Vitamins Blog

Across The Railway – (New chapter) Chapter 7 : Kembali ke Dunia Manusia

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

35 votes, average: 1.00 out of 1 (35 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

holla.. comment dan klik ratingnya jangan lupa ya karena aku butuh kritik dan saran.

okay, enjoy your time selamat membaca ^^

*****

Kla sedikit terkejut dan oleng ketika kulit wajahnya itu seperti tergores kilatan panas berwarna biru, untungnya dia masih bisa mengendalikan dirinya sehingga kembali seimbang di udara. Kla melaju dengan pelan sambil mengamati apa yang terjadi di depannya. Langit penuh dengan awan cumulonimbus yang hitam pekat dan bertumpuk-tumpuk tinggi ke atas. Dia berdecak sebal.

“Sial. Badai!” Katanya sambil mengusap pipinya yang panas. Pasti tadi terkena kilat. Namun, kenapa kilat yang tercipta karena proses alami bisa melukainya? Kla mengerutkan alisnya heran, ini pasti ada yang tidak beres. Itu pasti bukan kilat alami, hell no itu pasti serangan!

“Kev, kev.. kau sudah sampai mana?”

“Aku di kilometer ke empat. Ada apa?” Suara jawaban dari Kevin menggaung di otaknya.

“Jangan pakai media kilat. Cepat turun, aku ada di kilometer dua, ada yang tidak beres di sini.” Kilat biru kembali menyambar ke arah Kla yang berwujud kilat merah. Kla mengelak namun percikan kilat itu mengenai tangannya. “Ouch. Sialan sialan.”

Kevin mulai kalut. “Hei ada apa Kla?”

“Cepat turun. Jangan pakai kilat Kev, terbang saja okay? Terbang pakai sayap.”

“Okay-okay.. tapi apa kau di sana baik-baik saja?”

Konsentrasi Kla mulai goyah, dirinya bingung antara mendengarkan Kevin atau menghindar dari serangan kilat yang semakin banyak. “Ya ya ya… Yaaaa Tuhan, oh goddamnit sialan kakiku panas. Oh eh sorry sorry Kev, ya aku baik-baik saja aku bisa tangani ini. Ini hanya badai bodoh sialan.”

“Kau yakin?”

“Ya aku yakin. Um by the way mantra untuk melakukan serangan ledakan apa ya?”

Kevin mengernyit. “Mantra apa? Untuk serangan ledakkan? Kau pasti tidak baik-baik saja Kla sampai-sampai harus memakai mantra itu! Dasar keras kepala. Tunggu di sana aku menyusul! Hanya tiga menit.”

Kla berdecak sebal sambil masih menghindar. Ia mengumpat berulangkali, menyumpah-nyumpah dirinya yang sama sekali tidak ingat mantra untuk menyerang. “Apa ya? Apa ya? Bakendium? Ah itu mantra untuk memanggang roti. Peluptra? Eh, itu mantra untuk membersihkan lantai ya? Aish apasih mantra untuk menyerang?” gumam Kla frustasi.

“Heh? Kau tunggu di sana ya? Tiga menit saja, okay?”

“Tidak! Apa kau tidak waras? Kau membawa Alexa, aku tidak tau yang kuhadapi ini musuh atau kawan, kalau Alexa tertangkap usaha pelarian kita sia-sia. Sudah kau tunggu di sana saja tidak usah kesini, terbang pelan-pelan nanti kalau sudah aman aku katakan padamu.”

Kevin ingin membantah, namun sepertinya berdebat di saat seperti ini bukanlah solusi yang tepat. Ia akhirnya menghela nafas. “Okay aku akan turun dan terbang. Hati-hati Kla.”

“Kau juga Kev. Ehh!! Jadi, mantranya apa????”

“Mantra apa?” Tanya Kevin bingung.

“Mantra serangan ledakan. Oh yaampun astaga..”

