Reapers Destiny

Reaper’s Destiny Part 4: Wajah Sang Dewa Kematian

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

projectsairaakira Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

1,714 votes, average: 1.00 out of 1 (1,714 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

4007 words


Author’s Playlist – Joel Adams – Please Don’t Go

Nobody ever knows. Nobody ever sees
I left my soul. Back then, no I’m too weak
Most nights I pray for you to come home
Praying to the lord. Praying for my soul
Now please don’t go. Most nights I hardly sleep when I’m alone
Now please don’t go, oh no. I think of you whenever I’m alone
So please don’t go
Cause I don’t ever wanna know. Don’t ever want to see things change
Cause when I’m living on my own. I wanna take it back and start again


Asaka membalas pelukan ibunya, lalu ketika tubuh mereka menjauh, mata Asaka tiba-tiba bersinar penuh selirik, seolah-olah berusaha membaca kedalaman hati Armenia.

“Apa yang ibu lakukan sehingga pulang selarut ini?” ekspresi Asaka berubah serius ketika dia menanyakan pertanyaan itu, “Aku bertanya ke seluruh penjuru istana, mereka bilang sejak beberapa tahun terakhir ini, setiap musim panen di dunia manusia, ketika kabut menyelubungi istana para dewa dan aku tidak bisa mengintip melalui bejana takdirku, Ibu selalu pergi berkunjung ke istana bawah, ke tempat istana para dewa dan dewi utama. Ibu sebenarnya sedang mengunjungi siapa?”


“Ibu sebenarnya sedang mengunjungi siapa?

Pertanyaan itu menggaung di udara, membuat Armenia mengerjapkan mata. Sebenarnya nada pertanyaan itu dilontarkan dengan biasa, seolah-olah Asaka sedang menanyakan kegiatan sehari-hari yang tidak penting.

Tetapi, Armenia sangat mengenal anak laki-lakinya ini. Tidak ada hal yang biasa-biasa saja jika Asaka yang menanyakannya.

Armenia menelan kegugupannya dan berusaha menenangkan diri. Mungkin Asaka bahkan tidak akan berpikir sejauh itu mengenai Armenia. Asaka tidak akan menghubungkan antara Armenia dengan pasangan takdir Yazza. Mungkin Asaka hanya mencemaskan ibunya karena tidak bisa melihatnya dari bejana takdir. Asaka sangat menyayangi Armenia, dan dia menunjukkan dengan jelas bahwa dia akan selalu memastikan kondisi Armenia baik-baik saja. Karena itulah, Armenia yakin bahwa alasan Asaka sampai datang ke Dievas Rumai ini adalah untuk memastikan keselamatannya, bukannya mengorek sesuatu yang mencurigakan yang sampai saat ini berhasil disembunyikan dengan baik oleh Armenia.

“Ibu turun untuk mengunjungi istana Dadilja,” setelah berhasil memasang ekspresi tenang, Armenia memilih menjawab pertanyaan anak laki-lakinya itu dengan jujur. Sebab akan lebih mencurigakan lagi kalau dia berbohong.

Asaka pasti akan tahu jika dibohongi. Sang Alam Semesta memiliki kecerdasan melebihi makhluk lainnya hingga bisa dibilang sampai batas yang mengerikan, karena itulah sudah menjadi sifat dasar Sang Alam Semesta selalu menjadi sosok yang cerdik, lihai, bahkan bisa dibilang licik dan sangat tidak mudah untuk dibohongi. “Kau tahu, bukan? Dadilja sedang menjalankan tugas untuk melakukan pemeliharaan ke seluruh penjuru dunia manusia. Keadaan dunia manusia yang damai dan tanpa perang memang memudahkan Dadilja, tetapi tidak berarti seluruh tugasnya menjadi benar-benar terlupakan. Dadilja masih sangat sibuk, dan hanya bisa pulang ke istananya setahun sekali.”

Asaka menatap mata ibunya sedikit lebih lama dari yang seharusnya, lalu seulas senyum muncul di bibirnya.

“Aku jadi ingat bahwa sudah lama sekali aku tidak melihat bibi Dadilja.” ujarnya dengan suara tenang dan dalam, “Mungkin kapan-kapan jika ibu hendak berkunjung, aku juga akan ikut.”

Sebagai seorang dewa dengan kedudukan tinggi seperti Sang Alam Semesta sekaligus merupakan putra dari Mahadewa Azhura Kahn, Asaka memang mengenal keseluruhan dewa dan dewi yang ada di dunia Ametyst. Dari ke empat belas dewa utama, sampai dengan dewa-dewi dengan kelas di bawahnya yang menjalankan berbagai tugas yang tak kalah pentingnya. Keseluruhan hidup para dewa dan juga manusia Dunia Ametyst, semuanya tergantung pada kekuatan Asaka untuk menjaga supaya takdir yang ditetapkan demi keselamatan dan keberlangsungan Dunia Ametyst tetap berjalan pada garis yang semestinya. Dewi Dadilja sendiri mengenal Asaka dan sudah beberapa kali bertemu dengannya.

Armenia menelan ludah perlahan, “Tahun depan aku akan mengajakmu,” janjinya dengan suara mengambang, lalu memandang ke sekeliling untuk mengalihkan pembicaraan, “Apakah kau sudah bertemu dengan adikmu?”

Pembicaraan tentang sang Adik perempuan, Sirelis, biasanya sangat berhasil membuat pikiran Asaka teralihkan. Asaka sangat menyayangi adik perempuannya itu, kadang-kadang ketika bersama dengan Sirelis, Asaka tidak lagi terlihat seperti Sang Alam Semesta, melainkan lebih mirip dengan seorang kakak tanpa embel-embel tanggung jawab seorang dewa kelas tinggi pada namanya.

Asaka memiringkan kepala, lalu menipiskan bibir seolah tidak suka sebelum kemudian menatap kembali Armenia dengan penuh perhatian.

“Sirel sudah tidur ketika aku datang. Akhir-akhir ini dia sepertinya sangat suka tidur lebih awal. Apakah kebiasaannya memang berubah, Ibu?”

Armenia tersenyum, “Sirel bisa dibilang sudah mencapai masa remajanya. Apa yang kau harapkan dari seorang gadis remaja yang sedang mencoba menelaah jati dirinya sendiri?” jawab Armenia dengan nada keibuan, “Kurasa Sirel hanya membutuhkan sedikit lebih lama waktu untuk sendiri. Kau juga pernah mengalami masa-masa seperti itu, bukan?” goda Armenia kemudian.

Asaka terkekeh mendengar jawaban ibunya yang jenaka. Terlihat jelas bahwa anak laki-lakinya itu sudah melupakan keingintahuannya yang berbahaya menyangkut keberadaan Armenia sebelumnya yang misterius.

Dan itu membuat Armenia lega luar biasa.

***

Β Yazza menoleh ke arah sosok yang ditunjuk oleh Minerva. Sosok itu tentu saja seorang perempuan, mengenakan pakaian berwarna oranye terang yang merupakan pakaian khas wanita pedesaan di dunia manusia. Penampilannya tidak terlihat dengan jelas karena perempuan itu masih jauh dari mereka, ditambah lagi dengan tudung berwarna oranye yang ditutupkan di kepala untuk melindungi dari hawa dingin.

Yazza mengerutkan kening ketika ada desir di dadanya. Seolah-olah ada bisikan peringatan yang mengetuk, mencoba memberikan informasi samar yang tidak bisa diterjemahkan dengan mudah. Sayangnya, informasi itu bahkan terlalu samar hingga benaknya yang waspada tidak mampu mengurainya dengan mudah, meninggalkan jejak rasa aneh dan tak terpuaskan di hatinya.

Mata Yazza menyipit, mencoba mengamati sosok perempuan yang perlahan-lahan melangkah mendekat tersebut. Tetapi, kemudian Yazza menyadari penyamarannya. Dirinya turun ke dunia manusia bukanlah untuk berinteraksi dengan kaum manusia. Berbicara dengan anak perempuan kecil yang tidak kenal takut ini saja sudah menyalahi tujuannya turun ke duni manusia.

