan Marata. Desa kecil yang dilindungi bukit yang tinggi dan hutan yang lebat dengan penduduk berjumlah hanya seratus orang.
Armenia datang ke desa ini bersama ayahnya ketika dia berusia sepuluh tahun, ingatan akan kedatangannya waktu itu terasa samar-samar sekarang, tetapi yang pasti dia ingat, Jelena adalah salah satu anak sebayanya yang langsung berteman akrab dengannya.
Mengenang masa-masa indahnya tumbuh besar di desa ini, membuatnya tersenyum dan melupakan mimpi anehnya beserta tanda merah di pundaknya itu, dia menoleh ke arah langit yang semakin gelap dengan mendung menggulung di ujung sana, lalu tersenyum ke arah Jelena,
“Apakah kau tahu bahwa ayahku sudah setuju untuk mengantar Adikmu dan kita ke kota di hari besar itu dua hari lagi?”
“Benarkah?” Mata Jelena membesar, lalu senyumnya melebar, membentuk tawa kecil, “Aku tidak sabar lagi, aku akan bilang pada mamaku, mamaku pasti ingin ikut juga.”
“Ya. Tentu saja mamamu boleh ikut, kereta ayahku kan cukup besar untuk memuat kita semua.” Armenia menjawab dengan bersemangat, dan tersenyum senang.
Tadi pagi, ayahnya bilang bahwa dia punya waktu untuk mengantar Armenia dan Jelena, untuk melihat perayaan musim semi di pusat kota Garaya. Dua hari lagi, akan ada persembahan pertama untuk anak-anak di seluruh kerajaan untuk sang Mahadewa Azhura Kahn, Hayla, adik Jelena adalah satu-satunya anak berusia sepuluh tahun di desa kecil ini, semula keluarga Jelena bingung karena mereka tidak punya kendaraan untuk mengantarkan Hayla ke kuil terbesar sang Azhura. Tetapi kemudian Armenia beritikad untuk meminta bantuan ayahnya, dan syukurlah sang ayah menyetujuinya.
“Mamaku sudah menjahitkan baju terbagus untuk Hayla dan mempersiapkan persembahan untuk di bawanya. Saat-saat itu memang sangat menyenangkan ya, dan menjadi impian bagi gadis-gadis seperti kita.” Mata Jelena menerawang, mengenang, lalu menatap Armenia dengan rasa ingin tahu, “Kau kan seumuran denganku, jadi waktu persembahan pertama itu kita pasti berada di sana bersama-sama, sayangnya waktu itu kita belum saling mengenal ya. Tapi kau kan pasti masih ingat betapa menyenangkannya saat itu dan betapa mengagumkannya melihat patung sang Azhura dari dekat serta meletakkan keranjang persembahan di bawah kakinya.”
Armenia menggelengkan kepalanya dengan sedih mendengar kata-kata Jelena yang bersemangat,
“Kau tahu… aku tidak bisa mengingatnya Jelena” suara Armenia terdengar pelan, penuh penyesalan. Dia selama ini selalu mencoba, selalu. Tetapi ingatan masa lalunya sebelum dia berusia sepuluh tahun, tidak pernah bisa diraihnya, seakan-akan ada tembok gelap yang menghalangi dan setiap Armenia berusaha menembusnya, tembok itu terasa semakin kuat membuatnya terbentur dan menyerah.
Jelena menghentikan kata-katanya dan menatap Armenia dengan prihatin,
“Ah… ya..ya.., maafkan aku Armenia, aku lupa bahwa ketika kau datang kemari, kau kehilangan semua ingatanmu, kata ayahmu kepalamu terbentur saat jatuh dari kuda… dan kau kehilangan semua kenangan masa kecilmu sebelumnya.” Jelena tersenyum memberi semangat, “Tapi tidak apa-apa Armenia, kan sebentar lagi kita berangkat ke pusat kota, kau akan bisa melihat patung sang Azhura Kahn yang melegenda itu.”
Armenia tersenyum senang semangatnya kembali, bayangan akan bisa melihat patung sang Azhura yang agung yang selama ini diceritakan dan dipuja oleh penduduk desa itu membuatnya sangat bersemangat, langkahnya semakin cepat, dan dia teringat kabar yang didengarnya ketika membeli sayuran di ujung desa.
“Kata Bibi penjual sayuran, upacara persembahan kali ini adalah yang terbesar dan berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.” Gumamnya, berusaha mengingat-ingat percakapannya tadi pagi.
“Kenapa?” tanya Jelena tertarik.
