Only You – Chapter 36

“Oh, aku akan merindukanmu,” ucap Anna seraya memeluk Nina dan mencium kedua pipinya. Hanya dalam sehari, Anna langsung menyukai Nina. Obrolan singkat dan kegiatan saling membantu memasak membuat mereka semakin dekat. Ditambah dengan keduanya yang memang cepat menguasi suatu hal membuat Anna selalu menempel pada Nina. “Kita tidak akan berpisah lama. Sore nanti setelah aku …

Only You – Chapter 35

Setelah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, akhirnya Nina tiba di New York. Dia memajamkan mata untuk meredakan sakit kepala akibat dan telinga yang berdengung. Karena terlalu pusing, Nina tidak memperhatikan sekitarnya dan hampir menabrak orang yang melintas. Untung Alex segera menariknya dan membawanya ke kursi. “Masih pusing, Sayang?” tanya Alex merapikan anak rambutnya. Nina mengangguk …

Only You – Chapter 34

Alex tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Nina yang telah mengenakan gaun hitam dan dirias. Tanpa menutupi rasa kagumnya, Alex mengelus punggung Nina yang terbuka dan memberikan kecupan ringan di sana. Rasanya dia ingin membatalkan rencana makan malam dan menikmati kecantikan Nina seorang diri. Alex tidak rela jika pria lain ikut menikmati keindahan yang dimiliki Nina. Hanya …

Only You – Chapter 33

Akhir bulan, semua pegawai antusias menerima gaji. Mereka sengaja pulang sedikit lebih lambat untuk menunggu pembagian penghasilan. Bagi para pegawai, upah bulanan ini sangat penting karena untuk menghidupi kebutuhan mereka satu bulan berikutnya. Dalam pengelolaannya, mereka harus berhati-hati jika tidak maka akan sulit untuk bertahan di hari-hari berikutnya. Pegawai yang sudah mendapatkan gaji, berpencar ke …

Only You – Chapter 32

Setelah selesai menghitung pemasukan kas pagi dan mendata barang yang perlu distock, Nina meregangkan kedua tangannya ke atas untuk meredakan badannya yang pegal. Duduk seharian mengerjakan pembukuan sangat berbeda dengan berdiri melayani pelanggan. Banyak yang menganggap jika membereskan pembukuan itu mudah karena hanya duduk dan menghitung menggunakan kalkulator. Berbeda dengan pelayan yang harus seharian berdiri …

Only You – Chapter 31

Menjelang jam 9 malam, cafe cinta mulai sepi. Banyak pelanggan telah selesai makan malam dan hanya tinggal beberapa yang duduk bersantai atau berkumpul dengan teman. Nina mengeringkan gelas dan menatanya pada lemari kaca yang sengaja dipajang. Ketika bunyi pintu terbuka, Nina langsung menghentikan kegiatannya untuk menyambut tamu. Senyumnya menjadi kaku ketika melihat sekelompok remaja yang …

Only You – Chapter 30

Pukul 6 pagi, Alex telah menunggu Nina ditempat biasanya. Karena cafe cinta menyediakan sarapan, para pegawai harus datang sebelum jam 7 untuk menyiapkan semuanya. Nina pun selalu berangkat lebih awal agar tidak terlambat. Dia harus bekerja ekstra karena banyaknya pelanggan yang membeli kopi di pagi hari. Semalam, dia menawarkan untuk menjemputnya dan Nina setuju. Sepanjang …

Only You – Chapter 29

Ini bukan mimpi! Ini bukan mimpi!’ Nina terus berteriak dalam hatinya ketika Alex duduk dihadapannya. Wajah pria itu tidak berubah, masih sama dengan terakhir dilihatnya begitu tampan dan gagah. Tetapi ada yang aneh dengan wajahnya. Kantong mata yang menggelap dan bulu-bulu halus di sekitar rahang yang tidak dicukur membuatnya tampak lelah dan berantakan. Nina mengusap …

Only You – Chapter 28

Suasana cafe cinta selalu ramai setiap harinya. Cafe yang ditargetkan untuk para remaja ini bersebelahan dengan salah satu perguruan tinggi swasta. Lokasinya yang strategis dan desain ruangan yang terang menjadikannya sebagai pilihan bagi para karyawan atau pebisnis untuk berkumpul. Menunya yang berbagai ragam pun merupakan salah satu ciri khas yang menjadi daya tarik cafe tersebut. …

Anamnesis

  Ardiaz, Arisyah, Davian, merupakan sahabat semasa putih abu-abu. Persahabatan yang berawal dari sebuah pertemuan singkat, menjadikan mereka sahabat sejati. Namun badai menghampiri mereka, persahabatan dan cinta diuji. Pilihan dan pengorbanan membuat mereka harus memilih. Keegosian menjadikan mereka melupakan persahabat. 10 tahun kemudian mereka kembali dipertemukan, mengenang dan mendengarkan fakta yang mengejutkan. Butuh waktu 10 …

