[Why Do I Still]

7 Juni 2017 in Vitamins Blog

24 votes, average: 1.00 out of 1 (24 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

“why do I still go stand on
 my balcony staring up at stars hoping that you are thinking what I am thinking?

why do I still wake up from my sleep when I hear a notification from my phone hoping that you sent me a message?

why do I still read those notes you passed to me in school hoping that you would be reading the notes I passed to you?

why do I still smell your cologne when I think of you?

why do I still feel the warmth of your skin when I think about the night we stayed up talking?

why do I still remember the small things you like… like spearmint gum, Kenny Rogers songs, the way you smile when you think of something dirty, everything about you?

why do I still… love you? when all you did was pretend to love me?”

[SAINTEK]

2 Juni 2017 in Vitamins Blog

20 votes, average: 1.00 out of 1 (20 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Jujur saja aku sudah lelah dengan hubungan ini, bagaimana kita hanya mendekat tanpa pernah menyatu seperti asimtot di Matematika.

Dan bagaimana perasaan kita yang berbanding terbalik seperti rumus fisika. Dimana hanya perasaanku saja yang melambung tinggi, kamu tidak.

Dan bagaimana aku sudah jenuh seperti hubungan ksp dengan pengendapan. Dimana hasil kali ion-ion lebih besar dibanding nilai Ksp larutan akan mengalami lewat jenuh (terbentuk endapan). Sama sepertiku, aku juga sudah lewat jenuh dimana hanya hatiku yang terdapat endapan kerinduan, kamu tidak.

Dan bagaimana hubungan kita seperti simbiosis parasitisme, hanya kamu yang diuntungkan sementara aku dirugikan karna hanya aku yang menahan sakit saat kami menggerogoti hati dan pikiran ku. Dan kamu begitu bahagia dan kenyang sementara aku makin lama makin lemah.

Cobalah sekali-kali kita seperti yang lain. Mari kita seperti garis perpotongan, dimana aku dan kamu bertemu dan menyatu. Memiliki rasa yang berbanding lurus satu sama lain. Dan saling terlarut, menyatu, tanpa harus membuat endapan kesakitan. Dan hubungan saling menguntungkan, dimana aku dan kamu saling mencintai.

Tidak hanya aku saja.
2801
—Selamat datang Sang Juni

iya tau telat ngucapin selamat datang Juni ?

[SBMPTN]

30 Mei 2017 in Vitamins Blog

24 votes, average: 1.00 out of 1 (24 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Kamu itu kaya soal MTK dan Fisika SBM. Sangat amat sulit dicerna.

Kamu kaya soal Verbal di SBM, terlalu banyak perumpamaan.

Kamu juga sama seperti soal analisis di SBM, muter-muter ujungnya ngga aku ngerti.

Kamu sama persis kaya soal Bahasa Inggris di SBM, terlalu kompleks. Ribet.

Meskipun begitu, aku akan berusaha untuk mengerti dan membuat semuanya jelas. Pada hakikatnya, meskipun kamu sulit di artikan, begitu besar harapan yang aku taruh agar bisa lolos. Seperti SBMPTN

2801
—nostalgia soal SBMPTN

 

Telat edit wkwk

 

[Salahkah?]

30 Mei 2017 in Vitamins Blog

18 votes, average: 1.00 out of 1 (18 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Saya mencinta bersama dengan pekat malam,

Selalu berteman dingin anginnya,
Dan berjalan bersama bayang hitamnya.

Mencinta dibalik bayang adalah hal semu.

Mengharapkan mentari disana–yang sinarnya saja belum pernah saya rasa.

Mengharapkan ia, sang mentari yang hanya datang disiang hari–menghantar hangat.

Bagaimana dengan saya yang hanya hadir dikala malam?

Dapatkah saya merasakan kehangatan sang mentari–yang disanjung beribu bidadari disekelilingnya?

Salahkan saya?
Saya hanya malam,
Yang mengharapkan mentari datang.
Terlanjur saya jatuh cinta akan mentari,
Walau nyatanya saya merasakan hangatnya saja tidak–
Apalagi memilikinya.
Salahkah saya?

—sptny

[Hujan dan Tanah]

29 Mei 2017 in Vitamins Blog

20 votes, average: 1.00 out of 1 (20 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Bagaikan kamu adalah hujan. Yang selalu turun semaumu, sebanyak mungkin. Menumpahkan segala beban yang kamu rasakan selama menjadi awan hitam diatas sana.

