3. Kafiar 4. Reno 5. Venna

3. Kafiar 4. Reno 5. Venna
1. Arkha 2. Aissye
P A R T O N E HER DESIRE Giofani mengusap wajahnya, ketakutan mulai menghantuinya. Vampire itu berhasil kabur dan pasti telah menemui adiknya. Seharusnya ia tahu semua itu akan terjadi lambat maupun cepat. Giofani menghela nafasnya. Ingin rasanya pergi dan meninggalkan tugasnya, menjaga tempat ini. Tugasnya menjadi pengganti pendeta sangatlah melelahkan, ayahnya yang …
Loading… Loading… Loading… Prolog “Kamu pikir kamu itu siapa? Anak konglomerat? Memang! Tapi ya mbok kalo mau ngelakuian apa-apa tuh ya dipikir-pikir dulu, memangnya saya babu kamu? Memang! Ih, jadi kesel sendiri! Saya juga punya perasaan loh, kalo kamu perlu tau.” #Aissye “Saya memang memiliki semuanya. Harta, kedudukan, kekuasaan, ketampanan, dan kepopuleran. Tapi …
Camy masih terpaku di tempatnya, matanya masih menyusuri wajah yang tepat terpampang di depan matanya. Dia dulu sudah mengakui bahwa sosok di depannya ini memang rupawan, terutama mata emasnya yang memang baru pertama kali dilihatnya. Namun saat ini Camy bahkan lebih terpukau lagi. Tidak ada kata apapun yang bisa mendeskripsikan apa yang muncul di depan …
-o0o- Tujuan pertama Valerie saat pergi dari rumah yang ia tinggali bersama Zian adalah rumah orang tuanya. Mobil Valerie memasuki pekarangan rumah dan berhenti di garasi yang biasanya diisi dengan mobil ayahnya. Valerie keluar dari mobil dan membuka bagasi, ia meregangkan ototnya sebelum mengangkat satu koper miliknya yang sangat berat. “Semangat Lerie!” Valerie berseru untuk …
Mimpiku adalah bahagia bersamamu, Namun jika mimpimu adalah bahagia tanpa ada namaku di dalamnya, maka aku akan melepaskanmu. -o0o- Seorang pria dengan perawakan tinggi, tegap, dan berkulit putih pucat, berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Pria itu mengenakan kemeja putih bersih dipadukan dengan setelan jas pas badan, jas itu seakan dibuatkan khusus untuk dirinya. Seorang pria …
Loading… Chapter 20 -Mei POV- Ku pandangi wajah Irene yang tertidur pulas dikamar kami di dalam box bayinya. Usianya hampir 2 tahun sekarang. Setelah diperbolehkan pulang oleh dokter, Jason langsung mengajakku kembali ke rumah halmeoni karena tidak mungkin melakukan perjalanan menggunakan pesawat dengan Irene yang baru lahir. Sementara waktu kami tinggal di Jepang, …
Di hadapannya telah tersedia Green Tea, tapi Petter lebih memilih tenggelam dalam pemikirannya ketimbang segera meminum pesanannya. “Tugasmu menumpuk?” Jess, gadis berambut ikal pirang yang memutuskan menyemirnya menjadi warna hitam pekan lalu, memberengut. “Halo, Tuan Johnlay, kau sedang di mana?” “Eh?” Petter tergelagap. Buru-buru dia menyesap tehnya setelah sahabatnya itu mengetuk meja lingkaran yang …
“Ophelia?” Charles mengerutakan dahinya sambil melirik kepada Ophelia. Ophelia mencoba untuk tidak terlihat mencurigai. Tapi ia tidak bisa menghela dan mengambil nafasnya sekarang. Di dalam sana ia merasa takut dan was-was. “Op-Ophelia? Maksud ibu?” Charles terkekeh. “Dia bukan Ophelia, bu. Namanya Ilana. Ilana Laurence. Ophelia telah membusuk di pengasingannya di India.” “Ah— …
Chapter 19 -Jason Lee POV- Ini hampir 4 bulan sejak kepulanganku dari Jepang, aku seperti mayat hidup. aku bekerja sepanjang hari untuk menghilangkan Mei dari pikiranku. Tapi itu tak berhasil malah bertambah kuat dalam pikiranku. Bulan pertama tanpa Mei kuhabiskan dengan mabuk-mabukkan. Pernah suatu hari aku mabuk dan berkelahi dengan seseorang di bar. Alhasil …
