Azhuras Bride

Azhura’s Bride Part 11: “Sang Kematian”

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

projectsairaakira Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

3,209 votes, average: 1.00 out of 1 (3,209 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...
Baca Parts Lainnya Klik Di sini

SINOPSIS DI SINI

Zhura Al Gul lalu melangkah sambil sedikit menghela tubuh Armenia yang masih terpaku akan kata-kata lelaki itu, bahwa Armenia adalah miliknya….

“Ayo kita harus ke kuil Azhura Kahn.”

Armenia langsung membelalakkan matanya tertarik, “Apakah kita akan melihat persembahan pertama puteri Khaeva kepada sang mahadewa Azhura Kahn?” dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraan di balik suaranya.

Zhura Al Gul menoleh menatapnya dan ada senyum di matanya, “Kau sepertinya sangat senang bisa melihat puteri Khaeva.”

“Tentu saja, semua orang sangat ingin melihat penampilan puteri Khaeva hari ini. Beliau adalah orang yang begitu beruntung menjadi pengantin sang Azhura Kahn.” Armenia menjelaskan dengan bersemangat.

Zhura Al  Gul menatap Armenia dengan sedikit tertarik,

“Beruntung? Apakah menurutmu, perempuan yang terpilih menjadi pengantin Azhura Kahn adalah perempuan beruntung?”

“Tentu saja.” Armenia menyambar sambil menatap Zhura Al Gul seolah-olah lelaki itu adalah lelaki aneh. “Bayangkan saja, terpilih menjadi pengantin sang Mahadewa Azhura Kahn, pasti puteri Khaeva benar-benar perempuan mulia dan sangat beruntung.”

Zhura Al Gul terkekeh, “Kau akan lebih beruntung dari puteri Khaeva, Armenia, kau akan lebih beruntung….”

Lelaki itu membalikkan tubuhnya kembali, membawa tangan Armenia dalam genggamannya untuk mengikutinya. Sementara itu Armenia masih bertanya-tanya tentang kalimat terakhir Zhura Al Gul. Sepertinya hari ini lelaki itu banyak sekali mengungkapkan perkataan-perkataan misterius.

***

Para pendeta kuil, muda dan tua, laki-laki dan perempuan, berdiri dengan teratur di seluruh sisi altar, bagian utama dari kuil itu, sebuah altar besar yang menghadap ke arah patung agung sang Mahadewa Azhura Kahn yang sedang menghunuskan pedangnya,  semua pendeta itu mengenakan jubah merah yang sama.

Mereka semua menunggu puteri Khaeva muncul dari pintu kuil yang menghubungkan dengan lorong istana.

Begitupun dengan seluruh penduduk Garaya yang berjubel di sisi-sisi samping kuil yang pintu-pintunya telah dibuka lebar, sehingga keseluruhan kuil tampak seperti panggung berbentuk lingkaran, dengan banyak penduduk memenuhi seluruh sisinya, membeludak sampai ke pintu gerbang kuil yang paling jauh.

Dan kemudian saat yang dinanti-nantikan tiba.

Pintu dengan ukir-ukiran emas yang megah itupun terbuka, dan pendeta Asoka, pendeta dengan kedudukan paling tinggi di Garaya pun melangkah memasuki bagian utama kuil.

Dibelakangnya, ada puteri Khaeva dengan penampilannya yang luar biasa cantik….Puteri Khaeva benar-benar mewakili penampilan seorang puteri khayangan. Gaunnya merahnya luar biasa indah, membungkus tubuh rampingnya, dan mengembang di bawah pinggangnya, dengan ekor gaun bersulamkan emas bermotif lidah api, yang panjang yang beriap-riap menyapu lantai.

Penampilan puteri Khaeva benar-benar mempesona, hingga terdengar suara-suara gumaman penuh kekaguman dari seluruh penduduk desa karena terpesona dengan kecantikan sang pengantin Mahadewa.

Dan diantara para penduduk yang berjubel itu, lelaki berjubah putih itu berdiri di sana, dengan tudung masih menutupi rambutnya yang keperakan.

Lelaki itu tampaknya tidak mempedulikan hiruk pikuk di sekitarnya, dia berdiri kaku di sana, dengan mata tajam menatap ke arah puteri Khaeva. Diamatinya perempuan itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Perempuan yang cantik….  ‘Sang Kematian’ bergumam dalam hati, mengakui tingginya selera Azhura Kahn. Senyum tipis nan samar masih tampak di bibirnya ketika dia mengalihkan pandangan matanya, mengamati seisi bagian kuil, dari atap-atapnya yang penuh dengan lukisan-lukisan alam indah, sampai ke pilar-pilarnya yang megah dari batu pualam,  matanya bergerak menyapu seluruh penduduk dan pendeta yang berdiri dengan hormat di bagian altar, lalu ‘Sang Kematian’ mengerutkan keningnya.

Tidak ada tanda-tanda Azhura Kahn di sini…..

Mahadewa Azhura Kahn seharusnya datang, menerima persembahan pengantinnya yang sudah berusia tujuh belas tahun. Tetapi saat ini, ‘Sang Kematian’ tidak bisa merasakan kehadirannya.

Apakah Azhura Kahn menyamar sebagai manusia….?

Suara-suara gemuruh penduduk yang bersemangat mengalihkan perhatian ‘Sang Kematian’ dia menoleh kembali, dan rupanya, api persembahan sudah dinyalakan oleh para pendeta, menciptakan keindahan obor-obor api yang menyala mengelilingi patung sang Azhura Kahn.