Seharusnya dia fokus mencari buruan yang sampai dengan detik ini masih belum bisa dia temukan jejaknya. Segala petunjuk dan ramalan menunjukkan dengan gamblang bahwa anak yang keseratus, yang menjadi penggenap hukuman sekaligus kunci kebebasannya itu seharusnya dilahirkan di dunia ini. Tetapi, entah kenapa penggenapan yang ke seratus ini lebih sulit dari yang seharusnya. Segenap petunjuk yang meyakinkan itu langsung pupus bagaikan omong kosong yang tak terbukti, menciptakan rasa frustasi.

Yazza langsung menyadari bahwa tidak seharusnya dia berada di sini, bersama seorang anak perempuan kecil yang ibunya beranjak mendekat. Sebentar lagi dia harus berinteraksi dengan ibu anak itu, berinteraksi dengan manusia dewasa dan hal itu berpotensi mengganggu penyamarannya. Anak kecil memiliki jiwa polos tanpa prasangka, tetapi orang dewasa memiliki kecurigaan karena termakan usia. Yazza tidak mau merepotkan dirinya sendiri.

Dengan ekspresi datar, Yazza melirik ke arah Minerva, lalu berucap tenang.

“Aku harus pergi.” Yazza sendiri tidak tahu kenapa dia harus repot-repot berpamitan dengan anak ini.

Mata Minerva melebar. Pandangannya teralihkan dari tatapan penuh harap menanti ibunya mendekat menjadi tatapan penuh rasa ingin tahu ke arah Yazza.

“Anda tidak ingin bertemu dengan Ibu saya?” dengan polos Minerva bertanya, seolah-olah bertemu dengan ibunya merupakan sesuatu yang sangat penting saja bagi orang asing di depannya ini.

Yazza menggelengkan kepala tegas, “Aku harus pergi. Jaga dirimu, anak kecil.” ucapnya tak terbantahkan, lalu sebelum Minerva bisa mengatakan sesuatu apapun, Yazza langsung membalikkan badan dan melangkah pergi tanpa kata.

***

Minerva masih menatap sosok lelaki misterius yang kini menghilang dari pandangannya tersebut ketika ibunya datang mendekat.

Sang Ibu menepuk pundaknya perlahan, membuat Minerva menolehkan kepala dengan senyum lebar.

“Ibu, aku tadi…” suara Minerva langsung terhenti dan dahi kanak-kanaknya berkerut bingung ketika menatap wajah ibunya. Ibunya tidak tampak seperti biasanya. Biasanya ibunya selalu tampil tenang, bersahaja dan penuh senyum lembut keibuan yang menunjukkan kedewasaan pada Minerva. Tetapi, kali ini wajah ibunya pucat pasi seolah-olah habis melihat monster.

Sang Ibu tampak mengendus aroma di udara, lalu seolah mendapatkan kepastian, perempuan itu langsung merangkul Minerva, merapatkannya ke mantel oranyenya yang panjang.

“Apakah kau baik-baik saja, Minerva?” tanya Sang Ibu dengan suara terbata.

Minerva mengerutkan kening karena sikap ibunya yang aneh, lalu buru-buru menjawab.

“Aku baik-baik saja, Ibu.” Minerva merasakan tangan ibunya mengencang di sekelilingnya, memeluknya erat dengan tegang, “Ibu, Ada apa?” tanyanya kemudian.

Sang Ibu menundukkan kepala, menatap Minerva yang mendongak ke arahnya sementara bibirnya tampak bergetar ketika berucap.

“Apakah kau tahu tadi kau habis berbicara dengan siapa?” Sang Ibu bertanya dengan nada aneh, matanya menerawang ke arah hutan yang segera diikuti oleh Minerva. Ibunya menatap ke arah hutan tempat laki-laki baik hati yang tadi berbicara dengan Minerva menghilang dalam kegelapan.

Minerva mengerutkan kening. Apakah ibunya sedang membicarakan laki-laki itu?

“Maksud ibu, laki-laki yang tadi terlihat bersamaku sebelum ibu datang? Aku tidak mengenalnya, kebetulan aku bersembunyi di belakang pohon dan lelaki itu tiba-tiba berdiri di sana, menyendiri dan menjauh dari pesta. Tetapi, meskipun begitu, dia lelaki yang baik. Dia membantuku menutup tubuhku dengan bayang-bayangnya sehingga aku tidak tertangkap ketika bermain petak umpet.” Minerva langsung menjawab dengan suara bersemangat yang jujur, “Tadi dia berdiri di sini dan aku memintanya untuk bertemu ibu, tetapi dia menolak.”

Sang Ibu mengerutkan kening sehingga tercipta garis dalam di dahinya. Garis yang tidak pernah Minerva lihat sebelumnya. Seolah-olah kali ini, ibunya dilanda oleh kecemasan yang luar biasa.

“Kau… kau baru saja bertemu dengan laki-laki yang berbahaya, Minerva. Sekarang kita harus pulang dan menyelamatkan diri!”

***

“Anak yang keseratus itu seolah-olah menghilang ditelan bumi.”

Yazza berdiri di belakang Asaka dan langsung berbicara tanpa mengucap salam sebelumnya meskipun dia telah memasuki kediaman Sang Alam Semesta yang sakral.

Setelah secara resmi memegang kedudukan sebagai Sang Alam Semesta di usianya yang dianggap dewasa bagi kalangan para dewa, Asaka langsung berpindah ke istana Sang Alam Semesta yang dulu ditinggali oleh kakeknya. Yazza sudah beberapa kali menginjakkan kakinya di istana ini sejak Asaka tinggal di sini, sebagian besar kedatangannya adalah untuk melaporkan keberhasilannya menuai jiwa-jiwa suci tak berdosa yang sudah menjadi tugas sekaligus hukumannya. Belum pernah sekalipun Yazza datang dengan kegagalan dari ke sembilan puluh sembilan tugasnya di masa lampau. Tetapi untuk yang kali ini, Yazza seolah kehilangan kepercayaan dirinya dan mulai merasa ragu.

Asaka sedang berdiri membelakangi Yazza, Sang Alam Semesta tampak menatap ke arah bejana takdir yang mengepulkan kabut putih dengan kerlipan khas yang menjadi ciri khasnya.

“Aku tidak bisa melihatnya dengan bejana takdir.” Asaka tidak menoleh untuk menatap Yazza, seolah-olah sedang sibuk dengan apa yang ada di depannya, “Aku sudah mengatakan kepadamu bahwa melenyapkan nyawa anak itu hingga seratus kali adalah sebuah tugas yang dimaksudkan untuk mematahkan takdir kehancuran Dunia Ametyst, dan bejana takdir tidak bisa melacak anak itu karena bejana takdir tidak bisa meramalkan hal-hal yang dilakukan untuk mematahkan jalannya takdir.”

Asaka tiba-tiba membalikkan badan dan tersenyum dengan ramah ke arah Yazza, meskipun tatapan matanya tampak serius, “Kau pasti tahu hal itu. Sama seperti halnya kakekku, Evren yang tidak bisa meramalkan dengan bejana takdir bahwa kau akan membunuhnya. Sebab, apa yang kau lakukan itu adalah tindakan tak terduga untuk mematahkan jalinan takdir. Itu jugalah yang terjadi pada pencarianmu saat ini, paman Yazza. Aku tidak bisa membantumu untuk menemukan anak itu, jika itu tujuanmu datang kemari.”

Yazza menyipitkan mata. Entah kenapa, semakin lama Asaka semakin mirip dengan kakeknya yang telah tiada, Sang Alam Semesta yang dahulu terkenal dengan kelicikannya. Dan itu membuat Yazza curiga.

“Apakah kau yakin bahwa tidak ada campur tanganmu dalam hal ini, Asaka?” tanyanya lugas untuk memastikan.