Dan aku adalah tanah. Yang selalu siap menerimamu, kapanpun. Setiap tetes airmu yang selalu membasahi ku, tak peduli berapa banyak, ribuan, jutaan yang kamu turunkan untuk menyakitiku. Membuat ku menjadi lembek seperti lumpur. Tak pernah sedikitpun dariku berkomentar. Ku terima semuanya dengan senang hati. Karna itu adalah resiko yang aku tanggung untuk selalu hidup dibawahmu. Langit.

Tapi disetiap tetesan airmu juga menguatkanku. Menjadikanku subur dan berguna untuk tanaman. Ku buat mereka sehat tak kekurangan sedikitpun nutrisi.

Disetiap kamu menyakitiku, melampiaskan padaku, setiap gores luka memberikanku kekuatan. Menjadikanku pribadi yang kuat. Dan di setiap tetesmu itu juga ada kebahagiaan yang tersimpan dengan elok.

Takdir kita saling mengikat. Aku membutuhkanmu meskipun kamu menyakitiku ribuan kali. Ribuan kali itu juga yang membuatku kuat. Dan kamu membutuhkan aku, kepada siapa pula kamu akan melampiaskan rasamu jika bukan aku?

2801
—dikala hujan berteman dengan secangkir teh

.

.

.

.

.

.

Tadi ujan trus inget…….kamu huehehehehheheh ?

ignore it 

[Kau Yang Pergi]

29 Mei 2017 in Vitamins Blog

Mungkin sudah lama rasanya kita tak saling bertegur sapa semenjak dirimu memutuskan untuk pergi menjauh. Ada banyak sekali yang ingin aku katakan padamu. Tentang seberapa besarnya usaha ku menjalani hari-hari tanpa percakapan denganmu. Tentang seberapa besarnya usaha aku menahan semua rindu yang dengan sialnya selalu hinggap tak mau pergi.

Mataku, tak pernah bosan melihat layar kaca LCD menunggu notifikasi mu muncul. Setiap hari, yang biasanya selalu ada namamu berurutan panjang di layar lock screen ku.

Aku ingin mengucapkan, terimakasih, untuk semua waktumu yang terbuang untuk menemaniku selama 2 tahun terakhir ini.

Terimakasih telah membuat 730 hari ku terasa begitu berwarna. Mungkin menurutmu, yang pergi meninggalkanku bukan lah terasa penting untukmu. Hanya sekedar membagi 2 tahun bersama seseorang untuk bisa diceritakan dalam buku pengalamanmu.

Semoga kau bahagia, ku dengar dia —yang pernah berada dalam hubunga kita— beranjak satu tingkat menjadi orang yang berhubungan langsung dengan mu tanpa ditutup-tupi. Perlakukanlah dia dengan baik, meskipun aku harus teriris bila mengingatnya, tak ada yang mampu kulakukan untuk mengubahnya.

Dan selamat tinggal, mungkin ini yang terakhir akan kuucapkan saat ada kesempatan bertemu dan menyapamu lagi.
Sangat sulit untuk melepasmu, karna yang namanya hati dan perasaan bukanlah hal yang berada dalam kuasa manusia, tapi aku akan berusaha melupakanmu. Dan aku tahu, semua ini sudah berada dalam jalanNya. Tak bisa kupungkiri jika ini memang yang terbaik untuk kita berdua.

2801
—didalam rindu yang membunuh dengan kejam

[You Don’t Deserve My Love but Still I’m Too Stupid]

28 Mei 2017 in Vitamins Blog

“You’re a cruel person, you made me fall in love with your words but you broke my heart with your actions.

That’s the thing with people like you, you don’t understand the concept of saying what you mean and meaning what you say. You just know what I want to hear and tell me it, without actually realising what you’re saying and how it makes me feel, especially when your actions show that you don’t mean a word of it.

I know I’m stupid for giving you endless chances but I just don’t think a part of me wants to let you go, not yet. I think a part of me is hopelessly waiting for you to finally mean it when you tell me you feel the same way about me as I do about you and I’m worried that I’ll always be like that when it comes to you, helplessly dreaming for the day when you wake up and realise that I’m the one you want to be with.”

—you don’t deserve my love but I hope you know you have it anyway.

