Anamnesis

  Ardiaz, Arisyah, Davian, merupakan sahabat semasa putih abu-abu. Persahabatan yang berawal dari sebuah pertemuan singkat, menjadikan mereka sahabat sejati. Namun badai menghampiri mereka, persahabatan dan cinta diuji. Pilihan dan pengorbanan membuat mereka harus memilih. Keegosian menjadikan mereka melupakan persahabat. 10 tahun kemudian mereka kembali dipertemukan, mengenang dan mendengarkan fakta yang mengejutkan. Butuh waktu 10 …

Sebuah Pengabaian

Masih ku ingat pesanmu saat itu. Kau berkata, bahwa aku selalu mengabaikan pesan darimu. Kau juga bertanya, mengapa balasan pesan dariku untukmu selalu datang terlambat. Aku hanya bisa tersenyum getir sebagai tanggapan dari protesmu itu. Memangnya apa yang bisa ku lakukan selain itu? Mungkin siapapun pasti akan mengataiku dengan sebutan perempuan munafik. Mengatakan kebohongan seolah …

Menjadi baik tidak mudah

Segelas Kopi bercerita kepadaku bahwa yang hitam tak selalu kotor, yang Putih belum tentu bersih dan yang pahit tak selalu menyakitkan. Hidup harus tetap berjalan tidak peduli seberapa sulit keadaan, atau seberapa berat kamu bertahan. Hidup bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi tentang bagaimana kamu bertahan dalam Setiap cobaan. Tuhan tidak pernah tidur, Dia Maha Tau …

Mencintai dalam diam, proses menuju cinta sejati ?

Mencintaimu dalam diam adalah hal yang paling indah yang pernah saya lakukan, mencintai seluruh hal yang terdapat pada dirimu merupakan suatu hal yang paling mengagumkan. Tapi… Mencintaimu dengan diam bukanlah suatu perkara yang mudah, ini merupakan suatu perkara yang sulit, kamu tahu itu. Dalam hati kecil saya, terdapat keinginan yang terbesit untuk memilikimu. Tapi, saya …

Sebuah Fakta

Bisa dikatakan kami terlalu lama bermain dalam area abu-abu. Saling menyembunyikan perasaaan. Hanya mengandalkan sorot kedua mata yang saling menatap dalam kebisuan. Berharap salah satu dari kami mengerti. Layaknya telepati. Keheningan selalu berhasil tersemat di antara kami. Banyak kata dan pikiran tertahan dalam benak.  Mereka memang  terus mendesak, hingga rasanya sesak. Mungkin sudah teramat lama …

Aku

Di umurku yang menginjak ke 26 tahun ini, akhirnya aku kembali ke negara ini. Setelah di umurku yang ke 17, aku pergi  Mengembara ke benua lain. Aku kuliah di Sidney, dan bekerja di Inggris. Lebih tepatnya tempat terlama aku tempati yaitu Sidney, karena aku kuliah disana selama 3 setengah tahun. Setelah lulus, aku bekerja di …

asyca mate : perlahan bangkit

  ” Angel,  dari sini kau kemana???” Marsya teman baikku semasa kuliah menanyakan hal yang tentunya tidak perlu di pertanyakan lagi. Pastinya, aku akan langsung bekerja di caffe sebrang kampus. Aku yang anak yatim piatu harus bisa cari uang sendiri saat usiaku mulai menginjak usia 13 tahun. Tidak ada yang mau menjadi teman sekamarku di …

Sebuah Candu

Kau tahu, hal yang paling menyiksa adalah ketika dirimu mulai terbiasa dengan sesuatu yang belum pernah kau rasakan sebelumnya. Rasa terbiasa itu mulai tumbuh dan berkembang seiring waktu yang berjalan, hingga menjelma menjadi sebuah candu untukmu. Ia memaksamu untuk merasakannnya lagi dan melakukannya lagi, lagi, dan lagi. Namun bagaimana jika objek candumu itu adalah sesuatu …

6

‎aku sebenarnya iri, padamu yang dengan mudah bisa membuka hati, Tersenyum bahagia dan berhasil memenangkan hati mereka, dengan kehangatan yang selalu kau berikan. Aku iri padamu yang tanpa lelah selalu melangkah, melakukan hal-hal baru yang terkadang menggangguku, mengusik jauh dalam lubuk hatiku. Aku tau kamu juga tidaklah sempurna, namun kamu bisa menutupinya dengan tawa, dan …

5

Aku tidak ingin menjadikan rindu sebagai alasan saat lelehan air mata tak kunjung reda. Tak bersuara, tak menyesakkan, namun tak bisa dihentikan. Aku takut kehilangan ketulusan. Pada hari dimana kuputuskan untuk membetengi segalanya, menjauh dari kerumitan seseorang, pada hari itu juga aku ingin menghilang. Menghilang dari ingatan semua orang, hingga menyisakan tanda tanya besar untuk …

