“Kenapa kita jadi seperti ini?” Katanya menatapku dengan pandangan bingung.
Aku tersenyum saja kemudian menyesap kopiku yang masih hangat terlebih dahulu sebelum akhirnya berbalik melontarkan pertanyaan. “Kenapa kamu datang?”
“Kenapa kita jadi seperti ini?” Katanya menatapku dengan pandangan bingung.
Aku tersenyum saja kemudian menyesap kopiku yang masih hangat terlebih dahulu sebelum akhirnya berbalik melontarkan pertanyaan. “Kenapa kamu datang?”
Kritik dan saran dari kalian sangat membantu. Tinggalkan jejak setelah membaca.
Happy reading guys!!!
******
DASAR bocah sialan, berdiri dengan angkuhnya.
Kritik dan saran dari kalian sangat membantu. Tinggalkan jejak setelah membaca.
Happy reading guys!!!
******
AKU akui, aku memang sangat berbeda dengan Lily yang pintar.
Kritik dan saran dari kalian sangat membantu. Tinggalkan jejak setelah membaca.
Happy reading guys!!!
******
holla.. comment dan klik ratingnya jangan lupa ya karena aku butuh kritik dan saran.
okay, enjoy your time selamat membaca ^^
*****
Alexa melepas tangannya dari muka. Jay ternyata sudah ada di ujung sana, entah sedang memasukkan apa ke dalam stoples yang berjejer rapi di depannya. Tapi kelihatannya seperti semacam cacing besar berlendir.
vote dan comment ya kalau kalian suka dengan cerita ini. Happy reading guys!-
*****
“Aduh! Kenapa kau suka sekali memukul kepalaku?!”
Sejeujurnya Alexa sedikit menyesal karena selalu datang ke Klora hanya pada saat musim dingin, itupun sekedar untuk merayakan natal.
CAHAYA matahari yang semakin lama semakin merangsek masuk menembus jendela kamar membuat Alexa mau tidak mau harus membuka mata dan merelakan untuk mengakhiri masa hibernasi yang seharusnya baru akan berakhir tiga jam mendatang.