“Oh iya.. apa ya? Sebentar aku lupa.” Kevin terdiam dan itu membuat Kla semakin gemas saja. “Ris– Riskopendium.” Kata Kevin kemudian.

“Apa kau yakin? Jangan sampai mantra itu malah justru membuat aku yang meledak bukan musuhku. Yasudah ya– aduh my ass, aww gosong tidak ya? Eh bye Kev.” Dan dengan kata-kata itu Kla mengabaikan panggilan-panggilan Kevin yang terus bergaung di otaknya. Dirinya sudah membulatkan tekad bahwa ia harus bisa mandiri, ia harus bisa melindungi yang lainnya juga bukan hanya dirinya yang terus-terusan dilindungi.

Kini Kla bukanlah lagi adik kecilnya Jay, ia sudah dewasa. “Aku bisa menangani ini.” Katanya yakin, meski sebenarnya ia sudah ingin menangis sedari tadi. Namun, ia menahannya kuat-kuat karena menangis adalah hal terkahir yang Jay harapkan dari dirinya.

Kla kembali memacu kekuatannya sehingga menciptakan energi kilat yang kuat. Ia pun meluncur dengan kecepatan tinggi melewati kilat-kilat biru di hadapannya yang berlawanan arah dengan dirinya hingga kilat itu jadi berada di belakangnya.

Ketika Kla merasa jarak dengan kilat itu sudah cukup jauh, ia sengaja berhenti memicu kekuatannya dan membiarkan dirinya jatuh begitu saja sampai beratus-ratus meter dari ketinggiannya tadi. Ia baru mengeluarkan sayap dari punggungnya saat dilihatnya hamparan tanah sudah dekat. Kla merentangkan sayap merahnya lebar-lebar dan terbang mengambang di udara.

Tangannya terangkat ke arah kilat-kilat tadi, mengembuskan pusaran angin yang hebat. Ia hendak merapalkan mantra riskopendium untuk dihantarkan bersama pusaran angin itu ketika matanya menangkap gerakan kibasan sayap biru.

“Tunggu!” Teriak orang bersayap biru yang ada di sana. Kla melihat ke segala arah ternyata hanya satu orang.

Kla tercenung. Ia menurunkan tangannya dan seketika itu pusaran angin itupun mengilang. “Siapa kau?”

“Klan Hideus biru dari barat. Kau Hideus merah? Bagaimana bisa? Bukankah mereka sudah dibantai habis-habisan?”

Mata Kla melotot, apa-apaan orang itu menghina klannya. “Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Bukannya klanmu yang sudah dibantai, punah, tak tersisa? Jadi kau ini apa? Arwah huh?”

“Kaum penyihir seperti mereka membunuh klan hideus biru? Hahaha.” Dan orang yang sedari tadi bicara itu tergelak, ia tertawa terbahak-bahak sampai-sampai janggutnya yang putih panjang itu bergoyang-goyang seperti akar gantung yang tertiup angin. Kla mendengus sebal. Dasar orang tua! Katanya dalam hati. “Apa yang kau inginkan?”

“Tentu saja aku ingin menyelamatkan cucuku!” Katanya bersemangat.

“Hah?”

“Halo gadis kecilku yang sudah besar. Mau ke dunia manusia?”

Kla shock di tempatnya. Ia bahkan bingung karena ingin menangis, tertawa, dan marah di saat yang bersamaan. Lalu setelah menguasai dirinya, Kla langsung menggerakkan sayapnya merangsek maju ke arah orang tua itu dan menubruknya. “Kakek !!!”

“Ow ow easy lil girl.”

“HUH! Apa-apaan tadi kek? Menyerangku seperti itu?”

Wajah kakek Kla langsung berubah serius. “Maaf Kla, kukira tadi itu kilat buatan musuh. Aku tidak tau kau sudah bisa menguasainya.”

