Dalam dua tahun, perusahaan yang dikembangkan Alex maju semakin besat. Dalam waktu sesingkat itu pula, Alex berhasil memupuk kekayaan dan menjadi salah satu pria muda terkaya di New York. Bisnis usahanya dalam bidang properti semakin maju. Perusahaanya bahkan memiliki cabang di eropa dan Alex berencana untuk terus melebarkan sayapnya. Selama dua tahun itu pula, Alex …
Only You – Chapter 25
Malam ini, Nina mengenakan gaun yang disiapkan Alex sebelumnya. Ukuran gaun hitam yang dipilih Alex sangat pas ditubuhnya. Gaun itu memiliki belahan samping yang tidak terlalu tinggi dan hanya menampakkan sebatas paha. Bagian punggung terekspos bebas dan hanya memiliki dua buah tali menyilang yang menghubung ke bagian depan. Bagian dada pun sedikit terbuka dan gaun …
Only You – Chapter 24
Jam istirahat adalah waktu yang ditunggu-tunggu Nina. Setelah makan siang, Nina mengeluarkan kotak dan peralatan lainnya dari dalam tas. Aroma daun teh kering langsung menyerbu indra penciumannya. Teh-teh itu telah dimasukkan rapi kedalam pembungkus dan tinggal direkatkan. Sebelum memulainya, Nina mengetes peralatan perekat terlebih dahulu. Setelah yakin perekat itu bekerja dengan baik, Nina mulai merekatkan …
Only You – Chapter 23
Hari-hari berlalu dengan cepat. Tidak terasa Nina sudah menghabiskan waktunya seminggu bersama Alex. Setiap hari, Alex selalu menjemputnya dan mengantarnya pulang. Sebelum melanjutkan pekerjaan selanjutnya, Alex juga selalu mengajaknya makan malam ataupun mengunjungi tempat-tempat lainnya. Nina tentu merasa senang. Sudah lama dia tidak merasa sebebas dan sebahagia ini. Dia bisa melupakan sejenak hari-harinya yang selalu …
Only You – Chapter 22
“Ini untukmu.” Alex menyerahkan sebuah pita yang bermodelkan kabel telepon pada Nina. “Ikat rambutmu dulu sebelum turun,” perintah Alex. Nina mengamati pita itu keheranan. Namun dia tidak banyak bertanya dan menuruti keinginan Alex. Alex sudah menyetujui untuk tidak memakirkan mobil dekat dengan tempatnya bekerja dan rumah. Hanya permintaan kecil seperti ini, tentu Nina akan melakukannya …
Only You – Chapter 21
Pelukan hangat dan aroma maskulin yang memabukkan membuat Nina enggan membuka matanya. Dia semakin mengeratkan pelukannya ketika perutnya bergemuruh lapar. Nina berharap kembali tertidur sehingga rasa lapar itu akan hilang. Namun sayang, rasa sakit dari tenggorokkannya yang kering memaksanya membuka mata untuk mencari air. “Minum ini.” Nina menerima uluran botol yang datang entah dari mana. …
Only You – Chapter 20
Sepanjang bekerja, pikiran Nina tidak fokus. Berulang kali dia melakukan kesalahan mencatat menu dan menghidangkan makanan. Tugas yang tiba-tiba beralih dan kondisi tubuhnya yang tidak baik membuat kepala pusing. Istri bos terus memarahinya hingga membuat kepalanya semakin berdentum. Puncaknya saat Nina salah membuang sampah dengan makanan. Istri bos menjadi murka dan memarahi Nina di depan …
Only You – Chapter 19
Melihat mobil sedan hitam yang terparkir diseberang betamart membuat semangat Nina merosot. Untungnya pak Suryo menerima izinnya via telepon dan tidak keberatan dengan dengan permintaannya yang tiba-tiba. Tidak ada niat untuk Nina untuk pulang. Jika Helen melihatnya tidak bekerja, pasti dia akan dianggap malas dan menimbulkan gosip tidak penting. Sudah biasa menghabiskan waktu dengan bekerja, …
Only You – Chapter 18
Nina mengeluarkan kunci dari dalam tasnya dan membuka gembok pagar dengan hati-hati. Setelah masuk dalam perkarangan, dia menggembok kembali dan membuka pintu rumah. Sesudah memeriksa semuanya telah terkunci dengan aman, Nina mengistirahatkan badannya sejenak sambil memandang jam. Pukul satu pagi. Jika sedang hujan, maka akan lebih lama atau Nina akan pulang subuh nanti. Pulang malam …
Only You – Chapter 17
Setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai pegawai betamart, Nina melanjutkan pekerjaan lainnya sebagai buruh cuci piring disebuah jajanan malam. Jajanan malam itu merupakan tempat teramai di jakarta pusat. Nina akan memulai pekerjaannya dari pukul delapan hingga tengah malam. Gajinya bekerja dari pagi hingga malam di betamart, tidak mampu untuk menunjang pendidikan adiknya. Karena itu, Nina berinisiatif mencari …
Only You – Chapter 16