Sementara itu, Puteri Khaeva yang diikuti pendeta Asoka beserta para pelayan lelaki yang membawa persembahan berjalan melalui karpet merah, hingga sampai tepat di depan patung sang Azhura Kahn.

Sesuai ritual, puteri Khaeva bersujud, mencium kaki patung sang Azhura Kahn, dan kemudian para dayang meletakkan persembahan-persembahan itu di bawah kaki patung sang Azhura Kahn.

Para penduduk kemudian bergeming, menunggu sesuatu terjadi. Semua orang pastinya sudah mendengar kisah bagaimana sang Azhura Kahn sendiri datang menemui puteri Khaeva dan menerima persembahannya secara langsung. Dan sekarang mereka sangat berharap sang Mahadewa datang kembali, dan mereka bisa melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri…

***

Entah bagaimana, Zhura Al Gul bisa membawa Armenia ke posisi terdepan, sehingga mereka bisa melihat penampilan puteri Khaeva secara langsung tanpa ada halangan. Armenia sendiri termasuk orang yang mendesah senang melihat kecantikan puteri Khaeva.

“Dia sangat cantik.”

Azhura Kahn tersenyum menatap perempuan polos yang akan segera menjadi isterinya dalam adat manusia, lalu tersenyum samar.

“Bagiku kau lebih cantik.”

Azhura Kahn bisa melihat pipi Armenia yang bersemu merah ketika mendengar pujiannya, dan dia tersenyum. Nanti, setelah mereka menikah, pipi itu akan selalu memerah karena  Azhura Kahn akan melimpahinya dengan pujian tanpa batas.

Mata tajam Azhura Kahn lalu mengamati penampilan puteri Khaeva yang sedang memberikan persembahan untuk patung dirinya. Mata itu menyipit, penuh perhitungan.

Khaeva sama sekali tidak tampak cantik bagi Azhura Kahn. Para manusia fana mungkin bisa tertipu dengan penampilan ragawi Khaeva yang luar biasa. Tetapi, di mata Azhura Kahn yang bisa menembus sampai kedalaman hati manusia, Khaeva tidak lebih dari perempuan culas penipu yang penuh dengan rasa iri dan dengki di hatinya. Dan meskipun Khaeva mengenakan pakaian yang luar biasa indah, penampilannya tidak bertambah baik di depan Azhura Kahn.

Azhura Kahn berniat untuk memberikan tanda penerimaan di depan masyarakat banyak supaya ‘Sang Kematian’ dimanapun dia berada, merasa yakin bahwa Khaeva adalah pengantinnya. Memang kamuflase ini tidak akan lama, karena ‘Sang Kematian’ cepat atau lambat pasti akan mengetahui bahwa Khaeva adalah pengalih perhatian, tetapi setidaknya Azhura bisa mengulur waktu sampai dia menikahi Armenia.

Ketika Khaeva bersujud dan meletakkan persembahannya di kaki patung dirinya, Azhura Kahn menggerakkan jemarinya, sengaja membuat api di obor-obor yang menyala itu semakin besar dan naik. Jadi meskipun Azhura Kahn sendiri tidak menampakkan wujudnya, para penduduk pasti sudah puas karena sudah ada pertanda dari sang Azhura Kahn.

Dan ketika Khaeva bangkit dari bersujudnya, karena kuasa sang Azhura Kahn, api di obor-obor yang menyala itu membesar, menyala hingga naik ke atas dan menyatu di ujungnya, seolah-olah membentuk terowongan api yang berkobar di belakang Khaeva.

Para penduduk langsung terpekik takjub dengan pertanda itu. Mereka sangat yakin bahwa sang Mahadewa telah hadir di antara mereka, karena api adalah salah satu kekuatan Azhura Kahn. Serentak mereka semua bersujud dengan kepala rata dengan tanah, menyembah kehadiran sang Maha dewa di antara mereka.

Azhura Kahn pun ikut bersujud bersama Armenia di sebelahnya. Meskipun begitu, mata batinnya tetap bergerak, mengawasi.

Karena dia yakin, ‘Sang Kematian’ pasti hadir di sini, mengawasi….

Lalu pandangan batinnya tertambat pada sosok berjubah putih yang ikut bersujud di ujung sana, meskipun postur tubuhnya tidak sepenuh hati, Lelaki itu seolah bersujud hanya agar dia tak tampak mencolok di antara kerumunan.

Azhura tidak akan pernah bisa melupakan rambut perak yang berkilauan itu, yang muncul sedikit dari balik tudung putihnya.

Dan dia tahu, bahwa saatnya telah tiba.

Khar Yazza.….. Itulah nama Asli Dewa kematian, atau yang lebih sering disebut sebagai ‘Sang Kematian’. Yazza adalah musuh terbesarnya yang selama ini tertidur panjang sambil menanti saat-saat pembalasan, dan kini telah benar-benar bangkit,siap melakukan pembalasan.

***

Khaeva tidak bisa menyembunyikan senyum lebarnya ketika diiringi oleh para dayang dan pendeta, melangkah menuju pintu tembusan kuil yang menuju istana, matanya menatap pongah ke arah para penduduk yang masih bersujud di kiri dan kanannya. Tentu saja dia pantas merasa bangga, dan penduduk itu semuanya harus bersujud kepadanya, mereka semua pasti takjub dengan nyala api yang begitu indah tadi sebagai tanda bahwa persembahan Khaeva diterima.

Salah seorang pendeta membukakan pintu untuknya, membuat Khaeva mengernyit,

Dimana pendeta Asoka? Setelah Khaeva meletakkan persembahannya di kaki Azhura Kahn dan kemudian api di obor itu berkobar sebagai tanda penerimaan sang Mahadewa, pendeta tua itu menghilang entah kemana.