Kla mengangguk. “Maafkan aku juga kek, mau meledakkanmu tadi. Aku kira kau juga musuh, apalagi sangat banyak kilat yang kau ciptakan tadi. Oh iya, sebentar Kek, aku panggil Kevin untuk kemari.” Kla pun memanggil Kevin lewat hubungan antar otak mereka. “C’mere Kev.. ternyata ini kakek. Kakek kita, kakek Giorgy!!”

Kevin terdengar menghembuskan nafas lega. “Okay, I’ll be there in three minutes.”

“Kevin akan sampai kesini dalam tiga menit kek. Jadi ceritakan.. bagaimana kakek bisa tau kami tengah dalam keadaan sulit?”

“Jay mengirim pesan lewat surat yang ia hantarkan dari bawah tanah dan aku sudah mengerti semua kejadiannya. Jay juga mengatakan bahwa manusia yang sekarang bersama Kevin kemungkinan memakai kalung dimensi yang bisa membawa kita berpindah ke dimensi manapun yang kita inginkan, dan Jay memintaku untuk membawa kalian ke dunia manusia.”

“Lalu bagaimana dengan Jay sendiri? Apa dia baik-baik saja?”

Kakeknya menghela nafas. “Dia tertangkap Kla. Mr. Scott tau kalian memang menyebunyikan manusia apalagi ketika menteri-menteri itu tau kau dan Kevin sudah tidak ada di rumah. Untungnya Jay sempat membuat dan mengirim surat itu. Aku rasa Jay tau kalau dirinya tidak bisa kabur. Mungkin hal itu membahayakan dirinya atau membahayakan kalian semua jadi dia tidak melakukannya, dia memilih untuk tertangkap saja.”

“Oh ya Tuhan.. Jadi sekarang bagaimana? Apa kita akan membebaskan Jay terlebih dahulu?”

“Aku rasa itu bukan ide yang bagus. Itu terlalu beresiko Kla.. Mungkin kita harus membiarkan Jay tetap di sini untuk beberapa saat.” Kla tampak ingin menyela, namun kakenya kembali melanjutkan.

“Yang terpenting kita bisa ke dunia manusia terlebih dahulu agar aman. Kau tau kan pintu dimensi sudah ditutup oleh ratu jadi kementerian tidak akan bisa menyusul kita ke dunia manusia karena satu-satunya cara yang tersisa hanya dengan menggunakan kalung dimensi yang mungkin ada di manusia yang bersama Kevin saat ini.”

“Lalu setelah itu bagaimana dengan Jay?”

“Kita akan susun rencana untuk membebaskannya. Kau tau.. aku dengar, banyak dari klan kita yang dulu kabur ke dunia manusia. Mungkin kita bisa menghimpun kekuatan di sana untuk menyerbu kementrian nantinya.”

Kla akhirnya mengangguk samar, bersamaan dengan Kevin yang datang dalam wujud kilat dan langsung membuka sayapnya ketika ia tiba. “Ada apa ini kek?”

“Nanti aku jelaskan. Sekarang mana manusia itu?”

Kevin membuka teko yang ia bawa dan Alexa langsung berdiri penuh antisipasi. “Hei tenang Alexa.”

Kla mendekat ke arah Kevin sambil mengulurkan tangannya. “Kau bisa keluar Alexa?”

“Iya tunggu sebentar. Uh apakah kau bisa memiringkan tekonya?” Dan setelah teko itu dimiringkan oleh Kevin, Alexapun bisa keluar dari teko dan ia berpindah ke tangan Kla.

“Apakah kau mengenakan kalung dengan liontin berwarna merah dengan lingkar mahkota di bawahnya?” Kakek Giorgy langsung mengintrogasi Alexa.

Alexa hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban dan melihat anggukkan Alexa, Kakek Gior kembali berkata. “Berarti dugaan Jay benar, kalung itu kalung untuk berpindah dimensi dan aku yakin kalung itu juga yang membawamu ke dunia kami ini.”

