Untuk makhluk Tuhan yang telah mengikatku dalam ikatan yang suci.
-o0o-
Kau masih begitu muda dan bersemangat saat itu. Dengan senyum pongah khas anak mudamu, kau datang dan berteriak, memintaku menjadi kekasihmu di hadapan orang-orang yang sedang berlalu lalang di tempatku bekerja dan tempatmu menimbah ilmu. Masih terpatri indah di benakku bagaimana ekspresi wajahmu kala aku meninggalkanmu tanpa jawaban. Kau malu, merasa harga dirimu dijatuhkan oleh perempuan yang sering orang-orang sebut perawan tua ini. Aku berpikir kau akan menyerah, tapi aku salah. Masih dengan senyum pongah, kau datang ke rumahku dengan membawa kedua orangtuamu. Kau meminta kepada ayah untuk menjadikanku istrimu. Aku terkejut, begitu pun kedua orangtua kita. Ibumu berteriak tegas, melarangmu menikahiku. Bukan karena kau masih begitu muda yang membuat ibumu ingin menghalangi niat baikmu saat itu, tetapi karena mereka mengenalku, aku sosok yang mereka kenal sebagai kekasih kakak kandungmu.