Asaka mengangkat sebelah alis sementara ekspresinya seolah-olah tersinggung dengan pertanyaan yang diajukan oleh Yazza kepadanya.

“Paman, meskipun aku adalah Sang Alam Semesta yang memiliki pikiran berliku, bukan berarti aku dengan mudah akan menodai janji yang telah kuucapkan sendiri. Aku sudah memberikan penggenapan hukuman untukmu, dimana persyaratannya adalah kau berhasil menuai nyawa sampai dengan seratus kali. Setiap kali kau datang dan berhasil menuai nyawa itu, aku sangat bersyukur dan ikut berhitung denganmu menanti pembebasanmu. Pembebasanmu juga akan menjadi kelegaan yang amat sangat bagiku, Paman. Tegakah kau berpikir bahwa aku mengharapkan yang sebaliknya?”

Yazza tertegun, lalu berdehem seolah malu telah merasa curiga kepada Asaka. Ya, dia lupa bahwa Asaka bukanlah Evren. Asaka lebih memiliki integritas dibandingkan Evren. Lagipula, dosa yang dilakukan oleh Yazza adalah untuk menyelamatkan Asaka serta Armenia. Yazza yakin bahwa Asaka tidak akan melupakan budi itu. Jika memang ada kekuatan lain yang menghalanginya menemukan anak ke seratus ini, sudah pasti bukan Asakalah pelakunya.

“Maafkan aku,” Yazza langsung meminta maaf dengan lugas, “Mungkin karena anak yang keseratus ini berbeda. Seolah-olah ada sesuatu yang menutupnya dan membuatnya tidak mudah ditemukan. Ini sudah sembilan tahun dan tinggal sebentar lagi usia anak itu mencapai empat belas tahun. Jika aku sampai gagal menemukan anak itu di batas usianya untuk dibunuh, bukan hanya penggenapan hukumanku yang gagal, bukan hanya kebebasanku yang dipertaruhkan, tetapi juga kehancuran Dunia Ametyst seperti ramalanmu.”

Asaka mengamati ekspresi Yazza, lalu menghela napas panjang.

“Karena itulah aku memintakan tambahan bantuan untukmu, paman,” Asaka akhirnya berucap memberitahu, membuat Yazza mengerutkan keningnya.

“Tambahan bantuan?” tanyanya bingung.

Asaka menganggukkan kepala.

“Ya, aku meminta bantuan Paman Vejas. Dia akan datang sebentar lagi.” Asaka melirik ke arah bejana takdirnya, lalu tersenyum lebar, “Oh, aku salah, Paman Vejas bahkan sudah tiba di sini.”

Seakan memberikan persetujuan pada perkataan Asaka, Vejas langsung melangkah memasuki kediaman Sang Alam Semesta, membungkuk sopan untuk menyapa, lalu mengangguk ke arah Yazza yang membalas anggukannya dengan sopan.

“Apakah paman telah bertemu dengan bibi Dadilja?” Asaka tersenyum menggoda, tahu bahwa Vejas menyimpan perasaan lebih kepada Sang Dewi Pemelihara meskipun rasanya takdir cinta mereka jika berbalas pun akan sangat sulit mengingat tugas mereka yang saling bertolak belakang, yang satu adalah Dewa Perusak dan yang lain adalah Dewi Pemelihara.

Vejas tersenyum lebar, “Aku sudah bertemu Dadilja, sayang hanya pertemuan singkat karena dia harus buru-buru untuk melaksanakan tugasnya. Tetapi setidaknya hal itu bisa mengurai rindu,” mata Vejas tampak berbinar seperti lelaki kasmaran ketika berucap.

Senyum Asaka semakin melebar, tetapi matanya tampak menyipit penuh perhatian.

“Apakah paman berpapasan dengan ibuku di Istana Dewi Dadilja?” tanyanya tiba-tiba.

Pertanyaan Asaka itu membuat Vejas mengerutkan kening, bertukar pandang dengan Yazza yang mengangkat bahu, lalu menggelengkan kepala dengan lugas.

“Tidak. Aku tidak bertemu dengan Dewi Armenia. Apakah seharusnya aku bertemu dengan beliau di sana?” ujarnya balik bertanya.

Sekejap, hanya sekejap Asaka tampak mengedipkan mata, lalu Sang Alam Semesta menggelengkan kepala.

“Tidak paman. Kau tidak seharusnya bertemu dengan ibuku. Lupakan saja, aku hanya sekedar bertanya.” Asaka melangkah mendekat ke arah Vejas dan Yazza, lalu membuat gerakan menghirup aroma yang kentara sebelum kemudian bertanya penuh arti, “Sungguh unik, kalian berdua sama-sama menguarkan aroma bunga Morea nan identik, bunga ungu nan harum dari dunia manusia. Kalau saja aku tidak bisa melihat dari bejana takdir, aku pasti sudah menduga bahwa kalian baru saja bertemu dengan orang yang sama.” ujarnya dengan nada ringan tapi menyimpan arti yang dalam.

***

“Ada apa, Ibu?” Minerva akhirnya memberanikan diri bertanya. Sejak mereka pulang tadi, ibunya bersikap aneh. Setelah memberinya peringatan bahwa lelaki baik hati yang mengajak Minerva berbicara tadi adalah sosok yang berbahaya dan Minerva harus menghindarinya kalau ingin mempertahankan nyawanya, Sang ibu langsung menyeretnya untuk kembali pulang ke rumah dengan segera.

Mereka sampai di rumah ketika hari sudah larut. Sayup-sayup masih terdengar alunn musik samar dari lapangan, sisa-sisa dari pesta yang sudah dibereskan. Mungkin masih ada beberapa orang yang bertugas di lapangan sana untuk membereskan pesta, selebihnya, seluruh penduduk, terutama yang tadi membawa anak-anak ke pesta pasti sudah berpulang untuk kemudian beristirahat dengan hati puas dan perut kenyang. Esok pagi ketika mereka semua terbangun, mereka semua akan menyambut mentari dengan keriangan dan rasa syukur yang masih membuncah karena hasil panen yang melimpah, membawa doa dan senyum untuk kehidupan mereka setahun ke depan.

Tetapi, berbeda dengan keadaan di rumah Minerva saat ini. Ibundanya langsung menyeretnya masuk, mengunci pintu dan dengan segera berkeliling ruangan, memastikan bunga-bunga ungu morea masih mekar dengan segar di setiap sudut jendela dan dimanapun tempat angin bisa beranjak keluar serta masuk dengan membawa aroma dari rumah ini. Lalu, bukannya membawa Minerva ke tempat tidur dan memberikan dongeng pengantar tidur yang mendamaikan seperti biasanya, Sang Ibu malahan menarik tangan Minerva kembali, membawanya ke kamar Minerva, tetapi bukan untuk mengantarnya tidur.

Pertanyaan Minerva bahkan tidak didengarkan apalagi dijawab oleh Sang Ibu, dan itu membuatnya kebingungan karena ibunya tidak pernah mengabaikan dirinya sebelumnya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah benar lelaki yang terlihat begitu baik tadi ternyata adalah orang jahat?

Minerva berdiri bingung sambil meremas kedua tangannya di tengah kamar, sementara ibunya malahan membuka laci-laci dan memasukkan pakaian Minerva ke dalam kantong dari jalinan rami besar yang disambarnya ketika melalui dapur tadi.

“Kita akan kemana, Ibu?” Minerva bertanya kembali, mengucapkan kebingungannya kembali. Seumur hidupnya, Minerva dibesarkan di rumah ini, tidak pernah sekalipun mereka meninggalkan rumah ini. Tetapi, di usianya yang ke sembilan tahun, Minerva sudah cukup tahu bahwa memasukkan baju ke dalam kantong rami besar, berarti mereka akan pergi meninggalkan rumah.

Sang Ibu menghela napas panjang, sementara tangannya yang cekatan tidak berhenti bergerak untuk memasukkan pakaian Minerva sebanyak yang dia bisa.

