TRAPPED END

  Dia melakukannya lagi. Menatap kanvas dengan pandangan tidak fokus. Namun tangannya seperti memiliki pemikiran sendiri, terus bergerak menorehkan garis-garis yang akhirnya akan membentuk wujud seorang laki-laki dengan senyum menatap pada wanita itu. Bulir air matanya berjatuhan, isak tangis yang ia coba redam, seperti biasa mengusikku. Kembali mengantarku pada keputusasaan. Apa yang bisa kulakukan untuknya. …