Coretan By Chocovado

1. Summer and Blue

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

 

9 votes, average: 1.00 out of 1 (9 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

==========

tumblr_mj3qirRSIr1qb30dwo1_500

Musim panas.

Yang kuingat tentang musim panas adalah; suhu meningkat panas, kembang api, festival, pantai, dan pemuda itu. Pria dengan manik biru jernih serta kulit pucat miliknya.

Itu adalah kejadian lama, jika diingat itu sudah dua tahun yang lalu. Cukup lama, tetapi aku tak pernah melupakannya. Dia adalah pria musim panas.

Ketika itu adalah malam musim panas, tetapi udara tetap saja dingin.

Terlebih lagi aku berada di hutan … dan sedang tersesat.

Itu sangat buruk, tapi aku tidak ingat kenapa aku sampai bisa tersesat di sana. Yang aku ingat adalah aku berteriak pada si berengsek itu, kemudian aku  berlari pergi meninggalkannya.

Aku lelah, terlalu lelah untuk berjalan, bersuara, berpikir atau bahkan bernapas. Aku tak berpikir apa pun sebelum aku berlari masuk ke dalam hutan. Yang aku pikirkan hanyalah hatiku yang sakit terluka.

Dan aku hanya berakhir meringkuk di bawah pohon setelah kelelahan tak menemukan jalan. Aku … benar-benar tersesat.

Kemudian…

BUK!

SRRAK!

“A-apa itu?”

Aku beranjak dari tempatku dan mencari tahu apa yang jatuh itu, rasa penasaranku membunuh rasa takutku.

Lalu samar-sama kulihat bayangan seseorang dan sempat aku berharap jika itu adalah tim pencari yang datang secara ajaib untuk menolongku.

Namun, …

Arrgh!”

Aku menahan langkahku tepat sebelum hutan di depanku habis, aku melihat seorang pria dengan keadaan mengenaskan tengah merintih di tanah.

Dia sangat kacau, terlebih lagi ada bekas sayatan di lengan, wajah, kaki, dan bahunya yang semuanya mengucurkan darah.

Didorong oleh keinginan alami untuk menolong sesama yang terluka, aku hendak menghampirinya, tetapi…

BUK!

Aku dikejutkan dengan sosok lain yang muncul. Percaya atau tidak, dia seperti meluncur dari langit dan tiba-tiba saja mendarat di tanah, menghantam pria yang terluka itu dan langsung mencekiknya. Wajahnya tak begitu jelas karena tiba-tiba saja keadaan menjadi gelap di sekeliling kami. Namun, satu hal yang kutahu, kondisi pria itu pun tak jauh berbeda dengan pria yang pertama. Mereka seperti habis bertarung, hanya saja kondisi pria yang kedua tampak jauh lebih baik dibanding yang pertama.

Tubuhku membeku. Aku hanya mempu bersembunyi di balik pohon, dan menyaksikan pria itu dieksekusi.

“K-kau … penghianat! Aku … tahu itu. Akan kupastikan kau … tidak akan mendapatkannya!”

“Huh.” Pria kedua itu tersenyum sinis. “Kau sudah tahu tapi kau membiarkanku? Bodoh sekali. Coba katakan itu dengan lantang jika kau bisa lolos dariku.”

AKH!!

Aku menahan napas tatkala ia mencekik pria itu dengan mudah, bahkan aku bisa mendengar suara tulang pria itu yang mungkin remuk, berderak menusuk telingaku.

Sekujur tubuhku langsung menggigil hebat, rasanya semua tulangku hilang kekuatan, dan kakiku tak mampu menopang. Aku hampir saja berteriak, tetapi suaraku juga hilang entah kemana.

Setelah itu … aku ambruk, rubuh di tanah.

Pria itu ternyata menyadari kehadiranku. Dia menoleh kepadaku dan kemudian ia berjalan ke arahku.

Tubuhku semakin menggigil, saat itu aku pikir mungkin saja aku jatuh gila atau aku bahkan sedang bermimpi, tetapi… ini jelas nyata.

Di saat itulah aku berpikir … bahwa kemungkinan besar, aku akan bernasib sama dengan orang itu, mati dengan leher remuk secara mengenaskan.

Dari pria itu … ciri yang kuingat adalah manik mata yang berwarna biru terang seolah berpendar di kegelapan.

Lalu, entah bagaimana, keadaan di sekeliling kami tiba-tiba saja kembali terang.

