Jam 12 siang. Biasanya, Alex akan menikmati jam makan siangnya di kantor bersama Nina dan Lucas. Setiap hari, istrinya itu datang membawa bekal bersama putranya. Setelah selesai, mereka berdua akan menghabiskan waktu sampai sore di kantor dan pulang bersamanya. Rutinitas itu sempat berhenti sejenak ketika Nina melahirkan dan umur Lucas yang masih kecil. Begitu usia …
Sassy Maid and Playboy Doctor – 06
Bunyi gorengan minyak terdengar ketika meletakkan bawang. Dalam sekejap, aroma bawang yang setengah matang menguar ke seluruh dapur. Aku langsung menyalakan Cooker Hood agar baunya tidak sampai keluar. Jika sampai tercium oleh Nina, bisa-bisa saja itu membuatnya menjadi tambah lapar dan Alex yang tak sampai hati melihat istri tercintanya menunggu, pasti akan langsung membelikan makanan …
Sassy Maid and Playboy Doctor – 05
Dinding biru dengan keramik putih, menimbulkan kesan bersih diruangan luas itu. Disana, peralatan seperti gunting, suntik dan sejumlah alat bedah lainnya tersusun rapi dalam satu wadah. Sebuah lampu sinar bulat terarah pada ranjang dengan seseorang berbaring diatasnya. Bunyi rekam jantung dari mesin EKG terdengar berirama, menjadi satu-satunya suara yang mengisi suasana tegang tersebut. Disekeliling ranjang, …
Sassy Maid and Playboy Doctor – 04
“Aw, pedih.” Aku meringis untuk kesekian kalinya ketika Nina mengoleskan salep di tumitku. Pulang berjalan kaki dengan high heels betul-betul ide yang buruk. Tumitku menjadi lecet dan sialnya aku mengalami naik betis. Tidak cukup sampai disitu, lututku juga terasa nyeri dan bengkak sehingga selalu sakit ketika berdiri ataupun berjalan. Akibatnya, hari ini Alex menyuruhku istirahat …
Sassy Maid and Playboy Doctor – 03
2 tahun setelahnya … ‘It’s Saturday Night! Time to party!’ Aku bersorak dalam hati melihat tanggal di kalender yang begitu pas. Hari ini entah kenapa aku kepikiran untuk minum dan mencari pria kencan satu malam. Sudah lama aku tidak melakukannya dan hasratku menggebu-gebu. Mungkin karena tahun ini adalah tahun tersulit sekaligus tahun yang paling membahagiakan. …
Sassy Maid and Playboy Doctor – 02
Diakhir minggu, berhubung tidak ada pekerjaan di rumah sakit, John berniat menghabiskan waktu dengan minum-minum di club. Jarang-jarang dia mendapatkan waktu seperti ini, terlebih tidak ada pasien darurat yang perlu ditangani segera. Kalaupun ada, dokter-dokter yang berjaga malam ini memiliki kemampuan yang handal sehingga pasti bisa mengatasi dengan mudah. Sembari bersiul riang, John memainkan kunci …
Sassy Maid and Playboy Doctor – 01
Malam sabtu, hari yang biasa sesekali aku habiskan di club dengan minum-minum. Jika kalian berpikir Alex tidak akan mengijinkanku keluar, kalian salah besar! Sebagai Maid yang bekerja padanya, aku diberikan hari libur yang bebas untuk melakukan apapun. Pendapatanku sebagai Maid juga tidak kalah dengan pegawai tetap yang baru dipekerjakannya. Alex sangat menghargai hasil jerih payah …
Sassy Maid and Playboy Doctor – Prolog
Namaku Anna Wright. Bekerja sebagai seorang maid di kediaman Testa yang merupakan teman sekolah sekaligus majikanku sekarang. Tentu saja kalian mengenal siapa majikanku. Dia adalah Alexander Black Testa, seorang pengusaha property ternama di New York. Apa kalian berpikir dia terkenal hanya karena itu? Tentu saja tidak. Dia itu kaya, sangat kaya dan sempurna dengan sosok …
Only You – Extra Part
Setelah resepsi panjang nan melelahkan, akhirnya Alex bisa menikmati malam pertamanya dengan Nina sebagai suami istri. Dia mengira setelah semua itu selesai, dia bisa langsung menghabiskan malam dengan istrinya. Nyatanya, Alex masih harus menunggu teman-teman Nina ataupun keluarga yang ingin berbincang-bincang dengannya. Alex hanya bisa menatap malas pada kumpulan kecil itu. Dia sudah tidak sabar …
Only You – Epilog
Anna sibuk memeriksa seluruh ruangan dan merapikan bagian yang dirasa kurang rapi. Setiap ornamen bunga yang dipajang merupakan buatannya sendiri. Melihat hasil karyanya yang menghiasi ruangan, Anna membusungkan dada dengan bangga. Untuk hari istimewa ini, semuanya harus sempurna tanpa ada cela sedikitpun.Sebelum meninggalkan tempat itu, Anna sekali meninjau lalu memberi arahan kepada pelayan yang bertugas. …
Only You – Chapter 56 (End)
