DWINA part 13

(No Ratings Yet) Loading… 12. Bayangan Dwina melangkah cepat menuju ruangan 401. Ini sudah lewat setengah jam dari waktu kuliahnya kelas Bu Jamila. Siap-siap Dwina memasang wajah tembok saat mengetuk pintu kelas kemudian melangkah masuk seolah tanpa beban. Bu Jamila menatap ketus dirinya karena sangat terlambat, tapi wanita itu tidak menegurnya sama sekali. Napas Dwina …

DWINA part 11

(No Ratings Yet) Loading… 11. Hah? Akhirnya…. Gue pulang!!! Sebuah senyuman mengembang di bibir Dwina walaupun dirinya masih terjebak satu mobil dengan Arya. Dwina tidak peduli pada setiap alasan yang di berikan Kak Bayu mengenai kenapa Dwina lebih baik satu mobil dengan Arya. Intinya ia sudah cukup bahagia menuju rumah. Tadi pagi Angel bersama pacarnya …

DWINA part 10

(No Ratings Yet) Loading… 10. Malu  Dokter mengganti jarum infus Dwina karena tangan Dwina yang di beri infus lama-lama menjadi bengkak dan rasanya nyeri. Alam bawah sadar Dwina menjerit ketakutan akan jarum suntik. Kemarin malam disuntik tidak begitu bermasalah baginya, karena Ia hampir tidak sadarkan diri jadi rasanya tidak begitu menyakitkan. Masa aku harus minta …

DWINA part 9

(No Ratings Yet) Loading… 9. Alergi tahap 2 Hah…. Tiba-tiba saja hujan turun sangat lebat hingga suara gemuruh petir menyambar membuat kilatan cahaya mengerikan selepas makan malam. Sepertinya alam mendukung Dwina untuk tetap bertahan di rumah keluarga Arya. Semua orang senang, terbalik dengan perasaan Dwina yang begitu kecewa. Untuk menghibur rasa sedihnya ia makin erat …

DWINA part 8

(No Ratings Yet) Loading… 8. Puisi Deruman mesin mobil membuat satu keluarga Arya saling menatap bingung satu sama lain. Siapa yang datang? sepertinya tidak ada satupun yang memiliki janji temu dengan seseorang, sedangkan Dwina menampilkan wajah sumringah mengetahui kedatangan Kak Bayu. “Yes Kak Bayu udah dateng” seru Dwina pada dirinya sendiri. Dwina langsung melangkah keluar …

DWINA part 7

(No Ratings Yet) Loading… 7. Alergi  “Alerginya masih tahap awal tapi, jika kondisinya semakin memburuk tolong langsung dibawa ke rumah sakit karena bisa berefek bahaya. Dan setiap orang memiliki variasi sendiri atas gejala alerginya” pesan dokter langsung tertanam di otak Arya. Ia harus membuat Dwina tetap dalam keadaan hangat. Segera ia menyuruh Pak Kliwon membeli …

DWINA part 6

(No Ratings Yet) Loading… 6. Angel Pintu rumah terbuka menampilkan wajah Angel terkejut sekali mendapati Dwina didepan rumahnya. Segera kedua sahabat itu saling berpelukan erat. “Ya ampun kenapa nggak bilang-bilang dateng ke sini” tukas Angel sambil menghapus air matanya. Ia sunggung merindukan Dwina. Sampai detik ini dirinya masih belum percaya kalau dihadapannya adalah Dwina. Tangan …

DWINA part 5

(No Ratings Yet) Loading… 5. Jalan Dwina menggerutu menerima panggilan telpon dari sang Kakak yang ia tunggu-tunggu sejak kemarin sore “kok nggak dateng-dateng sih? Aku disini nggak enak sama keluarga Kak Arya. Aku itu orang asing di rumah ini”. Namun, mendengar jawaban Kak Bayu yang klop dengan hatinya membuat seulas senyum terbentuk di bibir Dwina. …

DWINA part 4

(No Ratings Yet) Loading… 4. Masak Keesokan harinya… Sudah menjadi kebiasaan Dwina terbangun pukul setengah lima pagi untuk sholat subuh. Buruknya suhu dingin seolah membekukan tubuh Dwina saat mengambil wudhu, segera dia langsung mengeram ke balik selimut selepas berwudhu. Suhu kamarnya saja hanya 29℃  pasti sekarang suhu subuh di Bandung menginjak dibawah 15℃ derajat celcius. …

DWINA part 3

(No Ratings Yet) Loading… 3. Tak Sengaja Mengenalnya Salah satu dari banyak gosip yang beredar tentang Arya yaitu dia masih belum bisa move on dari Putri. Satu sisi Dwina menikmati jalan hidup dan keteguhan hati Arya, tapi disisi lain ada secercah rasa kasihan. Agak aneh memang mengasihani orang lain yang hanya kita kenal melalui cerita. Keadaan mulai …