[Harus Bagaimana]

27 Mei 2017 in Vitamins Blog

 

seringkali, cinta yang disuarakan itu rumit.
semuanya menjadi tak terarah,
karena hati yang saling tak terbalaskan,
namun tidak enak untuk mengatakan.

seringkali, cinta yang disuarakan itu bisu.
semuanya menjadi hening,
karena hati yang enggan untuk membalas,
namun tak dapat terang terangan menolak.

lalu, disini saya memilih cinta dalam diam.
namun ternyata tidak ada bedanya,
hatimu tidak bisa mendengar,
dan mana mungkin hatimu membalas,
karena sejatinya, cinta dalam diam itu menunggu.
menunggu sampai kamu menyadari bahwa saya selalu menunggumu.
namun sialnya, saya terlalu lama menunggu,
sampai saya akhirnya saya tersadar,
dirimu sama sekali tak ingin saya tunggu,
dan bukan orang yang tepat untuk saya tunggu dari awal kita bertemu.

—n

[Sedangkan Engkau]

1 Maret 2017 in Vitamins Blog

25 votes, average: 1.00 out of 1 (25 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Aku bukan perempuan yang semanis dirinya
Aku tidak bisa membuat dirimu tertarik sedikitpun
Mengapa aku payah?

Bahkan membuat kau tahu tentang perasaanku saja tak bisa
Hanya berdiri mematung saat kesempatan itu menghampiri
Lalu menangis meraung-raung saat tahu kau mencintai yang lain

Kumpulan bintang-bintang
yang dulu memperkenalkan aku padamu
Selalu menyapaku hangat sejak aku hadir di dalam kehidupanmu
Sempat menjauh karena aku yang menjauh
Aku yang memilih pergi

Kau tahu kenapa?
Aku payah tak bisa membuatmu mencintaiku juga
Aku malu karena raga ini tak bisa memeluk ragamu
Aku malu, aku sadar karena kau tak akan pernah merasakan hal yang sama

Karena kita berbeda
Perasaan kita berbeda
Aku mencintaimu
Sedangkan kau mencintainya
Kau tidak mencintaiku

—wipp,
yang tetap mencintai walau berbeda.

Bertahan Pada Sebuah Pilihan

6 Januari 2017 in Vitamins Blog

36 votes, average: 1.00 out of 1 (36 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Aku tak mengerti kesempurnaan apalagi yang kamu cari, kerinduan apalagi yang selalu kau harapkan, juga cara apalagi agar membuatmu percaya.

Dengan semua kekuranganku ini aku belajar bagaimana memahami tiap tiap sikapmu, bersikeras mencoba mengurangi kesalahan ku terhadapmu.
Alasannya agar diriku tak selalu menghadirkan kecewa dimatamu, menjadi sebab mu selalu pergi dan menghilang begitu saja.

Jika kau tanya seberapa besar perasaan yang ku punya, maka lihatlah hujan yang turun dengan deras, lalu coba kau hitung tiap tetesnya yang jatuh ke tanah.
Bisa kah kau?
seperti itulah aku menempatkan perasaan
untukmu. Dalam, besar dan juga luas.

Sejauh ini aku berusaha menahan semua kesabaran yang tak bisa terbendung,
Sudah tak terhitung airmataku turun hanya karena aku menahan kecewa, bahkan kata maaf yang seharusnya kau katakan biar aku yang mengatakannya. Setidaknya aku mengalah dengan egomu yang keras.

Setiap kau datang dengan kesalahan, aku selalu bisa menerima mu dengan maaf.
Setiap kau mencoba untukku tak menggangumu dalam beberapa waktu,
ku biarkan dirimu lepas, bebas mencari apa yang kamu mau dan setelah puas aku siap menyambutmu kembali.

Semuanya ku lakukan karena aku yakin kau bisa jadi yang terbaik meskipun kau belum menunjukkan itu.
Aku sebenernya lelah bertahan seperti ini, tetapi terlalu dalamnya rasa ini untukmu aku tak ingin semua berakhir semudah kau bilang “Aku bosan dan jenuh dengan hubungan kita. Aku ingin bebas!”
Ketahuilah, saat kau mengatakan itu diriku serasa tak berguna menjadi manusia.
Aku tak bisa sedikitpun membuatmu nyaman, membuatmu merasa senang.

Tapi sekali lagi, Aku telah menetapkan sebuah pilihan yang tak bisa ku ubah teruntuk perasaanku terhadapmu.