“Kau tahu kan Putri Khaeva? Beliau adalah anak perempuan yang menerima persembahan sang Azhura di usianya yang sepuluh tahun. Tahun ini beliau menginjak usia tujuhbelas sama seperti kita , perayaan tahun ini akan bersamaan dengan perayaan ulang tahun putri Khaeva sekaligus persembahan putri Khaeva yang sudah cukup umur kepada sang Azhura Kahn.”
“Aku pernah mendengar cerita tentang putri Khaeva. Seandainya saja kau masih punya ingatanmu, kau pasti masih ingat kehebohan yang terjadi waktu itu. Putri Khaeva seumuran dengan kita, jadi beliau memberikan persembahan pertamanya bersamaan dengan kita, waktu itu keranjang persembahan hilang satu, dan kemudian ketika kita semua dipanggil kembali oleh sang pendeta tertinggi, ternyata putri Khaeva adalah perempuan yang terpilih, yang dipercaya sebagai bakal isteri sang Mahadewa. Kata orang-orang dia sangat cantik, dan kalau beruntung, kita bisa melihat beliau nanti di upacara besar itu!” suara Jelena mengeras karena bersemangat, tapi kemudian Jelena menatap Armenia lagi sambil mengerutkan keningnya, “Kau pasti tidak ingat juga ketika kita dipanggil kembali dan diwawancarai satu persatu secara langsung oleh sang pendeta tertinggi, aku gugup sekali waktu itu.”
Armenia menggelengkan kepalanya, “Tidak. Aku tidak ingat.” Gumamnya dalam senyum penuh penerimaan.
Tiba-tiba, tetes-tetes air membasahi lengan mereka, pertanda akan hujan yang sungguh aneh karena turun di musim semi. Jelena langsung melindungi keranjang buahnya dengan kain yang dibawanya, lalu menarik tangan Armenia setengah berlari menuju rumah.
“Ayo cepat Armenia, sepertinya hujan akan turun deras sekali, kita akan basah kuyup begitu sampai di rumah!”
***
Armenia terbatuk-batuk pelan, tubuhnya terasa panas dan kepalanya pening. Tadi hujan tiba-tiba turun dengan derasnya, membuat mereka benar-benar basah kuyup seperti habis tercebur di sungai dari kepala sampai kakinya.
Ketika pulang, ayahnya sudah menantikannya dengan cemas di pintu. Jelena sendiri langsung berlari ke rumahnya. Diiringi guntur yang menggempur-gempur di langit sana, Ayah Armenia, Daika sang peternak, langsung memberikan handuk besar kepadanya,
“Gantilah bajumu Armenia.” Sang ayah menyerahkan handuk besar itu, dan Armenia melepaskan kain penutup pundaknya yang terasa berat dan basah menetes-neteskan air, lalu mengambil handuk itu untuk menggosok rambutnya. Ketika itulah mata Daika mengarah pada tanda merah di pundak anak perempuannya, wajahnya langsung pucat pasi.
“Kenapa itu Armenia?” suara Daika terdengar bergetar ditengah derasnya hujan yang turun.
Armenia mengikuti arah pandangan sang ayah, menatap ke tanda merah di pundaknya yang kini semakin jelas, dan mengerutkan dahinya bingung,
“Aku tidak tahu ayah, aku tadi tertidur di rerumputan… kata Jelena, mungkin aku digigit serangga.”
Daika menatap tanda merah itu, lalu cepat-cepat memalingkan kepalanya, menyembunyikan ekspresi wajahnya dari tatapan Armenia.
“Cepatlah mandi dan berganti pakaian kering, ayah akan menghangatkan sup untukmu.”
Ketika Armenia selesai berganti baju, Ayahnya sudah menuangkan sup hangat untuknya di meja dapur, tetapi Armenia malahan bersin-bersin dan hampir tidak bisa menyelesaikan memakan sup-nya.
“Kau demam Armenia.” Daika, Ayah Armenia yang sudah tua dengan janggut putih dan rambut yang putih menatap anak perempuannya dengan cemas, “Berbaringlah dan tidur, ayah akan meramu obat dari akar pohon tualsa untuk menurunkan panasmu.”
Armenia menurut, lagipula kepalanya sudah terasa begitu berat. Dengan pelan, sambil berpegangan pada dinding untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Armenia melangkah menuju kamarnya, begitu melihat tempat tidurnya, dia langsung membanting tubuhnya dan bersembunyi meringkuk di balik selimutnya yang hangat.