Alexa tidak mengelak, sedari tadi saat ia berada di dalam teko ia terus memikirkan kemungkinan itu. “Iya aku rasa juga begitu. Sebelum aku sampai ke sini aku sedang membaca buku dan di halaman terkahir buku itu aku menemukan liontinku ada di sana.”

“Apa tulisan yang tertera di buku itu?” Tanya Kevin.

Kunci dari segala pintu dimensi untuk pemilik yang terpilih. Ratio Pendant 1976 Madam Roseta.”

Kakek Kla menganggukkan kepalanya berulangkali. “Sudah tidak diragukan lagi.” Katanya. “Itu memang benar-benar kalung dimensi, lebih tepatnya Ratio Pendant dan kau adalah pemilik yang terpilih karena kau bisa menggunakan liontin itu untuk berpindah dimensi. Lalu apa yang terjadi hingga kau bisa terbawa ke dimensi ini?”

Alexa mengedikkan bahunya. “Aku tidak begitu yakin. Tapi seingatku saat kereta melintas di depanku tiba-tiba suasana jadi gelap, dan ketika aku membuka mata aku sudah ada di jalanan asing.”

“Oh ya ya.. dia ada di jalan dekat rumah kek, kau pingsan dan Jay yang menemukanmu lalu kau dibawa ke rumah. Jay yang memerintahkanku dan Kevin untuk memberi ramuan greyaye padamu, tapi ternyata daun greyaye yang dimasukan terlalu banyak jadi matamu tidak bisa dibuka tadi.” Jelas Kla.

Alexa mengangguk mengerti. “Jadi aku ini ada di dimensi dunia apa? Aku melihat hal-hal aneh seperti sihir dari tadi. Apakah ini dunia sihir?”

Kla mengangguk dan Alexa sukses membuka mulutnya dengan lebar. “Padahal aku hanya bercanda. Jadi kalian penyihir?”

“Nanti aku jelaskan.” Kata kla membungkam mulut Alexa yang ingin terus mengutarakan pertanyaan-pertanyaan yang berkelebatan di otaknya sedari tadi. Alexa juga diam-diam mencubit tangannya sendiri dan itu terasa sakit, jadi dia yakin ini bukan mimpi.

Kevin menatap kakeknya dalam-dalam “Jadi bagaimana kek?”

“Kita akan ke dunia manusia.” Jawab sang kakek yakin.

“Bagaimana caranya?” Tanya Kevin.

“Tadi kau bilang suasana langsung berubah ketika kereta datang kan?” Kakek Giorgy bertanya pada Alexa.

“Ya kurang lebih seperti itu.”

Kakek Gior tersenyum miring. “Berarti kita butuh sesuatu yang cepat dan bisa mengaburkan partikel tempat ini. Dan pusaran angin sepertinya bisa membantu?”

“Jadi?” Tanya Kevin tidak mengerti apa yang dimaksud oleh kakeknya itu.

“Ayo kita buat angin berputar di sekeliling kita. Dan Alexa kau pegang liontin itu dan pikirkan tempat manapun yang ada di dunia manusia. Kalian semua bisa?”

Mereka mengangguk. Alexa memegang liontinnya dengan erat dan terus membayangkan hutan di belakang rumah bibi Abe yang dekat dengan ladang dimana Mia memberi pupuk karena jika ia memikirkan tempat ramai maka itu akan memicu kehebohan warga yang melihat mereka muncul dengan tiba-tiba.

Sedangkan Kla, Kevin, dan Kakek Gior mulai menggerakkan tangan mereka menciptakan pusaran angin yang mengelilingi mereka semua. Semula lambat, namun lama kelamaan pusaran agin itu semakin kuat dan liontin Alexa kembali bereaksi. Liontin itu berpendar dengan amat terang dan seperti saat Alexa terenggut ke dimensi dunia sihir, keadaan menjadi berbalik. Langit yang tadinya hitam pekat berubah menjadi terang benderang. Keadaan menjadi panas karena matahari menyinari mereka semua di atas sana.