Keramaian Jakarta sudah menjadi ciri khas kota tersebut. Sebelum matahari membumbung tinggi, orang-orang sudah terlebih dulu menjalankan aktivitas dan berangkat kerja. Meskipun badan dan pikiran masih lelah, meskipun melakukan pekerjaan yang sulit, semuanya berusaha mencari nafkah demi keluarga. Seorang gadis, setengah berlari melewati kerumunan pejalan kaki. Sesekali dia mengelap keringat yang membasahi wajah dengan lengan …
Only You – Chapter 15
John meletakkan stetoskopnya pada perut Nina dan memeriksa suhu tubuhnya. Nina awalnya menolak karena merasa kondisinya sudah lebih baik. Alex tetap memaksa dan karena John sudah datang, terpaksa Nina menyetujui. Setelah selesai memeriksa, John memberikan jempol pada Alex yang merupakan isyarat yang telah disiapkan. Alex langsung memeluk Nina erat lalu mencium seluruh wajahnya dan turun …
Only You – Chapter 14
Ketika membuka mata, samar-samar Nina mendengar suara makian yang menggema. Dia ingin membalas tetapi tidak ada suara yang keluar. Meskipun makian itu tidak jelas, dia merasa marah dan juga sedih. Dadanya terasa sakit dan air mata telah membasahi pipinya. Sebuah tamparan melayang ke pipinya. Tamparan itu terasa begitu nyata. Rasa sakit di pipi, membuat air …
Only You – Chapter 13
Pagi ini seperti biasa setelah Alex berangkat ke kantor, Nina belajar memasak dengan Anna dan menyiapkan bekal makan siang. Anna memuji keahlian Nina yang berkembang pesat. Dalam waktu singkat, dia telah bisa mengolah bahan yang sulit dan memasak berbagai macam makanan negeri lainnya. Nina memasak dengan sepenuh hati. Dia sangat senang ketika Alex memuji masakannya …
Only You – Chapter 12
Sinar matahari yang menyusup berhasil membangunkan Alex dari tidurnya. Senyumnya mengembang ketika mendapati Nina yang tidur diatas dadanya. Dia merapikan rambut Nina dan memperlihatkan wajahnya yang tertidur dengan damai. Percintaan mereka semalam pasti membuat Nina kelelahan sehingga membuatnya tidak terbangun dengan gerakan kecilnya. Alex mengelus leher dan punggung Nina yang telah dipenuhi dengan tanda merah. …
Only You – Chapter 11
Rialto Market selalu ramai dengan warga lokal dan turis. Berbagai macam buah, sayur dan ikan terhampar disetiap sisi. Keramaian yang memenuhi seluruh pasar membuatnya tampak meriah dan mempunyai daya tarik tersendiri. Pertama-tama, Alex mengajak Nina mengunjungi pasar ikan. Nina sangat antusias ketika dia mengatakan tempat itu telah berusia seribu tahun dan merupakan pasar ikan yang …
Only You – Chapter 10
Alex tidak berhenti tersenyum melihat ekspresi takjub Nina ketika pemandangan dibawahnya. Perlahan-lahan jalanan menghilang dan bangunan tinggi menjadi kecil lalu menjadi pulau dan samudera. Nina tidak berhenti terkesima ketika melihat awan dari dekat dan akhirnya berada dilangit. “Aku tidak menyangka, kita bisa terbang setinggi ini menggunakan pesawat. Semua yang berada dibawah telah menjadi laut,” ucap …
Only You – Chapter 9
Akhir pekan ini, Alex ingin mengajak Nina jalan-jalan. Semenjak kondisinya dinyatakan baik, Nina tidak sabar menunggu hari ini. Hari dimana dia bisa melihat dunia luar setelah lama tertidur. Setiap hari, Nina datang ke kantor mengantarkan bekal tetapi tidak bisa melihat-lihat kota karena tidak mengingat jalan. Alex juga sengaja tidak memberikan ponsel padanya sampai detik ini. …
Only You – Chapter 8
Perasaan Alex terus berbunga-bunga setelah Nina mengungkapkan perasaannya. Nina mencintainya dan itu cukup membuatnya bahagia. Setelah pernyataan cinta itu, mereka kembali melanjutkan ciuman yang sempat membuat Nina syok. Kali ini, Alex melakukannya dengan lebih hati-hati dan lembut. Alex membuai Nina dengan ciumannya. Mereka melakukannya berkali-kali hingga Alex ingin bercumbu dengannya. Alex harus berhati-hati dengan hasratnya …
Only You – Chapter 7
Pagi ini, Nina menggantikan tugas Anna menyiapkan sarapan. Dia percaya dengan penjelasan Alex kalau dirinya mabuk dan Anna yang menggantikan pakaiannya. Separuh dari penjelasan Alex adalah kebohongan, karena dialah yang mengganti pakaian Nina. Nina sesekali bersenandung sambil mengangkat masakannya. Dia menata telur sunny side yang setengah matang lalu meletakkan dua buah sosis dan tomat. Setelahnya …