Tangannya seperti biasa langsung menggenggam kalung rami yang tak pernah lepas dari lehernya. Kata ayahnya, kalung itu adalah buatan ibunya yang diberikan kepadanya di ulang tahunnya ke sepuluh, di dalam kalung itu ada kantong kecil berisi batu rubi berbentuk air mata dengan sinar kuning di tengahnya, yang dipercaya ibundanya bisa melindunginya.
Armenia tidak punya ingatan sama sekali tentang ibunya yang sudah meninggal, ayahnya juga sangat jarang bercerita tentang ibunya, sehingga Armenia selalu meraba-raba, mencoba mencari kenangan tentang ibundanya meski selalu gagal, dia tidak punya ingatan apapun, tetapi kalung ini adalah satu-satunya peninggalan ibunya yang nyata, yang mungkin pernah dipegang ibunya di masa lalu, dan dia terbiasa menggenggam kalung ini jika menginginkan ketenangan, sejak dia kecil.
Pada akhirnya Armeniapun terlelap meskipun tubuhnya demam, panas seperti dipanggang api.
***
Daika mengambil akar pohon tualsa yang berwarna putih seputih susu dari toples obat yang diletakkannya di sudut ruangan, dia menyiapkan alat penumbuk dan sedang bersiap untuk menumbuk akar itu, ketika kemudian dia merasakan kehadiran sesuatu yang lain di ruangan itu.
Seketika itu juga, dia membalikkan badannya dan bersujud.
“Akhirnya anda datang, wahai Azhura Kahn.” Gumamnya penuh hormat.
Azhura, yang datang dalam wujud manusianya, hanya berdiri diam di tengah ruangan, menunggu hingga sosok pelayannya itu selesai menyembahnya dan berdiri.
Ya, Daika, ayah Armenia, adalah Daika yang sama, pelayan sang Azhura Kahn yang paling setia, yang telah mendampingi sang Mahadewa sejak beribu tahun yang lalu.
Malam itu ketika Azhura Kahn mengambil ingatan Armenia, Daika membawa Armenia dan kemudian menyamar sebagai penduduk baru dengan puteri kecilnya di desa kecil berpenduduk hanya 100 orang di hutan perbatasan. Desa ini sangat jarang tersentuh dari pengaruh luar, dan terlindungi di bawah kekuasaan Azhura Kahn sehingga Armenia bisa tumbuh dewasa dengan aman.
Sang Azhura sendiri tidak pernah menampakkan dirinya…. hingga saat ini, setelah Armenia berusia 17 tahun.
“Anda memberikan tanda Azhura Kahn kepadanya.” Daika bergumam hati-hati, teringat akan bekas merah di pundak Armenia. Jika dilihat dari jauh, tanda merah itu hanyalah seperti bekas merah gigitan serangga, tetapi jika dilihat lebih dekat, maka tanda itu membentuk huruf maldeva kuno, huruf para dewa di masa yang lampau yang sekarang mungkin tidak dikenal oleh manusia, huruf itu membentuk nama Azhura Kahn.
“Untuk perlindungannya, Daika. Tanda namaku di tubuhnya akan membuat mahluk-mahluk yang tak terlihat ketakutan ketika mencoba mendekat. Mulai sekarang, setelah menginjak usianya yang ke tujuh belas, akan ada banyak serangan yang mencoba melukainya, kau tahu itu.” Azhura Kahn menatap Daika dengan tenang, ada sinar dingin yang kontras di balik nyala api di bola matanya, ” Mungkin sekarang musuh-musuhku masih teralihkan karena mereka sedang berfokus pada Khaeva, tetapi mereka pasti akan segera tahu, dan akan menyerang Armenia…..Karena Armenia adalah titik kelemahanku.”
Ada senyum penuh ironi di bibir sang Dewa ketika mengucapkan kalimat terakhir itu.
Lalu suara sang Mahadewa Azhura memudar, seiring dengan bayangan tubuhnya yang ikut memudar dan kemudian menghilang meninggalkan debu emas yang menyaru menjadi cahaya kerlap kerlip yang indah.
Daika menghela napas panjang, melanjutkan kegiatannya menumbuk akar pohon tualsa untuk penurun demam Armenia, meskipun batinnya berkelana jauh penuh kecemasan.
