Vitamins Blog

Immortal Guardian – Lembar 16 (Misi Penyelamatan)

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

2 votes, average: 1.00 out of 1 (2 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Meski pada mulanya mendapat penolakan oleh Alford, nyatanya rombongan milik Unique akhirnya mengikuti rencananya. Dan tanpa bisa dikira oleh semua orang, sang putri memang mengetahui jalan pintas sehingga tidak bertemu dengan pasukan prajurit musuh yang menuju ke arah kerajaan Pangeran Yasa. Merekapun  berhasil sampai pada tujuan, tempat dimana Agni berada. Alford bersama Unique mengintai di balik rerimbunan pepohonan, mencari dimana letak sosok ketua pengawal itu berada.

“Saya tidak melihat Tuan Agni dimanapun berada,” ucap Alford setelah mengitari area tersebut. Hanya terdapat beberapa prajurit yang ada, sekitar 50 orang, dan beberapa tenda.

Unique tidak berkomentar. Gadis itu hanya menunjuk pada sebuah tenda yang berada di ujung, dimana tenda tersebut memang sedikit lebih kecil dibanding tenda lainnya. “Agni berada disana.”

Alford mengerutkan dahinya, “Anda yakin Tuan Putri? Darimana anda tau?” Unique mengangguk tanda yakin tanpa mau menjawab darimana dia mengetahui keberadaan Agni. Dia tidak mungkin mengatakan jika dia mengandalkan intuisinya semata. “Baiklah, saya dan prajurit lainnya akan segera menyusup untuk melepaskan Tuan Agni.”

“Tidak. Biar aku yang kesana. Kalian terlalu mencolok jika melakukan hal ini.” Alford yang pada mulanya hendak menyela tidak setuju akan usul itu langsung mengurungkan niat saat melihat wajah Unique yang penuh keyakinan.

“Baiklah. Saya dan yang lainnya akan memantau. Jika ada yang tidak beres atau situasi mulai mengancam, saya akan langsung bertindak dan menjemput anda, dengan atau tanpa Tuan Agni.”

Unique mengangguk. Kaki kecilnya langsung melesat menuju ke arah tenda yang diyakininya terdapat keberadaan Agni. Tubuhnya yang mungil membuatnya bisa dengan mudah masuk ke dalam tenda melalui sela kain tenda dengan tanah. Beruntungnya dia, saat memasuki tenda, tubuhnya langsung tertutupi oleh meja sehingga keberadaannya tidak diketahui oleh Pangeran Franco yang berdiri disana. tunggu dulu, Pangeran Franco!

Disisi lain, Pangeran Franco memijit tangannya yang mulai kelelahan. Pandangannya tertuju pada Agni yang sudah tidak berdaya, terlumuri oleh darah yang keluar dari setiap pori-pori tubuhnya. Pria itu ternyata sudah menyerah dengan keadaannya dan memilih pasrah jika memang dengan cara ini bisa membuat kutukan yang ada pada dirinya bisa menghilang. sedangkan di sebelah Pangeran Franco, sayap yang menjadi harta karun keluarganya itu sudah tak terbentuk, bulu-bulu pada sayap itu mulai berguguran dan menyisakan beberapa yang menempel, serta terdapat banyak lubang bekas tikaman belati yang saat ini masih menancap disana. Meski pemikiran sederhananya mengatakan jika dengan menghancurkan sayap ini maka pria di depannya akan segera menemui ajalnya, nyatanya melenyapkan sayap ini tidak semuda yang terlihat. Sudah puluhan bahkan ratusan kali Pangeran Franco menikam dan membelah sayap itu tapi sayap ini memiliki ketahanan yang sangat kuat.

Sekali lagi, Pangeran Franco menghela napas panjang. Mungkin dirinya akan istirahat sejenak sambil menunggu laporan tentang penyerangan ke kerajaan Pangeran Yasa.

Menatap sekilas pada Agni yang masih dalam posisinya tanpa bergerak seincipun, Pangeran Franco akhirnya meninggalkan tempatnya setelah memberikan satu kali tusukan terakhirnya hari ini pada sayap di sebelahnya, menyebabkan Agni kembali memuntahkan darahnya untuk kesekian kalinya.

Unique yang melihat semua kejadian itu hanya bisa membungkam mulutnya yang hendak berteriak dengan kedua tangannya. Kejadian yang ada di depannya sudah cukup memberitaunya bagaimana kondisi pria yang dicintainya saat ini. Pria itu sekarat. Sayap yang sangat disukanya, sebelum dirinya bereinkarnasi itu, ternyata menjadi sebab Agni bisa merasakan kesakitan dan mengeluarkan darah pada saat itu di halaman kerajaan. Dan saat ini kejadian itu terjadi lagi, bahkan lebih parah.

Setelah meyakinkan diri jika Pangeran Franco sudah keluar dari tenda, Unique segera keluar dari persembunyiannya. Dirinya segera menghampiri Agni yang sudah tertunduk lunglai di posisinya. Pria itu jelas berbeda dengan pria yang dikenalnya, yang ceria dan terlihat tangguh. Pria di depannya terlihat seperti mayat yang sudah tidak memiliki nyawa di dalamnya. “Agni,” panggil Unique lembut dengan kedua tangannya mengangkat kepala pria itu agar Unique bisa melihat sosok di depannya. Wajah pria itu sudah terlumuri oleh darah. Tanpa sadar hal itu membuat Unique mulai meneteskan air matanya. “Agni,” panggil Unique sedikit lebih keras agar Agni mendengarnya.

Berhasil. Mata pria ittu kini menatap ke aranya dengan pendar yang mulai kembali lagi seperti dulu. “Tuan Putri?” suara serak dari Agni, yang tidak pernah di dengar oleh Unique nyatanya membuat gadis itu makin banyak meneteskan air matanya.

