Ceklist -part1-

“Beli makan dimana?”. Aku menghampirinya yang sedang menungguku duduk di dekat loker tempat kerja. “Entahlah. Kamu?”. Ia menjawab tanpa menoleh. “Bingung”. Jawabku mengambil tempat duduk disampingnya. Melihat apa yang sedang ia telusuri. “Tumben nggak lembur?”. “Nggak aku ambil. Capek” ujarku acuh. “Serius?”. Ia langsung bertanya dengan intonasi tinggi. Dan aku berhasil membuat ia mengalihkan perhatiannya …

welcome

“kamu melihatnya?” tanyanya riang. kedua sudut bibirnya tertarik hingga menampilkan deretan gigi timun yang dimilikinya. matanya yang sipit semakin tak terlihat ketika ia tersenyum seperti ini. jangan lupakan suara ketawanya yang renyah. membuatku tak tahan untuk merangkul lengan tangannya dengan erat. “ya, aku melihatnya. apa yang membuatmu menyukainya?” tanyaku heran. “jangan tanyakan alasannya. karena bagiku, …