Akhirnya aku bisa melihat dengan jelas sosok itu, walau aku melihatnya dengan keadaan masih shock, takut, dan setengah sadar. Napasku naik turun tatkala dia bersimpuh di depanku. Manik birunya terlihat dengan jelas dari jarak seperti ini.

Dan fakta yang tidak bisa di pungkiri adalah bahwa dia tampan dengan caranya sendiri. Astaga! Apakah aku sudah gila karena menganggap bahwa calon pembunuhku adalah lelaki yang tampan?

“Kau … tak perlu takut. Aku … tidak akan menyakitimu.”

Ketika suara pria itu berubah menjadi nada lembut berbisik rendah, seluruh tubuhku malah jadi merinding. Dan aku tidak bisa percaya dengan apa yang akhirnya bisa aku temukan saat aku mendapatkan kesempatan melihat lebih dekat.

Pria itu… dia berbeda. Dia bukan manusia!

Aku tidak tahu makhluk apa sebenarnya dia, kulitnya pucat seperti mayat, matanya biru jernih, gigi taringnya lebih panjang dari orang kebanyakan, dan kukunya… kukunya tampak panjang di jari jemarinya yang lentik.

“J-jangan … jangan bunuh aku. Kumohon,” cicitku pada akhirnya, menyuarakan keputusasaan yang gelisah.

Mendengar kalimat permohonanku itu, wajahnya tetap sama,  hampir tanpa ekspresi, tetapi tatapan mata itu seolah menghipnotisku, bahkan aku tak sadar jika dia tengah membelai pipiku, gerakannya seolah ingin menenangkanku.

Dingin.

Ya, kulitnya sangat dingin.

Setelah itu aku merasa jika kepalaku berputar, semua di sekitarku bergerak, lalu pandanganku berkunang-kunang, dan akhirnya gelap datang melingkupiku tanpa aku bisa mempertahankan kesadaranku lagi.

Aku tidak tahu apa yang terjadi setelahnya, tetapi yang kutahu, aku baru bangun di keesokan harinya saat nuansa terang benderang telah melingkupiku.

“Kau tidak apa-apa?”

“…”

Orang pertama yang kulihat adalah pria brengsek itu, tetapi kali ini tatapannya tampak penuh penyesalan. Di sisinya ada beberapa orang lainnya yang tampak menunggu dengan cemas di sekeliling tempat tidur. Mereka mengatakan bahwa mereka menemukanku tertidur dengan sangat lelap di pinggir hutan, seperti orang pingsan tetapi bernapas tenang, seolah aku tenggelam dalam mimpi yang dalam. Dan aku tak terbangun sampai lama. Bahkan ketika aku diselamatkan dan diangkut kemari, aku terus tak sadarkan diri sampai berjam-jam kemudian.

Aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku saat itu. Namun, ada kepedihan asing saat aku menyadari bahwa aku tidak menemukan orang itu lagi.

Pria misterius itu telah pergi.

Dan meskipun masih ada rasa ngeri tersisa … hati kecilku tahu, bahwa aku ingin bertemu dengannya lagi.

Mei 24, 2015 (21:48)

 

guilherme-araujo-final-chibi-port-removebg-preview

-edited by @Author9 Project Sairaakira

 

13 Komentar

  1. Wajihah syarifah menulis:

    Keren kak,ini cerpen kak,ya ?! Kenapa gak di buat novel atau cerita bersambung aja,kak

  2. aslinya itu iseng-iseng buat projek vignite :YUHUIII kalo diterusin bingung mau kek gimana alurnya…

    Btw thanks udah baca :inlovebabe

  3. Ini ngk ada lanjutannya lagi ya?

  4. wah, kalo ada lanjutannya pasti makin seru nih kak :tepuk2tangan

  5. :MAWARR

  6. fitriartemisia menulis:

    weh, udah selesai aja ternyata

  7. farahzamani5 menulis:

    Wahhhh siapa Pria misterius ituuuu hihi
    Penasaran loh aq nya
    Mga ada ide buat lanjut cerita ini yak
    Semangatttt

  8. Eeih siapa laki-laki misterius ituuu

  9. Ditunggu kelanjutannyaa

  10. Lanjutkan dong kak :berikamiadegankiss!

  11. dewantilaraswaty menulis:

    :lovelove :lovelove :lovelove :lovelove :lovelove :lovelove
    Lanjut kak

  12. Tks ya kak udh udate.