PROSA HATI: #8 Epilog Sang Antagonis

**** Menyesakkan rongga dada, menguliti seluruh lapisan detak jantungku, menghentak paksa seluruh denyut nadiku. Tertoreh di mataku dengan saksama di malam-malam sunyi, tentang seluruh ratusan untaian makna yang sengaja kau samarkan dalam miliar kata yang kau sematkan dalam bisik titahmu. Tercekat seluruh udara di rongga dadaku. Tercenung aku, tak sanggup terisak membayangkan hatimu telah membusuk …

Short Story: Lost and Found

Short Story: Lost and Found Terinspirasi oleh istilah ghosting yang sempat viral dan banyak  digunakan oleh netizen serta fenomena standar ganda hubungan antar dua hati berbatas layar gawai yang terpisah dengan realita. Dan diketik sembari mendengarkan Lana Del Rey – White Mustang.   **** Viona memandang hamparan langit malam dari atas balkon yang cenderung sepi …

Short Story: The Weirdest Meet that Ended as a Sweet Farewell

Short Story: The Weirdest Meet that Ended as a Sweet Farewell Inspired by: Taylor Swift – Wildest Dream Dituangkan dari ruang imajinasi yang tenggelam oleh lantunan lagu menyenangkan milik Taylor Swift – Wildest Dream. Ara terdiam sembari memandangi kartu yang berfungsi sebagai kunci untuk membuka pintu kamar hotel yang berada tepat di sebelah kamar yang …

Pinkie Promise: 10. Tawaran

**** Perlahan, kedua kelopak mata milik Tiara terbuka sempurna setelah ia mengerjapkannya beberapa kali hingga kilat dari bola mata hazel miliknya nampak membulat indah lantas menatap dengan sorot pandang nanar pada langit-langit kamar yang ditempatinya melewati malam panjang untuk kesekian kalinya. Biasa saja, kosong dan hampa. Pagi itu terasa sangat hening dan lelah yang menyeruak …

PROSA HATI: #7 Obrolan Wanita Dewasa

Pada dasarnya manusia itu bisa berubah, Manusia bertumbuh dan berkembang. Tidak hanya tentang lahir sebagai sosok bayi mungil tak berdaya yang bertahun-tahun kemudian menua dimakan waktu. Pun ketika telah banyak lembaran-lembaran drama kehidupan yang dilewati, manusia yang tadinya naif pun tiba-tiba mampu mati rasa dan realistis hingga ironis. Malam ini kau dan aku tertawa getir …

PROSA HATI: #6 RENJANA

Kau bagai renjana di dalam bejana. Terjebak asa bagai candu yang membuatku pilu. Pada pertemuan tak terencana, sorot matamu yang redup memporak-porandakan buntalan rindu yang kupendam sendiri. Kau bertahan terisak dengan belati yang menghujam riak tawamu, terhimpit sendu yang kucandu dalam khayalku, lebur dalam pelukan perayaan kau dan aku di dalam mimpiku. Wahai pujangga yang …

PROSA HATI: #5 Pengakuan

“DIA BUKAN ANAK SUAMIKU!” Ucapnya cepat dan tegas lantaran tak ingin aku melanjutkan seluruh kalimat manis penuh pengharapan bait-bait doa nan suci dari bibirku. Aku tengah mendoakan kebaikan atas rumah tangga yang dia bina, sebuah rasa suka cita atas kehadiran buah hati yang menahun dinanti-nantikan. Dan ketika ia mengucapkan kalimatnya, aku hanya bisa termangu dan …

Pinkie Promise: 9. Norman

**** Semilir angin sayup-sayup terasa membelai lembut wajah mulus Tiara  yang terlihat redup sembari kedua mata hazelnya menatap lurus pada sebuah batu nisan yang berdiri kokoh di hadapannya. Bentangan langit pagi yang menaunginya tidak jauh berbeda bahkan begitu serupa dengan langit yang meneduhkan dunia tempat ia tinggal nun jauh di sana. Langit yang sama, biru …

Pinkie Promise: 7. Alkisah (Bagian 1)

**** “TURUNKAN AKU!!!” Tiara mengucapkan kata-katanya dengan tegas hampir serupa perintah yang tak dapat dibantah atas alasan apapun ketika menyadari ia tak lagi dibawa berlari kencang oleh Wildan untuk menembus pekatnya malam di jalan setapak yang begitu sepi dan hening dengan lampu-lampu sorotnya di kanan-kiri yang menjadi saksi bisu kecepatan Wildan yang tak lazim untuk …

Pinkie Promise: 8. Alkisah (Bagian 2)

