Dark Layers of The Night

Dark Layers of The Night: Ep.1 Pertemuan & 2 Memindai Mangsa

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

projectsairaakira Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

26 votes, average: 1.00 out of 1 (26 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Novel Essence Of The Darkness dapat dibaca gratis sampai tamat hanya di projectsairaakira.com Temukan Novel Romantis Fantasi berkualitas lain hanya di Project Sairaakira

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

Dark Layers of The Night

Episode 1 : Pertemuan

“People dont meet by accident. They are meant to cross our path. Either become blessing, or become lesson”

Hujan deras turun menghujam bumi di tengah langit gelap yang sibuk meronta karena terbelah oleh cahaya petir, beriringan dengan bunyi gelegar kencang yang menggetarkan panel-panel jendela rumah kontrakan Elana yang reyot.

Elana berlari-lari kecil, melewati teras rumahnya yang basah kuyup karena bocor di seluruh sisinya yang menyedihkan. Terburu-buru dia membongkar tasnya, mencari kunci kecil yang seharusnya ada di salah satu saku kantong tasnya.

Udara dingin menusuk tulang di malam hari di kota yang senyap malam ini. Itu semua masih diperburuk dengan hujan deras yang tak kunjung berhenti sejak dini hari menjelang sampai malam hari menjemput matahari.

Tangan Elana gemetaran tak terkendali, tubuhnya yang kurus ternyata masih tak terbiasa untuk menahan udara sedingin ini. Yang paling diinginkannya sekarang adalah menemukan kunci sialan itu sebelum kemudian segera memasuki rumah untuk berlindung di atap yang tak mengucurkan air di tubuhnya yang basah kuyup.

Sayangnya, tak ada kesempatan baginya untuk beristirahat, dia hanya bisa pulang untuk mengganti pakaian, lalu harus berangkat lagi untuk menjalankan kerja shift malamnya yang lain.

Elana sudah terbiasa hidup sendirian, sebatang kara dan berjuang dengan kekuatannya sendiri untuk memperbaiki hidupnya. Dia tumbuh besar tanpa mengetahui siapa orang tua sebenarnya, tanpa mengetahui siapa asal usulnya, di sebuah panti asuhan reyot di kota kecil yang menempel dengan kota tempat dia mencari rejeki saat ini. Hidupnya di panti asuhan penuh perjuangan, dia harus belajar berbagi dan menahan keinginan hati, juga tidak pernah merasakan memiliki barang baru yang dibeli untuk dirinya sendiri.

Ya, hidup di panti asuhan dengan donatur yang hanya sedikit, membuat dirinya dan anak-anak lain, harus merasa puas mendapatkan barang-barang bekas untuk melengkapi diri mereka.

Ketika Elana sudah lulus Sekolah Menengah Atas, dia mendapatkan kesempatan untuk hidup mandiri. Ibu panti asuhan membekalinya dengan ijazah, dan sedikit uang untuk membantunya bertahan hidup sebelum mendapatkan pekerjaan. Uang sakunya mungkin sedikit, tetapi bagi Elana yang terbiasa bekerja keras sedari dini, uang itu bisa menjadi batu pijakan yang bisa melontarkannya menuju kesuksesan.

Belajar untuk efisien, Elana menggunakan uangnya untuk menyewa kontrakan kecil kumuh yang berada di dalam gang yang berdesak-desakan dengan rumah-rumah kumuh lainnya. Elana sengaja memilih lokasi yang jauh dan susah dijangkau untuk menekan harga. Strateginya berhasil karena dia bisa mendapatkan harga yang pantas untuk sebuah rumah tinggal yang meskipun reyot, cukup layak untuk menjadi tempat berpulang dan berteduh.

Sisa uang yang didapatkannya dia gunakan untuk mendaftar kursus komputer dan bahasa inggris, sebuah pengetahuan dan keahlian yang bisa digunakannya untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Beruntung, salah seorang alumni panti asuhan yang baik hati membantunya untuk melamar pekerjaan sebagai penjaga di sebuah minimarket yang berada tak jauh dari rumah kontrakannya. Elana menggunakan uang dari pekerjaannya untuk bertahan hidup dan membiayai kursusnya. Dia menjalani kursus di siang hari dan menyilangkan waktu dengan bekerja di jam yang lainnya, terus bekerja keras untuk mempertahankan kemandiriannya.

Elana tahu bahwa dia harus memperjuangkan masa depannya sendiri. Karena dia sebatang kara di dunia ini, dia tidak memiliki siapapun.

Pada siapa lagi dia harus bergantung kalau bukan pada dirinya sendiri?