“Bertahanlah, aku akan melepaskanmu.” Unique melihat ke arah tubuh Agni. Mencoba dengan tangannya untuk melepaskan rantai yang melilit tubuh Agni.

“Apa yang anda lakukan disini? Anda seharusnya tidak berada disini.” Tenaga Agni yang sudah habis membuatnya menatap dalam diam apa yang dilakukan oleh Unique. Gadis itu nampak menarik narik rantai yang membelenggu tubuhnya. Merasa usahanya sia-sia, Unique mulai mengedarkan pandangannya mencari benda untuk membuka rantai yang mengikat Agni. Ada satu benda yang langsung mencuri perhatiannya, belati yang tertancap di sayap milik Agni. Entah pemikiran dari mana, Unique segera melepaskan belati yang tertancap sangat dalam tersebut. Pergerakannya sedikit terhenti saat mendengar Agni kembali mengeluarkan daraah.

“Agni, kau tidak apa-apa?” tanya Unique melihat sekilas pada Agni yang masih terbatuk dan mengeluarkan darah.

Agni berusaha sekua tenaga berbicara, “Putri, kau harus pergi dari sini!”

Unique menghiraukan permintaan Agni. Gadis itu kembali fokus untuk melepaskan belati tersebut, “Tidak tanpa kau. Bertahanlah, aku akan melepaskan sayapmu terlebih dahulu.” Unique memang memikirkannya baru saja. Jika Agni selamat tapi sayapmu masih di tangan Pangeran Franco, maka Agni akan tetap tersiksa. Oleh karena itu, Unique juga harus menyelamatkan sayap milik Agni, bagaimanapun caranya.

Unique membutuhkan waktu sedikit lama untuk melepaskan belati itu. Setelah belati itu terlepas, Unique segera mencoba melepaskan ikatan rantai yang melilit pada sayap tersebut. Hanya membutuhkan beberapa kali tikaman pada satu titik, rantai tersebut sudah terputus begitu saja. Unique sekilas menatap kagum sekaligus ngeri dengan belati di tangannya. Betapa tajamnya belati tersebut hingga bisa memutus rantai hanya dalam beberapa ayunan saja. Menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikirannya yang aneh, Unique segera melepaskan rantai yang membelit sayap tersebut.

Setelah rantai tersebut terurai, sayap tersebut langsung terjatuh begitu saja ke tanah, menimbulkan suara debuman yang sedikit keras disertai suara erangan Agni. Unique sedikit terkesiap aka hal tersebut, tapi hanya sesaat dan langsung membawa sayap beserta belati tersebut ke arah Agni. Berat, itulah yang ada di pikiran Unique saat membawa, lebih tepatnya menyeret sayap Agni yang lumayan besar tersebut. Meletakkan sayap tersebut di samping Agni, Fokus Unique langsung tertuju pada rantai yang membelit tubuh Agni. Dan lagi, Unique kembali mengayunkan belati di tangannya untuk memutus rantai yang membelit Agni.

Dan seperti sebelumnya, rantai yang membelit tubuh Agni langsung terputus dengan beberapa ayunan dari belati di tangan Uniqe. Unique tidak membuang waktu lagi untuk melepaskan rantai yang membelit tubuh Agni. “Kau bisa berdiri Agni?”  Agni tidak menjawab namun tubuhnya yang tidak bertenaga jelas meneriakkan jawaban atas pertanyaan Unique. Pria itu tidak bisa berjalan dengan kedua kakinya. Setidaknya Unique membutuhkan satu bantuan lagi untuk bisa membawa Agni beserta sayapnya untuk keluar dari tempat itu.

Namun keberuntugan tidak berpihak pada Unique lebih lama dari dugaannya, “Bagaimana bisa kau ada disini!” teriakan Pangeran Franco mampu mengejutkan Unique. Pria itu langsung menarik rambut  Unique untuk menjauh dari Agni. “Katakan padaku bagaimana kau bisa ada disini!”

Unique meronta-ronta, menarik rambutnya dari genggaman Pangeran Franco. “Lepaskan! Lepaskan!”

BUGGGH

Pangeran Franco terpental begitu aja, sama halnya dengan Unique yang terduduk di tempatnya. “Lari!” teriakan Agni yang masih menahan Pangeran Franco dengan susah payah.

“Tapi, aku—“

“Lari sekarang, dan bawa sayapku pergi!”

Unique melihat sayap milik Agni. Ajaibya, sayap ukurannya menciut. Besarnya hampir sama dengan selimut yang ada di istananya, lumayan ringan untuk di bawa oleh Unique. Sekali lagi Unique melihat ke arah Agni. Pria itu kepayahan menahan Pangeran Franco yang terlentang di atas tanah.

“Pergi sekarang!”

“DIAM KAU BAJINGAN!” Pangeran Franco mendorong Agni dengan kekuatannya. Agni terdorong dengan mudah sedangkan Pangera Franco langsung menerjang ke arah Unique. Tangannya akan meraih Unique kala lehernya kembali di cekik oleh Agni. Pria itu menarik badan Pangeran Franco menjauh dari Unique sedikit demi sedikit.

“SEKARANG! UNIQUE!” Unique tersentak kaget dan segera berlari mengambil sayap Agni. Sejenak dia melihat ke arah Agni yang masih mengunci pergerakan Pangeran Franco di tempatnya. Pria itu kepayahan tapi matanya memerintahkan Unique untuk segera pergi dan menyerahkan keadaan saat ini kepada Agni. Unique paham.

 

KONTEN PREMIUM PSA


 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

2 Komentar

  1. Indah Narty menulis:

    Unique