Vitamins Blog

My Bride Chapter 17

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

26 votes, average: 1.00 out of 1 (26 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Chapter 17

-Mei POV-

Aku tak tahu harus kemana sekarang, tak banyak yang aku kenal disini. Saat keluar dari rumah aku berjalan tak tentu arah dan berhenti ditaman karena kelelahan, hari sudah malam sekarang.

Aku masih tak percaya dengan kenyataan bahwa penyebab kematian kakek adalah Jason. Aku mengingat dengan jelas bagaimana kakek pulang dari liburan pernikahan mereka. Bukannya membawa oleh-oleh untukku seperti janji kakek dari Korea tapi sebuah tubuh yang sudah tak bernyawa lagi.

Halmeoni hanya mengatakan bahwa kakek kecelakaan mobil karena menolong seseorang, aku tak pernah tau sampai saat ini bahwa Jason adalah orang itu. Orang yang aku cintai penyebab meninggalnya orang yang aku sayangi.

Aku menghapus air mataku yang sudah jatuh sejak tadi, pandanganku mengabur dan semuanya gelap. Saat bangun aku sudah terbaring dirumah sakit karena bau obat yang menyengat dan cat dinding yang berwarna putih tapi bagaimana bisa aku berada disini bukannya tadi aku ditaman.

“anda sudah sadar ?” seorang dokter wanita menghampiriku.

 “siapa yang membawaku kesini” tanyaku pada dokter yang terlihat masih muda.

 “seorang ahjumma membawa anda kesini tapi ia sudah pulang sekarang, sebaiknya anda makan terlebih dahulu” ujarnya.

Seorang perawat membawakanku makanan, aku melahapnya sampai habis, karena satu hari ini aku hanya sarapan dan melewatkan makan siang dan malamku.

Setelah makan dokter yang menurutku cantik itu kembali lagi.

“ apa anda sudah merasa baikan sekarang?” tanyanya.

Aku mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaannya.

“apa aku pingsan karena kelaparan” tanyaku

“Ya dan juga kelelahan. Seharusnya anda tidak melewatkan waktu makan anda, mengingat kehamilan anda baru menginjak 2 minggu” aku terperangah mendengar jawabannya. Aku hamil, dokter ini bilang aku hamil.

“benarkah saya hamil, tapi kenapa saya tidak merasakan mual-mual seperti ibu-ibu biasanya”

“karena setiap ibu hamil berbeda ada juga diawal kehamilan merasakan mual tiap pagi dan ada juga yang tidak, saya permisi dulu. Istirahatlah, besok pagi anda sudah boleh pulang dan juga jaga kesehatan anda”

Aku masih memikirkan benarkah aku sedang hamil sekarang, aku ingin sekali melompat karena merasa sangat senang. Tapi tak mungkin aku lakukan mengingat aku sedang hamil, dan juga ini dirumah sakit dan hampir jam 12 malam. Aku turun dari tempat tidur mengambil ponsel dari dalam tas diatas nakas. Ada pesan dari Jason.

Aku akan menjemputmu besok, Kamu pasti bersenang-senang disana sampai tidak memberi kabar padaku. Istirahatlah, sampai ketemu besok.

Apa aku harus membalasnya sekarang, Hal itu akan memunculkan kecurigaan Jason. Kenapa sampai saat ini aku belum tidur. Besok saja aku balas pesannya. Kurebahkan tubuhku ketempat tidur dan memikirkan apa yang harus aku lakukan dan keputusanku  adalah kembali ke Jepang.

Keesokan harinya Aku pulang ke rumah menggunakan taxi, saat masuk ke rumah aku tidak menemukan Jason karena ia sedang dikantor sekarang. Aku harus bersyukur akan hal itu karena aku belum siap bertemu dengannya.

Aku naik kekamar mengambil koper dan memasukkan beberapa pakaianku. Aku sudah memesan tiket ke Jepang. Setelah selesai berkemas aku turun ke dapur membuat makan siang buat Jason.

Sebelum pergi aku ingin menghabiskan waktu sehari bersamanya. Sebelum ke kantor aku mengganti pakaianku terlebih dahulu. Berdandan secantik mungkin untuk menemui   Jason. Setelah selesai aku bergegas pergi karena sebentar lagi makan siang.

Aku keluarkan audi warna putih dari bagasi. Ini salah satu mobil yang ada dirumah ini. Jason memberikannya padaku. Aku sempat menolak karena aku tidak pandai menyetir.

Tapi ia bersikeras agar aku menerimanya. Bagaimana sifat pemaksanya keluar dan aku harus berakhir ditempat kursus mengemudi karena ia tidak punya waktu untuk mengajariku. Tapi aku jarang menggunakan mobil ini karena aku lebih suka naik kendaraan umum.

***

Aku masih betah duduk diruanganku meskipun sekarang sudah memasuki makan siang. Aku masih sangat sibuk karena aku belum mempunyai sekretaris sekarang. Sudah ada lowongan untuk posisi itu tapi belum ada yang pas menurutku. Aku menginginkan seorang namja untuk menjadi sekretarisku.

“masuk” perintahku masih membaca berkas saat mendengar suara ketukan pintu.

“Jason” panggilan seseorang itu mengalihkanku dari berkas yang sejak tadi aku baca. Suara itu, suara yang aku rindukan 2 hari ini.

