Perampas Waktu #14 Lamunan Senja

Special music for this episode : Dermot Kennedy – An Evening I Will Not Forget  Aku menuliskan kisah ini dengan jari gemetar dimakan usia, kisah tentang sentimen yang bertepuk sebelah tangan. Ketika takdir menyilangkan jalan kita dalam keadaan yang penuh kesialan yang tak pernah kusesali. Akan tetapi, kesan cantikmu masih sama saja, tersimpan lama, tak …

Perampas Waktu #13 Melepas Benci

    sountrack song : Tyler Shaw – When You’re Home (lyrics) Malam ini saat kelopak terakhir bunga mawar yang kau titipkan ke hatiku akhirnya runtuh menyerah dan jatuh berserak, kuputuskan bahwa jiwaku akan berhenti memusuhimu. Bukan karena aku menghapus dendam, tetapi lebih karena aku ingin mencabut akar-akar yang sempat kubiarkan kau menanamnya terlalu dalam …

Perampas Waktu #11 Terlucuti

Kemarilah, mendekatlah kemari, Permata Hatiku. Sudahkah ujung jari kaki kita bertemu? Sudah cukup dekatkah kau kepadaku? Sudahkah kau bisa rasakan embusan napas bekuku meniup-niupmu?   Sekarang, lekatkan matamu ke bola mataku, perhatikanlah baik-baik. Apa yang terpantul di sana? Kosongkah? Atau hanya bayang dirimu yang merajai di bulatannya? Coba ulurkan jari jemarimu, tusukkan ke rongga mataku. …

Perampas Waktu #10 Perempuan Kuat

  Wahai perempuan, punggungmu rapuh, tapi kuyakin mampu memikul beban dunia. Tulang rusukmu itu indah, satu yang melengkapi makhluk pria yang tak berdaya tanpa dukunganmu. Tuhan menciptakanmu sambil tersenyum. Kau dibentuk dengan rongga dada yang begitu besar. Khusus untuk menampung hatimu yang bahkan lebih besar dibandingkan keinginan egois untuk mengejar mimpi-mimpimu sendiri. DiselipkanNya harum kesabaran …

Perampas Waktu #9 Perempuan dan Secangkir Kopi

  Tidakkah kau bosan? Selalu berada di cafe yang sama, Tempat yang berpuluh kali kau kunjungi di jam, menit dan detik yang selalu berulang. Tak pernah kau melewatkannya, seolah ini adalah janji sehidup semati yang tak akan kau khianati. Pelayan itu sudah mengenalmu. Dia sengaja kosongkan tempat yang sama untukmu. Meja nomor tiga, tepat di …

Perampas Waktu #8 Lelah

    Beban jenis apa yang sedang menggayuti hati saya ini, Tuhan? Kenapa dia begitu berat, memenuhi ruang, mencengkeram jantung dan meremas paru-paru saya, hingga napas saya tersekat lalu menyesak? Apakah ini kontempelasi dari rasa bersalah yang dicampur rindu dari percikan masa lalu yang tak bisa menguap, meski panasnya sakit hati saya sudah memanggangnya tanpa …

Perampas Waktu #7 Melupakan Lalu Pergi

  Kau pasti tahu bahwa akan selalu ada tawa membahana silih berganti dengan air mata yang menderas di wajahmu. Begitulah perjalanan hidup, berputar layaknya roda pedati. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang berlumuran bahagia, kadang banjir kepedihan nan nelangsa. Kadang kau hambur-hamburkan kekayaan, kadang pula kau mengais-ngais logam sekeping tuk menggenapi hartamu yang menipis. …

Perampas Waktu #6 Teruntuk Sang Hati

  Teruntuk Sang Hati yang berdiam di kegelapan, menyaru di balik detak jantung yang melemah dalam rongga dada, hampir tak teraba. Hati, masihkah kau bertahan di dalam sana? Terlalu panjang perjalanan kulalui. Jatuh bangun dibuai kenaifan tiada arti. Tak sengaja ku terus mempertaruhkanmu. Tak terasa selalu kudera kau hingga babak belur. Kutandaskan pula tangisku hingga …

Perampas Waktu #5 Menunggumu Pulang

  I’m here waiting for you, please come home Pasti selalu ada tempat untuk hadirmu di rumah hatiku. Sejuta kali embusan napas dan lebih banyak lagi denyut jantung yang kubuang dalam penantian, tetap saja tak ada bedanya. Tempat ini selalu terbuka untukmu. Kuncinya entah dimana, mungkin terbawa olehmu atau terserak di antara jaring laba-laba tebal …

Perampas Waktu #4 Perempuan Yang Suka Membaca

  Pilihlah perempuan yang suka membaca. Pilihlah perempuan yang lebih memilih menghabiskan uangnya untuk membeli buku, daripada untuk membeli pakaian-pakaian atau sepatu. Dia mungkin sering kerepotan mengatur ruang untuk isi lemarinya. Itu semua karena dia punya terlalu banyak buku. Pilihlah perempuan yang punya daftar buku-buku yang ingin dia baca, yang punya kartu keanggotaan perpustakaan umum …

Perampas waktu #3 Sang Perampas Waktu

  Jika kau berdiri di atap gedung tinggi, memandang nanar ke gelap berbintang yang menjadi kubah bumi, mungkin kau akan sadar. Bahwa manusia kadang lupa, kalau waktu yang telah berlalu tidak akan pernah bisa berpulang ke dalam rengkuhan untuk dirasakan lagi, apalagi untuk diperbaiki kembali. Waktu akan terus berlari maju, tak akan menoleh ke belakang. …

Perampas Waktu #2 Menelikung Hati

  Huh!.. menelikung hati.. hanya berani bermain di kandang sendiri.. Kau datang dan pergi bagai nuansa padat yang menyublim tanpa jejak. Memecah belah semua kilau embun pagi, biar kuambil keping pecahannya, lalu kutusuk kau sampai mati. Kedalamanmu rusak lebur kacau penuh nanah. Sebusuk-busuknya hatimu yang tega kau tularkan padaku. Tak kasihankah kau padaku, yang menyeret …

Perampas Waktu #1 Kau dan Hujan

Setiap hujan turun, ada gemericik nyanyian bulir airnya menyenandungkan nada tentangmu. Begitu akrabnya kau berteman dengan para peri hujan, yang alunan tariannya seolah diciptakan untuk membasuh pedihmu. Terkadang kau berdiam di bawah tetesannya, jemari lentikmu menengadah untuk menyambut lompatan-lompatan kecilnya. Lalu kau terkekeh sendirian, basah sepenuhnya. Seolah-olah kau dan hujan adalah sabat karib yang lama …