Khaeva memberengutkan bibirnya dengan marah. Sialan! Seharusnya pendeta Asoka tadi ada di sana, jadi dia bisa melihat secara langsung penerimaan sang Mahadewa kepadanya, dan kemudian bisa mengubah sikap dinginnya kepada Khaeva! Dia sekarang benar-benar resmi sebagai pengantin sang Mahadewa, seharusnya pendeta Asoka mengubah sikap dinginnya dan bersikap baik kepadanya!

Kerika pintu penghubung itu menutup, meninggalkan Khaeva sendiri dengan ibunya dan beberapa dayang yang tergopoh-gopoh mengikuti langkahnya, Khaeva menatap ibunya penuh rasa marah dan kecewa.

“Kenapa Azhura Kahn tidak datang langsung menemuiku Ibu?”

Ruth menatap bingung ketika diberi pertanyaan itu oleh puterinya. Selama ini dia selalu berusaha meyakinkan anaknya bahwa sang Azhura Kahn pasti akan muncul di persembahan pertama puterinya. Tetapi kenyataannya, Sang Mahadewa hanya meninggalkan pertanda dengan obor yang menyala.

Tentu saja itu tidak cukup bagi Khaeva. Puterinya itu telah sejak lama mendambakan pertemuan dengan Azhura Kahn, dan nyala obor saja tidaklah cukup.

Kenapa sang Azhura Kahn tidak muncul secara langsung menemui Khaeva? Kenapa sang Mahadewa waktu itu menerima secara langsung persembahan Armenia, tetapi tidak melakukannya kepada Khaeva??

Ruth menatap anak perempuan semata wayangnya, berusaha menenangkan sinar kecewa yang makin dalam di sana,

“Mungkin sang Mahadewa tidak ingin menampakkan diri di depan orang banyak.” Mereka sudah sampai di pintu kamar Khaeva, dan para dayang membukakan pintu untuk Khaeva, “Mungkin beliau akan menemuimu secara pribadi…”

“Tapi kapan??” Khaeva menarik hiasan rambutnya yang terbuat dari sirkam berlian merah, dan membantingnya dengan kasar di lantai, hingga menghantam karpet merah itu. Napasnya terengah penuh amarah, “Aku sudah tujuh belas tahun ibu! Aku ingin menikah dengan Azhura Kahn! Tetapi bagaimana kami bisa menikah kalau dia tidak mau menemuiku??!!”

“Ssshh…” Ruth memegang pundak anaknya, berusaha menenangkan Khaeva, dia takut kalau Khaeva emosi dan tanpa sadar meluncurkan kata-kata yang bisa membahayakan posisi mereka di istana, ditatapnya mata anak perempuannya dalam-dalam,

“Masuklah ke kamarmu, Khaeva. Berdoalah secara pribadi kepada sang Mahadewa. Sekarang adalah hari ulang tahunmu yang ketujuh belas, dan Ibu yakin, Sang Mahadewa akan sangat senang menemuimu secara pribadi. “

***

Khaeva mengikuti perintah ibunya, menyuruh para dayangnya pergi dan masuk sendirian ke kamarnya. Dia melangkah menuju ke arah tempat tidurnya, dan langkahnya terhenti mendadak, ketika melihat sosok laki-laki berdiri dengan tenang, bersandar santai di dekat jendela, seolah sudah menunggunya.

Khaeva sebenarnya ingin menjerit, tetapi rasa ingin tahunya mengalahkan segalanya. Perempuan itu melangkah lagi semakin dekat, dan kemudian dia terpesona  ketika dia bisa melihat penampilan lelaki itu dengan jelas.

Dirinya langsung berhadapan dengan mata hijau nan cemerlang dari sosok laki-laki berjubah putih di depannya. Struktur wajah lelaki itu luar biasa, menampakkan ketampanan tiada batas, dengan kelembutan yang agung. Seluruh bagian wajahnya, matanya, bibirnya, dan semuanya, berpadu sempurna seolah-olah alam begitu menyayanginya hingga menciptakan lelaki itu seindah mungkin.

Dan rambutnya…..

Khaeva tidak pernah melihat warna rambut ini sebelumnya… warna rambut lelaki itu perak berkilauan indah, bagaikan sinar lembut yang menyelubungi kepalanya.

Lelaki ini bukan manusia. Sudah jelas-jelas manusia biasa tidak akan bisa memiliki penampilan sesempurna itu.

Ketika mencapai kesimpulannya sendiri, jantung Khaeva berdebar keras, tiba-tiba saja rasa senangnya datang kembali.

Ibunya benar.  Lelaki yang berdiri di depannya ini pastilah Sang Mahadewa Azhura Kahn. Sang Mahadewa Azhura Kahn telah memilih untuk menemuinya secara pribadi.

Khaeva langsung jatuh dan bersujud, memberi hormat kepada sosok yang dipercaya sebagai calon suaminya,

Suara jubah lelaki itu berdesir mendekatinya, dan sebuah tangan halus… tangan halus dengan jemari yang sangat dingin… menyentuh sikunya, dan membantunya berdiri.

“Jangan bersujud kepadaku, Khaeva.” Suara lelaki itu lebih seperti bisikan, bagaikan angin pelan yang dihembuskan ke telinga.

Khaevapun berdiri, berhadap-hadapan dengan sosok nan rupawan itu. Matanya membelalak, seolah terhipnotis mata hijau yang bening dan indah itu.

