Nina mengeluarkan kunci dari dalam tasnya dan membuka gembok pagar dengan hati-hati. Setelah masuk dalam perkarangan, dia menggembok kembali dan membuka pintu rumah. Sesudah memeriksa semuanya telah terkunci dengan aman, Nina mengistirahatkan badannya sejenak sambil memandang jam. Pukul satu pagi. Jika sedang hujan, maka akan lebih lama atau Nina akan pulang subuh nanti. Pulang malam …
Only You – Chapter 17
Setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai pegawai betamart, Nina melanjutkan pekerjaan lainnya sebagai buruh cuci piring disebuah jajanan malam. Jajanan malam itu merupakan tempat teramai di jakarta pusat. Nina akan memulai pekerjaannya dari pukul delapan hingga tengah malam. Gajinya bekerja dari pagi hingga malam di betamart, tidak mampu untuk menunjang pendidikan adiknya. Karena itu, Nina berinisiatif mencari …
Only You – Chapter 16
Keramaian Jakarta sudah menjadi ciri khas kota tersebut. Sebelum matahari membumbung tinggi, orang-orang sudah terlebih dulu menjalankan aktivitas dan berangkat kerja. Meskipun badan dan pikiran masih lelah, meskipun melakukan pekerjaan yang sulit, semuanya berusaha mencari nafkah demi keluarga. Seorang gadis, setengah berlari melewati kerumunan pejalan kaki. Sesekali dia mengelap keringat yang membasahi wajah dengan lengan …
Only You – Chapter 15
John meletakkan stetoskopnya pada perut Nina dan memeriksa suhu tubuhnya. Nina awalnya menolak karena merasa kondisinya sudah lebih baik. Alex tetap memaksa dan karena John sudah datang, terpaksa Nina menyetujui. Setelah selesai memeriksa, John memberikan jempol pada Alex yang merupakan isyarat yang telah disiapkan. Alex langsung memeluk Nina erat lalu mencium seluruh wajahnya dan turun …
Only You – Chapter 14
Ketika membuka mata, samar-samar Nina mendengar suara makian yang menggema. Dia ingin membalas tetapi tidak ada suara yang keluar. Meskipun makian itu tidak jelas, dia merasa marah dan juga sedih. Dadanya terasa sakit dan air mata telah membasahi pipinya. Sebuah tamparan melayang ke pipinya. Tamparan itu terasa begitu nyata. Rasa sakit di pipi, membuat air …
Only You – Chapter 13
Pagi ini seperti biasa setelah Alex berangkat ke kantor, Nina belajar memasak dengan Anna dan menyiapkan bekal makan siang. Anna memuji keahlian Nina yang berkembang pesat. Dalam waktu singkat, dia telah bisa mengolah bahan yang sulit dan memasak berbagai macam makanan negeri lainnya. Nina memasak dengan sepenuh hati. Dia sangat senang ketika Alex memuji masakannya …
Only You – Chapter 12
Sinar matahari yang menyusup berhasil membangunkan Alex dari tidurnya. Senyumnya mengembang ketika mendapati Nina yang tidur diatas dadanya. Dia merapikan rambut Nina dan memperlihatkan wajahnya yang tertidur dengan damai. Percintaan mereka semalam pasti membuat Nina kelelahan sehingga membuatnya tidak terbangun dengan gerakan kecilnya. Alex mengelus leher dan punggung Nina yang telah dipenuhi dengan tanda merah. …
Only You – Chapter 11
Rialto Market selalu ramai dengan warga lokal dan turis. Berbagai macam buah, sayur dan ikan terhampar disetiap sisi. Keramaian yang memenuhi seluruh pasar membuatnya tampak meriah dan mempunyai daya tarik tersendiri. Pertama-tama, Alex mengajak Nina mengunjungi pasar ikan. Nina sangat antusias ketika dia mengatakan tempat itu telah berusia seribu tahun dan merupakan pasar ikan yang …
Only You – Chapter 10
Alex tidak berhenti tersenyum melihat ekspresi takjub Nina ketika pemandangan dibawahnya. Perlahan-lahan jalanan menghilang dan bangunan tinggi menjadi kecil lalu menjadi pulau dan samudera. Nina tidak berhenti terkesima ketika melihat awan dari dekat dan akhirnya berada dilangit. “Aku tidak menyangka, kita bisa terbang setinggi ini menggunakan pesawat. Semua yang berada dibawah telah menjadi laut,” ucap …
Only You – Chapter 9
