Selembut Sutra Bagian 3 { Pasrah atau Melawan}

“Mengapa kamu mengusik hidupku? bukankah aku tidak pernah bersinggungan dengan kehidupanmu?” Ayya memberanikan diri untuk bertanya meskipun wajah Meraka terlalu dekat. Ada senyum jahat di wajah tampan milik lelaki ini. Dia mendekatkan wajahnya dan membisikan sesuatu di telinga perempuan itu. “Siapa bilang kita tidak pernah bersinggungan, kamu lebih dulu mengusik hidupku” Kata-kata itu membuat Ayya …

Selembut Sutra Bagian 2 { Milikku }

“apa yang kau mau dariku? Lepaskan lah aku!” Gadis itu memohon dengan berurai air mata, saat ini dia benar-benar putus asa. Jhovan lagi-lagi hanya menggeleng, menandakan dia tidak setuju dengan usul wanitanya itu. “Aku mohon lepaskan aku!” pinta wanita itu lagi.  Habis sudah kesabaran Jhovan  dia menarik perempuan itu lebih keras hingga tubuh kurus itu …

Selembut Sutra Bagian 1 Pelarian

Malam itu hujan begitu derasnya, tanah mulai digenangi air yang mulai keruh karena bercampur lumpur. Seorang perempuan dengan baju gamis dan kerudung panjang yang dia kenakan berlari menembus hujan. Terlihat untaian gamis sudah sangat kotor karena dia tidak memakai alas kaki. Dia terus saja berlari menembus badai bahkan tidak perduli kakinya sudah mulai luka dan …

Selembut Sutra (Prolog)

Sampai matipun aku tidak akan melepaskan mu, kamu harus hidup dan mati tetap bersamaku” kata – kata itu bagaikan sebuah ancaman untuk perempuan yang baru saja dinikahinya. Bermodalkan paksaan dan ancaman perempuan itu menerima dengan berat hati pernikahan yang telah diatur dengan paksa. Ini bagaikan lingkaran takdir yang tidak menguntungkan bagi perempuan bernama Ayya Kamila, …

Iris Merah [2: Tanda Lahir]

Almeta sedang menyusuri jalan setapak yang membelah salah satu hutan luas bagian barat wilayah Kerajaan Altair. Rumahnya berada di pinggir aliran sungai, jauh berada di dalam hutan. Dan jauh dari pemukiman penduduk Altair yang rata-rata tinggal di desa-desa dekat Istana Altair. Walaupun rumahnya jauh dari pemukiman, tapi Almeta tidak mempermasalahkannya. Bahkan ia senang tinggal di …

Iris Merah [1: Sang Penakluk]

    Iris merah itu menatap tajam ke arah deretan pegunungan bagian timur Kerajaan Altair yang membentang luas di hadapannya. Memperhatikan pemandangan deretan pegunungan luas yang tertutup kabut. Bukit-bukit dengan ujung yang menjulang tinggi dan tertutupi awan mendominasi kawasan pegunungan ini. Bagaikan sebuah negeri di atas awan kalau saja tidak tahu apa yang tersembunyi di …

Iris Merah [Prolog]

Langkah kaki terdengar bergegas menyusuri lorong panjang di Istana Altair. Tampak seorang laki-laki mengenakan jubah panjang berwarna biru sambil memegang sebuah kitab di tangannya. Tatapannya tajam seiring dengan nafasnya yang sedikit tersengal, menandakan ia sedang diliputi kegelisahan di benaknya.  Lorong panjang itu menghubungkan setiap sudut ruangan Istana Altair dari berbagai sisi. Menciptakan labirin yang cukup …

EPIPHANY : BAB 1 (Slow Grenade)

“You say my name like you know my dark side. Can’t beat the taste of the tears that I’ll cry.” –Ellie Goulding- “Dia memang panas.” Andrew hanya diam mendengar komentar dari Cass. Pria bertubuh agak tambun itu menatap pada Drew sebentar, kemudian kembali pada orang yang mereka amati. Gadis tersebut baru sampai di emperan toko …

Immortal Guardian – Lembar 14 (His Story)

  Kelopak mata itu mengerjap beberapa kali. Kedua bola mata itu bisa merasakan cahaya matahari pagi yang masuk melalui celah tirai yang tidak dibuka. Pandangannya kemudian meneliti segala penjuru ruangan, mendapati kedua pengawalnya yang berdiri dalam diam di tempat meraka masing-masing. “Honey,’ suara lirih itu mampu membuak Honey mendongak dna segera menghampiri sang Putri. Sejenak …