Sebuah Pengabaian

Masih ku ingat pesanmu saat itu. Kau berkata, bahwa aku selalu mengabaikan pesan darimu. Kau juga bertanya, mengapa balasan pesan dariku untukmu selalu datang terlambat. Aku hanya bisa tersenyum getir sebagai tanggapan dari protesmu itu. Memangnya apa yang bisa ku lakukan selain itu? Mungkin siapapun pasti akan mengataiku dengan sebutan perempuan munafik. Mengatakan kebohongan seolah …

Menjadi baik tidak mudah

Segelas Kopi bercerita kepadaku bahwa yang hitam tak selalu kotor, yang Putih belum tentu bersih dan yang pahit tak selalu menyakitkan. Hidup harus tetap berjalan tidak peduli seberapa sulit keadaan, atau seberapa berat kamu bertahan. Hidup bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi tentang bagaimana kamu bertahan dalam Setiap cobaan. Tuhan tidak pernah tidur, Dia Maha Tau …

Mencintai dalam diam, proses menuju cinta sejati ?

Mencintaimu dalam diam adalah hal yang paling indah yang pernah saya lakukan, mencintai seluruh hal yang terdapat pada dirimu merupakan suatu hal yang paling mengagumkan. Tapi… Mencintaimu dengan diam bukanlah suatu perkara yang mudah, ini merupakan suatu perkara yang sulit, kamu tahu itu. Dalam hati kecil saya, terdapat keinginan yang terbesit untuk memilikimu. Tapi, saya …

Sebuah Fakta

Bisa dikatakan kami terlalu lama bermain dalam area abu-abu. Saling menyembunyikan perasaaan. Hanya mengandalkan sorot kedua mata yang saling menatap dalam kebisuan. Berharap salah satu dari kami mengerti. Layaknya telepati. Keheningan selalu berhasil tersemat di antara kami. Banyak kata dan pikiran tertahan dalam benak.  Mereka memang  terus mendesak, hingga rasanya sesak. Mungkin sudah teramat lama …

Aku

Di umurku yang menginjak ke 26 tahun ini, akhirnya aku kembali ke negara ini. Setelah di umurku yang ke 17, aku pergi  Mengembara ke benua lain. Aku kuliah di Sidney, dan bekerja di Inggris. Lebih tepatnya tempat terlama aku tempati yaitu Sidney, karena aku kuliah disana selama 3 setengah tahun. Setelah lulus, aku bekerja di …

asyca mate : perlahan bangkit

  ” Angel,  dari sini kau kemana???” Marsya teman baikku semasa kuliah menanyakan hal yang tentunya tidak perlu di pertanyakan lagi. Pastinya, aku akan langsung bekerja di caffe sebrang kampus. Aku yang anak yatim piatu harus bisa cari uang sendiri saat usiaku mulai menginjak usia 13 tahun. Tidak ada yang mau menjadi teman sekamarku di …

Sebuah Candu

Kau tahu, hal yang paling menyiksa adalah ketika dirimu mulai terbiasa dengan sesuatu yang belum pernah kau rasakan sebelumnya. Rasa terbiasa itu mulai tumbuh dan berkembang seiring waktu yang berjalan, hingga menjelma menjadi sebuah candu untukmu. Ia memaksamu untuk merasakannnya lagi dan melakukannya lagi, lagi, dan lagi. Namun bagaimana jika objek candumu itu adalah sesuatu …

6

‎aku sebenarnya iri, padamu yang dengan mudah bisa membuka hati, Tersenyum bahagia dan berhasil memenangkan hati mereka, dengan kehangatan yang selalu kau berikan. Aku iri padamu yang tanpa lelah selalu melangkah, melakukan hal-hal baru yang terkadang menggangguku, mengusik jauh dalam lubuk hatiku. Aku tau kamu juga tidaklah sempurna, namun kamu bisa menutupinya dengan tawa, dan …

5

Aku tidak ingin menjadikan rindu sebagai alasan saat lelehan air mata tak kunjung reda. Tak bersuara, tak menyesakkan, namun tak bisa dihentikan. Aku takut kehilangan ketulusan. Pada hari dimana kuputuskan untuk membetengi segalanya, menjauh dari kerumitan seseorang, pada hari itu juga aku ingin menghilang. Menghilang dari ingatan semua orang, hingga menyisakan tanda tanya besar untuk …

Lord Of The Demon’s Bride Bab 18

Bab 18 Mengingatmu       Ketika rivan muncul dikamar priam dengan wajah kacau, priam pikir sesuatu yang buruk telah terjadi. Apakah fallen mengepung mereka, atau hades berhasil menawan salah satu ksatria. “Kau tidak akan percaya ini” priam hendak bertanya tapi rivan dengan cepat menteleportasikan mereka ke belakang kastil. Semua ksatria berdiri disana, menatap horor …