Lord Of The Demon’s Bride Bab 18

Bab 18 Mengingatmu       Ketika rivan muncul dikamar priam dengan wajah kacau, priam pikir sesuatu yang buruk telah terjadi. Apakah fallen mengepung mereka, atau hades berhasil menawan salah satu ksatria. “Kau tidak akan percaya ini” priam hendak bertanya tapi rivan dengan cepat menteleportasikan mereka ke belakang kastil. Semua ksatria berdiri disana, menatap horor …

Only You – Chapter 27

Alex tidak fokus pada penjelasan yang dibawakan oleh salah satu managernya. Padahal rapat itu cukup penting karena berhubungan dengan proyek yang sedang digarapnya. Perusahaannya mendapat sebuah proyek penting yang akan membawanya ke jenjang yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pikiran Alex menerawang memikirkan Nina. Dia menerka-nerka apa yang sedang gadis itu lakukan dan bagaimana keadaannya sekarang …

Only You – Chapter 26

Dalam dua tahun, perusahaan yang dikembangkan Alex maju semakin besat. Dalam waktu sesingkat itu pula, Alex berhasil memupuk kekayaan dan menjadi salah satu pria muda terkaya di New York. Bisnis usahanya dalam bidang properti semakin maju. Perusahaanya bahkan memiliki cabang di eropa dan Alex berencana untuk terus melebarkan sayapnya. Selama dua tahun itu pula, Alex …

Only You – Chapter 25

Malam ini, Nina mengenakan gaun yang disiapkan Alex sebelumnya. Ukuran gaun hitam yang dipilih Alex sangat pas ditubuhnya. Gaun itu memiliki belahan samping yang tidak terlalu tinggi dan hanya menampakkan sebatas paha. Bagian punggung terekspos bebas dan hanya memiliki dua buah tali menyilang yang menghubung ke bagian depan. Bagian dada pun sedikit terbuka dan gaun …

Only You – Chapter 24

Jam istirahat adalah waktu yang ditunggu-tunggu Nina. Setelah makan siang, Nina mengeluarkan kotak dan peralatan lainnya dari dalam tas. Aroma daun teh kering langsung menyerbu indra penciumannya. Teh-teh itu telah dimasukkan rapi kedalam pembungkus dan tinggal direkatkan. Sebelum memulainya, Nina mengetes peralatan perekat terlebih dahulu. Setelah yakin perekat itu bekerja dengan baik, Nina mulai merekatkan …

Only You – Chapter 23

Hari-hari berlalu dengan cepat. Tidak terasa Nina sudah menghabiskan waktunya seminggu bersama Alex. Setiap hari, Alex selalu menjemputnya dan mengantarnya pulang. Sebelum melanjutkan pekerjaan selanjutnya, Alex juga selalu mengajaknya makan malam ataupun mengunjungi tempat-tempat lainnya. Nina tentu merasa senang. Sudah lama dia tidak merasa sebebas dan sebahagia ini. Dia bisa melupakan sejenak hari-harinya yang selalu …

Only You – Chapter 22

“Ini untukmu.” Alex menyerahkan sebuah pita yang bermodelkan kabel telepon pada Nina. “Ikat rambutmu dulu sebelum turun,” perintah Alex. Nina mengamati pita itu keheranan. Namun dia tidak banyak bertanya dan menuruti keinginan Alex. Alex sudah menyetujui untuk tidak memakirkan mobil dekat dengan tempatnya bekerja dan rumah. Hanya permintaan kecil seperti ini, tentu Nina akan melakukannya …

Only You – Chapter 21

Pelukan hangat dan aroma maskulin yang memabukkan membuat Nina enggan membuka matanya. Dia semakin mengeratkan pelukannya ketika perutnya bergemuruh lapar. Nina berharap kembali tertidur sehingga rasa lapar itu akan hilang. Namun sayang, rasa sakit dari tenggorokkannya yang kering memaksanya membuka mata untuk mencari air. “Minum ini.” Nina menerima uluran botol yang datang entah dari mana. …

Only You – Chapter 20

Sepanjang bekerja, pikiran Nina tidak fokus. Berulang kali dia melakukan kesalahan mencatat menu dan menghidangkan makanan. Tugas yang tiba-tiba beralih dan kondisi tubuhnya yang tidak baik membuat kepala pusing. Istri bos terus memarahinya hingga membuat kepalanya semakin berdentum. Puncaknya saat Nina salah membuang sampah dengan makanan. Istri bos menjadi murka dan memarahi Nina di depan …

Only You – Chapter 19

Melihat mobil sedan hitam yang terparkir diseberang betamart membuat semangat Nina merosot. Untungnya pak Suryo menerima izinnya via telepon dan tidak keberatan dengan dengan permintaannya yang tiba-tiba. Tidak ada niat untuk Nina untuk pulang. Jika Helen melihatnya tidak bekerja, pasti dia akan dianggap malas dan menimbulkan gosip tidak penting. Sudah biasa menghabiskan waktu dengan bekerja, …