“Kita tidak bisa pergi dengan kekuatanku. Tidak bisa menggunakan kekuatanku karena Sang Alam Semesta pasti akan bisa melacaknya jika aku menggunakan kekuatanku. Satu-satunya cara adalah dengan menggunakan cara manusia biasa, itu adalah satu-satunya cara kita tidak bisa terlacak…” sekali lagi Sang Ibu mendesah, sambil mengucapkan rentetan kalimat yang sepertinya dia ucapkan kepada dirinya sendiri, membuat Minerva makin bingung karena ibunya mengucapkan sesuatu yang sama sekali tidak dia pahami.

Tiba-tiba, Sang Ibu menghentikan gerakan tangannya dan menoleh ke arah Minerva. Mata Sang ibu mengerjap, lalu melebar seolah-olah saking sibuknya dengan pikirannya, dia baru menyadari keberadaan Minerva di kamar ini.

“Kita harus pergi, Minerva.” Sang Ibu memberikan penjelasan singkat, “Ibu sudah bilang kita berada dalam kondisi yang berbahaya, dan pergi dari sini adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri.”

“Menyelamatkan diri?” Minerva mengulang. Pikiran polos kanak-kanaknya langsung menyimpulkan, “Menyelamatkan diri dari laki-laki yang tadi?” tanyanya cepat.

Sang Ibu langsung menganggukkan kepala.

“Cepat, kenakan mantel tebalmu dan tudung untuk menutupi kepala. Kita akan berjalan kaki menempuh hutan selatan. Di sana penuh dengan bunga morea untuk menyamarkan aromamu, setelah itu kita akan melewati area barat dan meninggalkan garis batas Kerajaan Garaya. Mungkin ibu akan membawamu bersembunyi di ceruk lembah di dekat perbatasan untuk beberapa lama sambil menunggu situasi aman. Segera setelah ibu memastikan situasi, barulah kita mencari tempat tinggal baru, sebuah tempat yang benar-benar tidak terlacak.”

“Apakah kita sedang dikejar?” entah kenapa, meskipun masih tidak yakin bahwa laki-laki yang ditemui Minerva tanpa sengaja tadi adalah orang jahat, Minerva merasakan ketakutan mulai merayapi jiwanya. Tetapi, berbagai pertanyaan masih berkecamuk di benaknya, terlebih lagi, Ibunya jadi berubah sikap seperti orang lain, bukan seperti sosok ibu yang begitu tenang yang membesarkan Minerva selama ini. Seolah-olah, ketakutan untuk ditangkap membuat Sang Ibu hilang akal, “Tetapi kenapa, Ibu? Kenapa kita dikejar? Kalau laki-laki tadi yang ibu maksud, dia sama sekali tidak berbuat apa-apa kepadaku…. jika dia ingin melukaiku, dia pasti sudah melakukannya sejak tadi…”

Perkataan Minerva terhenti ketik Sang Ibu beranjak secepat kilat dari kegiatannya memasukkan pakaian Minerva ke kantong di tangannya, secepat kilat Sang Ibu meraih kedua punda Minerva, meminta Minerva mendongak dan menatap wajahnya.

“Lelaki tadi tidak berbuat apapun kepadamu karena dia tidak tahu. Dia tidak tahu bahwa kau adalah calon korbannya. Jika dia tahu, percayalah padaku, Minerva, detik ini kau pasti sudah kehilangan nyawamu, tidak bisa lagi menghirup udara dunia Ametyst, dan seluruh penjagaan yang kulakukan selama ini dengan sepenuh hati akan sia-sia, dan aku akan mengecewakan dewi…” Sang Ibu menahan kalimatnya seolah-olah tersadar bahwa dia tidak boleh mengucapkan kalimat yang hendak diucapkannya. Tatapannya kemudian melembut ketika dia menunduk untuk mendekatkan wajah ke arah Minerva, memastikan anak kecil di depannya ini mengerti betapa gentingnya situasi yang sedang mereka hadapi saat ini, “Kau tidak boleh terbunuh, kau harus selamat, dan sudah menjadi tugasku untuk menjagamu. Percayalah kepada ibu, ibu menginginkan keselamatanmu dan kau akan selalu aman jika menuruti ibu, apakah kau mengerti, Minerva?”

Minerva mengerjapkan matanya yang indah, masih bingung dengan rentetan informasi yang terpatah-patah dan tak terangkai bagaikan jalinan benang kusut yang tak terurai itu, tetapi dia bisa memastikan satu hal: Minerva mempercayai ibunya. Ibunya yang telah merawat dan melindunginya sampai dengan detik ini, Ibunya jugalah yang telah memberikan kasih sayang berlimpah dan membesarkan Minerva hingga dia bisa tumbuh seperti sekarang ini, dan Minerva sangat percaya bahwa bersama dengan ibunya, dia akan aman.

“Aku mengerti, ibu.” jawab Minerva kemudian, memberikan kelegaan nyata yang langsung muncul di mata Sang Ibu.

“Bagus.” Sang Ibu menghela napas panjang, lalu berbalik untuk mengambil kantong pakaian Minerva yang tadi diletakkannya, “Sekarang bantulah ibu, persiapkan dirimu untuk perjalanan panjang, kenakan sepatu rami dengan lapisan yang paling tebal untuk berjalan menembus hutan dan kenakan dua lapis mantel serta tudung panjang. Ibu akan pergi untuk menyiapkan pakaian ibu sendiri, lalu kita langsung berangkat.”

Minerva menganggukkan kepala hingga Sang Ibu tersenyum, membungkuk sebentar untuk mengecup pucuk kepala Minerva sebelum kemudian berjalan melewati Minerva hendak melangkah pergi.

“Ibu?”

Minerva memanggil ketika Sang Ibu sudah sampai di ambang pintu, membuat perempuan itu menghentikan langkah dan menolehkan kepala.

“Ada apa, Minerva?” tanyanya kemudian ketika Minerva tak kunjung memberikan pertanyaan.

Minerva menelan ludah, lalu menoleh untuk menatap ibunya hati-hati.

“Bolehkah aku tahu? Kenapa… kenapa ibu bilang lelaki itu berbahaya? Dan kenapa dia mengejar kita?”

Pertanyaan Minerva yang polos itu membuat Sang Ibu tertegun, tetapi sejenak kemudian, setelah berpikir, Sang Ibu memutuskan untuk memberikan jawaban jujur.

“Lelaki itu tidak mengejar Ibu, Minerva. Lelaki itu mengejarmu, mengejarmu untuk dibunuh dan dicabut nyawanya. Tidakkah kau mencium aroma dupa angro mainu yang samar dari tubuhnya? Tidakkah kau tahu apa artinya itu?”

Dupa Angro Mainu?

Minerva mengerutkan kening mendengar pertanyaan ibunya dan langsung berusaha menggali memorinya. Mungkin memang benar ada aroma dupa angro mainu yang samar dari tubuh lelaki itu, tetapi aroma itu terlalu samar hingga Minerva bahkan tidak memperhatikannya dan menganggapnya sambil lalu. Padahal jika Minerva lebih perhatian, meskipun umurnya baru sembilan tahun, dia pasti mengerti bahwa dupa angro mainu selalu berhubungan dengan kematian.

“Lelaki itu adalah Sang Dewa Kematian, dan kau adalah nyawa yang akan dituainya, Minerva. Kau tercatat dalam buku penebasan nyawa miliknya dan dia tidak akan berhenti sebelum dia berhasil mencabut nyawamu lalu mengirimkan jiwamu ke dalam dunia kegelapan tak berujung. Beruntung sampai detik ini ibu masih memiliki kekuatan untuk melindungimu.” Sang Ibu menghela napas panjang dan menatap Minerva dengan pandangan bersungguh-sungguh, “Lelaki itu sangat berbahaya. Ibu tidak bisa menjelaskan secara gamblang, tetapi sederhananya kau pasti mengerti. Dia adalah dewa kematian yang memburumu untuk mengantarkan kematian itu sendiri atas jiwamu, jadi, jika kau bertemu dengannya lagi, sudah dipastikan bahwa kau akan mati.”

