UNDER SIEGE – BAGIAN I : Malvick dan Marika

” Anna, tolong berikan dokumen ini pada Eva bagian publikasi ya “ ” Baik bu “ Sabar. Tentu saja ia akan dijadikan pesuruh ketika melamar magang di tempatnya bekerja. Bukan tempat kerjanya yang jahat, hanya saja memang itu tugas seorang intern kan? Ia melamar menjadi intern administrasi di suatu partai pemerintahan negaranya yang kalau boleh …

Sassy Maid and Playboy Doctor – 08

“Hah?! Kau mau aku membersihkan rumah dokter mesum itu?!” teriakku tinggi tanpa mempedulikan pria disebrangku ini adalah atasanku. Alex sampai memejamkan mata dan menutup telinga dengan kedua tangannya. Untung saja kami berada di ruang kantor pribadi yang kedap suara sehingga Nina tidak mendengar apa yang terjadi. “Apa kau tidak salah? Aku tidak ikut ke Indonesia …

Sassy Maid and Playboy Doctor – 07

Jam 12 siang. Biasanya, Alex akan menikmati jam makan siangnya di kantor bersama Nina dan Lucas. Setiap hari, istrinya itu datang membawa bekal bersama putranya. Setelah selesai, mereka berdua akan menghabiskan waktu sampai sore di kantor dan pulang bersamanya. Rutinitas itu sempat berhenti sejenak ketika Nina melahirkan dan umur Lucas yang masih kecil. Begitu usia …

Sassy Maid and Playboy Doctor – 06

Bunyi gorengan minyak terdengar ketika meletakkan bawang. Dalam sekejap, aroma bawang yang setengah matang menguar ke seluruh dapur. Aku langsung menyalakan Cooker Hood agar baunya tidak sampai keluar. Jika sampai tercium oleh Nina, bisa-bisa saja itu membuatnya menjadi tambah lapar dan Alex yang tak sampai hati melihat istri tercintanya menunggu, pasti akan langsung membelikan makanan …

Sassy Maid and Playboy Doctor – 05

Dinding biru dengan keramik putih, menimbulkan kesan bersih diruangan luas itu. Disana, peralatan seperti gunting, suntik dan sejumlah alat bedah lainnya tersusun rapi dalam satu wadah. Sebuah lampu sinar bulat terarah pada ranjang dengan seseorang berbaring diatasnya. Bunyi rekam jantung dari mesin EKG terdengar berirama, menjadi satu-satunya suara yang mengisi suasana tegang tersebut. Disekeliling ranjang, …

Sassy Maid and Playboy Doctor – 04

“Aw, pedih.” Aku meringis untuk kesekian kalinya ketika Nina mengoleskan salep di tumitku. Pulang berjalan kaki dengan high heels betul-betul ide yang buruk. Tumitku menjadi lecet dan sialnya aku mengalami naik betis. Tidak cukup sampai disitu, lututku juga terasa nyeri dan bengkak sehingga selalu sakit ketika berdiri ataupun berjalan. Akibatnya, hari ini Alex menyuruhku istirahat …

Sassy Maid and Playboy Doctor – 03

2 tahun setelahnya … ‘It’s Saturday Night! Time to party!’ Aku bersorak dalam hati melihat tanggal di kalender yang begitu pas. Hari ini entah kenapa aku kepikiran untuk minum dan mencari pria kencan satu malam. Sudah lama aku tidak melakukannya dan hasratku menggebu-gebu. Mungkin karena tahun ini adalah tahun tersulit sekaligus tahun yang paling membahagiakan. …

Sassy Maid and Playboy Doctor – 02

Diakhir minggu, berhubung tidak ada pekerjaan di rumah sakit, John berniat menghabiskan waktu dengan minum-minum di club. Jarang-jarang dia mendapatkan waktu seperti ini, terlebih tidak ada pasien darurat yang perlu ditangani segera. Kalaupun ada, dokter-dokter yang berjaga malam ini memiliki kemampuan yang handal sehingga pasti bisa mengatasi dengan mudah. Sembari bersiul riang, John memainkan kunci …