Saatnya sudah tiba….. dan semoga semua akan baik-baik saja…
Baca Parts Lainnya Klik Di sini
- 🔏[COMING SOON] SIRELIS & MOSES (BONUS PART Reaper’s Destiny)
- Azhura’s Bride Epilog: Takdir Sang Penuai [Reaper’s Destiny]
- Azhura’s Bride Part 45: Kesempatan Kedua (End)
- Short Story Azhura’s Bride: Tanda Perlindungan
- Azhura’s Bride Part 44: Membuka Mata
- Azhura’s Bride Part 43: Terima Kasih dan Pengorbanan
- Azhura’s Bride Part 42: Hening Setelah Badai
- Azhura’s Bride Part 41: Pergolakan Takdir
- Azhura’s Bride Part 40: Pertanyaan Sang Kematian
- Azhura’s Bride Part 39: Memaafkan
- Azhura’s Bride Part 38: Teracuni
- Azhura’s Bride Part 37: Mengalihkan Diri
- Azhura’s Bride Part 36: Kesepakatan Gelap
- Azhura’s Bride Part 35: Menggenggam Takdir
- Azhura’s Bride Part 34: Bejana Takdir
- Azhura’s Bride Part 33: Perlindungan Sang Dewa Perang
- Azhura’s Bride Part 32: Ramalan Masa Depan
- Azhura’s Bride Part 31: Perlindungan Seorang Ayah
- Azhura’s Bride Part 30: Rahasia Alam
- 🔏Little Kingdom Series: AB – Hati yang Bertautan ( Buka dengan 20 poin )
- Azhura’s Bride Part 29: Yang Paling Penting
- Azhura’s Bride Part 28: Tak Sama Lagi
- Azhura’s Bride Part 27: Rencana Alam Semesta
- Azhura’s Bride Part 26: Terpisah
- Azhura’s Bride Part 25: Ikatan dan Dendam
- Azhura’s Bride Part 24: Azhura,Armenia,Yazza dan Cemburu
- Azhura’s Bride Part 23: PERTEMUAN TAKDIR
- Azhura’s Bride Part 22: Cemburu
- Azhura’s Bride Part 21: Isteriku, Kau Melengkapiku
- Azhura’s Bride Side Story: Calamara
- Azhura’s Bride Part 20: Damai Sebelum Badai
- Azhura’s Bride Part 19: Pilihan Takdir
- Azhura’s Bride Part 18: Jodoh Atspere, Sang Dewa Pemelihara
- Azhura’s Bride Part 17: Badai di Ametyst
- Azhura’s Bride Part 16: Karena Aku Mencintaimu, Isteriku
- Azhura’s Bride Part 15: Azhura Kahn dan Armenia
- Azhura’s Bride Part 14: Pengantin Azhura
- Azhura Bride’s Part Bonus: Indeks Para Dewa (Gods of Ametys)
- Azhura’s Bride Part 13: Pembalasan Dendam
- Azhura’s Bride Part 12: Tempatmu Bukan di Kakiku
- Azhura’s Bride Part 11: “Sang Kematian”
- Azhura’s Bride Part 10: Tanda Kepemilikan
- Azhura’s Bride Part 9: Ya atau Tidak, Armenia?
- Azhura’s Bride Part 8: Zhura Al Gul
- Azhura’s Bride Part 7: Kau isteriku, dan Aku Tidak Mau Ditolak
- Azhura’s Bride Part 6: Anugerah atau Kutukan..?
- Azhura’s Bride Part 5: Armenia…..
- Azhura’s Bride Part 4: Awal Yang Baru
- Azhura’s Bride Part 3: Membuang Untuk Melindungi
- Azhura’s Bride Part 2: Masih Beranikah Kau Mempertanyakan Kehendakku?
- Azhura’s Bride Part 1: Rendezvous (Pertemuan)
- Azhura’s Bride Prolog: Azhura Kahn
KONTEN PREMIUM PSA
Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.
Download dan install PSA App terbaru di Google PlayFolow instagram PSA di @projectsairaakira
Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira
Bagian dari Mystical Kingdom Universe
Walau udah tau siapa istri azhura khan sudah ada..ternyata persembahan tiap tahun tetap dilakukan yah :good:
Ehh sang Dewa mulai mendekati armenia yah walau blm scra langsung kekeke
;-)
Wahh jadi yang pertama comment^_^ :yahoo:
Aku bosen baca cerita ini walau udh 3kali baca masaa :’) hahaa :heart:
Aku gak bosen maksudnya itu :cry: yaa Allah typo :'( :cry: maafkan kakaa
Pas baca ada Jelena langsung keinget Justin dan Selena. Terus pas ada bruno inget bruno mars wkwk. Btw ceritanya bagusssss
Ritual persembahan tetap dijalankan meskipun sudah ditunjuk siapa isteri sang azhura seperti pengjormatan untuk sang azhura…….tanda merah itu bukan tanda merah biasa ternyata ada tulisannya…..hiiii
errrr! auh
aduhhh kasian juga sih Armenia ingatan masa lalunya harus diambil gitu :cry:
sumpah deh part ini bikin baper…
azhura sabar yahh tunggu armenia 7 thn lagi :)
Serem juga ya jadi istri dewa…. musuhnya banyak. Tp smoga aja azhura bisa melindungi istrinya….