Bersambung ke Part Berikutnya

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

KONTEN PREMIUM PSA


Β 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

240 Komentar

  1. RositaAmalani menulis:

    Wah Yazza nongol sore :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  2. Yeaayy komen ketiga

  3. RositaAmalani menulis:

    Armenia kenapa jadi seperti pengkhianat ya :bebekmikirkeras :bebekmikirkeras :bebekmikirkeras jadi bayangin apa yang akan terjadi pabila Azhura tau :GERAAH :GERAAH

  4. Natasha Budiman menulis:

    AH PALING PENASARAN SAMA CERITA INIIII

  5. Tambah seruuu

  6. Aku penasaran sama kelanjutannyaaaa

  7. Bechamvictoria menulis:

    Dan dari bau yang sama itu Yazza dan Juga Vejas setelah bertemu dengan dadilja .
    Asaka mulai curiga nih

  8. Eeemmm gak selamya armenia kau akan berbohong, apalagi asaka sudah mulai curiga dan seperti tau akan sesuatu :tepuk2tangan

  9. Asaka mulai curiga wehh…Yazza :NGEBETT :NGEBETT :inlovebabe :cintakamumuach :cintakamumuach

  10. Gmna jdinya ya klo asaka tau kejadian sebenernya :HEMBUSNAPAS

  11. Huuaaazzekkk sore2 ada Yazza :NGEBETT :NGEBETT

  12. :AKUGAKTERIMA asaka hadeuh mulai mengendus sesuatu tgsnya asaka jg srba slh y distu sisi dia tau semuanya tpi disisi lain pun dia hrs ngambil tepat tindakan yg bahkan mgkn bisa nyakitin perasaan yg lain macem yazza sama minerva ini. :tidakks!

  13. princesskarin menulis:

    Asaka gag mungkin bisa dibohongin segitu gampang na kan..
    Dilema mikirin nasib Yazza sama Minerva

  14. :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  15. I love this story.. Makes me think about a lot of things..
    Hmmpp

  16. :tidakks! :dragonpingsan

  17. Sekarang Minerva dlm pengejaran

  18. Scaroline07_ menulis:

    ‘Hadeuh akoh makin kepooo, serius ka mintik paling bisa bikin kepo deh :PATAHHATI

  19. Asaka udah mulai bs merangkai2 tuh diantara mereka ber4,ada yg mencurigakan… :ragunih

  20. kushiikushii menulis:

    Yazza kasiab bgt sih ??

  21. Asaka pinter banget huhhh ???

    Lari Minerva!!! LARI !!!

  22. Kpn ya update lg ,g sbr nunggu kelanjutan ny ?

  23. Aduhh kok makin greget yakk :AKUGAKTERIMA
    Aihh penasaran reaksi Yazza pastu Minerva nantinyaaa :LARIDEMIHIDUP
    Dannnnn adudududuhh aku kok kepincut sama sikapnya Asaka yakk :KISSYOU duh babang Asaka lope-lope dahh :NGEBETT

  24. Asaka udh mulai curigaaaaa :KAGEET :tidakks!
    Matilah Armenia kalau sampai Asaka tauuu :tidakks!

  25. Roselynn Sudarsono menulis:

    Asaka pinter banget sumpahhhh !!!

    Ayo Minerva lariii, jgn sampai ketemu Yazza lagi sampai umur 14 tahun ?? :LARIDEMIHIDUP

  26. ivonisafitri menulis:

    Yaaaaak gantung aja dedek bg!!!
    Greget sendiri bacanyaa!!!
    Pengen tak kelanjutannyaaaa :aaaKaboor :tidakks!

  27. Suka insting nya asaka
    Dan koq kek nya Armenia jadi antagonis ye

  28. Asaka pinter ya.. ?
    udah mulai curiga kayaknya sama Armenia dan juga Dadilja yab..
    Makin seru nih Kisah yazza Dan dunia para dewa .
    Seperti apa nanti hubungan antara Yazza dan minerva kalau minerva tidak bisa di bunuh..
    Dan kehancuran seperti apa yang akan terjadi Jika sampai Minerva menginjak usia 14 tahunnya aww penasaran ini..

  29. :AKUGAKTERIMA Asaka yg malang. Kalo dia tau perbuatan Armenia, pasti dia sangat sediiihhh dan juga kecewa… :PEDIHH

  30. Anothersidesofme menulis:

    Kayaknya asaka tau tapi pura2 gatau yaaa wkkwkwkw

  31. emh……tambah seru yaaa

  32. SriKamalaDewi menulis:

    Wow,gk nyesal menunggu,ceritanya makin seru??

  33. Kayaknya bakalan ketahuan ya??? :LARIDEMIHIDUP

  34. :RENCANAJAHARAA … Brasa main peta umpet.. Hihihi naaah kan makin berat aja perjuangan Dewi dadilja dan Dewi Armenia buat nyelamatin minerva kali ini.. :wowkerensekali .. Owh tidak dewa vejas diperbantukan untuk mencari minerva :KAGEET .. Semoga yazza belum menyadarinya… :KECEWAHATI

    1. Kyaknya bkal cpet ktahuan nih klo dewa vejas ikut campur ?

  35. Ya ampuuun kasian bnget maneerva die pasti bngung dgn pnjelasan ibu a..

    Duuuh sepertinya anak armenia sdh bsa mmbaca rncna ibu aa

    Lanjuuut
    Dtunggu ya klanjutannyaa

    SEMANGAT TIM PSA

  36. Ada yg mulai curiga nih,,,,ayo lari yg jauh Minerva jangan smp ketangkep :PATAHHATI :aaaKaboor

  37. Bacanya greget banget ???

  38. Asaka ?
    Main kode Korean

  39. Armenia ikut campur lg nih, ntr kalo ketahuan sma asaka gmana tuh..ntr bukannya kalo armenia ikut campur dlm takdir seseorg ntr dpt hukuman jg..

    1. Iya itu sudah pasti, gaktau nih hukuman takdir apa yg menanti armenia. Apakah takdir sekejam itu? Hikss ??

  40. Ada dua pasang hati yg patah dsni ?
    Pertama dewi dadilja ? Dewa vejas
    Yazza ? Minerva
    Huuuuu ??? potekin hati neng bang. Akankah mreka berakhir dgn bahagia? Khawatir bgt dewi armenia kena dampaknya, smoga Azhura tdk murka ???

  41. Weeww macam running man menyamar kalau ketahuan lari :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :kabuuuur! :kabuuuur!

  42. Asaka udh mulai curiga tuh :CURIGAH

  43. Mau bca kok blom kuat ya ni hati :PATAHHATI
    Abang yazza nasibmu dri dlu kok nelangsa terus bang, kpn bahagiany kamu bang :PATAHHATI

  44. :PATAHHATI :PATAHHATI kasihan ma Yazza, tpi gak pengen Armenia kena hukuman :tidakks! :tidakks! :tidakks!

  45. Kenapa takdir selalu berat? :beruraiairmata

  46. Armeniaa??

  47. Kok feeling2nya asaka udah tau ya apa yang dilakukan armenia sama daldija.. :PATAHHATI

  48. Duhhh gemesss suka banged disini ad asaka armenia sm vejas.. Ak brhrp asaka ga jht yah.. Dan dadilja bnr2 syng yah sm minerva ak terharu… Ap nnti asaka ad pasangan hidup?? Ato jomblo? Yah jones donk dia … Cast aska siapa kak?

