Vitamins Blog

Immortal

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

25 votes, average: 1.00 out of 1 (25 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

 

Title : Immortal || Cast : Im Yoon Ah |   Oh Sehun || Genre : Sad

Dislaimer : the story belong to me and all cast belong to God ^^

 

Duniaku hanya mengenal kata kelabu. Aku membenci warna itu. Warna yang  menunjukkan ketidakjelasan. Apakah aku hidup ataukah aku mati? Aku hidup namun aku merasakan aku tidaklah hidup. Aku ingin mengatakan aku telah mati namun paru-paruku tetap melakukan pertukaran gas karbondioksida dan oksigen.

Aku lelah menjalani hidup. Aku tertekan dengan semua ketakutanku. Orang itu telah meninggalkanku dengan cara yang sangat kejam. Aku berharap saat ia pergi, ia juga membawa semua hal tentangnya tanpa meninggalkan apapun.

Kehadirannya masih dapat aku rasakan. Kenangan tentangnya terus berputar ulang dalam ingatanku. Luka ini tak mau sembuh. Luka ini nyata. Ada banyak hal yang tidak dapat terhapuskan oleh waktu.

Saat kamu menangis aku lah yang menghapus air matamu. Saat kamu ketakutan aku lah yang menghadapi ketakutanmu. Aku lah yang menggenggam tanganmu selama ini.

———–

Aku selalu membenci sesuatu yang berlabel baru. Seperti saat ini. Menjadi siswa baru di tahun ketiga sebagai siswa SHS benar-benar menyebalkan.

Aku harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, teman baru, dan juga mengejar ketertinggalanku dalam seluruh mata pelajaran di sekolah baruku.

Arghh!!

Kenapa juga ayah dan ibu harus pindah di tahun akhir sekolah? Aku tidak pernah mengerti jalan pikiran keduanya. Saat aku bertanya mereka hanya berkata “kami ingin kembali ke tempat nenek dan kakekmu. Kota kelahiran kami.”

Oh Tuhan.

Semudah itu? Mereka bahkan tidak memikirkan dampaknya padaku. Kota kelahiran? Persetan dengan kota kelahiran.

Sekarang disinilah aku. Berdiri di depan kelas baruku di pandangi seluruh siswa yang seperti ingin menelanku bulat-bulat. Ahh. Bulu tengkukku meremang, aku bergidik dengan pemikiran yang baru saja terlintas.

“Perkenalkan. Aku Oh Sehun. Alasan kepindahanku karena kedua orang tuaku memutuskan untuk kembali ke tempat yang merupakan kota kelahiran mereka.”

Sigh.

Apa-apan ini mereka masih saja melihatku dengan tatapan itu. Hey! Apa tidak ada yang pernah memberitahu mereka itu menyeramkan? Shit.

“Baiklah. Kamu bisa duduk di samping Yoona yang berada pojok belakang kelas.”

Pandanganku tertuju kearah siswi yang di tunjuk wali kelasku. Siswi dengan rambut coklat bergelombang. Wajah tirus dengan mata bulat yang bersinar? Astaga, apa yang baru aku pikirkan?

Aku beranjak ke tempat duduk dengan sedikit tergesa. Well, aku sudah menantikan saat aku tidak berada dalam posisiku seperti berapa menit yang lalu. Mendudukkan diriku di bangku samping Yoona.

“Hai. Oh Sehun, kenalkan aku Im Yoon Ah. Kau bisa memanggilku Yoona”

Aku terperanjat dengan bisikan di sampingku. Menolehkan kepalaku dan mendapati Yoona memandangku dengan senyum yang aku yakini dapat membuat manusia dengan jenis kelamin sepertiku blushing. Tangannya terulur memintaku untuk menjabatnya.

Siapa yang akan menolak uluran tangan gadis cantik seperti Yoona? Hanya orang tidak waras yang melakukannya dan karena aku bukanlah salah satu dari golongan itu tentu saja aku membalasnya.

“Aku Oh Sehun, kau bisa memanggilku Sehun.”

Setelah aku perhatikan, Yoona memiliki hidung mancung dengan bibir tipis berwarna merah alami tanpa di polesi lipstik. Pipi tirusnya berwarna merah tanpa polesan pemerah pipi. Eh? Apa Yoona baru saja blushing? God. Gadis di depanku ini menggemaskan.

Mungkin aku harus mengubah pandanganku yang membenci hal-hal baru. Karena tidak semua berdampak buruk bagiku.

Yah, tentu saja itu semua karena aku mendapatkan teman yang menggemaskan, Im Yoon Ah. Aku… Sebenarnya menyukainya. Hanya saja aku terlalu pengecut untuk menghancurkan persahabatanku dengannya.

Keputusanku untuk menyimpan perasaanku tanpa memberitahu Yoona menjadi bumerang bagiku. Hari-hari bahagia yang aku lewati bersama Yoona terusik karena lelaki itu.