Sekarang sudah hampir dua tahun berlalu sejak dia melepaskan diri dari panti asuhan yang membesarkannya dan hidup mandiri. Dia sudah menyelesaikan kedua kursusnya tiga bulan lalu, dan sekarang berjuang untuk mencari pekerjaan yang lebih baik daripada hanya sekedar menjadi seorang penjaga supermarket kecil di pinggiran kota.

Elana ingin seperti wanita-wanita karir yang sering dilihatnya ketika menjaga supermarket, wanita-wanita itu biasanya mampir sepulang kerja untuk membeli sesuatu. Penampilan mereka bersih dan rapih dan mereka menghabiskan uang banyak hanya untuk membeli barang-barang remeh seperti cemilan dan produk kecantikan tanpa mengedipkan mata sekalipun.

Ketenangan jiwa dalam kehidupan, itulah yang diinginkan oleh Elana. Dia tidak pernah memiliki mimpi yang muluk-muluk. Yang diinginkannya adalah ketenangan jiwa ketika menjalani kehidupan, termasuk tidak perlu merasa khawatir jika harus mengeluarkan uangnya untuk membeli sesuatu, sama seperti yang dirasakan oleh wanita-wanita karier itu.

Kondisi mereka sudah tentu berbeda jauh dengan apa yang dirasakan oleh Elana, ketika dia mendapatkan gaji bulanannya, Elana harus segera memilah-milah kebutuhannya sehingga dia tidak berakhir kelaparan di tengah bulan tanpa uang sepeser pun. Uang kontrakan mutlak dibayarkan di awal bulan, lalu Elana akan memisahkan uang untuk makan dan untuk kebutuhan hidupnya. Hanya untuk kebutuhan primer saja uangnya hampir tidak cukup, membuatnya terlatih menahan lapar ketika dia melihat isi dompetnya mulai menipis di akhir bulan.

Dan kecemasan itu selalu menyertainya, kecemasan memikirkan apakah dia bisa bertahan sampai akhir bulan, kecemasan memikirkan apakah dia masih bisa makan sampai esok hari. Semua itu bahkan lebih melelahkan dari kerja kerasnya yang tak kenal menyerah.

Karena itulah, mimpi Elana tidak muluk-muluk, dia ingin menjadi wanita karir yang bekerja di kantoran, yang bekerja dengan pakaian rapih, yang berangkat bekerja di jam yang sama jam delapan pagi sampai jam lima sore, yang ketika menerima gaji masih memiliki sisa uang untuk sekedar membeli pakaian atau sepatu baru, atau bahkan duduk-duduk di cafe sambil menyesap kopi dengan berbagai nama unik yang menderaskan air liur. Cukup sesederhana itulah yang Elana inginkan.

Sayangnya, jenjang pendidikan yang dia miliki ditambah dengan dua jenis kursus yang menunjukkan keahlian tambahannya ternyata masih belum bisa bersaing di kerasnya dunia pencari kerja yang angkuh. Sampai dengan tiga bulan lamanya, dengan begitu banyaknya surat lamaran digital ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga administrasi, tidak ada satupun yang memanggilnya untuk hanya sekedar wawancara dan menilai kemampuannya.

Elana tahu bahwa para sarjana dari lulusan universitas pun kesulitan mencari pekerjaan di masa sekarang ini. Dan sadar bahwa dirinya tak sebanding dengan mereka. Pemikiran itulah yang membuatnya hampir putus asa, membuatnya tidak bersemangat lagi mencari pekerjaan, dan mulai menerima bahwa mungkin seumur hidupnya, dirinya hanya akan berhasil mencapai jenjang pekerjaan sebagai penjaga supermarket kecil di pinggiran kota.

Tetapi, mungkin Tuhan masih sedikit berbaik hati kepadanya. Salah seorang temannya yang bergantian shift dengannya menjaga supermarket, tiba-tiba membisikkan tawaran pekerjaan yang menarik untuknya. Sachi cukup cantik dan berusia dua tahun lebih tua darinya, dan mereka sudah bekerja bersama setahun lebih sebagai penjaga supermarket, meskipun sebenarnya mereka tidak terlalu akrab sebab jadwal kerja mereka sebagai lawan shift membuat kondisi mereka sangat jarang bisa bekerja di jam yang sama dan menghabiskan waktu bersama.

Mungkin melihat betapa kerasnya usaha Elana untuk mencari pekerjaan, Sachi akhirnya jatuh iba dan membisikkan pada Elana untuk bergabung bersamanya menjalankan pekerjaan tambahan yang terasa menggiurkan. Pekerjaan dilakukan di dini hari, tetapi Sachi menjamin bahwa pekerjaan itu tidak berbahaya. Meskipun lokasinya berada di sebuah kelab malam ternama di tengah kota, Elena tidak bekerja sebagai perempuan malam yang menemani tamu-tamu minum dan berdansa seperti Sachi, melainkan bekerja sebagai pembersih toilet.