  49. Wah keren… asaka

  50. Deuuhh asaka mulai curiga ituu… :HEMBUSNAPAS
    Ngeri ah…ngabayangin armenia bakal
    ketauan sama anaknya…. :gulungguling
    Admin munculin donk karakter adiknya asaka….2 :YUHUIII

  51. :PATAHHATI :TERHARUBIRU :PEDIHH

  52. Sang Dewa kematian,sedikit kekuatan,bukannya Minerva tmbah bingung ntar…
    Ya semoga Minerva tidak tercyduk Yazza eh?
    Smgat tim PSA,dtggu next partnya…

  53. :tepuk2tangan :inlovebabe

  54. Asaka udah mulai curiga. Apalagi pembawaannya yg mirip evren. Beuh dia mah diam diam menghanyutkan.. :LARIDEMIHIDUP

  55. :LARIDEMIHIDUP

  56. Asaka curiga sama armenia

  57. okeh, Asaka mulai mirip2 Evren nih… mulai curigaan n nebar aura2 misterius. Masih ngga ketebak nih Asaka sebenarnya protagonis atau antagonis?

  58. Fitri Asnani menulis:

    Semoga yg dlakukan armenia tdak mnimbulkn konflik besar antara yazza dan asaka

  59. Alfianuramala menulis:

    :g :GERAAH :TERHARUBIRU

  60. Gawa…..tttttt :KAGEET :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  61. VelyciaTerista menulis:

    Sedih banget liat takdir pasangan ini. Yazzanya malah ditakdirin buat selalu bunuh miverva

  62. :KECEWAHATI :AKUGAKTERIMA galau.. Mau pilih memihak siapa saat ini..

  63. Sepertinya asaka udah tahu ???

  64. Cellacecilliya menulis:

    Godddd… I know Asaka is not that stupid.
    Dan ketahuan sudah sama Asaka. Tinggal tunggu aksi selanjutnya aja gimana. Ada Vejas jugaa

  65. :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  66. astagah merinding gini bacanya…
    apalagi si asaka mulai curiga.. bisa selamat gk ya si minerva.? :dragonpingsan

  67. kharollinaarma menulis:

    Asaka itu bener2 pintar sekalinya mirip Evren tp ada bedanya seeh…Dia lebih hangat…tp aku malah jatuh cinta sm sifat Asaka yg begitu…keren…Vejas ikut bergabung sm Asaka neeh…wah…bakal seperti apa ini konfliknya…Ibu-Anak, Yazz-Minerva, Vejas-Dadilja…

  68. Gilaaaa dasar armeniaaa. :DOR! :DOR! Bapak sama anak sama aja!! Perusak takdir loh!! :tidakks! :semangatyangmembara

  69. Asaka ? :NGEBETT

  70. waduhh sudah mulai tercium sama alam semesta…auranya asaka dapet banget ampe ikutan tegang pas ibunya ditanya tanya

  71. Asaka mulai curiga, kasian yazza sebenarnya :PATAHHATI

  72. selalu aja ya balada balada
    tp ga diduganya banget sih ibu nya minerva segitu nya banget ngeliatin paniknya dia ke minerva nya , kenapa minerva boleh tau ? kukira minerva bakal dikasih tau kenyataan sebenarnya pas dia udh masuk remaja or 14 tahun gitu

  73. kasian yazza..
    ugh asaka cerdik banget..moga2 armenia n dadilja ga ketahuan…

  74. lulu nita wijaya menulis:

    Dewa alam semesta …ASAKA sudah pasti dia bisa memecahkan teka teki minerva yg disembunyikan. :dragonmuach

  75. tambah seru. asaka sudah tau peran armenia dan dadilja.
    semoga asaka nggak seperti evren yang licik.
    dan semoga yazza bisa mendapatkan kebahagiaannya.
    pengin tau adik asaka seperti apa.

  76. Tegang gilaa .. baru part berapa ini ? blm konflik berat yg muncul ini tp uda dah dig dug ajee .. hadehh author emang the best bikin penasaran .. jangan mati in pasangan yazza thor ? kasian amat tuh dewa kematian .. masak sendiri mulu tanpa pasangan .. *maaf tidak berniat menyindir yg lagi jomblo ✌

  77. Duh kasian bgt minerva di usia yg baru sembilan tahun udah harus menghadapi hal2 yg berbahaya :TERHARUBIRU

  78. Asaka sudah mulai mencium pergerakan Armenia…..pertanyaannya…..kenapa Armenia harus ikut campur dengan takdir Yazza…..kalau nanti ada apa2 dengan dunia Ametyst apa Armenia g merasa bersalah dengan beban yang ditanggung Yazza juga Asaka…..

  79. Duh Asaka udah mulai curiga lagi tuh, semoga dia nggak kaya Evren yang licik ?

  80. Hmm kayaknya Asaka udh tau kalo Armenia dan Dadjilla terlibat untuk nyembunyiin ank ke-100 korban Yazza makanya dy blg udh minta bantuan Vejas untuk ngebantu Yazza nyari ank itu… Yah moga aja gak terjadi konflik besar yg nyebabin kekacauan di dunia Ametsyt ataupun dunia pars Dewa.pp

  81. Makin degdegan baca kelanjutan cerita ini..
    Hmm makasi untuk team PSA sdh membuat kelanjutan cerita ini??

  82. Takutnya ramalan dulu.. Asaka yg membunuh ibunya akan jadi kenyataan :PATAHHATI soalnya ibunyakan membelot dari asaka walau memang demi kebaikam yazza :PATAHHATI
    Gak mau ada konflik ibu-anak-ayah ?????????

  83. :LARIDEMIHIDUP

  84. Nngeri ehh, asaka juga sdah mulai curiga kepada ibundanya
    Makin seru hehe :beranilawansaya :blackpompom

  85. Kasihan banget sama minerva dn yazza ???

  86. Wahh.. Minerva syok bgt psti

  87. Asaka cerdik bgtt, bisa2 yazza lsg berburu nihh.. Kasian minerva, syok pasti..

  88. Dimulai…

  89. Ayu permatasari menulis:

    Hmmm :CURIGAH :CURIGAH

  90. Yang saya khawatir in itu gimana kedepannnya antara asaka sama armenia, ini asaka udah mulai mangendus sesuatu yang ganjil ???

    Mau salah in armenia tapi niat dia kan baik?
    Salah in takdir aja deh ??

    Tiap baca cerita ini tuh, banyak rasa khawatir deg deg an ?

    Makasih posting annya ?

  91. yuanitapradana menulis:

    :CURIGAH :CURIGAH :CURIGAH

  92. kemungkinan asaka sdh tau apa yg armenia sembunyikan .
    kalo yazza dan minerva kedepanx pasti saling jatuh cinta , secara mereka kan pasangan takdir..tpi gimna dengan asaka dan ibunya, gimna nnt hubungan mereka klo armenia ketahuan ,,,,author…

  93. Ditunggu kelanjutannya aja dehhh….Gimana ceritanya….

  94. Asaka uda mulai curiga , :LARIDEMIHIDUP
    Gara2 aroma morea dan keberadaan armenia di istana dadilja
    Smakin seru ada vejas juga , kok jadi saingan sama pasangan hidup :DOR!
    Yazza vejas dgn minerva dadilja main petak umpet :DOR!

    Kok curiga asaka ada main juga ngerubah takdir :DOR!

  95. selalu Cinta ma cerita ini walaupun panjanggggggg per partny saking detilnya yah,,, tp keren lah,,, pmbaca jd nebak2 apakah Asaka dah tau atau blm… Smg Yazza bs nangkep tuh clue nya hehee
    Thx Kaka Au 2,, love u

  96. Kayanya Asaka ini cerdas sekali ya, dia sampe mikir kalo Yazza dan vejas ketemu orang yang sana karena mencium bau yang sama….trus kayanyab ummi armenia juga mulai dicurigai…hati hati ummi…

  97. Asaka pinternyaa gak ketulungan gitu sampe mikirnya bisa gituuu :HULAHULA
    Gak mau sampe azaka jadi licik gitu :TERHARUBIRU

  98. Ikutan tegang bacanya :putusasa

  99. Tks ya kak udh update. Gawat ni Asaka udh mulai curiga ni. Klo Asaka kthuan dy bklan hukum Armenia gak ya

  100. ?????

  101. Chiharu_oktav menulis:

    Wadow…
    Apa jadinya kalo vejas ketemu dadilja di bumi saat melindungi minerva ya???

