Vitamins Blog

TRAPPED 4

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

source pict by pinterest

Tittle : Trapped

Cast : Oh Sehun | Im Yoon Ah

Genre : Sad | Romance

Gemerisik angin yang menyapa daun pepohonan dan bunyi serangga memberikan suasana tenang bagi satu-satunya manusia di taman terpencil tersebut.

Cahaya matahari mengusiknya, perempuan yang tengah berbaring di rerumputan itu mengerjap perlahan, mencoba menyesuaikan diri terhadap sinar mentari. Iris cokelat bening menatap pemandangan barisan pohon tidak jauh darinya.

Kesadaran menyapa, ia kembali tertidur di tempat itu. Taman kampus bagian selatan yang menjadi tempat pilihannya untuk menyendiri, di mana ia menghabiskan sebagian besar waktunya pada musim panas di kampus.

Jemarinya merogoh saku celana yang ia kenakan, meraih ponsel, lalu mengaktfikan benda yang sengaja ia buat dalam keadaan nonaktif seharian ini.

Dering ponsel mengusik suasana damai taman. Satu-persatu pesan masuk di ponsel gadis itu. Garis besar dari pesan yang ia terima adalah ucapan selamat ulang tahun.

Ia menatap layar ponselnya beberapa saat diikuti dengan lengkungan bibirnya membentuk senyum sinis.

‘Ah, aku muak dengan hal yang dilakukan berulang setiap tahunnya. Usiaku bertambah lalu apakah itu hal yang membahagiakan? Waktuku di dunia ini malah berkurang.’

Happy birthday, Yoona,” ucap pria yang tengah tersenyum manis di depan Yoona.

“Apa hari bertambahnya usiaku sangat membahagiakan bagimu?”

Melihat Yoona menatapnya tanpa ekspresi, pria pemilik eye smile itu, perlahan meletakkan kue ulang tahun yang dipegangnya ke meja. Meraih jemari Yoona dan menggenggamnya lembut.

“Tentu saja. Setiap tahun ke depannya kau akan menjadi perempuan tercantik bagiku”

So cheesy. Berhentilah mengatakan kata-kata memuakkan, Seonho.”

Menatap jemarinya yang berada dalam genggaman Seonho, Yoona menghela napas dan menatap pemandangan kota Seoul pada malam hari dari balkon apartemennya.

“Aku tidak mengerti apa yang spesial dari hal itu.”

Seonho mengikuti arah tatapan Yoona, masih dengan senyum di wajahnya, ia berkata, “Karena setiap bertambahnya usiamu. Kau akan memasuki babak baru dalam hidupmu. Menjalani dan mengalami hal-hal spesial yang hanya bisa kau rasakan diumurmu yang ke-17 tahun.”

“Jadi nikmatilah hidupmu di umurmu saat ini karena mungkin saja kau tidak akan merasakan kebahagian yang sama saat usiamu bertambah, Sweetheart.”

Satu memori menyelinap masuk dalam benaknya membuat wajah perempuan yang baru saja memasuki usia 22 tahun itu meredup.

“Apa yang akan aku alami di usiaku yang ke 22 tahun, Park Seonho? Aku lelah menjalani hari-hariku,” lirihnya, air mata menyelinap keluar dari tirai kelopak matanya.

“Aku merindukanmu.”

Srak

Tangis Yoona terhenti. Menghapus air matanya lalu menoleh ke sumber suara. Di sana tidak jauh dari tempat ia berbaring, Sehun berdiri dan tampak tengah mengatur deru napasnya.

Sehun memaku pandangan padanya sembari berjalan dengan langkah cepat menuju Yoona. Berhenti tepat di samping tubuh perempuan yang sejak pagi tadi dicari oleh laki-laki yang hari ini memakai kemeja biru tua dan dipadukan dengan celana jeans.

Rambut laki-laki ke dua yang dikenalnya memiliki eye smile itu berantakan, tidak rapi seperti biasanya, membuat Yoona merasa bersalah.

‘Dia pasti berlari ke tempat ini,’ batin Yoona.

“Ketemu,” ujar Sehun dengan lengkungan bibirnya tertari ke atas disertai mata yang menatap lembut ke mata Yoona.

“Kau, bagaimana bisa….” Yoona memutus ucapannya karena sadar siapa yang telah memberitahu Sehun tentang lokasinya saat ini. Yoona mengutuk Yeji dalam hati.

Keduanya kini duduk berdampingan, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Sampai suara Sehun memecah kebisuan yang berlangsung beberapa menit.

“Maaf.”

Yoona melirik Sehun yang masih enggan menatapnya. Membuat rasa bersalah Yoona bertambah.

“Kau tidak melakukan kesalahan apapun, jadi tidak perlu meminta maaf.”

“Aku bersalah karena tidak menghiraukan perkataan Yeji untuk tidak mengganggumu. Aku yang memaksa Yeji memberitahu keberadaanmu,”

“Jadi jangan marah padanya.”

Yoona tersenyum untuk pertama kalinya hari itu. “Aku tahu. Kau hanya khawatir padaku, seharusnya aku memberitahumu kalau aku ingin sendiri hari ini, bukannya mematikan ponselku dan membuatmu khawatir.”

“Jadi kau tidak marah padaku dan Yeji?”

Yoona bisa menangkap nada berharap dalam suara Sehun dan hal itu semakin membuat Yoona tersenyum lebar.

“Hmm.”

“Baguslah.”

“Tapi, Sehun,”

“Ya?”

“Sejak mengenalku kau menghabiskan hampir sebagian waktumu denganku. Apa teman-temanmu yang lain tidak merasa keberatan?”

“Ahh, mereka? Tentu tidak. Hahaha.”

“Kau berbohong, aku bisa merasakan tatapan tajam Kai dan Luhan setiap berpapasan dengan mereka di kantin kampus.”

Perkataan Yoona sukses membuat Sehun menoleh ke arah perempuan tersebut, melihatnya dengan wajah tidak percaya.

“Aku-aku akan menegur keduanya.”

Yoona membalas Sehun dengan tawa terbahak, mengejutkan Sehun sejenak, setelahnya ia ikut larut dalam tawa Yoona.

“Kau tidak boleh melakukannya. Mereka mungkin hanya merasa dibuang olehmu, hahaha.”

“Hei, hentikan kau membuatku seperti laki-laki yang sedang selingkuh.”

“Haha. Baiklah.”

“Aku hanya senang menghabiskan waktu bersamamu.”

“Baguslah. Aku merasa beruntung kau menjadi temanku.”

Yoona menatap langit biru dengan senyum tulus tidak menyadari senyum laki-laki itu berganti menjadi sendu.

TiwiWhielfElf

Just a weirdo girl who loves book and writing

11 Komentar

  1. Makasih udah update. Ditunggu part selanjutnya. :NGAKAKGILAA

  2. Next part

  3. Ditunggu utk next part, semngattt

  4. Yoona

  5. Tks ya kak udh update.

  6. Semangat menunggu

  7. Di tunggu part lanjutan nya

  8. Keren cerita nya

  9. Daebak