Lelaki yang mempunyai keberanian untuk mengikat Yoona dalam suatu hubungan bukan sepertiku yang lebih memilih terjebak dalam friendzone.

Bohong jika aku mengatakan aku baik-baik saja. Saat melihat Yoona dengan wajah penuh senyum bahagia mengatakan lelaki sialan itu adalah kekasihnya.

Hari-hariku berubah kelam tanpa cahaya. Katakan aku berlebihan tapi itulah kenyataanya. Hari tanpa Yoona disampingku adalah hari suram untuk aku lewati. Yoona lebih banyak menghabiskan waktu dengan lelaki sialan itu. Merebut posisiku sebagai orang terdekat Yoona.

Jika saja aku tahu lelaki itu akan membuat Yoona terenggut dariku. Jika saja aku tahu Yoona akan berubah menjadi orang yang tak kukenali. Jika saja aku tahu Yoona akan meninggalkanku selamanya tanpa bisa aku sentuh bahkan untuk kulihat. Aku tidak akan membiarkan Yoona bersama dengan lelaki brengsek itu.

 

——

Hari itu aku menghabiskan waktuku dengan berbaring. Hingga malam menyapa aku tetap dalam posisiku. Berbaring layaknya orang penyakitan.

Perasaanku sejak pagi gelisah. Pikiranku selalu tertuju pada Yoona. Entah kenapa aku mencemaskannya. Dering ponselku seperti pembawa tanda kematian. Ah , aku berlebihan bukan? Yah ,tapi itulah kenyataannya mataku menatap horor ponsel yang berada tidak jauh dariku.

“Halo?”

“…..”

“Yoona? Ada apa dengan Yoona, Bibi?”

“….”

Deg. Perkataan Ibu Yoona membuatku terpaku. Otakku kehilangan fungsi untuk memproses informasi. Tubuhku membeku dengan ponsel yang sudah terlepas dari genggamanku.

Entah berapa lama aku diam bagai patung hingga otakku berfungsi kembali. Kesadaran menyentakku untuk segera bangkit bergegas menuju tempat satu-satunya yang muncul di otakku. Rumah Sakit.

Membawa mobil dengan kecepatan yang aku yakini dapat mengalahkan Vin Diesel. Dalam 30 menit aku sampai di tempat tujuanku. Memarkir mobil dan berlari kesetanan kedalam rumah sakit mencari ruangan yang ditempati Yoona.

Jantungku berdetak dengan kecepatan abnormal. Aku takut orang-orang dapat mendengarnya. Mendapati Ibu Yoona yang tengah menangis dalam pelukan ayah Yoona.

Semakin dekat dengan keduanya. Aku semakin ketakutan. Entahlah, aku tidak mengerti dengan ketakutanku. Saat mataku beradu dengan keduanya. Aku tahu sesuatu yang buruk telah terjadi dan saat aku mendengar jeritan dalam ruangan yang pintunya berada di hadapanku. Aku tahu semuanya tidak akan sama lagi. Kehidupanku akan berubah.

 

—–

 

Ku putar pegangan pintu untuk menemuinya. Ia disana dengan pakaian putih khas pasien rumah sakit yang ditempatinya. Tiga tahun ia masih menikmati waktu dalam dunianya. Menghiraukan orang-orang disekelilingnya.

Ya, gadis yang tengah duduk dengan pandangan kosong itu adalah Yoona. Yoona kehilangan kewarasannya. Lelaki itu tidak hanya merenggut harta berharga Yoona, namun ia juga merenggut kewarasan Yoona.

Tiga tahun lalu, mengetahui Yoona mengalami kejadian keji itu yang ada dalam otakku adalah melenyapkan eksistensi lelaki brengsek itu dari dunia.

Aku bersyukur karena aku dan Yoona berasal dari keluarga dengan perusahaan terbesar di kota ini. Lelaki itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Tapi, tetap saja aku belum puas. Jadi, aku memutuskan untuk menyiksa mentalnya. Meneror setiap hari yang dilewatinya dengan teriakan ketakutan Yoona yang aku rekam. Menghukumnya dengan menghilangkan kewarasannya sama seperti yang di lakukannya pada Yoona. Usahaku berhasil dan mendapat bonus kematiannya, mengiris pergelangan tangannya dengan pisau yang entah didapatkannya darimana. Aku tidak peduli.

Saat aku berada dua langkah di belakang Yoona, ia mengejutkanku dengan teriakan ketakutan. Berbalik, netra coklatnya beradu dengan netra hitam milikku dan teriakan disertai tubuh Yoona yang berlari ke sudut ruangan. Meringkuk ketakutan.

“Pergi. Jangan mendekatiku bajingan. Tidak jangan menyentuhku!!.” teriak Yoona dengan tubuh bergetar, air mata tumpah dari netra coklat nya.

Hatiku sakit. Dadaku sesak seakan ada palu kasat mata yang dihantamkan ke dadaku. Tubuhku bergerak menghampiri Yoona.

