Aku ada di sana Di dalam binar matanya Terpatri kuat semakin lama oleh sorot tanpa jeda Begitu dalam Begitu membuat merona Kuserap bayangnya Mencari sirat rasa kepemilikan atas sang jiwa Menjalin simpul keakraban tanpa kata Dan sang waktu mengawasi dalam bisu Saksi dua raga yang kini saling mengenali Bertatatap muka untuk kali pertama
Frozen Heart (1)
Hamparan Lautan manusia selalu bisa membuatku terpana. Bayangkan,beribu manusia melintasi sisi ruas jalan yang selalu penuh dengan kendaraan, dan hal itu selalu menjadi sesuatu yang menarik. Seharusnya aku melakukan hal yang sama seperti mereka, berpacu dengan waktu, bergegas melakukan rutinitas yang menanti diruang kerjaku. Namun, disinilah aku menikmati pemandangan, diSalah satu cafe faforitku, KPK cafe. …
Feel ink
Beberapa menit lalu sinar matahari masih terik, seperti sengatan yang sangat mengganggu tapi menyenangkan. Kemudian awan datang dan berarak sendu, membawa gumpalan hitam yang menakutkan dari ufuk timur. Akhirnya hujan rintik-rintik mengguyur seluruh kota. Beberapa orang bergerutu pelan, lalu meneduh di pinggir jalan. Bagi mereka, hujan disaat seperti ini sangat mengganggu. Seberapapun keringnya bumi, mereka …
Harapan bersamamu
Aku salah, memang sepertinya aku disini yang salah, bukan kamu. Ya, ini begitu menyakitkan, lebih tepatnya sakit yang ku buat sendiri. Kamu, kamu lelaki yang baik, seseorang yang sangat pengertian dan perhatian. Seseorang yang selalu membuat ku tertawa dan merasakan kenyamanan setiap kali bersama mu, ya disamping–mu. Aku telah berfikir sangat jauh, ya begitu jauh. …
Just want you to know that…
aku tidak membencimu, meskipun aku berusaha untuk membencimu tetap saja hatiku punya kehendak lain dan pikiranku punya kamuan sendiri. pikiranku masih senang bermain-main dalam anganmu yang kosong, dan hatiku masih mencintaimu dalam harapan yang sudah pupus. sekuat aku berusaha yang ada hanya menambah beban dikepala dan hatiku semakin sulit melangkah jauh darimu. aku tahu kamu …
Suara Kodok
Saat beban dunia tak sanggup lagi ditanggung Ketika lelah membuat raga mati rasa Kala resah menyeret jiwa ke ruang kosong gelap nan hampa Dengar suara kodok Di situ diajarkan arti permohonan juga syukur kepada Tuhan Renunglah
TERPERANGKAP
Loading… Test… Test … Test Gelap, Dingin, Sunyi Entah apa yang terjadi Kenapa aku bisa seperti ini Sendiri dalam kegelapan Sendiri dalam kesunyian Sendiri dalam kedinginan yang menusuk Terperangkap dalam ruang yang tak bercelah Aku tidak bisa bergerak Nafasku terasa sesak Aku takut Aku merasa ketakutan Tidak adakah yang menolongku ? Aku …
SENDIRI
Aku sendiri Hanya sendiri Hidup sendiri Mereka sibuk sendiri Mengabaikanku Katanya…. Mereka menyayangiku Mereka mencintaiku Mereka peduli padaku Semuanya bohong …. Tak ada yang sayang padaku Tak ada yang mencintaiku Tak ada yang peduli padaku Semuanya membohongiku Faktanya …. Aku sendiri Menangis sendiri Terpuruk sendiri
Semesta Tanpa Tulisan
Semesta Adalah wadah bahasa Menitiskan setiap makna pada jiwa-jiwa yang ingin mengerti Lalu bagaimana bahasa dapat dimengerti oleh jiwa yang merasa Warisan pada kehidupan esok yang baru Ialah tulisan Wujud penyampai berisi makna itu Semesta tanpa tulisan Hampa tak terbayangkan Seperti raga mendamba sang jiwa
Symphonic Poem -3-
Pada suatu sore yang asing, sepasang kaki berkelana dalam hening, dengan menjinjing kenangan yang terbujur beku oleh dingin. Tertatih ia melewati ingatan penuh duri, tak ada lagi sepasang tangan yang merengkuhnya penuh kasih. Semua hilang tak kembali. Sedetik angin berembus di helai rambut yang kusam, langkahnya terhenti dalam diam, saat sebuah bisikan membawa pesan kematian. …