Di situ Alexa tau jika mereka berhasil. Ya, mereka berhasil beralih ke dimensi dunia manusia dengan tepat sasaran, yaitu di hutan belakang rumah bibi Abe. Ah bukan, tetapi lebih tepatnya di atas hutan karena sekarang mereka semua sedang melayang-layang di udara. Melayang-layang? Ouch sepertinya Alexa lupa memperhitungkan hal itu.

Alexa menepuk dahinya, sia-sia sudah dirinya membawa mereka ke hutan. Sebab jika keadaan mereka terbang seperi ini maka entah di tempat ramai atau di hutan pun mereka tetap saja terlihat oleh orang-orang. Ya, persis seperti saat ini dengan kira-kira ada sekitar sepuluh orang di ladang yang tengah menatap ke arah mereka dengan mulut terbuka lebar dan pandangan heran.

Kevin meringis. “Masalah baru, eh?”

Kla mengangguk setuju, ia menghela nafas dengan dramatis lalu berkata. “Lagi pula kenapa kita berpindah dimensi dengan terbang sih?”

******

 

Nah apatuh klan Hideus? Lengkapnya Hideus Latet, mereka tuh penyihir, tapi…

to be continued

15 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Nahh nahhh di part ini bnyk yg aq ga ngerti, siapa itu? Apa ini? Knp bgtu?
    Aihhh penasaran hihi
    Wahhh Alexa keren ya berarti
    Bakal panjang ni cerita kyaknya
    Wahhh ga sabar nunggu lanjutannya
    Ditunggu yak hehe
    Semangat trs
    Oia kla lucu bngt sih, ngakak2 aq di awal2 part ini hehe

    1. bintarinf menulis:

      tunggu terus kelanjutannya ya.. and thx for ur voment :MAWARR :YUHUIII

  2. Wkwkwk penasaran banget niii

    1. bintarinf menulis:

      well, terus penasaran ya sampe chapter selanjutnya di posting?

  3. Hihi keren dong jd terbang balik ke dimensi manusia nya .. pasti orang2 bakalan heboh tuh ?

    1. terbang balik dong pasti sebelum sempet dijatuhin???

  4. farahzamani5 menulis:

    Hai hai ditunggu ya kelanjutan cerita nya
    Semangat

    1. terimakasih :MAWARR

  5. Gunakan kode sbb untuk menampilkan semua cerita hanya dari tulisan kamu, bisa ditulis disetiap akhir cerita

    [catlist author_posts="bintarinf" numberposts=-1 pagination=0]

    Jadi pembaca bisa dengan mudah cari part2 sebelumnya. Untuk part ini mimin sdh tambahkan, part lainnya tambahin sendiri ya.

    1. okay mimin, thx a lot :inlovebabe

  6. farahzamani5 menulis:

    Omg, liat vitamin blog, ada judul ini,aq kira dah update ternyata blom hehe
    Semangat ka

    1. duh sorrey, berasa php jadinya haha. btw mata lg kambuh nih, pusing lamalama di depan pc. jadi sabar nunggu ya??

    2. farahzamani5 menulis:

      Ga apa2 ka, ga usah ngerasa gtu, aq mah sabar nunggu kok, tng aja yak
      Nahhh dikau kecapean mungkin tuh
      Istirahat ya yg cukup
      Semangat
      Luna pny dikau yak, ni aq bru bca hehe

  7. Suka banget cerita2 yg menyangkut sihir2 ?? ditunggu kelanjutannya

  8. fitriartemisia menulis:

    hahaha baru aja berhasil ke dunia manusia eh munculnya malah bikin masalah hahaha
    btw kasian Jay, ayoo Alexa selametin Jayyyy