:yahoo:
Ternyata ada maksudnya azhura membiarkan khaeva berbohong. Untuk mengalihkan perhatian musuhnya jg salah satunya.
Tak kirain tanda merah itu kissmark. Wkwkwk .. readers mesum. #plakk ! :yahoo:
Baca ualang pas part ini berulang kalli, pertanyaan yg slalu muncul… selama si Daika merawat Armenia , pa Daika sedikiputkan tdk pernah merasa tertarik dgn Armenia ya… padahal si Armeniakan cantik… terus perawatan dan penjagaan yg dilakukan armenia selama ini kira hanya akrn menghormati dan patuh sama printah azhura atau benar2 tulus berperan sbg ayah Armenia… emmm
Hai,kamu bisa tanya di Forum ask author tentang AB^^
Hehehe iya sih… tp klo nanya diform aq malah nanti lupa pertanyaannya apa hehehe… pertanyaan saya kadang spontan soalnya. entar ja deh klo udh selesai baca ampe updetan terakhir, saya gabungin jadi satu… baru saya ajuin ke forum ask AB^^… btw amakasih banget looo sarannya :good:
pipi ku juga ikut merah masa, senyum sendiri kayak orgil :mail:
amnesia
:-) ;-)
Penasaran ama buah kulsu…. Jadi pengen buah kurma…. Buat sirop enak kali ya :-) :yes:
seriusssss ane baper kebangetaan. kereeeen!!!!
:whistle:
TERBAWA SUASANANYA. TEMPAT YANG SEJUK DAN DAMAI B-) B-) B-)
SCENE INI SELALU BUAT KIPAS-KIPAS ;-) ;-) ;-)
“KARENA ARMENIA ADALAH TITIK KELEMAHANKU”
ROMANTIS? YA. INI ROMANTIS.
KUTUKAN YANG MEMBAWA SEBUAH ANUGRAH :heart: :heart: :heart:
BACa part ini bikin nae mo tereaaaaaak sekenceng”nya.
Baper deh…..
Banysk hal yg bikin makin penasaran,,,
Ya ampun… Armenia umur segitu udh ngimpi di cium serangga…. Ampun dach…
Hahahahaaa…
Kirain aku pas armenia mimpi, dia masih berumur 10 tahun ternyata udah 17 tahun hihi
Nama jelena itu suka inget sama gigi hadid haha
Makin kepo….
Waduh…tu si Azhura g tahan pengen nandain Armenia aja….jadi nemuin dimimpi deh….
Suka bgt kata-kata “Armenia adalah kelemahanku” …. :ARMENIA :AZHURAKAHN :AZHURAKAHN
Wahhhh azhura udah berani nandain armenia wkwk. Dan armenia polos banget ah namanya juga mimpi yahhh.. gigitan serangga wkwkwk
ini juga pernah baca
Khaeva yg munafik!
Ga ada malu”nya sama sekali ngaku” calon istrinya mahadewa
Azhura aku jg mau dong di gigit hihihi…
Karna Armenia adalah kelemahanku.
Hadeh meleleh hati Hayati :AIKO
Jelena ini akankah dibawa di bab-bab berikutnya??? :MIKIR :MIKIR :MIKIR :MIKIR
:MUEHEHE … astaga Armenia.. :MUEHEHE
Khaeva? sepupunya si Armenia kan ya.. anaknya bibi Ruth.. walaupun keluarga, bukan berarti semua orang saling menyayangi ya.. :SHENKING
kalau Daika udah menemani beribu tahun yang lau, Daika itu apa? setengah dewa atau manusia dengan kekekalan abadi kayak dewa? :MIKIR
akhir nya armenia umurnya 17 th jga..
ternyata banyak juga yg beper…..armenia udah usia 17 tahun udah buruan diresmiin sm azhura
msh blum ada kejelasan ampe part ini…
Cepet banget, tau2 udah 17tahun aja ya..
Keren!! Kissmarknya membentuk nama azhura..
Ahli sekali.. ?
Ayo buru ketemu, jangan cuma dalam alam mimpi aja..
Penasaran reaksi armenia.. ??
ummm.. okayyy *flustered^*
:OMG
Khaeva sekarang lagi di atas angin krna yakin banget dia yg kepilih, tpi apa yg akan trjadi pda perayaan nanti? Dia kira azhura pikun kali yak ga bisa ingat persembahan siapa yg dia ambil :/ Cepat atau lambat kebohongannya bakal terungkap dan dia akan tau kalau armenia masih hidup
Udah 17 aja ya cepat sekali
Cepet ya udah 17 tahun aja
yeayy sweetseventeen..