Symphonic Poem -2-
Ada yang terasa pas dalam genggam. Telapak tanganmu yang melingkupi aku. Menjaga agar luka tak singgah, menjaga agar duka tak menyapa. Kita– sepasang anak-anak Tuhan yang tengah bersimpuh di antara ramainya pendosa, meminta takdir ‘tuk mengikat kita pada dua keping cinta. Kataku, “Bagaimana jika takdir tak memihak?” seraya menghitung harapan yang mulai berjatuhan. Tanpa kata. …
Symphonic Poem -1-
Setahun lalu, kau merasuk ke debar jantungku. Bersama segenggam harap kau pinta aku memenjarakanmu. Katamu aku ialah alasanmu bertahan melawan getirnya hidup. Klise. Namun menggetarkanku. Bulan demi bulan, rindu bertahta, dengan tangan menggenggam duka dan juga lara. Ada banyak cerita yang merangkai cinta namun tak jarang air mata mengikutinya. “Diamlah!” katamu suatu waktu. Tanpa dapat …
Me without You
Untuk : Timur Laut Anyeong! Diujung waktu yang tak memiliki hitungan, aku masih berdiri disini. Menjadi saksi bisu senyummu yang terlepas indah di depan sana. Kegiatanku untuk mencarimu telah usai. Kamu membawaku ke depan tanpa membuatku menoleh lagi ke belakang. Begitupun dirimu. Kamu telah berdiri kokoh di depan sana, bergandengan tangan dengan jemari lain, tanpa …
Malam
Kalaulah malam adalah seorang ibu Pasti ia senantiasa memelukku Kalaulah malam adalah ayah Tentunya ia selalu menopang langkahku Karena malam mendamaikan jiwa Karena malam merenggangkan lelah
Tell Me Who I Am
(No Ratings Yet) Loading… I just saw a red colored thing Then I saw the same thing colored black Then I saw the thing with no color Are my eyes lying to me? Is my heart declining the truth? Is my mind going to be broken? After asking, then I realize what body am I …
Bila Malam Bertambah Malam
Bila malam bertambah malam sedang bintang enggan datang melengkapi sunyi lalu lalang Bila malam bertambah malam sedang rembulan enggan bersua menggerus senda membawa tawa Bila malam bertambah malam sedang awan enggan menyendiri mencari teman tuk menemani Hanya semilir angin yang lewat membawa syahdu yang menyegat bersama doa-doa yang dipanjat kepada Tuhan saat malam semakin …
Langit untuk Jingga (Enam-B)
“Ontyyyyy,” teriak dua orang gadis kecil berambut ikal dari arah Ontyyyyy ruang tengah. Mereka berlari menuju ke arahku dengan antusias. Aku menundukkan badan dan menangkap kedua tubuh mungil itu dalam pelukanku. “Baby KeyMoz!” kukecup pipi kedua ponakan kembarku secara bergantian, mereka langsung tertawa renyah. Asli, kangen banget sama kedua bocah ini. “Uncle dimana Onty J?” …
Langit untuk Jingga (Enam-A)
“Riana minta break,” gumam Ozi. Kami akhirnya berhenti di sebuah coffe bar pinggiran kota sambil dan menikmati hangatnya kopi di pagi hari. Masih jam 7. Setengah jam lagi mungkin nggak masalah, sehingga kami nggak terlalu terlambat sampai ke Bandung nanti. “Just ‘break’?” tanyaku sambil mengangkat alis. “Iya, tapi tetep aja dia ada niat buat akhiri …
Belum bisa melupakan
Dear, Ini bukanlah cerpen puisi atau cerbung. Ini hanya ungkapan suasana hati saat ini yang masih belum bisa move on dari cerita TGW. Entah kenapa sosok jendral akira sungguh mengena dihati. Berharap ada sosok tersebut didunia nyata. Serem serem tapi buat kangen.
SHE
AN : Ini cerita emang absurd banget. Dan ini cerita pertama gue yang udah kelar, yang lainnya gue gantungin karena gue nya gak tahu harus ngelanjutin kek gimana. Gue seneng banget sih bisa berbagi cerita ini ke kalian, ehe. Semoga suka Warning : Typo(s) everywhere. P.S : Kalo suka kasih love. Minta komen …