Memeluknya semakin erat saat kurasakan tubuhnya berontak. “Hey, hey tenanglah, Yoongie. Ini aku Sehun. Sahabatmu. Aku bukan dia” Membelai rambut kecokelatan Yoona yang semakin panjang.

“S-Sehun?” Mengangkat kepalanya. Yoona menatapku dengan linglung.

“Ya. Aku  Sehun. Tenanglah aku akan menjagamu” Menghapus air mata Yoona dan menyunggingkan senyum pedihku.

—–

 

Aku menjaga Yoona selama lima tahun. Berharap hari dimana Yoona kembali dari dunia yang diciptakan nya. Aku terlalu berharap. Nyatanya Yoona tidak akan kembali. Ia bahkan meninggalkan dunianya. Mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya menggunakan seprei ranjangnya sebagai tali pemutus kehidupannya.

Duniaku saat itu berubah kelabu untuk selamanya.

———–

Aku selalu berusaha meyakinkan diriku bahwa ia telah pergi. Tapi, pikiranku mengatakan ia masih ada.

Bayangan Yoona selalu memunculkan dirinya. Suara Yoona berbisik menghalangi kewarasanku. Kenangan yang kami lewati mengikatku. Bahkan saat eksistensi Yoona dari dunia ini lenyap, ia tetap memilikiku.

Membuat ku sendiri. Kesepian. Selamanya..
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.

Fin.

TiwiWhielfElf

Just a weirdo girl who loves book and writing

36 Komentar

  1. :AKUGAKTERIMA aduuhhh syerem yoona gantung diri :LARIDEMIHIDUP

    1. TiwiWhielfElf menulis:

      ahha.. makasih dah komen ya :NGAKAK

  2. Lahhhh akhirnya ngapa jdi sedih bgni
    Kirain sehun sma yoona bakal hidup bahagia, ternyata ohhh ternyata huhuhu
    Ditunggu karya2 lainnya yak
    Semangatttt

    1. Lope lope ny mana nih hihi
      Lupa lgi yak hihi

    2. TiwiWhielfElf menulis:

      Ahaha gg nyangka ya kk??.. maksih udh komen kk?

      Rating.a gg mau muncl kk??.. udh ba.ak kli di coba tetap aja gg mau..

  3. Sedih…

    1. :BAAAAAA

  4. Kmu dah tulis [ratings] bgtu diatas tulisan kmu? Jngn dicopas ya tulis manual hihi
    Yuks cba lgi dah, buktiny cerita yg sblm ny bsa kan yak hihi
    Semangat

    1. Iya kk.. udah aku tulis ulang tetap gg mau… knp y?

    2. farahzamani5 menulis:

      Udah ada kan ya ratings ny hihi

  5. :PATAHHATI

    1. :BAAAAAA

  6. :PATAHHATI :PATAHHATI

    1. :BAAAAAA

  7. Apa – apaan ini……..!!!!! Menyebalkan, !!!!!! Hati aku sesek ..Ya alooohhhhhhhhh.. :PATAHHATI :PATAHHATI

    1. :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA

      makasih dh komen :dragonmuahsanasini

  8. :PATAHHATI :PATAHHATI

    1. :dragonmuach :dragonhihihi Makasih dh komen

  9. ernachoi26 menulis:

    Sehun kesepian? Sama dedek aja bang :HULAHULA
    tapi endingnya tragis euyy.. mana yoona bunuh diri lagi :KECEWAHATI

    1. Aahaha.. Sehunnya sama aku aj ahaha..

      Makasih dh komen :dragonmintacium

  10. :PEDIHH :PEDIHH :PEDIHH

    1. :ragunih

      Makasih dh komen :dragonmintacium

  11. Endingnya tuh :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

    1. Makasih dh komen?

  12. Ya ampunnn … :TERHARUBIRU :KECEWAHATI :panikhati … :anakayamnangis baperr dah jadinya
    :sedih

    1. :dragonhihihi

      makasih dh komen

  13. farahzamani5 menulis:

    Bca ulang, kirain belom baca ehhh ternyata udah hihi

    1. :dragonhihihi :dragonhihihi

  14. aishelatsilla menulis:

    Hadduh endingnyaaa :PATAHHATI :PATAHHATI

    1. :dragonhihihi
      Makasih dh komen :dragonmuahsanasini

  15. fitriartemisia menulis:

    Yoona bunuh dirii hikssss
    Baby Sehun sini sama aku ajaaaaa :PATAHHATI

    1. Sehun.a sama aku :KETAWAJAHADD

      makasih dh komen :inlovebabe

  16. Aku mewek bacanyaaaa :TERHARUBIRU
    Kasihan Sehun ditinggal Yoona aishh :PATAHHATI
    Tapi Yoona keadaannya juga bikin miris sihh :PEDIHH

    1. sampai mewek?? :HUAHAHAHAHA

      makasih dh komen :MAWARR

  17. Irey_Kiara menulis:

    Oh ya ampun, sedihnya :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

    1. :dragonhihihi

      Maksih dh komen :HULAHULA