DWINA part 2

(No Ratings Yet) Loading… 2. Adem… Arya memandang manik mata Dwina yang kikuk ditatap olehnya membuat ia merasa jengah. Tapi mau bagaimana lagi? Keselamatan Dwina sudah menjadi tanggung jawabnya untuk sementara waktu. Jujur saja ia kurang menyukai perempuan manja dan kekanakan seperti aura yang terpancar dari diri Dwina. Lihat saja syal merah tebal hampir menenggelamkan …

DWINA part 1

(No Ratings Yet) Loading… 1. Perkenalan Tak Terduga “Maaf tapi kau bukan tipeku” Suara Drew menyiratkan bahwa pria itu tidak mempercayai perkataannya. “Kalau begitu siapa pria yang sesuai dengan tipemu? Richard?” Gabriel berusaha untuk menyeringai. “Astaga, bukan. Aku hanya menggodanya hari itu untuk membuatnya terkejut. Dia adalah teman baikku. Kami sering sekali bergurau bersama” “Kalau …

The Ruthless

8. You’re Mine Atmosfir memanas di tengah hawa udara yang dingin. Jenny memandang tajam Jonathan yang tadi mengatakan, kalau mulai sekarang namanya akan berganti menjadi Valencia Giovinco. Gejolak jiwanya seketika langsung naik ke ubun-ubun. Di sisi nyata, Jenny mencibir Jonathan secara terang-terangan. Dia tidak peduli laki-laki itu akan marah atau tidak. Yang jelas, dia ingin …

The Ruthless

7. Dia yang lain Awalnya Jonathan khawatir mendengar laporan dari Marta yang mengatakan, Jenny seperti mengalami trauma setelah mencium bau anyir darah hingga hampir pingsan dan hal tersebut bisa membuat gadisnya itu tidak nafsu makan. Tapi sekarang melihat Jenny sarapan dengan nafsu makan tinggi sehabis menangis semalaman. Kekhawatiran yang tadi berkembang jadi musnah dan berubah …

The Ruthless

6. Aldan-Rusia Pemandangan yang luar biasa dengan deretan hutan pinus menjulang tinggi menakjubkan mata. “Aku ingin membuka jendelanya.” Pinta Jenny dan  Jonathan mengijinkannya. Tak lama hawa dingin masuk saat jendela mobil perlahan turun. Mobil melaju terus melewati perdesaan, danau, hutan cemara dan berhenti di sebuah rumah luas dan hanya memiliki satu lantai, bertempat dekat kaki …

The Ruthless

5. Pergi Seorang pengawal memberikan salah satu mantel hitam milik Jonathan padanya. Jika diingat, Jonxathan hanya membelikan Jenny sepasang pakaian dalam dan sebuah dress putih gading. Aroma Luxury terpancar saat mantel itu terlampir kebesaran di tubuh Jenny. Hangat terasa begitu nyaman, karena walaupun Washington mulai memasuki musim semi dan bunga cherry blossom bermekaran, tapi hawa dingin tetap …

The Ruthless

4. Menggoda “Apakah kau ingin menambah makananmu?” tanya Jonathan pada Jenny. “Sepertinya iya, karena aku sangat kelaparan menahan diri untuk tidak makan selama beberapa hari.” “Kau wanita gila! jangan pernah melakukan tindakan itu lagi!” perintah Jonathan dengan suara begitu dalam karena ketidak sukaannya atas tindakan ekstrim yang dilakukan oleh Jenny. “Sepertinya aku harus mengulanginya lagi, …

The Ruthless

3. Kissing Jonathan memeriksa berkas laporan yang Peter berikan padanya mengenai identitas Jenny Violena, wanita yang telah dibeli olehnya dengan harga fantastik. Seharusnya Jonathan merasa rugi mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk seorang wanita saja, padahal ada banyak wanita yang siap melayaninya tanpa mengharapkan bayaran satu sen-pun. Namun, saat ia bertemu langsung dengan sosok wanita …

The Ruthless

2. Bimbang Terkuras sudah tubuh dan pikiran Jenny, tetapi dia tetap tidak boleh gegabah mengambil keputusan tepat untuk menyelamatkan Poppy. Karena nyawa temannya itu berada ditangannya sekarang. Sedangkan Jonathan tidak berhenti menikmati setiap inci keseriusan Jenny yang dipenuhi banyak pertimbangan dan tidak ingin dirugikan sama sekali. Jonathan sangat senang mendapatkan wanita cerdas seperti ini, walau …

The Ruthless

1. Negosiasi Tubuh Jenny menggigil bergetar hebat. Tubuh dan jiwanya tetap ia paksakan bangun walaupun sudah mencapai ambang batas maksimum. Asalkan Poppy-sahabat barunya itu tidak ikut terjebak dalam situasi ini. Mungkin semua akan menjadi sedikit lebih mudah. Tak berhenti Jenny mengusapkan wajahnya frustasi menggunakan kedua tangannya. Diculik dan dilelang sangatlah mengerikan bagi wanita manapun. Jenny …