_____________________ Part 12 – Prasangka ____________________ 17.27 Bagus! Untuk kesekian kalinya, aku pulang terlambat. Menjelang Maghrib pula. Aku mengayuh sepedaku hati-hati. Merapalkan bermacam-macam doa dalam hati seraya menatap jalanan yang mulai diterangi lampu-lampu yang berbaris di kanan kiri jalan. Beruntung, kali ini aku memilih jalan yang ‘benar-benar’ jalan. Bukan jalan pintas seperti …
Pangeran Tanpa Mahkota – Halaman 10
Camy baru saja memasukkan baju terakhir miliknya saat kamarnya di ketuk dari luar, diikuti pintu terbuka dan langkah kaki yang memasuki kamarnya. Ketika dia menoleh untuk melihat siapa yang baru saja memasuki kamarnya, dia sudah mendapati Finner duduk di tempat tidurnya. “Ada apa Finner?” tanya Cammy merasa heran dengan awan mendung yang melingkupi wajah laki-laki …
Heliosentris – Part 11
Part 11 – Paket Hukuman Teng Teng Teng Aku memasukkan buku-buku yang berserakan di atas meja secara sembarang begitu mendengar bel berbunyi nyaring. Sebuah kebiasaan yang tak pernah kulakukan, karena aku adalah pecinta kerapian. Namun untuk kali ini, aku harus meruntuhkan prinsip yang telah kupegang selama bertahun-tahun hanya karena sebuah ancaman yang …
REVIEW PANDORA’S CURSED
Kerajaan di penuhi kegelapan. Beberapa abad yang lalu di saat raja nan serakah menguasai Kerajaan Prancis dan juga ratu yang berdiri di sampingnya. Disaat mereka memilih untuk meminta pertolongan kepada Iblis, disaat itulah kutukan itu berlangsung hingga sekarang. Disaat kotak pandora terbuka dan mengeluarkan kejahatan yang melingkupi Kerajaan Prancis, satu persatu dari mereka mulai …
Passionate Love ; 2. Pertemuan Pertama
Vanessa merasakan tempat tidurnya bergerak. Ia membuka mata perlahan dan mendapati Willson dengan pipi tembem yang merah merona kini sedang menatapnya dengan mata hijaunya yang indah. “Onti bangun..” Ujarnya dengan nada yang merengek karena Vanessa masih setia menatapnya lalu berkedip beberapa kali kemudian tersenyum. “Ada apa, Sayang?” Suara Vanessa masih serak karena baru saja …
Heliosentris – Part 10
Part 10 – Spesies Langka ‘Ada batas tipis antara sebuah harapan dan serangkai mimpi. Hanya bagaimana seseorang melihatnya dan menganggapnya sebagai apa. Namun terkadang, banyak orang tak memahami jika harapan mereka hanyalah sebuah mimpi.’ _._._._._ Brakk Aku terlonjak kaget saat sebuah buku tiba-tiba dibanting kasar tepat di hadapanku. Ya ampun, apa lagi …
Heliosentris – Part 9
Part 9 – Bencana atau Anugrah? ‘Terkadang ada beberapa sisi yang tak bisa orang lain pahami tentang seseorang. Ia diam, bukan berarti ia bodoh. Ia acuh, bukan berarti ia mengabaikan. Ia tak pernah meminta, bukan berarti ia menerima segalanya.’ _._._._ Aku mengaduk-aduk bekal yang belum sempat menyentuh lidahku asal. Pikiranku menerawang entah …
Heliosentris – Part 8
Part 8 – Definisi Egois Aku menghela nafas pelan saat menatap pantulan diriku di cermin. Mengerikan sekali. Seperti bukan Gladys yang biasanya. Kantung mataku hitam dan mataku terlihat bengkak. Belum lagi dengan wajahku yang nampak pucat. Pasti Eyang akan menanyaiku macam-macam kalau melihatku keluar kamar. “Nduk, sampun napa dereng?” Note : °Nduk, …
Heliosentris – Evando’s Habit
Loading… Evando’s Habit “Nananana….” Evan bersenandung pelan sepanjang perjalanannya ke cafe tempat ia membuat janji dengan teman-temannya. Sesekali ia tersenyum-senyum sambil menatap jalanan Kota Bandung yang tampak cukup padat di malam minggu ini. Ciiitt Ia memarkirkan sepeda motor kesayangannya di salah satu sudut tempat parkir yang tersedia. Kemudian kakinya melangkah masuk ke …
Heliosentris – Part 7
Part 7 – Mengerti Aku menekan keyboard yang ada di hadapanku kasar. Rasanya kesal sekali semenjak tadi susah payah menulis, namun hanya dengan satu tindakan ceroboh aku harus mengulang segalanya lagi dari awal. Mengesalkan! Belum lagi dengan ide yang ada di kepalaku sudah mengabur namun aku harus cepat menyelesaikannya karena deadline pengumpulan …