Seperti dugaan ku ternyata bener klau daika yg jadi ayah armenia,,hmm kira2 nanti apa yg akn trjadi dgn kheiva
Tibatiba kesel banget sama si khaeva.. apa dia sama si ruth gak mikir ya kalau azhura gak mungkin bisa dibohongin-_-
Yang jadi pertanyaanku itu, si daika itu sebenernya satu spesies sama azhura juga kah? Tapi kenapa dia tua sedangkan azhura aja gak tua tua, masih ganteng walaupun udah hidup beribu ribu tahun
Azhura..jgn mcm-mcm kamu..hihi
Uhhh keren azhura khan :SHENKING :AZHURA
keren banget.. gak bisa ketebak..
OMG… azhura…
:ASAHPISAU2
Baper nih :TERHARUBIRU
Udh 17 tahun ajaa, tinggal tunggu tanggal mainnya huhii
Azhura protektfi banget sukaaa <3
ihhh degdegan,, gimana ya kelanjutannya
Pasti makin sulit rintangannya
Azhura keren,, bikin baper..
Armenia sudah 17 tahun. Waktunya dipinang ini :HULAHULA
Seru banget ya. Haduuuh nyesel baru baru baca AB sekarang. :GERAAH
Lehh ugaa keren kalu ceritanyaa???
Pertama kali baca bab ini di wattpad, hatiku berdebar-debar waktu baca part mimpi Armenia dipeluk Azhura. Wkwkwk…
Sekarang ga sekuat dulu debarannya, tapi ya…cerita ini ngangenin. :YUHUIII
Sampai sini dulu nostalgianya. Bisa-bisa malam ini begadang cuma buat baca cerita ini sampat bab ter-update padahal harusnya belajar buat tes. :aaaKaboor
Kangen Azhura sama Armenia :bearhelanapas
:YUHUIII
Mulai menegangkan :hawkno
Udah mulai tegang… :ASAHPISAU2
Baperrr :TERHARUBIRU
:TERHARUBIRU
:NABRAKKACA
:NABRAKKACA :KISSYOU
Azhura mulai mendekati Armenia… kapan Armenia sadar itu bukan mimpi?
:NABRAKKACA
:inlovebabe azhura
Cerita mulai menegangkan , cuuusss baca part selanjutnya
Sweet…
:hellokitty
:gayapahlawan
Bhak…. Yg gi2t psti semut laki :KETAWAJAHADD
okii dokiii.. kerennnn
:inlovebabe
Azura
Aku padamu deh, hha
:TERHARUBIRU
:inlovebabe
Saatnya sudah tiba? Armenia mau nikah sama Azhura Khan? Lah, sepupunya gimana :ragunih
armenia.!!waktu pertama kali baca langsung keinget sama nama sebuah negara
Azhura udah ngebet nih sma Armenia sampe masuk ke alam mimpinya Armenia haha
Azhura punya musuh juga ternyata..
lanjut baca
Seru banget?? nyesel saya kenapa ngk baca dari dulu..
:TERHARUBIRU
Semut semut nakal :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD
Iya itu emang gigitan semut…..tapi semut besar dalam wujud AZHURA KHAN…..hiiii :goyangasoi :goyangasoi
:YUHUIII azhura perhatian bet
Waktunya tibaaaaaa :tidakks! :tidakks!
Armenia bakal ketemu azhura khan :tepuk2tangan :tepuk2tangan
Ternyata dewa juga punya musuh ya…..
:IMUT :IMUT :IMUT
Baper
tanda ?aku juga mau ditandai biar bisa jadi Azhura’s bride hihi
Kerenn :PATAHHATI
Wahwah :inlovebabe :PEDIHH
OMONAAA AZHURA :tepuk2tangan
Kenapa jadi gue yang kekikikan gak jelas yaa :CUBITPIPI
Selamat Azhura udh bisa tandain Armenia..
Daika jdi ayahnya Armenia toh,,
Armenia pasti kangen sama ibunya?
Kasihan armenia :PEDIHH
Kasihan armenia sakit :PEDIHH
Sweeeeeetttt…. :inlovebabe
Yg dikasih tanda di pundak Armenia, kok aku yg deg degan ya… :dragonmuach
Udah 17th, Azhura udah ga sabar lagi :tepuk2tangan :NGEBETT
armeniaaa :PATAHHATI :PATAHHATI
wuah udah dikasih tanda noh….
