17. Hitam Tidak ada lagi tangisan. Dwina hanya diam memandangi langit-langit rumah sakit dengan tatapan kosong. Ada beban berat di tempatkan di atas pundaknya sampai ia merasa kesulitan untuk sekedar menarik napas. “Wi, dokter udah ngizinin kamu pulang” Kak Bayu menyibakkan selimut dan menggendong Dwina menuju mobil Audy milik Arya. Arya dan Bayu secara bergantian …