Lelaki berjubah putih itu menyentuhkan telunjuknya ke dagu Khaeva dan mengangkatnya hingga Khaeva mendongak ke arah lelaki itu, lalu wajahnya mendekat, dan seketika itulah Khaeva tahu bahwa dia akan dicium. Perempuan itu memejamkan matanya dengan pasrah, hatinya dipenuhi kebahagiaan tak terkira.

Sang Mahadewa ternyata menemuinya secara pribadi, dikamarnya, ditempat mereka tidak akan terganggu siapapun, Lelaki itu akan menciumnya, dan setelahnya mereka pasti akan bermesraan.

Khaeva sedikit mengerutkan keningnya ketika bibir lelaki itu yang melumat bibrinya, terasa sedingin es di bibirnya, dan aroma yang menyelimutinya juga membuatnya begidik karena tiba-tiba saja kamar itu dipenuhi harum dupa angro mainu, yang juga disebut dupa kematian.

Lelaki berambut perak itu menyelimuti bibir Khaeva dengan hawa dingin yang membekukan, hanya sekejap, lalu melepaskan ciumannya dan mundur selangkah.

Khaeva mengerutkan keningnya ketika lelaki itu mengangkat tangannya menyentuh wajahnya, setengah menutupi wajahnya sendiri, lalu terkekeh.

Sang Mahadewa tertawa? Kenapa…..?

Khaeva bisa mendengar lelaki itu terkekeh makin keras, tetapi bukan jenis kekehan geli…. ini lebih seperti tawa penuh ironi dan…. kemarahan.

“Kenapa anda tertawa, Mahadewa?” Khaeva memberanikan diri untuk bertanya, dan pertanyaannya itu membuat sang Dewa menghentikan tawanya seketika.

Suasana hening langsung menyeruak di ruangan itu, membuat udarapun seolah-olah enggan bergerak, hingga napas Khaeva tercekat.

Lalu lelaki berambut perak itu menurunkan jemarinya dari wajahnya, dan Khaeva langsung berhadapan dengan mata hijau itu, yang kini bersinar begitu dingin dan menakutkan. Mata itu masih tetap hijau dan indah, tetapi tatapannya begitu menakutkan hingga Khaeva mundur selangkah, merasakan ketakutan yang merasuk sampai ke jiwanya.

“Aku tertawa karena aku bisa sebegitu mudahnya dibohongi.” Lelaki berambut perak itu mendesis, menatap ke arah Khaeva dengan tatapan yang semakin menakutkan. Hawa dingin memenuhi ruangan, membuat Khaeva menggigil, apalagi ditambah dengan aroma dupa angro mainu yang semakin kuat menusuk indera penciumannya.

Lelaki berambut perak itu lalu mengulurkan jemarinya ke arah Khaeva.

“Kau adalah pengantin palsu. Berani-beraninya kau menipuku. Aku, Kher Yazza, ‘Sang kematian’ ….dan Aku akan menghancurkanmu, Khaeva. Percayalah sayang……akan kubuat setiap detiknya menyakitkan untukmu.”

***

Pendeta Asoka sedang berdoa di ruangannya ketika pintunya diketuk, Dia mengerutkan keningnya.

Biasanya tidak akan ada pendeta lain yang berani mengganggunya ketika dia sedang berdoa di ruangannya…

Pendeta Asoka melangkah bangkit dan membuka pintunya dengan gusar.

“Ada apa?”

Seorang pendeta muda tampak gugup dan merasa bersalah karena mengganggu pemimpinnya dari ritual doanya, tetapi dia tidak bisa berbuat lain.

“Ampun pendeta. Ada seorang tamu yang memaksa menemui  anda. Kami sudah mengatakan bahwa anda sedang berdoa dan tidak bisa diganggu, tetapi tamu itu memaksa dan mengatakan bahwa kalau mendengar pesannya, anda pasti akan bersedia menemuinya.” Pendeta muda itu menelan ludahnya, berusaha mengingat-ingat, “Katanya, dia bernama Zhura AL Gul, dan beliau membawa pengantinnya untuk anda nikahkan hari ini.”

Pendeta Asoka sejenak mengerutkan keningnya, tetapi beberapa detik kemudian pikirannya tercerahkan.

Dia tahu siapa tamu itu.

Jantungnya berdegup kencang, tidak menyangka bahwa dialah yang akan mendapatkan kehormatan untuk menikahkan beliau…

“Antarkan aku menemui tamu itu.” Suara pendeta Asoka bergetar, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, langkah kaki tuanya semakin cepat, mengikuti langkah pendeta muda menuju ke ruang depan istana pendeta.

Ketika mereka sampai di pintu ruang depan, Pendeta Asoka memberi isyarat agar sang pendeta muda pergi kembali ke posnya, Ini dia lakukan supaya dia bisa menemui tamunya, yang datang bersama pengantinnya, secara pribadi.

Jemarinya bergetar ketika mendorong pintu itu terbuka,

Dan ketika melihat sosok agung di depannya dia langsung dipenuhi oleh rasa bahagia tak terperi.

Meskipun sang Mahadewa Azhura Kahn datang dalam wujud manusia, tetapi hal itu tetap tidak bisa menyembunyikan aura dewa yang begitu jelas terlihat bagi pendeta Asoka,

Air mata pendeta Asoka berlinang, dan dia langsung jatuh berlutut di depan kaki Zhura Al Gul dan Armenia.

Membuat Armenia tersentak kaget, karena dia tahu siapa pendeta Asoka, beliau adalah pemimpin tertinggi kerajaan ini, dan sekarang, lelaki itu….. bersujud di kaki calon suaminya!

 

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

KONTEN PREMIUM PSA


 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

Bagian dari Mystical Kingdom Universe

  1. Azhura’s Bride
  2. Reaper’s Destiny
  3. The Tyrant’s Querida

224 Komentar

  1. amaterasuyuki menulis:

    apa yang dinantikan?