Ajarkan aku lebih jauh mengenalmu,
Ajarkan aku caranya mengerti duniamu.
Agar tak ada lagi kata-kata yang membuatmu kecewa lalu pergi,
agar tak ada lagi sakit hati yang tak kunjung usai.
Ajarkan aku menghadirkan senyuman diraut wajahmu yang selalu datar menerima perhatianku.

Aku hanya bisa bertahan pada sebuah pilihan.
Pilihan yang mengharuskan ku kuat untuk bersabar hingga kau menyadari semuanya bahwa, setiap detik yang ku berikan untukmu adalah sesuatu berharga dalam hidupku.

Mau kah kau mengerti?

—Indra. R

You Will Never Be Mine

2 Januari 2017 in Vitamins Blog

34 votes, average: 1.00 out of 1 (34 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

maaf jika saya terlalu banyak berangan-angan tentang kamu. maaf jika saya terlalu berharap bisa memiliki mu. maaf jika saya terlalu mencintaimu.

walaupu saya tau itu menyakiti saya, saya tetap menjalaninnya. mencintaimu dalam diam itu memberikan saya kebahagiaan dan kepedihan diwaktu yang sama. walaupun yang saya lakukan hanya bersembunyi di zona nyaman saya dan menguntitmu dalam diam, itu membuat saya bahagia. walaupun saya tau kamu mencintai orang lain dan membuat saya sakit, saya menerimanya. karna itu adalah resiko mencintai kamu.

tak apa, kita harus merasakan sakit dulu sebelum tau sebarapa dalam kita mencintai seseorang. dan semua yang terjadi, saya sangat mencintai kamu. dan saya sadar, saya bukan lah dia yang kamu cari, yang kamu butuhkan, dan kamu inginkan.

saya hanya seorang pendamba, pemuja, pecinta kamu. terdengar menggelikan tapi itulah kenyataannya. setiap kali saya bercerita tentang kamu dengan sahabatku. mereka selalu tidak senang, karna menurut mereka saya hanya membuang-buang waktu dan menyakiti diri saya sendiri. tapi sudah saya bilang, itu adalah resiko mencintai kamu.

kadang saya membenci perasaan ini. saya membenci dimana saya terlihat lemah di depan kamu. berharap kamu melihat setitik apa yang telah saya berikan semuanya kepada kamu. betapa saya sangat menyayangimu, walaupun tidak pernah ada kata ‘kita’. tidak pernah ada obrolan. tidak pernah ada kata sapa. kamu menyakiti saya. tetap saya menyayangimu. saya meberikan seluruh hati saya kepadamu dan yang hanya bisa kamu lakukan adalah menolaknya, membuangnya. tanpa kamu harus merasa bersyukur bahwa setidaknya kamu tidak perlu repot-repot mengejar orang untuk mencintai kamu. disini saya tulus mencintai kamu.

betapa besar ego kamu yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa tau apa yang dirasakan oleh saya. dan mungkin saya juga egois memaksa kamu untuk melihat saya. tapi apakah saya tidak boleh egois? sementara saya sudah lelah mengejar, bersabar dengan segala kekeraskepalaan mu akan penolakan mu yang besar terhadap saya. apa saya tidak boleh egois untuk sebentar saja.

saya tidak sejahat itu memaksa kamu mencintai saya. saya juga tidak sekejam itu memisahkan kalian. saya akui saya disini yang bodoh dan terlalu naif akan takdir yang sudah tertulis bahwa saya tidak akan pernah bisa memiliki kamu.

tapi yang harus kamu tahu tentang wanita adalah, terlalu keras kepala dan terlalu lemah akan hati yang mencintai terlalu dalam. saya lemah karna tidak bisa melupakan kamu. dan saya terlalu keras kepala karna terus mencintai kamu sampai sakit seperti ini.

sudahlah sebanyak apapun saya berbicara, sebanyak apapun saya menangis. takdir sudah tertulis bahwa kamu tidak akan pernah bisa saya miliki

[Kamu Hanya Teman Yang Mengujiku Lewat Perasaan]

30 Desember 2016 in Vitamins Blog

40 votes, average: 1.00 out of 1 (40 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Ketika aku tulis ini, aku berharap kamu membacanya. Aku mengenalmu lewat berbagai cara yang tak biasa seperti kebanyakan orang pada umumnya. Saat pertama kali kita tak sengaja saling tertawa hanya karena satu hal yang kita suka itu sama.