  102. SERRRRUUUUUUU SANGAAAAAAT KAKAAAAAK ????

  103. Kangen yazza

  104. :inlovebabe

  105. minerva dah tau yassa sang dewa kematian….

  106. Aaah jadi greget ke asaka sama emaknya ?
    Bakalan dibunuh ga yah?
    Beneran klo ga di bunuh bakalan hancur?
    Asaka sama yazza nnti gmna yak?
    Penasaran :LARIDEMIHIDUP

  107. :ngambeknih :ngambeknih

  108. Makin seruuuu. Bacanya dalam batin tapi menggebu gebu ikut merasakan kepanikan tingkat dewi dadilja :LARIDEMIHIDUP
    Makin rumit juga, dadilja ada dipihak nyelametin minerva, vejas dipihak ngebunuh minerva :tidakks!
    Suka bgt sama karakter Asaka yg cerdas cerdas tapi ada samar samar liciknya :MAWARR
    Rajin update ya Thor :HULAHULA

  109. Asaka dan Armenia seperti Azhura Kahn dan Evren. Saling adu kepintaran, strategi, dan taktik demi mencapai tujuannya masing-masing. Suka sekali dengan tampang polos Asaka yang terdeskripsi dengan sangat baik tetapi sesungguhnya ia tengah menjalankan rencananya.

  110. Asaka sudah tau deh itu :tidakks!

  111. Ntar kalau Yazza tau kalau si minerva itu pasangan takdirnya, gimana tuh?? ??

  112. Asaka g bisa d bohongi, terlalu cerdas wkwkwk
    Keren asaka

  113. munawarah926 menulis:

    Asaka udah mulai curiga sm armenia
    Makanya dy mnta bantuan vegas
    Yazza bkl mkin cpt bunuh minerva nih
    Armenia bkl kena hukuman klo asaka tw
    Azhura bkl ngamuk nih
    Asal jgn ramalan evren dulu kejadian
    Asaka bunuh armenia

  114. gak sbr klnjtnnya…

  115. sakurahaibara menulis:

    Minerva akhirnya tau deh itu dewa kematian

  116. Hayoloh Armenia… Asaka curiga ?!!!

  117. aishh, Kalo Yazza Tau kalo Minerva itu pasangan Takdirnya, apa yang akan dia lakukan? membiarkan dia hidup atau membunuhnya?

  118. woh…. asaka dah kedip2 mata tuh,kayak nya udah mulai mau dekatin aku :inlovebabe #plakngayalgaje wkwkwkwk
    duh gimana ne,asaka dah tau…. asaka udah tau…. :tidakks!
    aku bingung mau bela yg mana, klo minerva hidup hukuman yazza ga selesai, tapi klo minerva di bunuh trs yazza sama sapa? :PATAHHATI :PATAHHATI
    sama aku aja kali yah :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD
    aa vejas :dragonmintacium :dragonmintacium

  119. Duuuh asaka :menyerah

  120. apa kabar Armenia kalo Asaka tau Armenia nyoba buat ngakalin Takdir??? :putusasa

  121. bluemoontears menulis:

    Asaka…. Kira2 kalau dia tau armenia bohong sama dia gmna ya??? Trs pas yazza tau kalo itu belahan jiwa dia??? Makin seruuu aku main deg2an deh karena sampe skrg keknya azura khan blmt au yaaaaaa

  122. Bang asaka mah udh tahu..
    Eh? Boleh panggil abang yak? :TERHARUBIRU
    Soalnya pernah baca si babang asaka waktu kecul muahahaha :BAAAAAA

  123. Asaka, Yazza???

  124. :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  125. erlynyolanda menulis:

    :PATAHHATI

  126. Minerva udah tau klo yazza itu bakalan mengincar nyawanya
    Tinggal nunggu yazza nih kapan dia sadar klo minerva itu anak ke 100 yg dia cari2 slama ini

  127. :LARIDEMIHIDUP

  128. :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDE :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :BAAAAAA MIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  129. asaka sdh mulai curiga ata semua kejanggalan yg terjadi
    trus apa bantuan yg dia minta dari vejas???? :dragonmikirdulu

    terima kasih bt updatenya, tetap semangat dan selalu sehat Tim Saira Akira :tebarbunga :sopan

  130. Aska + yazza pasti bakal sadar bahwa minerva org yg slma ni mrka cri,,
    Sembunyi cepat sembunyi minerva :LARIDEMIHIDUP

  131. Gmn kalau vejas ketemu dadilja di bumi o owww?
    Semangat dan sukses terus tim PSA^^

  132. AAAAAAAAA SEMANGATTTTTTT PENASARAN SERU GILAKKK

  133. Apa yang akan difikirkan yazza kalau tau minerva adalah pasangan takdirnya.
    Sumpah penasaran banget :HULAHULA

  134. Apa yang akan difikirkan yazza kalau tau minerva adalah pasangan takdirnya.minerva ayo lari :LARIDEMIHIDUP
    Sumpah penasaran banget :HULAHULA

  135. Dag dig dug gilaaaa baca ini wkwkwk
    Ditunggu lanjutannya author

  136. Pelindung vs pelindung…..
    Pemburu vs korban…
    Lanjut thor….. :DOR!

  137. Semoga Yazza takdirnya bisa berbahagia. sudah cukup penderitaannya selama ini.
    pendukung Yazza ❀ Minerva

  138. indah_stephanie menulis:

    jadi bingung mw pilih takdir yg mana..
    Yazza bisa menggenapi hukumannya,atw kh bisa bersama pasangsn takdirnya..
    hiks… ???

  139. Asaka makin keren ihhh. Yazza sih galau luar biasa dah. Hihi

  140. Amazing…setidakx jgn selicik kakek mu yah nak…sepertix ada benih2 cinta mulai bersemi…nda kebayang gmn hancurx c yazza bgtu tw klo minerva adlh pasangan takdir yg hrs dy bunuh..tambah penasaran di tiap partx :SERET :SERET :SERET

  141. Kasian Sama yazza Dan Minerva..

  142. nananafisah184 menulis:

    Asdfghjkl :NABRAKKACA
    Lagi2 vejas-dadilja berada didua kubu yg beda :KETAWAJAHADD
    Duhh jangan sampe yazza tau klo minerva itu pasangan takdir yg harus dituai, kasian dia galau teruss :dragonbaper
    Nahloh nahlohhh.. Apa kabar klo asaka tau armenia ada dibalik semua ini?? Trus azhura juga nanti gimanaa?? :tidakks!

  143. ArinaRisaDewi menulis:

    Apa iya klo Yazza sampe gagal menuai nyawa keseratus, dunia Amethyst bakal hancur ? Atau itu cuma akal2-an si Asaka

  144. Kayaknya minerva tuh nama dewi yunani ga sih? Kayaknya nama lyra temen minerva jg dewi yunani deh. Tp aku lupa dewi apa :dragonmikirdulu . Asaka udah tau anjaay. Aku takut asaka nya licik trs ramalan bunuh armenia nya jd kenyataan :ngambeknih . Intinya yazza sm minerva hrs selaloe bersama. Vejas sm dadilja juga pokoknya gamau tau gmn caranya kudu bersama :ngupildoeloe

  145. administrasi010 menulis:

    Aduh,,, kayaknya Asaka sdh mulai seperti kakeknya…
    Aduh jgn sampe… :tidakks!

  146. Kalo menurut aku soal ramalan bahwa minerva itu jadi kunci kehancuran amethyst itu saat dimana seandainya yazza berhasil membunuh minerva 100 kali dan baru tahu bahwa dia membunuh pasangan takdirnya sendiri. Hancur deh yazza terus jadi penuh kebencian akhirnya berniat ngehancurin dunia amethyst buat balas dendam. Itulah sebab akibat kehancuran amethyst yang dipicu minerva, Gimana masuk akal gak ide aku guys? :HUAHAHAHAHA :PANDAELUS

    1. hmm boleh juga idenya hahaha :ngemildolo

  147. Wahhh asaka sdh sgt mencurigainya sekali bungg wkwkwk. Ayo semngt para emak2 . emak dadilja dan emak Armenia untuk nutupin si eneng minervaa ???

