Coretan By Chocovado

10. What Are You Doing Now?

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

5 votes, average: 1.00 out of 1 (5 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

==========

f666c1304350d28f5115946ab0ef993f

Apa yang sedang kau lakukan di sana?

Aku membayangkan, apa yang kau lakukan di sana. Mungkin, kau lebih sering duduk di sebuah balkon, di sebuah surau atau di depan kamarmu dengan sebuah buku di tangan, mungkin.

Sering kali aku bertanya-tanya, buku apa yang tengah kau baca? Kisah apa yang kau selami? Dapatkah kau menangkap maknanya? Bagaimana pendapatmu tentang buku di tanganmu? Kepada siapa saja kau membagi kisahmu? Atau, apa yang kau pikirkan selagi kau membaca? Seperti apa sinar di matamu? Berkilau seperti biasakah atau lebih cerah dari sebelumnya?

Aku tidak pernah memikirkan sebelumnya. Tidak, sebelum akhirnya kau memutuskan untuk pergi.

Sekarang, malam-malamku menjadi semakin panjang, dalam sekejap aku memikirkan banyak hal.

Seperti, apa yang kau lakukan di sana? Siapa saja yang sering kau temui? Tempat apa yang sering kau kunjungi?

Atau, masihkah kau mengingat tentang aku?

Di satu malam, sehari setelah kau memutuskan untuk pergi. Aku mulai membayangkan kau di sana. Kurang lebih seperti ini;

Menjelang subuh kau bangun, mulai membersihkan diri, sementara segala pujian berkumandang di langit. Bersama dengan yang lain kau pergi ke surau dalam langkah pasti, memulai laporan pagimu dengan sang pencipta. Kuyakin setelahnya kau tidak tidur, mungkin kau akan kembali ke kamarmu, mempersiapkan alat tempurmu hari itu.

Menjelang pagi, kau mulai menyiapkan diri, mengenakan seragammu, sedikit parfum yang sering kau gunakan, mungkin. Hanya untuk membuatmu tampak segar di pagi hari, walau kuyakin semalaman kau masih tidak bisa tidur di tempat barumu. Ketika fajar sukses di seret keluar dari peraduan, kau sudah siap memulai hari pertamamu.

Kegiatan pagimu … dengan anak-anak, siang kau bertemu dengan anak-anak, menjelang sore…

Aku tidak akan membayangkan bagaimana kau didepan mereka, bukan karena aku tak menyukai itu. Hanya saja, aku takut cemburu. Cemburu karena mereka akan lebih sering bertemu, sedangkan aku….

Jadi, kubayangkan kau di siang hari, menjelang istirahat mungkin. Usai dengan ibadahmu, tentu saja, tempat makan menjadi tujuanmu. Yah, kau akan pergi dengan beberapa rekan kerjamu yang lain, mungkin. Atau bisa saja kau pergi dengan beberapa pemuda yang sama umurnya denganmu, mungkin. Bercengkerama dengan beberapa anak-anakmu, meski aku tak tahu seberapa suka kau terhadap mereka.

Setelah itu, kau akan kembali ke rutinitasmu hingga menjelang sore.

Di sore hari, kau akan kembali ke kamarmu. Membersihkan diri sebelum kembali melapor pada pemciptamu. Setelahnya, mungkin kau akan disibukan dengan kegiatan yang ada, kubayangkan kau tetap berada di surau, atau kembli masuk ke dalam ruangan, sementara anak-anak menunggu dengan gelisah di tempat duduk mereka. Atau bisa saja ternyata tidak ada kegiatan semacam itu, sehingga kau bebas kembali ke kamarmu, berada di sana lebih lama, lebih merenung, lebih….

Menjelang malam, setelah laporan terakhirmu dan mensyukuri nikmatNya hari ini, kau akan merangkak ke peraduanmu. Membaringkan tubuh lelahmu, melemaskan segala otot-ototmu yang tegang, juga pikiranmu yang mulai penat.

Dan sekali lagi, kubayangkan kau membaca bukumu.

Terkadang, aku pun membayangkan kau beradu cerita dengan malam. Di malam-malam yang kau habiskan, kau duduk-duduk di teras kamar dengan seorang kawanmu yang juga bekerja di sana. Duduk sembari memetik gitar. Secangkir kopi pahit milik temanmu, sedangkan kau, secangkir teh manis hangat, itu cukup. Karena memang kau tidak suka kopi. Sesekali, kau melamun, sedangkan kawanmu mulai bercerita.

Kau akan menghabiskan waktumu seperti itu, seperti kebiasanmu, atau kau sibuk dengan game di ponselmu, atau kau sibuk dengan menggambar sesuatu, atau kau … sibuk membaca bukumu, lagi.

Aku tidak ingin membayangkan kemungkinan terburuknya, aku tidak ingin membayangkan bagaimana jika seseorang di sana, menarik perhatianmu. Seseorang yang amat cocok denganmu, seseorang yang sempurna, baik di matamu, atau Tuhanmu.

Aku tidak ingin membayangkan itu.

Jadi, kuakhiri kisahku di sini, berhenti di titik di mana hatimu masih sendiri.

 

July 11, 2019 (23:23).

guilherme-araujo-final-chibi-port-removebg-preview

-edited by @author6 Project Sairaakira

2 Komentar

  1. Jadi ikutan ngebayangin dah ni aq nya hehe

  2. Ayo bayangkan :ohyeaaaaaaaaah! :berikamiadegankiss!