  2. Aura Yazza serasa Death Note ;-)

  3. justru ngebayangin cantikya armenia bukan khaeva :scratch:

  4. :yahoo: gak sabar… ayoo buruan nikah….

  5. pingin jadi saksi nikahnya armenia dan azhura hihihihi

  6. :yahoo: seneng af

  7. jungsoopark01 menulis:

    :yahoo:

  8. ayo buruan nikah sebelum ketauan yazza

  9. wuahh .. bangga bgt jd Armenia. dia belum menyadari bahwa dialah wanita beruntung itu, yg menjadi pengantin Azhura. :good:

  10. panas dingin baca nya, Armenia gak nyangka banget pasti. dia udah agungg

  11. dendam apa sih sang kematian sama azhura?

  12. namelessnav menulis:

    huhuuuu ini lebih horror. Khaeva pd banget ya ampunn enakkan langsung ketemu sang kematian :yahoo: iyaudah sih cepetan Zhura & Armenia menikahhh

  13. pratiwi120390 menulis:

    Kalau yazza bkn sang kematian.. Gw mau sm dia.. :yahoo:

  14. demetra_uniq menulis:

    Akhornyankesampaikan jgnkan menikahi Armeniamsecara adat manusia…, tp ya Si Armenia harus senam jantung jg ya hahaha

  15. azzhaurakazumi menulis:

    Ngebayangin yazza tu kayak apa… :scratch: :scratch:

  16. indahsariputrip menulis:

    EAAA… MELELEH SEKETIKA! WAKAKAKA :yahoo: :yahoo: :yahoo:

  17. Baru tau namanya sang kematian ternyata kher yazza…. :cry: :cry:

  18. Ceritanya top banget serunya :good:

  19. ????????

  20. Dewanya ganteng ganteng ya

  21. oliphenamiss menulis:

    tuh kan si khaeva kena batunya sendiri lagian bodo banget berani main* ama hukum alam. ngomong* duhh aku pengen dong di cium ama yazza :YAZZA ?

  22. Pendeta asika kode keras kalo itu azhura khan kkkk..
    Buat sang kemarian siksa aja khaeva..

  23. Shin Sooyeon menulis:

    Nah khaeva, rasakan akibatnya! Hahahaha
    Uwooo sudah mau mulai pernikahannya :D

  24. miazain88 menulis:

    Pastinya armenia shock banget liat pendeta asoka sujud…,,,,hadehhhh kode itu armenia :ARMENIA

  25. funnypa1000 menulis:

    Polosnya si Armenia ini yakkk :AHA :AHA :AHA :AHA :AHA

  26. funnypa1000 menulis:

    ihhiyyy,,rayuan maut ala dewa :NGAKAK2 :NGAKAK2 :NGAKAK2 :NGAKAK2

  27. funnypa1000 menulis:

    Kalo gue di depan Yazza pasti lansung gue celetukin “Kena deh” *lansung disuguhin daun kubikh sama Yazza* :SETRUM :SETRUM :SETRUM :SETRUM

  28. yazza mah gak cocok jdi malaikat kematian, yang cocok tuh jadi imam aku #ngarep

  29. duh bkin greget. Maunya gmana sih? :v plis jgn bkin saya greget nikahin mereka segera.

  30. Aww Yazza jg gnten yeee. Bsa aku ngebayangin mukanya wkwkw.
    Seneng bgt sm pasangan satu ini. Setelah aiko shen king pstinya. Wkwkwkwk :AZHURAKAHN :ARMENIA

  31. Nah khaeva udah ketauan sama sang kematian.. siksaan apa nih yang bakal diterima khaeva..
    Noh dengerin calon suamimu armenia, kamu lebih beruntung..
    Hohoho

  32. yudithtadamo13 menulis:

    Asyikkk udh mau nikahh….
    Gmna nasib Khaeva ??? ….Mdhan aja dy menderita ma ibunya yg jahat itu….

  33. Yazza ganteng banget :LETNANPARIS :LETNANPARIS

  34. Hebattt yazza bisa tau khaeva pengantin palsu hanya krn ciuman :YAZZA :YAZZA
    Emang enak khaeva dibunuh yazza bwahhhahaha #ketawasetan :KETAWA :KETAWA
    Walau berwujud manusià sang mahadewa tetap auranya keren :AZHURAKAHN :AZHURAKAHN

  35. syahrianti menulis:

    Azhura T.O.P B.G.T :LETNANPARIS
    Ayoo buruan nikah, keburu yazza datang :3

  36. yazzza nya kerennnnnn #salahFokus entah malah makin suka sama yazza……kapan azhura sama armenia nikah gag sabar nunggunya

  37. junhyarti6 menulis:

    sebel sih sama khaeva dan ibunya, yg sifatx pembohong dan penuh dengan dengkih

  38. listia4545 menulis:

    “Kau akan lebih beruntung dari puteri Khaeva, Armenia, kau akan lebih beruntung ….” :good

  39. Thankyou banget buat Yazza, kenapa bahagia banget ya pas dia nyadar kalau khaeva itu pengantin palsunyaa. Dan selama yg dijahatin khaeva dan ruth aku selalu mendukung wkwk

  40. silvyagatha menulis:

    Matilah kau khaeva :NGOMEL
    Ayo buruan nikah sebelum kegep sama kematian !!!!