Chapter 18 -Mei POV- Saat ini aku sudah berada di taxi menuju bandara. Aku bangun jam 4 pagi sebelum Jason bangun tidur, aku menyiapkan pakaian untuknya bekerja, memasak makanan dan meletakkan surat untuknya diatas meja makan. Ini sudah jam 5.30 sebentar lagi ia akan bangun, ia selalu bangun jam 6 pagi tanpa aku …
Loading… Flashback (1). Buukk.. “Kau tidak apa-apa nona.?” Daniel menolehkan kepalanya saat merasakan punggung tegapnya ditabrak seseorang. “Maafkan aku tuan, karena telah menabrakmu.” “No problem.” ucap Daniel sambil membantu gadis itu berdiri dari jatuhnya. “Apa ada yang terluka?” tanyanya sambil memperhatikan gadis itu membersihkan noda debu dipakaiannya. “Tidak, tidak ada.” jawabnya dan mendongakkan kepalanya …
Theme song Raisa, kali kedua -ll- Dulu “denganmu, dimasa lalu” Jakarta, 2009 Minggu pertama di bulan September. ‘Klik’ ‘klik’ ‘klik’ suara tombol ditekan, dengan sebelah kaki menghentak-hentak lantai ,akibat tak puas dengan main score yang dia dapat, sofa panjang yang ia duduki berderit , menandakan seseorang turut menempati sisa kosong disampingnya, aroma mint dan …
HER DESIRE P R O L O G U E HER ESCAPE “Sudah lebih tiga minggu dia berada di dalam pengawasanmu ini.” Seorang pria mengangkat dagunya, menatap ke depan ruang kosong sambilan menyilangkan kaki kanan nya keatas yang kiri. Hampir menyalakan rokoknya sambilan duduk jika saja ia lupa bahwa ini adalah tempat yang dihormati …
Chapter 17 -Mei POV- Aku tak tahu harus kemana sekarang, tak banyak yang aku kenal disini. Saat keluar dari rumah aku berjalan tak tentu arah dan berhenti ditaman karena kelelahan, hari sudah malam sekarang. Aku masih tak percaya dengan kenyataan bahwa penyebab kematian kakek adalah Jason. Aku mengingat dengan jelas bagaimana kakek pulang dari liburan …
Kella Rumble seorang kritikus. Lebih tepatnya, kritikus tulisan. Kau harus bermental bagus bila ingin mengirim softcopy naskahmu padanya. Bukan masalah besar dan tidak pandang bulu, Kella wajib menolak naskah yang ditawarkan padanya bila pada pandangan pertama, dia sudah menemukan kesalahan kecil yang dianggap remeh. Wanita itu ketus dan konsisten. Namun, dibayar mahal, tentu saja. Singkatnya, …
Chapter 16 -Jason Lee POV- Baru hari ini aku bisa mengajak Mei untuk membeli kucing. Karena seminggu ini aku sibuk latihan untuk konser terakhirku. Hari ini hyung memberiku waktu libur satu hari untuk istirahat, tapi aku memanfaatkan waktuku bersama Mei sebelum konserku besok sekaligus pemberitahuanku kepada publik bahwa aku berhenti bekerja di dunia entertainment. …
Pelayan membuka pintu kamar Charles. Ophelia melirik ke dalam kamar tersebut. Terasa sangat berbeda berada di tempat seperti ini. Semuanya terbuat dari emas, perak, dan juga permata-permata yang indah. Karpet yang berwarna cokelat susu itu terlihat sangat lembut dari ambang pintu. Charles menyuruh untuk pelayan-pelayan itu keluar dari kamarnya. Pelayan-pelayan itu menganggukkan kepalanya dan …
Chapter 15 -Jason Lee POV- Malam hari setelah aku berbicara dengan halmeoni ia telah pergi selamanya. Sungguh ini mengejutkanku karna aku tidak dirumah sakit saat itu, aku sedang dirumah halmeoni bergantian jaga dengan hyung. Kami baru pulang dari pemakaman, keadaan Mei sungguh membuat hatiku miris. Ia seperti kehilangan semangat hidup. Dia tidak menangis dia hanya …