:pingsan! :pingsan!
Armenia titik kelemahan azhura khan
Aihh Armenia dikasih tanda sm Azhura, kok gw yg deg degan yak hihii
Tanda kepemilikan :dragonmikirdulu :dragonmikirdulu
HAHAHAH
:tepuk2tangan :tepuk2tangan :tepuk2tangan
selamat ahzura ^^ . seneng banget lah pasti XD . kedepanya kyk gmna yh kkkk
Pengen jadi Armenia :tidakks!
:YUHUIII :NGEBETT
jadi penasaran visualisasinya Armenia ama Ashura kaya apa ya :dragonnyari
Ngasih tandanya kek gitu ya-_- wkwkk
kangen ama azhura jadi baca lagi deh dari awal hehehehehe :memikirkanrencana
Armenia yang di kasih tanda. Kok jadi gua yang jatuh hati sama azhura wkwk ???
ohiya wakakak~ baru inget ane
YAAH kirain mau nyamperin Armenia
xixixi.. aq ckikikan sndri bca komen2 vitamin part ini. bnern sih.. armenia yg dtndain.. kok gueee ikutan waferr.. wwkwkkwkw..
Gemes sendiri
Selalu salah fokus setiap mau komentar. Soalnya liat gambar-gambar di komentar yang lain entah kenapa selalu pengen ketawa terus lupa mau nulis apa. Kkkk…..
Titik kelemahan ku, asikk
adek gak tau mau ngomong apalagi bang :gulung2
Armenia mimpi basah :dragonhihihi
masih belum kebayang azhura wujud dewa terus jadi manusia
Armenia sudah besar sekarang kkkk~ mimpinya nakal yah hahaha
Hoh gak kerasa udah tujuh belas tahun aja. Ciah elah azhura
Semakin seruuu :ragunih :RAKUSS
Makin penasaran ama ceritanya
:PATAHHATI
Liontin rubinya Armenia itu seperti gambar liontin di atas itu ya. Cantik liontinnya. :inlovebabe
Khaeva terpilih jadi pengantin gadungannya Azhura, cuma buat pengalihan musuh2nya Azhura. Alias tumbal. Duh, apes bgt :KETAWAJAHADD
Haha ternyata Khaeva dijadiin tumbal ama Azhura
Armenia udah dewasa dan sudah mimpi basah.
owh jdi itu yg bikin musuh2nya blm nyerang armenia
Ternyata khaeva itu dijadiin umpan, kok rasanya bahagia ya :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA
Gamk sabarr dehh liyat pertemuan azhura ama armenia,, wah wah parh amat yg pura pura jd calon istri azhura huhh
ko seneng yah tau Khaeva dijadikan tumbal aja wkwkwk :dengerinmusikdulu
:pingsan! 4
Armenia.. Armenia.. mimpimu..
Aduh Armenia demam..
Saatnya sudah tiba… (penasaran)
@projectsairaakira
Asia yg paling tua ya diantara mereka bertiga?
Armenia mimpinya :BAAAAAA
Itu bukan digigit semut wkwk
Jadi senyum senyum sendiri kan :inlovebabe
Mimpi basah pertama armenia ttg azhura khan.. Unnnchhhh :KECEWAHATI :inlovebabe u
? ngakak aja Armenia.. digigit semut yha :v
Jadi penasaran bagaimana pertemuan kedua calon suami istri tersebut ?
Armenia…………..
Duhh kenapa gue yg deg2 an malahhhh
Duh, suka banget cerita ini :NGEBETT
Duh, si abang main sosor anak orang aja. Sabar yee bang ??
Cieeee si abang udah ga sabar nih yee :tepuk2tangan
Waktu baca bagian awal bab ini, saya kira Armenia masih berusia 10 tahun saat mandi. Udah mau protes tadinya ke penulisnya ?
Penasaran ketika mereka berdua bertemu nanti
Baca ulang lagi ?
Masih kurang rasanya kalo baca empat kali :dragonmuahsanasini
:NGEBETT
:KETAWAJAHADD
:inlovebabe
Tanda azhura kahn ?
Cieeee yg udah kasih tanda..
Sebegitu bahaya nya jadi istri Azhura ya sampai perlu pengalihan seperti itu..
azhura bikin baper aja..
kira2 siapa ya musuhnya sang dewa?..
sampai2 armenia harus menerima tanda sang azhura..
Oh migos merinding pas mimpi armenia, hawt
Azhuraaa :owljatuhcinta
Mimpinya eh :PATAHHATI
:owlkagetbanget
Wahhh berarti penyamaran khaeva akn segera terbongkarr :DOR!