“Jadi kakak mau menetap di New York sampai lahiran? Baiklah, akan kusampaikan ke Mama dan teman–teman kakak.” “Trims, Randy. Tolong jaga Mama. Kalau kau butuh bantuan, jangan lupa untuk menghubungiku.” “Baiklah, kalau begitu selamat istirahat kak.” Setelah sambungan telepon berakhir, Nina merebahkan punggungnya pada sandaran tempat tidur. Tubuhnya lelah menemani kedua mertuanya yang sangat perhatian …
Only You – Chapter 55
Ketika tatapan mereka mereka bertemu, Nina mengabaikan Alex dan mempererat genggamannya pada lengan John. Sekarang, mereka berdua tengah bermain menjadi pasangan yang mesra. Dia tidak peduli jika John sekarang menjadi sasaran tatapan tajamnya. Nina hanya memainkan perannya dan ingin menjadikan ini sebagai peringatan. John sendiri sudah mengetahui konsekuensi dari kejahilannya. Melihat wajah kesal Alex merupakan suatu hiburan …
Only You – Chapter 54
Kesadaran Nina perlahan kembali saat merasa sesuatu menepuk-nepuk pipinya. Ketika melihat langit-langit yang berbayang, Nina langsung teringat dengan pembicaraan terakhir John melalui telepon. Buru-buru, Nina mencoba duduk meskipun rasa pusing menderanya. Melihat pria yang dicari berada disampingnya, dia langsung mencengkram lengannya seoalah-olah tidak ingin membiarkannya lepas. “Hei, tenanglah dulu! Kau baru saja siuman. Kalau kau …
Only You – Chapter 53
Setelah memberanikan diri, Randy mengetuk pintu kamar Nina dan menunggu jawaban dari seberang. Tidak butuh waktu lama untuk mendapat balasan. Begitu mendapat sahutan, Randy segera masuk dan menemukan kakaknya tengah duduk ditepi ranjang. Meskipun Nina tengah tersenyum padanya, itu tidak bisa menyembunyikan kesedihan dan kegelisahan diwajahnya. Pertengakaran mereka tempo hari masih menyisakan luka. Belum lagi …
Only You – Chapter 52
Begitu melihat ibunya pulang, Nina langsung membukakan pintu dan membantu membawa belanjaannya. Meski dilarang, dia tetap melakukannya karena kasihan dengan ibunya yang telah berjalan jauh untuk membeli belanjaan tersebut. Nina tidak tahu, bagaimana ekspresi wajah Dian ketika melihatnya. “Nina, kamu tahu kapan suamimu datang lagi?” tanya Dian setelah Nina meletakkan kantong belanja. “Tidak tahu. Alex …
Only You – Chapter 51
“Kalian sudah pulang.” Nina menyambut kepulangan Alex dan Randy dengan wajah berseri-seri. Rambutnya yang basah sehabis mandi menampakkan sisi lain dalam dirinya. Punggung dress biru kemeja itu sedikit basah karena rambutnya yang belum kering. Alex sampai terpana melihatnya. Jika mereka berada di hotel, dia pasti sudah menyerangnya. “Duh, rambut kakak masih basah. Aku bantu keringkan …
Only You – Chapter 50
Pagi-pagi setelah bangun, Nina langsung membantu ibunya membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan. Dia melakukan semuanya dengan hati-hati dalam pengawasan Dian. Dian tidak mau terjadi sesuatu pada Nina atau cucunya. Setelah sarapan selesai, Alex dan Randy ikut bergabung. “Sayang, nanti seseorang akan datang mengantar koper. Aku lebih tenang meninggalkanmu disini daripada sendirian di hotel.” “Benarkah? Jadi …
Only You – Chapter 49
Alex terus bermondar-mandir dilobby hotel sampai sesekali melirik jam. Begitu mengetahui Nina tidak ada, Alex langsung menyuruh orang mencarinya. Walau sudah memberi catatan, tetap saja dia tidak merasa tenang terlebih dengan kondisi Nina yang tengah hamil dan menjelang petang. Tidak mendengar saran Anna untuk memberikan ponsel merupakan suatu kesalahan. Seharusnya dia mendengarkan Anna sehingga tidak …
Only You – Chapter 48
Memasuki 4 bulan lebih, perut Nina mulai membuncit. Belum lagi dengan rutinitasnya yang hanya berdiam didalam kamar, membuat berat badannya bertambah lebih banyak dari biasanya. Sudah 2 minggu lamanya, mereka berada di kota ini dan selama itu pula Nina belum menemui keluarganya. Walau sudah meyakinkan diri untuk melakukannya, rasa cemas terus saja melanda dan membuat …
Only You – Chapter 47
Memikirkan kebahagian Nina adalah selalu yang dipikirkan Alex. Tidak pernah terpikir dalam benaknya untuk membuatnya tidak nyaman dan selalu memenuhi kebutuhannya. Namun, Nina tidak seperti wanita lainnya. Dia selalu jujur terhadap keinginannya dan juga perasaannya. Nina merindukan keluarganya. Alex menghela nafas kasar setiap kali memikirkannya. Sampai sekarang Nina masih belum mengatakannya. Alex tidak tahu harus …