Prologue – The Broken Mask –

Hari itu aku masih ingat sedang turun hujan. Petir menyambar begitu hebat, suaranya memekakkan telinga. Getarannya begitu terasa seakan mengguncang gubuk yang saat ini kami tinggali. Kulihat adik kembarku memeluk lenganku erat, takut akan petir yang masih membawa di luar sana. Malam ini waktu terasa berjalan lambat, bahkan suara petir semakin lama terdengar begitu kencang. …

A PRIORI ch.4

A PRIORI Chapter 4.Pergerakan “Apa yang terjadi?” Ucap Zia dengan suara ketakutan didalam pelukan Rina. “Pejamkan saja matamu. Tenang dan percayalah padaku.” Ucap Azka memberikan sebuah pegangan kekuatan dalam kata-kata yang menenangkan. Azka memilih berputar arah dan mobil-mobil itu berusaha menejarnya. Sebanyak 3 buah mobil hitam berada di belakang mengikuti laju mobil putih dalam kegelapan …

Kak Devan, I Love You! (part 1)

  ••• ini cerita lanjutannya yaaa.. Hee.. Selamat membaca..   Sejak kapan lo suka sama kak Devan?” tanya Della tiba tiba, saat tadi Angga sudah pergi dengan teman temannya. Kiena mengalihkan tatapannya dari mangkuk baksonya, menatap Della.   “5 bulan yang lalu, masa ospek”   “Selama itu?”   “Yups..”   “Terus kenapa lo bisa suka …

DWINA Extra part

29. Ekstra Part Happy Reading >_< Arya baru pulang kerja setengah dua belas malam dan jengah mendengar tangisan anak bayi cukup kencang kepenjuru apartemennya. Sehabis kerja selalu bawaannya emosi karena lelah, apalagi Dwina dengan teledornya masih tertidur mendengar anaknya menangis. “Wi bangun…” Arya menepuk pelan pundak istrinya. Seketika Dwina terkejut dan gelagapan mencoba menenangkan bayinya. …

DWINA part 27

27. Doa Seseorang tersenyum tipis melihat betapa ribut, ribet dan rempongnya para perempuan menenteng belanjaan mereka. Kemudian senyuman itu langsung terangkat lebih tinggi saat mata Dwina menatapnya. Segera dia menghampiri sosok istrinya dengan langkah panjang. Tari memutar bola mataya ke arah lain sambil berkata “Drama bakalan di mulai.” “Apaan sih sirik aja lo” balas Dwina …

DWINA part 26

26. Spesial Gerombolan awan putih menutupi celah langit biru. Disenderkanlah kepalanya ke kaca jendela mobil yang kini sedang melaju kecepatan sedang. Suara penyiar radio mengisi keheningan selama perjalanan. Senang saja menikmati setiap momen sederhana. Yang, begitu menenangkan dan mengisi kenangan. Sayup-sayup mata Dwina mulai terpejam terserang rasa kantuk karena lelah sekaligus senang akhirnya ujian tengah …

DwINA part 25

25. Definisi Cinta Adat Jawa di daerah kampung orang tua Dwina. Biasanya calon pengantin perempuan akan membacakan Abtadiul Rawi Perjanjen. Dwina berusaha berulang kali melatih lidahnya agar tidak terbelit padahal hanya secarik kertas kecil yang di catatkan oleh Ibunya. Mungkin efek grogi karena harus di bacakan saat selamatan yang akan selenggarakan sebelum pernikahnnya besok siang setelah sholat dzuhur. …

DwINA part 24

24. Masih Hidup! Bayangan menerpa di tepi hidupku Larut demi larut menjadi nyata Terbentuk oleh tikaian detik Merancau sampai ambang batas Aku tidak pernah menunggumu Atau sekedar berharap kau datang dalam hidupku Kisah romantis menghangat hatiku Kemudian… Angin takdir membawamu datang padaku Layaknya cerita dongeng Khayalan tertinggiku Merobek dinding puncak imajinasiku *** Pernikahan seperti bom …

DWINA part 23

23. Imajinasi   Happy reading… Dinner romantis. Coret Mengantar Putri ke psikiater. Coret Janjian ke salon dengan Tari dan Sella. Coret Rasa pening menyerang kepala Dwina. Dia terpaksa membatalkan setiap janjinya pada orang-orang karena harus mengganti jadwal praktikum yang tidak dia ikuti kemarin selama masa trauma dan liburan ke pulau Tidung. Dalam seminggu Dwina memiliki …

DWINA part 22

22. Ngeri Hancur berantakan… Barang-barang tersebar di lantai. Perlahan Dwina melangkah melewati serpihan beling tajam, mulutnya dia katup dengan ketat agar menahan rapih rasa terkejut saat ada bercakan darah menghiasi lantai. Semua orang akan memohon pada sikap nekat Putri yang menggenggam sebuah pisau bermata tajam. Adrenalin Dwina di permainkan sampai ambang batas. “Jangan Put… sekarang …

DWINA part 21

21. Gencatan senjata Aroma asin air laut terhembuskan oleh angin membentuk deburan ombak. Langit begitu cerah menerikkan matahari pagi. Siapapun akan terpesona dengan indahnya hamparan laut lepas. Ada satu orang lebih memilih menikmati indahnya senyuman perempuan cantik di sebelahnya. Rambutnya berantakan tertiup semilir angin laut. Derumah suara mesin kapal menghentikan senyuman perempuan itu. Mereka sampai …

DWINA part 20

20. Intuisi Intuisi sesaat…. “Dwina Aryani” saat mendengar nama itu Arya seketika mengangkat sebelah alisnya. Alam bawah sadarnya menertawakan nama mereka nyaris sama. Mungkin pertemuan mereka memang sudah di takdirkan. Namun, kenapa baru sekarang mereka saling di pertemukan? Perempuan bermanik mata polos, membuat Arya jengah. Penyebabnya karena aura Dwina seperti anak remaja, jauh dari tipenya …

DWINA part 19

19. Tercekat Pikiran Dwina tersita membayangkan betapa malasnya dia harus berurusan dengan tim perkuliah karena ia mengambil cuti kuliah selama beberapa hari kedepan. Ditambah lagi ia mengira akan tetap berada di rumah sampai keadaannya membaik. Beberapa menit yang lalu tepat jam empat pagi Ibunya masuk ke dalam kamarnya dan mengemasi beberapa pakaiannya ke dalam ransel …

DWINA part 18

18. Pelukan Panik bercampur khawatir. Beberapa orang lain mau berbaik hati membawa Dwina ke dalam mobil sedan milik Tari. Tarik napas dan keluarkan dengan perlahan, Tari mencoba menstabilkan dirinya supaya ia bisa mengemudi dengan fokus. Sedangkan Sella memberi minyak kayu putih di seputar leher, kening dan hidung Dwina. Mata Dwina mengerjap membuka perlahan. “Pulang” serunya dengan …

DWINA part 17

17. Hitam Tidak ada lagi tangisan. Dwina hanya diam memandangi langit-langit rumah sakit dengan tatapan kosong. Ada beban berat di tempatkan di atas pundaknya sampai ia merasa kesulitan untuk sekedar menarik napas. “Wi, dokter udah ngizinin kamu pulang” Kak Bayu menyibakkan selimut dan menggendong Dwina menuju mobil Audy milik Arya. Arya dan Bayu secara bergantian …