Ya, sebagai pembersih toilet. Sachi bilang pekerjaan itu mendapatkan gaji yang lumayan, hampir dua kali gaji menjaga supermarket, meskipun harus memiliki kekuatan hati untuk mengerjakannya. Sachi berkata bahwa kenalannya yang bekerja sebagai supervisor di bagian cleaning service kelab tersebut meminta bantuannya untuk mencari orang guna mengisi pekerjaan yang selalu ditinggalkan itu. Semua itu disebabkan karena menjadi pembersih toilet di kelab malam tersebut merupakan pekerjaan yang sangat berat. Di malam hari di kelab malam, banyak pengunjung mabuk yang lupa diri. Mereka terlalu mabuk untuk membersihkan diri dan membersihkan toilet yang habis mereka pakai secara benar, dan belum lagi mempertimbangkan banyaknya pengunjung yang muntah-muntah karena terlalu mabuk di sana.

Sachi tidak menutup-nutupi apapun ketika menawarkan pekerjaan itu pada Elana, dan meskipun mendengar itu semua, Elana tetap menganggap tawaran pekerjaan itu sebagai kesempatan besar dan bertekad mengambilnya.

Jam kerja di kelab dimulai jam sebelas malam hingga jam empat pagi, membuat waktunya pas bagi Elana untuk mengambil pekerjaan itu. Dia berencana mengambil dua pekerjaan sekaligus, di malam hari dia akan menjadi pembersih toilet kelab, lalu pulang di pagi hari untuk tidur sejenak sebelum mengerjakan shift siang atau shift malam sebagai penjaga supermarket tempatnya bekerja.

Pekerjaan sebagai pembersih toilet akan memberikannya gaji dua kali lipat dari penjaga supermarket, ditambah lagi dengan pekerjaan sebagai penjaga supermarket, itu semua sudah lebih dari cukup bagi Elana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa kecemasan.

Membayangkan itu semua membuat mata Elana berbinar, dia yakin dia mampu melakukannya. Dia hanya harus bekerja sedikit lebih keras untuk mencapainya.

Suara petir yang kembali menyambar kaki langit membuat Elana terperanjat dan hampir terloncat dari posisinya berdiri. Dikutuknya dirinya sendiri dan pikirannya yang senang mengembara sesuka hati tanpa izin. Tangannya yang sudah memegang kunci langsung bergerak membuka pintu, membawa dirinya masuk sebelum menutup dan mengunci pintu di belakangnya.

Elana melempar tas kerjanya ke ranjang reyot yang langsung terpampang begitu memasuki rumah kontrakan. Ya, rumah kontrakannya yang sederhana hanya terdiri dari satu ruangan kamar, ditambah dapur sempit yang bersebelahan dengan kamar mandi yang tak kalah sempitnya. Tetapi, Elana hanya hidup sendiri di tempat ini, jadi fasilitas di rumah ini, sudah lebih dari cukup untuknya.

Sambil berlari-lari, Elana langsung berlari menuju kamar mandi, dia mandi secepat kilat hanya untuk menyegarkan diri karena sejak shift siangnya tadi dia belum mandi. Dengan tubuh menggigil kedinginan dibalut handuk, Elana menarik pakaiannya dari lemari dan bergegas memakainya. Sachi bilang kalau para pembersih toilet akan mendapat seragam sendiri di sana, jadi Elana memutuskan memakai pakaian yang nyaman, kaos longgar berkerah dan celana warna hitam yang membungkus tubuh tingginya dengan rapih.

Setelah mengikat rambut panjangnya menjadi ekor kuda, dia meraih ponselnya yang sederhana dan melirik tampilan jam di layarnya. Pukul sepuluh kurang sepuluh menit. Dia menyelesaikan shift malamnya di supermarket sampai pukul sembilan malam, dan senyumnya mengembang karena dia berhasil menyiapkan diri untuk bekerja lagi di kelab malam di waktu yang tepat.

Sachi bilang akan menjemputnya jam sepuluh di jalan besar yang merupakan ruas pertemuan pintu masuk gang kecil menuju tempat kontrakan kumuh tempat Elana tinggal. Elana segera meraih tasnya yang tadi dia lemparkan ke atas ranjang, dia lalu memasukkan ponselnya ke sana dan membuka pintu kontrakannya kembali.

Hujan deras masih belum mau bersahabat dengan permukaan bumi, menghujaninya dengan sumpah serapah berbentuk air deras yang berjatuhan menimpa bumi. Elana tidak punya payung, jadi dia memasang tasnya di atas kepala, dan berlari-lari menuju pintu masuk gang di ujung jalan, tempat Sachi diyakininya sudah menunggu di sana.