  41. kebohonganmu terbongkar sudah khaeva

  42. Mati dah khaeva… !

  43. Khaeva sabar yaak, takdirmuu sedih sekali,
    Aduhh armenia polos syekalii

  44. Khaeva .. sombongnya . Azhura gk mau ktmu krn km pngntin palsu :gayapahlawan

  45. Nah kan Khaeva sombongnya udah berlebihan sih, langsung di jemput kan sama sang kematian. Kak Saira dan Akira hebat banget bisa nulis cerita fantasy keren kayak gini.

  46. Khaeva sombing langsung dijemput sama dewa kematian sendiri, mana malah terpesona lagi?
    Aduuuh pasti Armenia bingung bgt tuh, masa ga peka ih Armenia calon suaminya begitu luar biasa tanpa cela masa dikira manusia biasa?

  47. andinioktsyarisa menulis:

    sang kematian udah tau, haduhhh mulai cemas
    Cepetan dong nikahnya azhura
    Keburu sang kematian menemui mereka

  48. Yazza di Dewa Kematian…
    :pingsan!

  49. Yazza si Dewa Kematian… :pingsan!

  50. Yazza.. :KETAWAJAHADD

  51. Kangen Azhura sama Armenia :bearhelanapas
    *maaf dengan komentar sama

  52. :kelincihappy :kelinciimut :kelincisaygoodbye

  53. :DOR!

  54. Ahhhhhh….kerennnnn :YUHUIII nikahhhh…..nikahh.. :MAWARR

  55. Khaeva sial banget ketemu Yazza, Armenia malah kaget krn Asoka menyembah calon suaminya…

  56. Keren,,,
    Sang kematian udah tau kalo Khaeva cuma pengantin palsu..

  57. :YUHUIII :HULAHULA

  58. :KAGEET

  59. Nah loh , bukannya ketemu sama sang Dewa ehhh malah ketemu Dewa Kematian , ckckck kasihan sekali nasibmu Khaeva :PEDIHH
    Azhura ayookoo maju terussss sampek mendapatkan yayang Armenia :KETAWAJAHADD

  60. :inlovebabe :freya

  61. amaterasuyuki menulis:

    :TERHARUBIRU :ASAHPISAU2

  62. aishelatsilla menulis:

    :DOR! :ayamseterong

  63. MUlai muncul si yazza yg malang :ngambeknih :malumalusapi

  64. Kasian deh si kaeva
    Coba ngk ngambil posisi armenia pasti bakalan baik2 saja, serakah sih

  65. Khaeva jgn trlalu serakah donkkk…

  66. Ranny Septiani menulis:

    Sebeeell kenapa yazza cium cium khaeva siihh ?

  67. Coba aja khaeva sama ibunya ngga serakah, ngga ngambil posisinya armenia, pasti ga bakalan ketemua sang kematian :BAAAAAA
    Azhura Khan sama Armenia mau nikah?

  68. jantungku ikut deg degan padahal yg nikah armenia

  69. Yazza kenapa nyium Khaeva? Nggak rela..
    Yang mau nikah Armenia, kenala saya yg deg”an??

  70. kasian juga ya si kaeva

  71. makin rumit ceritanya

  72. :TERHARUBIRU

  73. Kau akan memetik apa yang kau tanam. Itu yang dialami sama Khaeva :ASAHPISAU2 :TERHARUBIRU

  74. Apa yang kita tanam pasti akan kita tuai inilah yang terjadi pada khaeva akibat perbuatan serakah sang ibu ruth……dan sesuatu yang sudah menjadi milik kita pasti akan kembali pada kita seperti armenia memang sudah milik armenia posisinya sebagai isteri sang mahadewa jadi apapun dan bagaimanapun jalannya pasti posisi itu akan kembali pada armenia

  75. . Armenia beruntung sekali, seandainya Armenia adalah aku.. Hehehehehe…..

  76. Kasian khaeva…
    Kira2 apa ya yg akan dilakukan dewa kmatian stelah tau itu smua????

  77. Matilah kau kaeva!! Mampus kau bertemu dengan yazza sang kematian.
    Terharu bet liat asoka yg berlutut di kaki azhura, dapat banget fellnya :wowkerensekali

  78. yazza, nama sang kematian yang berwajah malaikat, huah suka suka

  79. Wuhhh kerennn

  80. Keren banget

  81. akhirnya bisa bca lanjutannya . xixixi agak ribet manggil namanya , jdi pnggil aja pengantin palsu ya thor :D gimna itu dia jadinya ketemu dewa kematian

  82. Pingkyqueen17 menulis:

    Kamu orang yang beruntung Armenia bkn Khaeva..
    Betul kata Azhura kalau Armenia lebih cantik dari Khaeva yg hatinya penuh rasa iri dan dengki..
    Kasian Khaeva mau di siksa sama Yazza,tpi kan itu yg dia dpt jadinya karena menipu..

  83. :eeiiiii :LOONCAT

  84. Say_Hanarin menulis:

    :blackmettidur :blackmettidur

  85. Ivonygloria menulis:

    Kok sebel ya tau khaeva dicium yazza

  86. Khaeva akhirnya meninggal juga

  87. melatiindahwati menulis:

    Kasian si kaeva bknnya ketemu Mahadewa malah ketemu dewa kematian. Syukurin tuh, salah siapa jd org hatinya busuk

  88. Nah lho khaeva di apain itu sma khar yazza :CURIGAH :CURIGAH

  89. Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai…… Khaeva maaf sekali nasib mu sedang tidak beruntung pengen nya ketemu Dewa Azhura eh malah ketemu Dewa Kematian :HUAHAHAHAHA

  90. Ritamerdeka menulis:

    Kece banget ceritanya… memang inilah hidup.. orang baik akan selalu menang pada akhirnya.. karena TUHAN telah merencanakannya. .

