Lenting Sedaya Part 6 : Luka yang Sama

*** Kupu-kupu yang cantik. Kupu-kupu kecil dengan kepakan sayap nan anggun, lemah lembut mengitari mekar bunga berwarna kuning senada dengan warnanya. Jangan pergi kupu-kupu cantik, tetaplah disini, tak akan ada yang menyakitimu, kau dan bunga itu sangat cantik. Sayapnya mengepak, menerbangkan tubuh kupu-kupu cantik itu menjauhi sang bunga, menjauhi pandangan sepasang yang sedari tadi memandanginya, …

Lenting Sedaya Part 5 : Sepupu Jauh

*** “Bagaimana sayang? Apakah putra tante Liona tampan?” Dengusan terdengar dari gadis yang di tanya itu, ” tidak ma.” Jawabnya lagi dengan terlihat enggan. “Tidak?” Kedua alis Wanita yang dipanggil mama itu berkerut tanda keheranannya akan jawaban gadis tadi. “Ya,,dia tidak tampan ma,” jeda dalam kalimatnya, “tapi,,dia,,sangat tampan!” Ucapnya menahan histeris. “Benarkah?” Tanya wanita itu …

Lenting Sedaya Part 4 : Gadis Kecil Itu

*** “Ayah.” Witri bergegas menghampiri lalu mencium punggung tangan ayahnya, bahagia menyambut ayahnya yang baru tiba di rumah. “Hahaha. Anak ayah. Apa kabar? Sepertinya ada yang kangen sama ayah.” Tubuh Witri segera berpindah ke pelukan ayahnya. Terasa tangan besar sang ayah mengusap lembut rambut panjang Witri. Ayah Witri dapat merasakan rindu yang dirasakan Witri kala …

Lenting Sedaya Part 3 : Sahabat Lama

*** “Bayu..hahaha. lama tak bertemu. Apa kabar.” Seorang pria yang tadinya duduk itu, berdiri dan merentangkan kedua lengannya untuk menyambut kedatangan sosok pria lain yang dari tadi sengaja ia tunggu. Seorang pria yang nampak sebaya dengannya, yang adalah sahabatnya sedari mereka duduk dibangku SMA dulu. “Hahaha. Gantara..” Pria yang baru datang itu membalas pelukan pria …

Lenting Sedaya Part 2 : Nama yang Mengusik

*** “Kamu jangan nakal. Ayah akan tetap mengawasi kamu walaupun ayah tidak sedang dirumah.” Witri, mbok Nah, dan pak Minu mengantar ayah Witri ke depan rumah untuk berangkat ke Bandung pagi ini. “Ayah cepatlah pulang. Jangan terlalu lama di Bandung.” Witri memandang lembut ayahnya. Lengan ayah Witri membawa Witri ke dalam pelukannya. Mengusap lembut rambut …

Lenting Sedaya Part 1 : Saksi Hidup  

*** Riakan kecil pada air kolam mengejutkan beberapa ikan yang segera saja bersembunyi dibalik bayang-bayang daun teratai. Lalu hilir mudik berenang kembali setelah air kolam tenang. “sepertinya kalian sedang lapar.” Suara lembut seorang gadis terdengar prihatin pada ikan-ikan itu. Dia terlihat mengeluarkan makanan ikan dari wadahnya. Segera ikan-ikan dengan warna-warni yang cantik itu mendekat pada …

Lenting Sedaya : Sinopsis

“Kumohon, jangan sakiti aku, menjauhlah, kumohon, kau akan terluka, menjauhlah.” Mimpi itu seperti nyata, dan kenyataan itu seperti mimpi. Witri tersakiti, dan akan lebih tersakiti lagi saat ia tersakiti. Pangeranmu akan datang, jangan menolaknya, karena sang takdir sendirilah yang akan bekerja keras, memaksamu untuk menerimanya. “Biarkan aku memelukmu, biarkan aku menjauhkanmu dari rasa sakitmu, aku …

Jomblo Penyendiri

Dia bilang dunia ini telah hancur Dia bilang dunia jadi hampa Cetusnya sandal lebih beruntung dikarena punya pasangan Sang jomblo tersendu Teringat akan kenangan Dalam prasangkanya dia masih memiliki kekasihnya Dalam benaknya mereka masih bersama Sendiri Ternyata dia sendiri Lalu silau lampu menelusupi jiwanya Jomblo penyendiri membangun tekad Melompati kesedihan yang terpuruk Di depan sana …