Pada saat obrolan panjang kita, kamu terus membuatku tertawa—membuat sebagian perasaanku makin susah untuk dijelaskan seperti apa. Lambat laun aku mulai ada ketertarikan denganmu. Lewat pertemuan yang tak direncanakan aku selalu senang. Kamu membuat aku merasa nyaman, dengan kesederhanaan yang kamu tunjukkan.

Aku paham tak seharusnya juga aku merasa seantusias ini padahal aku belum tahu perasaan kamu terhadapku seperti apa.
Apa kamu tahu? setiap pesanmu yang masuk selalu ku sambut dengan begitu senangnya, sampai sampai aku gemetar membalasnya.

Apa kamu tahu? ketika malam yang menurunkan rindu aku berharap kamu hadir sebagai bahu untuk bersandar, lalu berbincang perihal isi hati masing-masing diantara kita.

Apa kamu tahu? perhatian yang kamu berikan—selalu membuat hatiku luluh dengan sendirinya.

Apa kamu tahu? aku orang yang selalu tak luput membicarakan mu diam-diam dalam doa agar supaya aku bisa lebih didekatkan denganmu.

Apa kamu tahu? saat tak sengaja mata kita beradu akulah orang yang paling merasa gugup hingga perasaan jujur yang ingin ku katakan terpaksa kamu buat bungkam.

Jika kau tanya aku selalu merasa nyaman, harusnya kamu paham dengan apa yang aku rasakan ini bukan lagi perasaan sebagai teman.

Lagi lagi, aku harus memendam segala rasa ini untukkmu.
Lagi-lagi aku tak bisa mengatakannya di hadapanmu, karena kamu selalu membuatku lumpuh ketika aku menatap matamu.
Membiarkannya lenyap ditelan rasa takutku saat mengatakan itu.
Hingga akhirnya kamu memunculkan merona pada wajahku.

Memang sungguh menyesakkan ketika kita tak bisa mengatakan perasaan kita kepada seseorang yang akhirnya ia memilih tetap hadir sebagai teman.

Andai kamu bisa sedikit lebih melihatku. Lebih meneliti sikapku yang seolah menarikmu masuk ke dalam duniaku.
Aku hanya ingin kamu mengerti ada sebuah harapan besar yang aku tempatkan untukmu.

Sosokmu sudah terlalu melekat dalam diriku hingga saat aku ingin merasa menjauh pun luka lama ku kembali muncul, patah pada hati ini kembali terjadi. Aku tak ingin hal semacam itu menghancurkan diriku secara terus menerus. Membiarkan ku lebih lama merawat luka.

Salahkah aku jika ingin memilikimu bukan hanya karena cinta? aku ingin menjadikanmu seseorang yang begitu amat berarti.
Seseorang yang bisa kamu balas perasaannya dengan segala ketulusan mu saat ini.

Tapi sekali lagi, aku tak bisa memaksakan kehendak diriku sendiri. Sebab perasaan memiliki bukan karena terpaksa. Aku paham jika pilihanmu menginginkan kita hanya sebagai teman semata. Bukan untuk merasakan seperti apa besarnya cinta yang ku punya.

Ternyata kamu lebih senang dengan kedekatan kita sebagai teman, yang bisa kau ajak tertawa bersama melepaskan segenap masalah yang ada.
Ternyata hadirmu hanya untuk menjatuhkan perasaanku terhadap kecewa. Namun aku berusaha tak menunjukkan itu didepanmu.

Padahal, betapa bahagianya bila semua yang pernah kita lakukan akhirnya membuatmu mempunyai hal yang sama denganku, dengan apa yang kurasakan ini.
Setiap hari aku semakin ingin terus kamu ada menemaniku.
Itulah sebabnya aku tak membiarkan kamu menghilang. Meski sering kamu pergi begitu saja mengabaikan diriku yang khawatir tak terkira.

Aku paham, perasaanmu tetaplah perasaanmu. Aku tak bisa mengubah itu; juga hatimu tetaplah hatimu yang tak bisa ku sentuh agar aku berada didalamnya yang kau jaga dengan sepenuh jiwa.
Tak ada yang bisa disalahkan, aku membiarkan rasa ini untuk terus tetap ada—meski dirimu hanya menjadikan tanya.

Biarlah jika ini hanya sebuah harapan yang tak bisa menjadi nyata. Kamu tetap teman yang mengujiku lewat perasaan.