  91. wina12gamegyu menulis:

    rasain :v . langsung di bunuh atau di siksa secara perlahan tapi menyakitkan XD

  92. dewa kematiann lama tak jumpa :ASAHPISAU2

  93. Yaampun yazza jahat ya.. gpp deh.. tetep suka sama yazza kok wkwk ????

  94. wkwkwk..entah knp aq ngarep yazza kelak bs cium armenia. uuuhhh.. khaeva.. bkin ngiri..
    yazzaaa,, sini sini! aq kissu kissu.wkwkwk…
    #digetokauthorNantiGue

  95. Buat Khaeva makanya jangan suka iseng-iseng berhadiah. Pas digosok malah kurang beruntung.

  96. Bingung mah si Armenia
    Sampe sujud segala pendetanya

  97. Hwang risma menulis:

    Wahh sudah dimulai…

  98. kasian khaeva utukutuk

  99. Scaroline07_ menulis:

    Armenia takluk akhirnya sama bebep Azhura :dragonmuach

  100. Aranima_ss menulis:

    Rasakan itu Khaeva ?

  101. Entah kenapa senang aja baca chapter ini

  102. Entah kenapa senang aja baca chapter ini
    padahal part azhura ama armenia gak banyak

  103. Sri Rahayu Anggraeni menulis:

    Khaeva akan di apakan oleh ‘sang kematian’? Langsung di bunuh di tempat?

  104. RIFANI DWI AGUVIA menulis:

    mati lo kheva ?

  105. ida faridah menulis:

    Sneng bgt di part ini khaeva kkkkk serakah dan kesombongannya mndpt blsan yg stmpl

  106. :tepuk2tangan

  107. Khaeva ga lebih dari sekedar pengalihan dan tumbal buat Yazza. Poor u :beranilawansaya

  108. Kyaaa Azhura, buruan nikahnya entar si malaikat kematian keburu datang. Kok aku deg degan ya??

  109. karma itu ada

  110. hahaha abisin tuh sih khaeva dewa kematian ???

  111. AnggiFebRitonga menulis:

    yeaay akhirnya khaeva kena batunya, sama sang kematian langsung lagi. Rasanya bahagia :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD

  112. sang kyung jung menulis:

    Duh duh duhhh kok seneng ya khaeva ketahuan pengantin palsu gak tanggung tanggung lagi ama sang kematiann ,,,

  113. aku berasa mau senyum baca part ini wkwk

  114. afsyeengrey menulis:

    Hahaha Manrasako Khaeva
    seneng+ketawajahat aja sih baca part ini :NGAKAK

  115. aishelatsilla menulis:

    :NGAKAK

  116. AimeeCho838 menulis:

    Jengkel banget deh sama Khaeva nih. Terlalu kepedean???.

  117. fitriartemisia menulis:

    heuheuheu
    ku senyum senyum baca part ini

  118. jenigriyani menulis:

    Kau akan lebih beruntung…. Bagiku kau lebih cantik.. aaaaa dagdigdug euy
    Kher Yazza, ‘Sang kematian’ marah besar..
    @projectsairaakira

  119. Harum Sari menulis:

    Ohoho Mahadewa Azhura

  120. Akhirnya nikah jg mereka berduaaaaa :inlovebabe

  121. gabygabriella999 menulis:

    Kasian si Khaeva… tapi dianya juga sih… ?

  122. lighteyegirl menulis:

    Yazza

  123. Khaeva ?

  124. Gila gila gila :ketawaalapenjahat

  125. :byesampaijumpa bye khaeva

  126. Khaeva bangga bisa menipu semua orang, tapi Azhura tahu yang sebenarnya. Mau bohong sampai mati juga suatu saat akan ketahuan. Sudah jelas Azhura sendiri yang dulu memilih pengantinnya sendiri ?

  127. Khaeva serakah sih. Padahal cuma buat pengalihan penganti asli. Well, gak tau apa yang bakal di lakuin Yazza ama Khaeva tapi…. karma does exist babe

  128. Mampus lhoo

  129. :TERHARUBIRU

  130. Rada rada terharu bacanyaa :’)

  131. Ayu Lestari menulis:

    Khaeva jadi pengantin juga sih..tapi jadi pengantin nya Yazza..yahh orang serakah mah ada aja balasan nya..

  132. aureliafirmansyah menulis:

    penasaran kira2 apa yang bakalan dilakukan dewa kematian pada kheeva?
    sepertinya kheeva bakalan mendapatkan balasan dari perbuatannya selama ini..

  133. AAAAAARRHH KIYUTJ AZHURAA AKU PADAMU SAYANGHHH NGGH

  134. :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA

  135. Siti Nurwulan Purnamasari menulis:

    Sebelumnya salam kenal buat author,aq readers baru.izin baca2 lapaknya ya hehe??

  136. Nuya Nunay menulis:

    Ya udah khaeva sama yazza aja sempurnalah dunia sang kematian :DOR!

  137. Ayu permatasari menulis:

    Armenia syok bgt tuh pasti pas tau klo calon suara’y ternyata Azhura khan

  138. Cepatlah menihkahkn sang mahadewa,, sbelum sang kmatian dateng

  139. :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA kasian deh loh

  140. Huaaa sedikit lagi mereka akan menikah.

  141. Mata hijau jadi keinget Harry Styles Wkwk cerita selalu mengingatkanku tentang orang tertentu ?

  142. Pendeta nya baper

  143. hahahaha ketawa jahat ??

  144. :panikhati

  145. BlueCherry137 menulis:

    Siksa aja khaeva nooh.. Ampe ko’id.. Benci gue sma dia..