Akhir pekan ini, Alex ingin mengajak Nina jalan-jalan. Semenjak kondisinya dinyatakan baik, Nina tidak sabar menunggu hari ini. Hari dimana dia bisa melihat dunia luar setelah lama tertidur. Setiap hari, Nina datang ke kantor mengantarkan bekal tetapi tidak bisa melihat-lihat kota karena tidak mengingat jalan. Alex juga sengaja tidak memberikan ponsel padanya sampai detik ini. …
Only You – Chapter 8
Perasaan Alex terus berbunga-bunga setelah Nina mengungkapkan perasaannya. Nina mencintainya dan itu cukup membuatnya bahagia. Setelah pernyataan cinta itu, mereka kembali melanjutkan ciuman yang sempat membuat Nina syok. Kali ini, Alex melakukannya dengan lebih hati-hati dan lembut. Alex membuai Nina dengan ciumannya. Mereka melakukannya berkali-kali hingga Alex ingin bercumbu dengannya. Alex harus berhati-hati dengan hasratnya …
Only You – Chapter 7
Pagi ini, Nina menggantikan tugas Anna menyiapkan sarapan. Dia percaya dengan penjelasan Alex kalau dirinya mabuk dan Anna yang menggantikan pakaiannya. Separuh dari penjelasan Alex adalah kebohongan, karena dialah yang mengganti pakaian Nina. Nina sesekali bersenandung sambil mengangkat masakannya. Dia menata telur sunny side yang setengah matang lalu meletakkan dua buah sosis dan tomat. Setelahnya …
Only You – Chapter 6
Alex menyalami rekan-rekan bisnisnya setelah menyelesaikan makan siangnya. Dia tidak bisa menolak karena mereka adalah calon investor penting untuk memajukan perusahaan. Beruntung Alex bisa kembali lebih cepat dengan alasan rapat bersama manajer dan supervisor sehingga dia bisa menghindari percakapan yang mulai membahas tentang dirinya. Alex masuk ke dalam mobil Mobil Maserati Grand Turismo hitamnya dan …
Only You – Chapter 5
Seusai makan malam, Anna memberikan obat yang diminta Nina dan memberikannya pada Alex. Alex tidak sakit. Tentu saja dia tidak akan meminum obat itu. Untungnya Nina hanya menyuruhnya minum obat bukan memanggil dokter. “Sayang, tolong ambilkan laptopku yang disana,” pinta Alex. Nina mengangguk dan mengambil laptop yang dimaksud Alex. Kesempatan itu Alex gunakan untuk membuang …
Only You – Chapter 4
“Bagaimana kalau kita mandi bersama?” Alex membeku di tempat mendengar ajakan Nina. Mandi bersama? Tentu saja dia menginginkannya! Memikirkan hal-hal yang bisa mereka lakukan saat bersama nanti, membuat Alex bergairah. Setelah lama tidak menyentuh Nina, Alex tidak yakin dapat menahan keinginannya. “Alex?” panggil Nina saat tidak ada tanggapan darinya. “Of course, darling. Ayo kita mandi …
Only You – Chapter 3
Alex terpana ketika melihat Nina yang sudah selesai dirias oleh Anna. Tidak tepat jika mengatakan Nina dirias, nyatanya tidak ada satupun riasan yang terpoles di wajahnya. Nina terlihat lebih cerah dengan dress biru selutut yang berpola lingkaran putih kecil dan tali pinggang coklat. Rambut hitam panjangnya dibiarkan tergerai begitu saja dan membuatnya tampak lebih hidup. …
Only You – Chapter 2
“Nina?” Alex bergegas menghampiri Nina yang duduk diatas ranjang. Ketika ingin memeluknya, Nina bergerak menjauh dan memeluk dirinya sendiri dibalik selimut. Wajah bahagianya digantikan dengan kekecewaan. Mata abu-abunya menjadi kelam ketika Nina menolaknya. Alex telah lama menantikan hari ini. Hari dimana Nina membuka mata dan kembali padanya. Saat hari itu tiba, Nina lantas menjauh darinya. …
Only You – Chapter 1
Alexander Black Testa. Pria yang lebih dikenal dengan panggilan Alex, berdarah Amerika-Italia yang sukses dalam bidang properti. Karirnya dimulai semenjak usianya 25 tahun dan sukses dalam kurun 3 tahun. Waktu yang singkat untuk seorang pemula. Namanya sering menjadi perbincangan hangat dan berbagai prestasi yang luar biasa membuat wajahnya sering terlihat diberbagai majalah. Siapapun yang …
Only You – Prolog
Seorang pria dengan setelan jas hitamnya memasuki kamar yang didominasi dengan warna gelap. Telinganya disambut oleh suara khas mesin EKG dan sebuah selang infus yang tergeletak disamping. Pria itu memperhatikan grafik pada mesin yang bergerak normal dan infus yang baru diganti. Setelah selesai, pandangannya beralih pada sosok wanita yang tengah tertidur. Pria itu …