—kopiSore

(Lagi ga ada mood buat nulis,kebetulan nemu ini terus ngena jd di post deh hehe:))

Trying to find the best one

27 Desember 2016 in Vitamins Blog

31 votes, average: 1.00 out of 1 (31 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Entah, dia berdiri untuk menatap mereka atau untuk mengukur seberapa rapuh dirinya yang bisa menumpukan diri pada kakinya yang melemah.

Perempuan itu masih menangis dalam tawa.

Tersenyum dalam tangis.

Tertawa pada kepahitan.

Dan, jangan mencoba untuk memperbaikinya.

Terakhir kali ada seseorang yang mencoba memperbaikinya, orang itu hanya memperparah luka.

Menoreh siletan besar dihati rongsoknya.

Sudahlah, biarkan dia seperti itu.

Sampai dia mengerti, bahwa iming-iming cinta hanya akan menyakitinya; sampai dia menemukan satu yang tepat.

Dia masih menunggu.

Berharap bahwa satu yang tepat itu adalah seseorang yang sudah merusak hatinya menjadi pecahan kecil, berharap lelaki itu kembali.

Entah.

Untuk apa?

Memperbaiki hati atau menoreh luka lagi?

–i38a

I wish you come back

26 Desember 2016 in Vitamins Blog

34 votes, average: 1.00 out of 1 (34 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Fajar mulai menyingsing, waktu pagi akan datang. Matahari mulai malu-malu naik ke permukaan menampilkan sinarnya yang hangat dan cerah. Tidak pagi ini, tidak untuk setiap pagi, aku tersenyum. Dimalam tadi, aku telat untuk tidur, melainkan aku terlena jauh kedalam pemikiran akan sosokmu yang sudah hampir 1 setengah tahun ini mengganggu pikiranku. Bedanya kali ini, aku menyesali perbuatan ku.

Ku hela napasku kasar, berharap hari ini aku tidak melihat dirimu di sekolah. “Bodoh” ucapku, aku lupa jika hari ini upacara. Tidak mungkin aku tidak akan melihatmu, kecuali aku buta.

Sampainya disekolah ku melihatmu. Disana. Berdiri bersama teman sebaya mu, menertawakan sesutu yang lucu. Aku ingin tersenyum melihat wajahmu, namun kutahan karna semua sudah tidak sama lagi.

Ku berbaris sesuai kelas, kita memang beda kelas, yang sialnya berdekatan. Bel berbunyi tandanya semua kelas harus siap berbaris mengikuti upacara. Ku lirik sedikit ke arah barisanmu, sesak. Ada dia disampingmu. Sedang memukul lengan mu pelan malu-malu karna kau menjailinya. Dulu juga kita pernah begitu, kan?

Miris. Nyatanya aku disini masih mengharapkan keberadaanmu didekatku. Nyatanya aku masih belum bisa menerima kenyataan bahwa aku bukanlah yang terbaik untukmu. Tapi mau bagaimana lagi, walaupun aku berteriak kencang depan wajahmu jika aku masih mencintaimu yang ada kamu akan makin menjauhiku.

Ku hela napasku lagi, tak sengaja mata kita bertemu. Aku tidak bisa melihat pancaran apa yang kau berikan padaku lewat matamu. Aku hanya bisa membalasanya, sedatar mungkin. Walau batinku berteriak “aku merindukanmu”. Tak tahan lagi aku membuang muka darimu. Aku sudah lelah dengan apa yang sudah terjadi dan masih menghantuiku sampai saat ini. Aku terlalu bodoh. Terlalu munafik. Terlalu mengatasnamakan perasaan.

Aku harus menerima kenyataan bahwa kita tidak lagi bersama. Kamu. Aku. Hanya masa lalu yang masih menggerogoti pikiranku akan kenangan yang sudah kita lalui. Aku hanya terlalu mencintai waktu kebersamaan kita dulu, dan masih enggan untuk berpindah dari sana. Jika kamu tau akan hal ini aku tau kamu pasti marah. Karna kamu dengan jelas pergi meninggalkan aku, yang sudah jelas tidak mau lagi dengan ku.

Bodoh. Idiot. Itulah aku, karna aku terlalu mencintaimu.  Aku tidak akan meminta kamu untuk kembali. Tapi satu hal yang kamu tahu, aku, selalu siap jika kamu membutuhkan tempat untuk bersandar barang sejenak.