Saat ini Mei berdiri dihadapanku, Ia terlihat berbeda saat ini tidak seperti penampilan biasanya. Ia mengenakan pakaian yang sangat feminim menurutku mengingat ia jarang sekali mengenakan pakaian seperti itu. Hanya ke acara penting saja ia akan berpenampilan seperti sekarang.

“kamu sudah kembali” ujarku berdiri dari tempat duduk dan menghampirinya. Kupeluk ia erat untuk melepas kerinduanku selama tidak melihatnya.

 “I Miss You” ujarku

  “Miss You Too” jawab Mei

Aku semakin mengeratkan pelukanku mendengar bahwa ia juga merindukanku. Kami hanya tidak bertemu 2 hari dan kami bisa seperti ini. Apalagi jika kami terpisah lebih lama lagi, aku tak dapat membayangkannya jika Mei pergi dari hidupku. Mei segala banginya bagiku, ia adalah oksigen yang selalu mengisi hari-hariku.

“aku kesini membawakanmu makan siang. Jadi cepatlah duduk dan habiskan makan siangmu”

***

-Mei POV-

Aku mengajak Jason untuk jalan-jalan bersamaku meninggalkan pekerjaannya menumpuk dikantor. Aku akui setengah memaksanya untuk ikut denganku hari ini.

Setelah selesai makan siang aku mengajaknya pergi nonton. Sebenarnya ia sempat merasa heran kenapa aku mengajaknya nonton terlihat dari wajahnya tapi ia tak mengutarakannya dan tetap mengikutiku.

Setelah selesai nonton aku mengajaknya untuk foto box bersama yang letaknya dilantai bawah bioskop. Selesai berfoto aku mengajaknya berbelanja, aku ingin memasak dengannya hari ini. Suatu hal yang tak pernah kami lakukan bersama.

“kita mau kemana sekarang” Tanya    Jason setelah selesai memasukkan semua barang belanjaan kami kedalam bagasi.

“ke namsan tower, aku belum pernah kesana” ujarku. Aku melihat hasil foto box kami, aku menggunting foto itu menjadi 2, satu untukku dan satu lagi untuk Jason. Untuk Jason aku menggantungkannya di mobil.

Kami sampai di namsan tower jam 5 sore, aku menyuruh Jason untuk membeli gembok. Setelah itu kami memasang gembok tersebut sama seperti gembok pasangan lainnya.

Aku menahannya saat Jason ingin membuang kunci gembok tersebut. aku mengambil kunci ditangan Jason. Awalnya ia menolak kenapa aku tak membuang kunci sama seperti lainnya tapi aku bersikeras untuk tidak membuangnya. Ia mengalah dengan perdebatan kami dan aku mengajak Jason pulang.

***

-Jason  Lee POV-

Hari ini sangat menyenangkan sedikit menghilangkan stress yang aku alami karena pekerjaan kantor dan konsekuensi telah meninggalkan kantor adalah pekerjaanku yang akan bertambah menumpuk besok, tapi aku tidak menyesalinya.

Hari ini ia memaksaku mengikuti semua yang ingin ia lakukan. Mungkin ini adalah batas kesabaran Mei karena sampai saat ini aku jarang sekali menghabiskan waktu bersamanya.

Pulang dari namsan tower ia menyuruhku mandi sedangkan ia memasak makan malam untuk kami. setelah mandi aku membantu Mei memasak, memang tak banyak yang bisa kulakukan. Kami makan malam bersama dengan gembira saling bercanda dan melempar lelucon. Hari ini adalah hari yang paling indah yang kulakukan bersama Mei.

Setelah makan aku menyuruhnya untuk mandi dan aku mencuci piring. Setelah selesai mencuci piring dan membersihkan meja makan, aku membuat susu coklat. Aku meletakkan susu coklat ke atas nampan dan membawanya ke kamar. Mei sudah selesai mandi, ia berdiri dibalkon kamar kami yang mengahadap taman belakang rumah ini.

Aku meletakkan susu diatas nakas dan berjalan mendekati Mei lalu memeluknya dari belakang. Meletakkan daguku di bahu Mei disela rambutnya yang setengah basah. Sangat nyaman saat bersamanya saat ini. Tanpa kata-kata hanya menyalurkan perasaan kami lewat pelukan. aku menyukai cara kami mengungkapkan perasaan kami seperti ini.

***

tbc

Mei mau pergi menenangkan diri

dan Jason akan sendiri

kasihan Jason nya

Chapter selanjutnya hari sabtu ya

Makasih buat yg baca My Bride

Vote My Bride

Komen My Bride

8 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Omg omg omg
    Jasonnnn update hihi
    Vote dlu kk hihi

  2. Vote dulu yaaakkkkk

  3. farahzamani5 menulis:

    Huhu kudu ada komunikasi ini mah
    Mei salah paham, ayoo Mei ngomong, ayoo Jason ngomong, aduhhhh
    Ditunggu part selanjutny
    Semangat trs yak ka

  4. Akhirnya update juga ya, hihi
    Vote dulu lah

  5. Duh duh, makanya komunikasi itu penting banget, efek komunikasi yg tdk terjaga :PATAHHATI

  6. Aihh Mei dikau jangan pergi atuhh, kasihan Jason >_<
    Kok greget banget yaaa rasanyaa huhuhu….

  7. fitriartemisia menulis:

    jason-mei huhuy

  8. Mei membuatkan kenangan yg manis dulu sebelum ninggalin Jason,,