Broken

Luka Bicara

Pendusta Penipu Penghianat Sudahkah kau puas menabur garam dalam luka ini? Layaknya binatang jalang, tertatih hina Ingin ku tarik lidahmu, saat kau menghujam kata penuh duri Ku lemparkan diri, terhanyut dalam gelombang cintamu Tanpa sebab, kau mengangkat kaki menginjakku. Hancur Kikis bilik hati yang menuntun kristal ini berhambur deras Tanpa cawan penampung pilu. Kebencian kian …

Stuck With You

Lengkaplah sudah luka ini menghujam, mengurungku di sangkar emas bertahtakan air mata. Terkulai lemas tak berdaya di singgasana mu, melewati detik tanpa tujuan. Dalam derap gerimis yang pongah, sengaja ku basuh pipi ku yang memerah. Pada tanah yang gersang nan tandus, sengaja ku tanam bunga Indah berduri. Menyusupkan sebaris kata penuh dendam Menenggelamkan nurani di …

Perampas Waktu #2 Menelikung Hati

  Huh!.. menelikung hati.. hanya berani bermain di kandang sendiri.. Kau datang dan pergi bagai nuansa padat yang menyublim tanpa jejak. Memecah belah semua kilau embun pagi, biar kuambil keping pecahannya, lalu kutusuk kau sampai mati. Kedalamanmu rusak lebur kacau penuh nanah. Sebusuk-busuknya hatimu yang tega kau tularkan padaku. Tak kasihankah kau padaku, yang menyeret …

Perampas Waktu #1 Kau dan Hujan

Setiap hujan turun, ada gemericik nyanyian bulir airnya menyenandungkan nada tentangmu. Begitu akrabnya kau berteman dengan para peri hujan, yang alunan tariannya seolah diciptakan untuk membasuh pedihmu. Terkadang kau berdiam di bawah tetesannya, jemari lentikmu menengadah untuk menyambut lompatan-lompatan kecilnya. Lalu kau terkekeh sendirian, basah sepenuhnya. Seolah-olah kau dan hujan adalah sabat karib yang lama …

Satu saja

Pekat malam mengoyak rasa. Pikiran mendalam menghantarkan asa. Asa menguar lalu mengusang. membentuk buliran pasir yang melepas. Anak kecil terdiam di pojokan dinding,mengembuskan napas berat teramat panjang. Menerbangkan lamunannya lolos ke semua ruangan. Ruang hampanya, tak bercelah. Di sana ia menghidu aroma manis yang tersisa. Aroma manis yang kian jauh dan kian asing baginya. Keterasingan …

Di Bawah Jembatan Itu

“Cukup” “CUKUP” “Tolong sudahi semua ini” Dengan terengah-engah ia meronta, Meminta, Memohon, Ia berteriak, namun tak ada siapapun disana Hanya sepasang mata kosong Yang menatapnya kembali dibalik cermin kamarnya Dengan perlahan sesosok perempuan bermata kosong itu mengenakan topengnya, Berusaha mengembalikan sinar kehidupan yang nyata dibalik matanya, Berusaha tersenyum tanpa beban terhadap dunia, Berusaha untuk tuli …

Hakikat Rindu

Baru saja diri ini tahu, apa itu hakikat rindu. Selama ini hanya bisa bicara tentang rindu, tanpa tahu bagaimana rasanya. Ternyata seperti ini. Ya. Cukup menyiksa. Bahkan sangat menyiksa. Bagai berpuluh-puluh batu hinggap jatuh menindih dada. Sakit, sesak, hingga meneteskan air mata. Apalagi jika rindu tak mampu terlampiaskan pada objek nyata. Rindu pada bayangan memori …

TEKA TEKI SOULMATE

  Ketika aku maju selangkah, aku tau langkahku tak bisa berbalik. Ketika aku telah memilih, aku tau pilihanku kemaunku. Terkadang aku takut, ragu, gelisah, apakah ini benar? Apakah dia memang soulmate? Belahan jiwa? Tiap ku merenung, renunganku tak jauh tentang “apakah dia soulmateku?”. Aku takut ketika masa depan telah aku jalani, tiba-tiba dipertengahan jalan dia …

Menjadi baik tidak mudah

Segelas Kopi bercerita kepadaku bahwa yang hitam tak selalu kotor, yang Putih belum tentu bersih dan yang pahit tak selalu menyakitkan. Hidup harus tetap berjalan tidak peduli seberapa sulit keadaan, atau seberapa berat kamu bertahan. Hidup bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi tentang bagaimana kamu bertahan dalam Setiap cobaan. Tuhan tidak pernah tidur, Dia Maha Tau …

[ puisi ] Aku Sudah Cinta

=========== Suatu pagi, di sela gelak tawa pada pesta pernikahan paksa, yang terjalin tanpa pernah kumau, pernah engkau bertanya dengan sendu. Tentang perasaan yang kutahan tumbuh karena memang tak ingin kuhidu bersamamu .   Istri, Apakah kamu cinta? Tahukah engkau, betapa kesombongan mendorong kepalaku untuk berpaling, lalu menyepahkan kalimat penolakan tegas sebagai jawaban.“ Aku tak …

Mimpi, Rasa, dan Logika

Memandangmu Bagaikan mimpi bagiku Tawamu, bagai melodi merdu Senyummu, bagai mentari pagiku Candamu, terbitkan senyumku Pesonamu bagaikan mentari Menarik hati kala ia hadir Tak luput bawa kagum saat pergi Namun begitu congkak saat siang hari Tapi tak urung tetap menarik hati Bagai mimpi Anggapku kau memandangku Rasanya tak mungkin Hampir-hampir mustahil Tapi ilusi membuaiku Terbangkanku …

Dia

Dia bagaikan edelweis Begitu indah, tapi sulit tergapai Dia bagaikan batu karang Berdiri tegar menantang sang ombak   Dia bagaikan dewi malam Begitu benderang dalam kesunyian malam Dia bagakikan permata Terkubur dalam, menunggu ditemukan   Dalam belaian sulur cahaya Dibawah jendela terbuka Aku menemukannya Permata dalam kesunyian Keidahan terpancar menyilaukan mata   Dia Kucintai dalam …

Singgasana

Seperti permata yang hilang keindahannya karna berlian berdiri tegak dengan silaunya di sebelahnya. Seperti pelangi yang pias warnanya karna matahari kembali menunjukkan kekuasaanya. Singgasana. Satu pemiliknya. Banyak pengendalinya. Bila tak turuti, lepas sudah segalanya. Karna kepengecutan ada dalam jiwanya. Keberanian merupakan harga termahal dalam dunianya. Yang kucinta, yang berlimpah dariku banyak doa. Ku sebut kau …

Aku Memikirkanmu

Kemarin sudah lewat, tapi aku masih memikirkanmu.. Entah kenapa, aku tersenyum mengingat kau menertawai kecanggunganku.. Aku juga tersipu, saat kau menatap mataku.. Sengaja aku menunduk melihat hal yang tak kulihat pada handphone-ku. Itu karena aku malu menatap matamu.. Tapi entah kenapa aku bahagia saat kita bersama..Aku suka saat kita bercerita, mendengar suaramu, matamu menatapku, telingamu …