Tir Na Nog ~Act 4

  Terbaring di atas tanah, Lou membiarkan malam melimpahkan pekamnya. Tonggerek berdengung nyaring hingga terasa bising di telinga. Bahkan jajaran bintang tak mampu menghibur kegundahan Lou. Ia terlalu hijau untuk memahami petuah kaum bertanduk atas segala dosa yang bahkan tak mampu diingat Lou. Suhu udara semakin turun, perlahan benak Lou berputar pada bayangan sosok purba; …

Sepi

  Menghela sepi di antara rindu yang kian tersamar. Entah mengapa bayang wajahmu menjadi satu-satunya penghibur. Tak ada yang mengerti keresahanku. Di antara bising dunia; kicau anak burung, desir angin yang mengecup pantai, dan nyanyian bunga-bunga. Aku menunggu kehadiranmu. Bila aku berada dalam pelukanmu. Aku merasa damai. Namun untuk saat yang tak lagi terjamah olehku. …

Dalam Kasihmu

  Dalam kasihmu, Cinta. Aku belajar menjadi penyanyang tanpa mengharap kasih. Aku mencoba mengasihi tanpa meminta balas.   Dalam kasihmu, Cinta. Aku membalas ingkar dengan setia. Aku membalas amarah dengan maaf. Aku membalas duka dengan suka.   Dalam kasihmu, Cinta. Aku tak perlu takut merasa sepi sebab kau akan menemaniku di setiap langkah suramku. Menjadikan …

Kuldesak

  Pada sebuah pemberhentian kau akan dipertemukan dengan ego dan nurani. Getir falsafah yang tercecap di ujung lidahmu membiru haru impian masa kecilmu. Kau ingin menepis rasa yang menempel di bibir tipis. Lalu, kau akan bertanya rasa tembakau sisa pria yang bahkan namamu saja tidak bisa ia ingat. Nalarmu paham bahwa ia hanyalah jelmaan Arjuna …

Terjaga

    Coba dengarkan apa yang akan aku sampaikan. Sungguh, tolong jangan pernah menganggapku gila atau tak waras. Aku sangat sehat, baik secara rohani dan jasmani. Tidak ada yang salah denganku. Setiap Minggu aku rajin pergi ke gereja bersama orangtuaku. Aku bahkan selalu berdoa di setiap kegiatan yang akan aku lakukan. Aku tak pernah berani …

EVE

  Hari ini, tepat tiga tahun semenjak perpisahan kita, dan aku masih tak mampu melupakanmu; caramu tertawa, binar di kedua matamu saat mengucapkan hal-hal yang aku anggap konyol, mimpi-mimpimu yang tak mampu kucerna, seluruh hal mengenaimu … segala yang kaupercayai itu hanyalah kemunafikan. Tidak nyata. Dan aku, orang yang selalu berada di sampingmu, orang yang …

Kau

  Entah mengapa kerling matamu menggetarkan hati. Sesaat saja saat ujung jemarimu bertemu dengan jemariku, aku merasa semesta melebur bersama; membaurkan nuansa senja dan menyebarkan getar romansa yang kusangka hanya ada dalam benakku. Entah kau ilusi. Atau kau bayang yang selalu menyertaiku. Tanpamu aku merasa tersesat. Di sini. Di saat ruang dan waktu mengalir di …

Dilema

  Entah siapa yang harus disalahkan. Aku? Engkau? Atau dia yang berada di antara kita? Tak mungkin aku tetap bertahan dengan segala prasangka yang mulai bersarang di benakku; mengoyak, memedihkan hati hingga mengingatmu pun membuatku jeri. “Kita ambil jalan masing-masing,” begitu katamu. Aku tak mengerti. Bila hatimu laiknya langit yang kini kupandang, maka aku ingin …

Perihal Hati

  Hati oh hati. Tak bisakah kau berdamai dengan otak? Aku tahu kau kesal pada ia yang tak pernah bisa mengerti maksudmu. Kesal sebab dia tak segera mengatakan sayang. Hati, jangan terlalu memaksa. Dia yang meresahkanmu … iya, orang yang kau pikirkan bersama otak itu, tengah meniti jalanan cinta. Jangan tergesa…. Jangan memaksa…. Nikmati saja …

Tir Na Nog ~Act 2

    Sejumlah manusia berkumpul di dalam ruang megah. Mereka mengisi kursi di sepanjang meja. Aroma cendana berbaur dengan bau kayu, terasa pahit di ujung lidah. Kecemasan menglayuti benak tiap petinggi itu—merasa waswas dengan suasana hati Ratu Amber. Ia bagai badai yang tak terkira kedatangannya; kadang sang ratu berbaik hati dengan membiarkan satu dua petingginya …

Rahasia Hati

(No Ratings Yet) Loading… Bagi pria mudah saja mengubur kekasih lamanya di relung waktu; tersapu aliran masa, lalu mengabur bersama kenangan. Sebab pria menggunakan logika, maka ia tak mengaduh ketika sakit. Begitulah, kata mereka mengenai Adam. Sesungguhnya hati tak pernah membedakan gender, usia, dan asal wadah yang mereka tempati. Hati akan merasa kala emosi mengada. …

Tir Na Nog ~Act 1

  Sesak. Seolah seluruh udara tersedot keluar dari paru-paru. Ada rasa dingin yang teramat perih menusuk kulit, lalu gelombang air yang seakan meremukkan tulang. Ketidakberdayaan yang teramat menyiksa. Tiada apa pun selain kegelapan dan air asin. Lalu, kehampaan yang menyiksa bagai sulur neraka; panas, memedihkan, dan terasa bagai dosa. Membuka mata, Lou mencoba melawan daya …