  148. :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  149. wadooooo kasian bgtt yazza engga tau selama ini dia membunuh pengantinnya :dragonbaper :tidakks!
    takdir kadang memang kejam… eh authornya deng yg kejam ahahah peace thor :BAAAAAA :dragonhihihi
    duh nggasabar nunggu apdetan nihh :inlovebabe

  150. Yazza sudah ketemu mangsanya yang ke 100.
    Tapi sayangnya dia tidak menyadari.
    Kemungkinan itu anak di lindungi oleh Armenia juga.

  151. Asaka sudah mulai curiga.. yazza dpt bantuan dr vejas.. dadilja akan tamah kesulitan buat lindungi minerva.. :pingsan!

    1. Lika Cahya Gemlan menulis:

      : :panikshow

  152. udah curiga ya Asaka…
    tapi kalau dipikir2 kasian juga sii Yazza 100kali nuai jiwa jodohnya :PATAHHATI

  153. Armenia ikut andil jg ya… :ragunih

  154. Kemungkinan bakalan rumit tugas dadilja buat ngelindungin Minerva nya

  155. Asaka udh mulai curiga :eeiiiii

  156. Asaka kok jadi kayak kakekx… jdi menakutkan deh :KAGEET

  157. hai…aku minta ijin baca2 dulu ya kak… ?

  158. ???

  159. Sepertinya bencana itu akan terjadi. Khayalan liarku hehehe jangan jangan minerva akan menjadi perebutan antara gaza dan asaka? Ketika diketahui minerva dlm perlindungan armenia, armenia akan mendapatkan hukuman dan dadilja juga akan mendapatkan hukuman dan semua terluka… liar banget daya hayalku

    1. eh seru juga nih

  160. Kyaaaa… :NGEBETT suka banget sama cerita ini… Yazaaaa!!!!????????

  161. Asaka udah tau sebenarnya kan….
    Pkoknya jangan ngikuti jejak kakekmu, ingat kau harus berbalas budi pada Yazza

  162. Apa yg drencanakan Asaka :CURIGAH

  163. Kaya liat goblin versi lain aku??

  164. Wow daebakkk :YUHUIII

  165. :ngemildolo

  166. Jd bingung mau berpihak kemana, wkwk.. seruu banget tapi ceritanya, bikin gregett.. kereen

  167. aninagustina menulis:

    Cerdik bnget ya asaka.. ampun deh, gmn nasib yazza minerva selanjutnya??
    Ga kebayang anak usia 9 thun udah di kasih tau tentang kematian gtu :ngambeknih

  168. Aku penasaran banget,, ceritanya keren nggak ketebak. Asaka pasti udh mulai curiga keterkaitan dewi daldija dan ibundanya dalam semua ini

  169. Penasaraaaaaannn :panikshow :panikshow

  170. Sinta Setiawati menulis:

    Asaka sudah tau nih..tinggal yazza yang harus bisa menarik kesimpulan..asaka cerdas banget..

  171. Airaqyoung1215 menulis:

    Dajil2 mati aja deh…

    Aku mendukung keputusan asaka :kisskiss :kisskiss :kisskiss

  172. Kayaknya udh mau masuk konflik nih -,-

  173. AimeeCho838 menulis:

    Dadilja ngejelasinnya panjang bener. Minerva lan masih 9 tahun. Mang dia ngerti?

  174. Makin deg-degan bacanya aku… bakal jadi dua kubu ini …

  175. renjun mistake menulis:

    Pasangan baru yg mencuri perhatian dadilja and vejas. Akan dinantikan moment mereka yg meski punya sifat berlawanan tp selalu dipertemukan oleh takdir.

    Entah kenapa setiap nama tokoh yg muncul atau nama bunga yg disebutkan disini, selalu penasaran dengan artinya dan tidak pernah gagal membuat terpukau setiap ketemu makna nya. Seperti bunga morea, arti morea dalam bahasa galisia (Spain )yg saya dpt adalah “ungu” sesuai dengan deskripsinya. membuat kagum Krn bisa membuat saya asyik sendiri mencari dan menerka penyebutan dari bahasa manakah yg dipakai penulis. Meski belum tentu benar juga hehe
    Satu lagi..
    Adik perempuan Aska yg bernama sirelis, Arti Nama sirelis sendiri dalam bahasa armenian adalah kesayangan, seperti yg dituliskan disini bahwa Aska sangat menyangi adiknya. Sungguh mengagumkan!

  176. Dhian Sarahwati menulis:

    Aroma bunga morea..bunga ungu,aroma curiga mulai terendus..asaka konflik ma ibuny ga y???trus apa kata azhura ma sikap Armenia yg melindungi Minerva??

  177. Istrinya Jungkook menulis:

    Kapan lanjut lagi minn.. udah gak sabar πŸ™πŸ™πŸ™

  178. Omaygat :Jambakantagonis

  179. SERAFINA MOON LIGTπŸŒ™β€πŸ’‘ menulis:

    :Jambakantagonis :Jambakantagonis

  180. Lanjut lagi dong kakak…

  181. Bintang Timur menulis:

    Mungkin segala hal menjadi tersamarkan karena Yazza dan Minerva mempunyai ikatan pasangan :mimisankarnamu

  182. Masih hiatuss

  183. rika kurnia menulis:

    :penuhsemangat

  184. Fatimahst. menulis:

    :panikshow

  185. wah mulai curiga nih.. ikut deg2an

  186. PutriPrimasari menulis:

    :grrr

  187. :habisakal f

  188. Tambah penasaran :grrr

  189. Selalu prnasaran

  190. Dan sang dewa kematian beraksi

  191. Puas2 deh bacanya… :haisalamkenal

  192. Kinanti_Latupary menulis:

    Wah, Asaka cerdas, udah mulai curiga nih :DUKDUKDUK :haisalamkenal , hmm, Asaka minta bantuan Vejas, bantuan apa itu ya?

    1. Penasaran ya

  193. Asaka dilawan… dia udah tau kayaknya… :DUKDUKDUK

  194. Mengulang kembali kisah yg sama

  195. 🌻SERAFINA MOON LIGTπŸŒ™β€πŸ’‘ menulis:

    Menengangakan sekali!!!!!
    Vibes ny berasa mereka sedang fi kejar2 dewa Yazza di tenagh hutan belantara yg gelap gulita

  196. Menegangkan sekali

  197. dewantilaraswaty menulis:

    :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal :haisalamkenal

  198. Itanur Cahyati menulis:

    Takut ketahuan aja

  199. Sudah mulai ketahuan ini nehhh..

  200. Waaaaa :NGAKAKGILAA h yazza bner2 ngajar sedih dan getir, bercampur senang yazza udah bertemu pasangan takdir nya tapi di balik itu semua dia juga harus membunuh pasangan takdir nya seakan tak berujung jalan hidup nya :grrr :grrr :grrr

  201. Asaka memang cerdas :NGAKAKGILAA

  202. Seyeemm judilnys

  203. Cornelia Agustin menulis:

    Asaka sumpah bikin merinding wkwk

  204. Nexttttt thorrrrrr
    Lopeeeeee dont stopp

  205. Waahhhh kerenn :lovelove

  206. Uoooowwwww :spesialramadhanLEMES

  207. Kok jadi kasihan lagi sih ke Yazza, kok lagi lagi yazza lagi yg apes.

  208. Seruuu..

  209. Dhea faramita menulis:

    Hemmm

  210. Tina Septiani menulis:

    Kukira dadilja gak bakalan ngejelasin segamblang itu… Mari kita liat kelanjutannya begimana :berikamiadegankiss!

  211. Yazza lagi aja yg kena

  212. AyukWulandari2 menulis:

    Asaka udah beneran curiga nih sama ibu nya sendiri :aw..aw

  213. Ikutan panik hahaahha