Harapan bersamamu

25 Desember 2016 in Vitamins Blog


28 votes, average: 1.00 out of 1 (28 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Aku salah, memang sepertinya aku disini yang salah, bukan kamu. Ya, ini begitu menyakitkan, lebih tepatnya sakit yang ku buat sendiri.

Kamu, kamu lelaki yang baik, seseorang yang sangat pengertian dan perhatian. Seseorang yang selalu membuat ku tertawa dan merasakan kenyamanan setiap kali bersama mu, ya disamping–mu.

Aku telah berfikir sangat jauh, ya begitu jauh.
Kamu memang lelaki yang baik, lebih tepatnya baik ke semua orang, dan sekarang? Jika kamu ingin tibatiba berubah, itu bukan hak-ku kan? Memang bukan.

Sama sekali bukan hak-ku untuk tetap menahan kamu disini, apalagi diriku hanya sebatas teman beda kelas saja ya, kan?

Bukan hak-ku untuk membuat kamu tetap seperti sebelumnya, bukan.

Kamu memiliki kekuasan atas dirimu sendiri;
Kamu ingin berubah? Kamu ingin menjauh dari-ku? Kamu ingin dekat dengan perempuan lainnya? Itu semua hak-mu, ya hak yang tidak bisa aku tentang, karena aku bukan siapa-siapa.

Aku,
Aku hanya perempuan yang menerima kebaikan dan kenyamanan yang kamu beri, wajar.
Aku hanya perempuan yang terlalu terbuai atas segala yang kamu lakukan terhadap diri-ku.
Dan aku adalah perempuan yang salah. Aku salah, salah telah begitu jauh di kenyamanan ini sehingga ku kecewa atas sikapmu yang kini berubah, sangat berubah.

Jujur, diriku kecewa. Tapi? Apa ini salah kamu? Bukan. Ini bukan salahmu tapi salahku, aku tau kamu lelaki yang baik kepada semua orang dan salahku adalah menaruh begitu banyak harapan bersama yang bukan suatu kemungkinan. Itu salahku.

Kenyataannya sekarang, aku disini dengan sisa sisa harapan yang tak bisa ku semogakan lagi, lebih tepatnya harapan bersama dengan-mu.

—sptny

Just want you to know that…

25 Desember 2016 in Vitamins Blog

35 votes, average: 1.00 out of 1 (35 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

aku tidak membencimu, meskipun aku berusaha untuk membencimu tetap saja hatiku punya kehendak lain dan pikiranku punya kamuan sendiri.

pikiranku masih senang bermain-main dalam anganmu yang kosong, dan hatiku masih mencintaimu dalam harapan yang sudah pupus. sekuat aku berusaha yang ada hanya menambah beban dikepala dan hatiku semakin sulit melangkah jauh darimu.

aku tahu kamu sudah menyakitiku terlampau dalam sampai-sampai aku tidak mampu lagi menangis untuk melepaskan keperihan yang selama ini kutanggung. itu lebih menyakitkan. dan parahnya lagi, setiap hari, setiap jam yang selalu berputar dalam detik, pikiran ku akan selalu buntu di kamu. apa yang kamu lakukan sekarang, siapa yang kamu genggam tangannya saat ini, siapa yang kamu nyanyikan lagu saat ini, siapa yang menempati hatimu saat ini.

semua adalah salahku, aku sendiri yang menciptakam kesakitan ini, dan aku sama sekali tidak bisa menyalahkan mu atau dia. itu yang membuatku makin terluka. saat aku tau kamu bersamanya, serasa hatiku tercabut sedikit demi sedikit dari tempatnya. membuatku sesak sulit bernapas.

tapi, aku sama sekali tak bisa menyalahkan kamu atau dia. seluruh kesalahan ada padaku. yang selama ini menyayangimu dalam diam, mencintaimu tanpa terucap.

aku hanya takut, takut akan penolakan yang besar darimu. takut kamu melemparku jauh atau lebih parah kamu menerimaku hanya untuk melemparku lebih jauh.

Should’ve known

19 Desember 2016 in Vitamins Blog

18 votes, average: 1.00 out of 1 (18 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Should’ve known that The ending would be like this. You’re gone. And I’m standing right here hopelessly.

I should’ve known that if i told you about this, you’d be gone. I should’ve known you would never be mine. but is that wrong if I keep hoping?

Whether is right or wrong, hurt me or give so much happiness. I just want have something I fight for. And it’s you

 

DayNight
DayNight