Sassy Maid and Playboy Doctor – 01

Malam sabtu, hari yang biasa sesekali aku habiskan di club dengan minum-minum. Jika kalian berpikir Alex tidak akan mengijinkanku keluar, kalian salah besar! Sebagai Maid yang bekerja padanya, aku diberikan hari libur yang bebas untuk melakukan apapun. Pendapatanku sebagai Maid juga tidak kalah dengan pegawai tetap yang baru dipekerjakannya. Alex sangat menghargai hasil jerih payah …

Sassy Maid and Playboy Doctor – Prolog

Namaku Anna Wright. Bekerja sebagai seorang maid di kediaman Testa yang merupakan teman sekolah sekaligus majikanku sekarang. Tentu saja kalian mengenal siapa majikanku. Dia adalah Alexander Black Testa, seorang pengusaha property ternama di New York. Apa kalian berpikir dia terkenal hanya karena itu? Tentu saja tidak. Dia itu kaya, sangat kaya dan sempurna dengan sosok …

Take Heart 11

  Sedetik Dania berpikir untuk mencoba memperbaiki ponselnya yang hancur dan menghubungi kakaknya. Kakaknya pasti mengkhawatirkan ketidakhadirannya. Namun, ponsel itu diraih dari genggamannya dalam sekejap. “Apa yang kaulakukan, Dewa?” Dania bangkit dari duduknya “Membantumu meyakinkan diri bahwa keputusanmu tidak salah.” Dewa melepas baterai ponsel Dania dan melemparkannya ke sofa. “Dia hanya akan membuatmu ragu, Dania. …

Take Heart 10

  “Aku merasa sedih dengan tuan Dewa. Bukankah seharusnya mereka pergi berbulan madu? Bukannya muncul di rumah sakit dan berpapasan dengan tuan Dewa.” Tania menggerutu pada sopir yang berdiri menunggu di sampingnya. “Aku bahkan merasa sangat sedih dengan kakaknya yang malah menginginkan perpisahan ini. Bukankah ini bisa dikatakan sebagai pengkhianatan persaudaraan?” “Ssttt … sebaiknya kau …

Take Heart 9

  “Rich, apa kau tahu di mana Dania? Dia tak mengangkat panggilan Mama sejak tadi malam. Mama takut sesuatu terjadi padanya.” “Mungkin hanya terlalu sibuk dengan skripsinya.” Richard melepas jas putihnya dan menggantungkannya di punggung kursi. “Benarkah?” “Ya, kami ada janji untuk makan malam. Richard akan menanyakannya.” Desahan lega berembus dari seberang. “Ma?” Panggilan Richard …

Take Heart 8

  Zaffya tak berhenti memandang wajah tampan yang masih terlelap dalam tidur. Masih setampan dulu, bahkan lebih. Bulu matanya yang panjang, hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang sedikit terbuka. Suara napas yang terdengar teratur. Zaffya tak pernah membayangkan akan memiliki pagi yang indah seperti ini. Senyumnya melebar ketika ingatan semalam kembali berputar di kepalanya. Richard …

Take Heart 7

  Dengan bosan Zaffya menatap akuarium di hadapannya. Setidaknya ikan berwarna merah itu sedikit mengalihkan perhatiannya menghitung detik yang berlalu. Suasana dalam ruangan ini hangat. Sangat hangat hingga mampu membuatnya meleleh. Beberapa foto dipajang di dinding, penuh senyum di setiap ekspresinya. Bagaimana hal semudah itu sangat sulit untuk dilakukan dirinya yang hampir mempunyai segalanya. Ruang …

Take Heart 6

  “Bicaralah,” Zaffya memulai. “Aku hanya ingin bertemu denganmu.” “Jujur, aku tak ingin bersikap dingin padamu, Dewa.” “Aku tahu. Maafkan aku,” Dewa tersenyum miris. Satu-satunya alasan dia masih tetap di ruangan ini karena Nadia Farick mengancam Zaffya. “Aku akan kembali, semoga cepat sembuh.” Dewa mengangkat tangannya hendak mengusap kening Zaffya. Namun, saat Zaffya beringsut menjauh, …