“Bang Rangga kau sudah sampai?” mendengar suara suaminya diambang pintu, sang istri yang tak lain pemilik warung nasi itu langsung menolehkan kepalanya, tangannya yang sebelumnya sibuk memegang ponsel untuk merekam Ujang dan Asep, kini sudah dimasukan ke dalam saku dasternya, kemudian buru-buru mendekat ke arahnya untuk membantu membawa kardus yang ditengteng oleh suaminya itu. Kenapa …