Ternyata Azhura selalu ada d deket Armenia :inlovebabe :inlovebabe
Selalu aja ada katakata baper disetiap scenenya :inlovebabe ū
:inlovebabe
:cintakamumuach emang kl udah jadi istri azhara nanti Armenia tinggal dimana? :ragunih
Digigit serangga yang tampan wkwkkw
Mimpi yg begitu nyata bukan ??
Tapi itu bukan gigitan serangga….. Armenia merasa ragu, bertanya-tanya sendiri dalam hatinya, Kalau bukan gigitan serangga berarti apa? (ngakak ???) itu kelakuan suamimu armenia hahaha….
Bukan kelemahan…
Jangan bilang kekemahan
Lah.. Gue pkir itu tanda cupang. Trnyta bukan wkwkwkwk
Azhura jadi pelindung armenia em…..
Deg deg an apa yg bakal terjadii. Kenapa armenia disebut titik kelemahan azhura. Wawawawahh banyak yg dikepoin nihh
Kupikir itu tanda *uhuk*, tapi ternyata itu tanda kepemilikan XD
Armenia kelemahannya Azhura :GERAAH
Udh jd wanita 17th
Sang dewa makin ga nahan
Penasaran gmn nanti pas semua orng tau tntng khaeva yg pura2 jd istri azhura
Dream come true ☄
I want too ? aku mau juga mimpi begitu ?
Biar ketemu prince nyataㅋㅋㅋ
Siap-siap suasana tegang akan datang :DOR!
Kalo serangganya kek gitu juga mau digigit ? aaakk ga kuattt kak ga sabar pengen liat mereka ketemu ?
Cara Azhura melindungi Armenia :inlovebabe
Kelemahannya?? Takut ada sesuatu yg buruk bakal terjadi :ngambeknih
Ya ampun mahadewa gigitannya langsung berbentuk nama ya, keren :tepuk2tangan
:KISSYOU
Baca ulang
:inlovebabe
:sangatterpesona
Azzura buat gue aja boleh gaksiii.. wkwk
Ngegas nih azhura nya :KECEWAHATI :NGEBETT
Hm cara nandainnya harus gitu ya azhura ??
Saat nya telah tiba,,,,gk terasa udah 7 thn brlalu….
Gmn ya kehidupn Khaeva :dapetidebesar
aih uda 17th aja
kirain tadi siapa yg jadi ayah’a armenia eeeh ternyata daika sendiri syukur deh ya
mimpi’a armenia kenapa harus disiang hari yg panas’a tambah panas gra” ntu mimpi :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA
duh, ga sabar liat putri khaeva nih
Duh sweetnya? mau suami kayak azhura yang selalu lindungin istrinya
Azhura nya sudah ngegassss, eh! ternyata cuma mimpi. Hahaha.
Duh duh duh alurnya bikin penasaran
Makin deg degan :berharapindah
Serangga ganteng ya :berharapindah
Azhura’s tattoo
Mantap ntar balik lagi di desa garaya
:pms :pms :pms :pms
:iloveyou
Kangen am cerita ini ❤️❤️❤️
Dulu sempat bacanya tpi krna udh lama jdi agak lupa deng
Uyeeeee
D apelin d mimpi wkwk kasian armenia bingung
Mimpi yg indah & membingungkan..unch..unch..😍
:kisskis s
:iloveyou
:iloveyou
:ayoja dian
Ketemu hore
hh
Kasian si khaeva cuma di jadikan tameng aja buat si armenia
Baca ulang setelah 3 thn???
ketemuan di mimpi ok juga
Selamat tiduurrrrr
Armenia..
selalu ttg cinta yg besar n luar biasa n aq selalu syuka sama cerita2 disinj……
selalu indah n manis
Baca ulang lagi
😭😭 udah lama gk tengok akhirnya,dah tamat 😍😍 langsung maraton baca ulang
Sayang Azhuraaaaa hee
Terussssss …
Azhuraa
Reread lagi, ga bosen bacanya
Armeen
Ga bosan baca lg
kerenn
Armenia
Sang Azhura sudah mencuri2 kesempatan menggoda armenia di dalam mimpi.
Armenia…
Armenia…
Armenia yg dipanggil & aq yg meremang😍
sang azhura langsung sat set sat set masuk kemimpi sok atuh datangin orangnya langsung
iya ya
Armenia ohh armenia…
Cocopadia hahahah
Tanda2 akan bertemu azhura 😍
Udah mule ditandain…
Baca ulang untuk yg ke…… kalinya