Heliosentris – Evando’s Side
Evando’s Side Di waktu yang sama, di tempat lain… “Bener-bener unik.” Lelaki itu menggeleng pelan lantas tersenyum kecil. Kedua kakinya tetap melangkah ke depan sementara pikirannya terbang entah kemana. “Gue-“ “Van!” “Astogeh!” Ia melompat mundur begitu suara itu mengisi indera pendengarannya secara tiba-tiba. Kedua tangannya secara refleks bergerak menutupi telinganya rapat. Dan… …
Being His Girlfriend: Tujuh
************** “Oppa! Mengapa kau tidak membelikan sushi untukku, eoh?” Suara melengking menyambut Aji yang baru saja keluar dari pintu kamarnya dengan mulut terbuka karena menguap. Aji memutar bola matanya, “Berisik, ndut!” Kemudian cowok itu berjalan menuruni tangga menuju ruangan tengah dan berbelok ke sisi kiri berjalan kearah dapur, tangannya bergerak membuka kulkas lalu …
Heliosentris – Part 6
Loading… Loading… Part 6 – PMS atau ‘PMS’? Dorr “HUAAAAAAAAAAAA….” Aku melemparkan bolpoin hitam yang tengah kupegang begitu saja. Jantungku berdetak liar di dalam rongga dadaku. Astaga! Siapa yang berani mengu- Dia lagi! “Hai…” sapanya dengan nada ceria dalam suaranya. Aku mendengus. Menyebalkan sekali harus bertemu dengan makhluk Tuhan yang satu ini. Kupikir …
Heliosentris – Part 5
Part 5 – Pelindung Aku tak pernah tau jika pulang sekolah usai Maghrib adalah ide yang benar-benar buruk. Pandangan mencemooh dari orang-orang yang kulewati juga membuatku tak nyaman. Belum lagi dengan beberapa halaman gelap tanpa penerangan yang membuatku sedikit bergidik kalau-kalau ada makhluk abstrak yang memilih menyapaku di jalanan yang agak …
Heliosentris – Part 4
Loading… Part 4 – Mereka, Lagi Braakk “Selesein tugas gue! Cepet!” Aku menatap malas seorang gadis ah tidak. Aku lebih suka menyebutnya nenek sihir, sebenarnya. Ia mengangsurkan sebuah buku ke hadapanku yang tengah menyantap bekal. Aku mengernyit. Menatapnya tajam, tak merasa takut sedikitpun. “Memangnya aku dibayar berapa menjadi pembantumu?” ujarku sinis. Ia …
Heliosentris – Part 3
Loading… Part 3 – Lelaki Kemarin Menjadi sepertiku sangatlah tidak enak. Dibenci orang-orang yang ada di sekelilingku, dicaci, di bully, dikambinghitamkan, bahkan dipandang sebelah mata. Tak ada yang mau berteman denganku. Bahkan untuk sekedar menatapku, mereka tak akan sudi. Aku hanyalah gadis desa miskin yang mencoba meninggalkan masa laluku dengan pergi ke …
Heliosentris – Part 2
Loading… Part 2 – Malaikat Penyelamat “Hahaha… Gadis dungu.. Rasain akibatnya. Sok pinter sih lo!” Suara itu, tak pernah beranjak dari ingatanku, membuatku tersiksa. “Nggak, aku takut gelap. Jangan tinggalin aku.” Gelap. Aku takut gelap. Perlahan, nafasku mulai tersengal hebat. Seluruh oksigen yang ada diruangan itu seolah enggan menghampiri indera penciumanku. “Mama.. Tolong …
Heliosentris – Part 1
Loading… Part 1 – Luka Yang Tak Akan Pernah Mengering Cilacap, 21 September 2010 15.00 WIB Aku masih diam di tempatku saat kedua orang itu masih saling berteriak di hadapanku tanpa menghiraukan keadaan di sekitar mereka. Tak sepenuhnya mengerti dengan apa yang tengah mereka ributkan kali ini. Ya, lagi. Ini bukanlah pertama …
Heliosentris – Prolog
Loading… Prolog Orang bilang, sosoknya tak ubahnya seperti manequin berjalan. Tanpa hati, tanpa rasa. Tapi, apa yang bisa orang-orang definisikan tentang hati? Siapa yang mengerti tentang tangis batinnya? Siapa yang mengerti tentang rasa lelahnya? Ia tersenyum, namun hatinya tak teraba. Dia bukan dia.
Passionate Love ; 1. Buka Puasa
“Vanessa Caulfield!!!” Teriak seorang wanita yang seumuran dengannya dengan nada jengkel. Vanessa menoleh dan tersenyum simpul menanggapi sang teman yang kini sedang menunjukkan kejengkelannya. “Kenapa kau terlihat berantakan begini, dear. Itu tidak cocok denganmu.” Vanessa berujar tenang sementara sang sahabat sudah mengepalkan tangannya erat. “Kau membuatku malu, Vane! Bagaimana bisa kau membiarkanku berdua dengan …