Maaf

(18 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.

Loading...

Jika memang harus berakhir,maka berakhilah,tapi harus aku yang mengakhirinya,bukan kau atau dia,namun aku,karena akulah yang memulai maka harus aku juga yang mengakhirinya.

Jika memang berakhir aku tak ingin ada kesedihan,penyesalan,dendam,ataupun cinta yang tersisa karena jujur aku benar benar lelah dengan semua ini.

Terus menunggu,mengharapkan,menanti,merindukan seorang yang tak pasti dan tak pernah melihatku karena sudah ada dia dalam hidup kau.

Bila ini adalah sebuah cerita,maka aku adalah peran antagonis,yang mencoba menghancurkan hubungan seseorang.

Maaf,maaf,maaf jika aku pernah berfikir untuk menghancurkan hubungan kalian. Karena aku kecewa dengan kau yang tak pernah melihatku sedikitpun. Aku lelah karena terus mengejar mu yang adalah sebuah ilusi Fatamorgana. Aku sudah muak terus menunggu mu melihat ke arahku. Aku ingin menyerah karena tak pernah ada aku di dalam hidupmu.

Aku bagaikan seseorang yang kau sadari kehadirannya tapi tak kau lihat ataupun kau ingat. Mungkin aku hanyalah seonggok debu dalam cinta kau dengan dia. Seonggok debu yang hanya mengotori dan harus di hilangkan karena begitu mengganggu dan mengotori.

Maaf bila aku menjadi benalu dalam hubungan kalian,aku pun tak ingin tapi rasa cinta ini tak bisa hilang begitu saja. Maaf bila kalian memang terganggu karena sikapku kepada kau. Maaf kalau selama ini aku hampir menghancurkan hubungan kalian. Aku benar benar minta maaf,karena aku tak ingin tapi tak bisa.