  146. Hahahha… cie yg merasa bego hahah

  147. H H H kesian kesian kesian si khaeva .. tapi sang kematian ganteng ugha ya hwhw btw finally armenia tau keknya kalo itu dewa azhuraaa

  148. Kurome Hiyoshi menulis:

    Ah… Sang kematian sudah tahu kalau Kaeva adalah pengantin palsu :LARIDEMIHIDUP

  149. fitriartemisia menulis:

    Yazza terpelatuque ehehehe

  150. Khaeva matilah??
    Jgn laah di siksa dulu
    Keenakan kalo lngsng mati

  151. Wah khaeva bakalan d apain ya sama yazza langsung d bunuh kah

  152. khaeva bakalan d apain ya sama yazza??

  153. ㅋㅋrasakan kau Yazza ?terkecoh kau :HUAHAHAHAHA
    Siksa khaeva jangan sampai lolos :LARIDEMIHIDUP

  154. Nyaho itu si khaeva hahhaha

  155. Kasihan khaeva ,tp itu salah nya sendiri sih

  156. aninagustina menulis:

    Wuih sadis bner nih si abang yazza, gpp deh siksa aja khaeva, dia pntes dapet balasannya :semangatyangmembara

  157. :ragunih

  158. :LARIDEMIHIDUP :KISSYOU

  159. Baca ulang

  160. :tepuk2tangan

  161. Aduh.. Pintar juga si dewa kematian hehehe…

  162. sayhanarin menulis:

    Jyahahaha…. Kena zonk nih mba Khaeva :wekwekwek

  163. oh my gosh *oke ini untuk yg part terakhir dan pengakuan yazza ke khaeva
    duh finally yg dtggu” yakan
    armenia nikah sama sang mahadewa dan khaeva dapet karma’a…
    langsung dri sang kematian

  164. Lely Damayanti menulis:

    Klo Armenia tahu calon suaminya adlh mahadewa..kyknya bakalan pingsan deh sking kagetnya :owlcinta :owlmalumalu :anakayampusing

  165. Akhirnya bisa gabung dimari juga… senangnya.. :kisskiss
    Bisa baca lanjutan azura bride..
    Thanks udah ijinin gabung..

  166. Rasakan kau khaeva wkwkkw btw jadi pengen ikutan nangis kaya pendeta asoka :berharapindah

  167. Yazza ganteng beraroma dupa.. Kalau lagi murka wujud nya berubah jadi apa ya? Mr “G” Kah????

  168. Airaqyoung1215 menulis:

    Sang dupa yaja :ngakakabis

  169. Dhian Sarahwati menulis:

    Nyahoo si khaeva..makin k sini makin penasaran,susah berenti baca

  170. Kasihan dewa kematian kecewa :ngakakabis

  171. :berharapindah :kisskiss

  172. Khaeva wkwkwkwk

  173. Hi. salam kenal semuannya, dan terkhusus buat author di blog ini.
    Awal nemu cerita ini di dunia orange, akhirnya nemu lanjutannya di blog ini.
    Suka banget ama ceritannya, anti maintream beda dr cerita di WP pada umumnya…
    Untuk authornya sukses selalu untuk berkarya hasilkan cerita cerita super lainnya.
    ku mau fokus baca dlu yaaaa :sebarbenihcinta

  174. Cieee yang kena tipu wkwkwk
    Mampus deh si Khaeva yang jadi pelampiasan marah si Yazza :ngetawain

  175. yasmin cavelli menulis:

    reread ❤️

  176. Armenia 😌

  177. Baca lagiiii

  178. yaelah khaeva….

  179. DianNurUlfah menulis:

    :bantingkursi

  180. dwioktapia30 menulis:

    :kumenangismelepasmu :sungguhmenakutkan :sungguhmenakutkan

  181. Udh lama gk ke cerita ini

  182. Baca ulang lagi dong ❤️

  183. Ariyantipita menulis:

    :bantingkursi :bantingkursi :bantingkursi

  184. Mampus kau khaeva🤣… Kira2 apa ya rencana yazza

  185. Indah Narty menulis:

    Baca ulang

  186. Azzalea Dian menulis:

    :backstab :backstab

  187. Armenia sih yg pantas jadi istri azhura

  188. Shelli Novianti menulis:

    :NGAKAKGILAA

  189. Mamita Fatih menulis:

    :NGAKAKGILAA

  190. Lagi sedihh huhu

  191. febby andriani menulis:

    :happy :berikamiadegankiss!

  192. Bolak balik bacaaa :awaskubalasnanti

  193. Lanjudddd ….

  194. Pas tau ceritanya yazza jadi sedih banget aku tuh

  195. seru😘😘😘

  196. Arum Anggi Astuti menulis:

    Kasihan khaeva

  197. uuuu mahadewa auranya berasa waktu baca

  198. Aq koq nge ship Khaeva sama kher Yazza ya?
    Mungkinkah thor?🤭🤭

  199. wahh.. yazza ngasih hukumannya bukan maenn 👀

  200. Aku sedang butuh pengalihan, jadi datang kemari :aw..aw

  201. semakin seru nih :berikamiadegankiss!

  202. jasmine cavelli menulis:

    huhu yazza

  203. Mari kita mengulang

  204. Alhamdulillah, ceritanya sdh prnh saya baca di watppad mgkin sekitar 6-7 tahun yg laluu tetapi sdh tidak bisa di baca lagi di bab selanjutnya dan hari ini sa bacaa kelanjutan ceritanya
    huhuu, terima kasih.

  205. penghuni bumi menulis:

    Yazza .. jd keinget xavier yaaaa mgkin krn penggambaran visualnya agak mirip