EPIPHANY : PROLOG

Ia tidak takut bukan? Tapi tangannya gemetaran. Mengapa semuanya harus begitu tepat. Bahkan mendung yang menghiasi langit tidak ada beda, seolah memang hari itu terulang lagi. Laura melirik jam tangannya. Jam 2 tepat. Mereka berjanji seperti itu bukan? Dingin yang menusuk membuatnya merapatkan jaket. Tanpa sadar ia berjalan mondar-mandir. Jantungnya bertabuh kencang. Demi Tuhan, dimana …

MERITOCRACY 11 : Inertia

  Caesar Delano X. Generasi ke-10 dari Caesar Delano, orang pertama yang mendirikan kekaisaran. Membantai Zuvnich untuk menyelamatkan Voreia. Begitu katanya. Tahu apa yang lebih mengejutkan? Caesar Delano tidak memiliki darah kerajaan di tubuhnya. Dulu Anna pernah membaca satu paragraf di dalam Kitab Gogledd—sebuah pakta yang disinyalir tercipta ketika daratan Halstead diberi nama Halstead oleh …

MERITOCRACY 10 : Clearance

  Double Chapter! Spesial untuk yang masih setia nungguin hehe. Happy reading!   Gelap… Tapi tak ada rasa gelisah yang menghampiri. Ia tidak terlempar ke dalam lubang yang selama ini menyekapnya dalam tidur. Yang ada hanya rasa hangat, sunyi, dan damai. Kapan terakhir kali ia mendapatkan tidur semacam ini? Ia tidak bisa melihat apa pun—salah, ia …

MERITOCRACY 9 : Ablation

    Happy Reading! “Aku diserang… hingga terseret ke tempat di mana pun kau menemukanku.” Kala itu Anna masih berusaha untuk memahami, memang tidak ada satu orang pun yang dengan senang hati langsung bercerita kepada orang asing ketika diberi pertanyaan yang serupa, termasuk Anna. Dan ia pun tidak begitu peduli penyebab mengapa pemuda itu bisa …

My Ghost – Bab 7

Happy Reading!! “Aku menginginkan dirimu. Seluruh dirimu. Baik hati, jiwa, dan—tubuhmu.” Aku melongo mendengar ucapannya lalu tiba-tiba merasakan desakan untuk tertawa. Saat akhirnya kubiarkan tawaku lepas, kulihat dia mengerutkan kening, tampak tak mengerti alasan tawaku. “Apa ada yang lucu?” tanyanya dengan nada jengkel. “Sepertinya aku tidak menulis kalimat semacam itu dalam novelku,” kataku kemudian, masih …

MERITOCRACY 8 : Inquire

    “Kau ingin menukar itu dengan apa?” Tanya Lozard pada Rei yang duduk di konter berseberangan dengannya. Sosok yang ditanya sedang melakukan peregangan pada lengannya yang hampir mati rasa karena menyeret hasil buruannya. Anna memang bedebah tidak punya hati, perempuan itu bahkan tidak sedikit pun menawarkan bantuan.  “Rum,” Rei tersenyum pada Lozard. “Tambahkan dengan …

MERITOCRACY 7 : Aphorism

  “Pakaian ini milik siapa?”  Jemari Anna yang sibuk mengikat tali-tali sepatunya mendadak berhenti mendengar pertanyaan tersebut. Gadis itu menoleh ke sumber suara sambil menyelipkan rambutnya yang tergerai ke belakang telinganya. “Bisakah kau tidak mempertanyakan segala hal?” Jawab Anna setengah kesal. “Apakah ini milik bedebah tadi?”  Anna menghela napas kasar, mengikat tali sepatunya asal dan …

My Ghost – Bab 4

Punya alergi itu gak enak, hiks… Aku menatap pantulan diriku sendiri dalam cermin di kamar mandi. Lalu perlahan tanganku terangkat, menyentuh bibirku dan mengenang kejadian tadi. Itu ciuman pertamaku. Siapa yang mengira aku akan mendapatkan ciuman pertamaku dengan hantu yang bahkan namanya pun tak kuketahui. Lucu, kan? Meski aku penulis novel cinta, aku belum pernah …

My Ghost – Bab 3

Klek. Terdengar pintu kamar terbuka pelan saat aku selesai membereskan laptop, ponsel, dan buku-buku catatanku. Aku duduk di tepi ranjang dan tersenyum manis melihat kabut hitam masuk dengan membawa nampan. Kalau kau penasaran seperti apa wujudnya, kau bisa melihat bayangan hitam tubuhmu di dinding atau lantai. Ya, seperti itulah dia. Keseluruhannya hitam dan hanya bentuknya …