**** Bertemu seseorang? Siapa? Kendati Tiara diliputi perasaan ragu untuk mematuhi perintah Wildan, namun perutnya yang terasa lapar mendorongnya untuk mengabaikan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang menyerang pikirannya. Keraguan mulai pupus berganti dengan kepercayaan yang dibangun Tiara secara paksa dalam dirinya. Sampai detik ini hanya Wildan yang bersamanya dan bagaimanapun juga Tiara tidak kekurangan satu apapun dari …

Pinkie Promise: 6. Dejavu

**** 10 tahun kemudian…. “Tap, tap, tap, tap!” Derap langkah kaki jenjang milik Tiara terdengar mengetuk ubin lantai secara bergantian dengan cepat. Di sepanjang koridor yang sepi, suara ketukan dari hak sepatu setinggi lima senti pada alas kaki Tiara yang berwarna hitam legam dan mengkilap terdengar menggema dan mengudara bebas tanpa distraksi dari suara-suara lainnya, …

Pinkie Promise: 5. Ratnaraj

**** Jalan setapak satu-satunya di area taman tersebut ternyata begitu panjang, sehingga dapat dipastikan akan membutuhkan waktu yang agak lama untuk mencapai ujungnya. Beruntung Tiara saat ini sedang berada dalam dekapan Wildan yang mampu melesat dengan sangat cepat. Perlahan-lahan Tiara bisa melihat mereka semakin mendekati titik terang. Cahaya yang tadinya hanya tertangkap dari sorot lampu …

Pinkie Promise: 4. Sepasang Manusia

**** Tiara hanya bisa tertegun, tak sedikitpun ingin bangkit dari tempatnya terduduk kaku. Rasa sakit yang terasa pada tulang ekornya kini dalam pengabaian Tiara, sebab saat ini ia lebih tertarik untuk memperhatikan dengan saksama penampilan pria asing di depan matanya. Pria itu memakai pakaian serba hitam dan tak terlihat seperti model pakaian yang biasanya Tiara …

Pinkie Promise: 3. Asing

**** Tiara merasakan seluruh tubuhnya terasa sejuk berlebihan seolah semilir angin yang begitu dingin sedang menusuk hingga menembus seluruh tulang belulang yang dibalut oleh kulit tipis dari tubuh mungilnya. “Dingin,” batin Tiara yang masih tetap memejamkan kedua matanya dan memeluk tubuhnya sendiri erat-erat. Tiara merasa sangat enggan untuk terbangun dari tidurnya dan membutuhkan kehangatan. Lambat …

Pinkie Promise: 2. Solitude

**** Ya, sesekali Tiara juga berpikir seegois itu, ingin perpustakaan itu untuk dirinya sendiri.   Tiara melihat jam sudah menunjukkan pukul 09.15 waktu setempat. Sudah lima belas menit berlalu dari jadwal buka perpustakaan, tapi Tiara belum melihat satupun pengunjung mendatanginya. Padahal biasanya akan ada segelintir anak yang mulai berdatangan bahkan sebelum Tiara sempat mempersiapkan segalanya …

Pinkie Promise: 1. Tiara

**** Di suatu pagi yang cerah, ketika matahari telah bersinar hangat dan bersahabat sehingga begitu menyenangkan untuk disambut dengan jiwa yang bersemangat, dari sebuah rumah bernuansa putih dan dikelilingi hamparan rerumputan hijau sehingga terkesan kontras satu sama lain, terlihat seorang gadis belia yang berusaha keras menggeser pintu rumahnya yang lebih mirip seperti bingkai kaca berbentuk …

Pinkie Promise: Prolog

**** “Pergilah Tiara….” Tiara tercenung, hanya bisa diam mematung masih tak berhenti menatap sepasang mata amber yang kini menatapnya dengan kilatan tak bersahabat dan suara yang tengah mengusirnya untuk pergi itu terdengar begitu lirih dan menyeramkan.   Pria dihadapannya itu tak mau mengulang kata-katanya untuk kedua kalinya, mendekatinya dengan bahasa tubuh yang diliputi kegeraman hingga …

Yvonne’s Romance – #4 Percakapan

**** Samar-samar suara gemerisik angin yang menerbangkan dedaunan kering menelusup dan mengantarkan gelombang suara yang menggetarkan kedua membran timpani di dalam sepasang telinga milik Yvonne. Terasa sedikit berisik namun tak mengusik dan sedikitpun tak melunturkan semangat Yvonne untuk tetap memfokuskan kedua bola matanya membaca setiap deretan kata-kata yang membentuk kalimat-kalimat indah dari novel berbentuk buku …