Kesadaran Nina perlahan kembali saat merasa sesuatu menepuk-nepuk pipinya. Ketika melihat langit-langit yang berbayang, Nina langsung teringat dengan pembicaraan terakhir John melalui telepon. Buru-buru, Nina mencoba duduk meskipun rasa pusing menderanya. Melihat pria yang dicari berada disampingnya, dia langsung mencengkram lengannya seoalah-olah tidak ingin membiarkannya lepas. “Hei, tenanglah dulu! Kau baru saja siuman. Kalau kau …