***

Jam sudah menunjukkan pukul satu malam, dan berbeda dengan di rumah-rumah manusia kebanyakan yang seluruh penghuninya sudah beranjak tidur, berbaring di ranjang untuk beristirahat dengan mata terpejam dan mengisi ulang energi guna digunakan esok hari, di kelab malam ini malah semakin ramai dan bergemuruh ketika dini hari makin menjelang.

Manusia-manusia yang datang semakin banyak, memenuhi lantai dansa dan tempat-tempat duduk mewah yang telah di siapkan. Lampu yang semakin meremang di area tempat duduk tampak kontras dengan cahaya bersahutan berbagai warna yang menyilaukan mata di lantai dansa. Suara musik semakin keras berdentam, seolah ingin menguji kekuatan gendang telinga yang beradu keberanian dengan debaran jantung di dada.

Malam minggu semakin membuat keramaian di kelab ini tak terkendali. Para bartender sibuk menyiapkan minuman beralkohol dengan berbagai varian campuran rasa ke pelanggan yang tak keberatan untuk mabuk di malam penuh gegap gempita ini. Para lelaki pelayan berpakaian rapih pun sibuk berlalu lalang di antara para tamu, dengan senang hati mengantarkan botol-botol minuman anggur untuk memberikan kepuasan bagi para pemuja malam.

Elana masih memegang tongkat pel di tangannya ketika dia menolehkan kepala untuk memandang hiruk pikuk yang terasa asing dengan dirinya. Dirinya saat ini mengenakan pakaian cleaning service berwarna cokelat tanah yang kebesaran, sebuah pakaian berjenis overall yang seharusnya digunakan oleh laki-laki.

Ya, ketika Sachi mengantarkannya bertemu dengan penanggung jawab cleaning service, lelaki itu terlihat tidak menyangka bahwa pelamar pekerjaan yang dibawa Sachi adalah seorang perempuan. Tatapannya terlihat skeptis ketika memandang tubuh Elana yang kurus seolah kurang gizi, tetapi tak urung diberikannya juga seragam laki-laki itu untuk dipakai oleh Elana sambil berkata bahwa Elana diberi kesempatan selama tiga hari untuk menunjukkan hasil pekerjaannya sebelum penilaian nanti akan menentukan apakah Elana akan diterima bekerja atau tidak.

Dan meskipun penanggung jawab cleaning service itu tidak mengatakan apa-apa, Elana tahu pasti bahwa lelaki itu sudah bertaruh dalam hatinya bahwa Elana tidak akan mampu bertahan untuk menjalankan seluruh pekerjaan berat satu malam pun di tempat ini.

Dia akan membuktikan bahwa dugaan laki-laki itu salah. Elana bertekad untuk bekerja keras supaya diterima di tempat ini, dan itulah yang akan dilakukannya.

Saat ini, dia sudah selesai membersihkan toilet perempuan yang ditugaskan kepadanya. Toilet itu tampak jorok dengan bekas-bekas orang buang air kecil dan beberapa muntahan yang tidak disiram, tetapi tanpa mengeluh, Elana membersihkan semuanya dan membuat lelaki penanggung jawab cleaning service yang menginspeksi pekerjaannya kehabisan kata. Lelaki itu lalu bilang bahwa Elana harus selalu berjaga, karena sedetik setelah dibersihkan, toilet itu bisa langsung kotor lagi. Setelah memberikan penjelasan panjang, lelaki itu lalu memerintahkan Elana untuk membersihkan toilet untuk laki-laki yang terletak di seberang sana.

Di dalam kelab malam ini, toilet untuk laki-laki dan toilet untuk perempuan terletak di sisi bangunan yang berbeda. Untuk menuju toilet laki-laki, Elana harus menyeberangi ruang utama yang penuh dengan hiruk pikuk dunia malam dari manusia-manusia malam yang tenggelam dalam kenikmatan duniawi penuh suara.

Sebelah tangan Elana memegang ember berisi cairan pembersih dan sikat, sementara tangannya yang lain memegang tongkat pel, dan matanya terpaku sejenak seolah memandangi dunia lain yang jelas-jelas berada di luar dunianya. Matanya mencari-cari dimanakah Sachi berada.

Apakah temannya itu berada di antara kepala-kepala yang tampak sedang berasyik masyuk di kegelapan remang di balik sofa-sofa besar di area tempat duduk?

Lalu Elana tersadar dari lamunannya dan mengerjapkan mata. Dia menghela napas panjang, dan memalingkan wajah. Bukan urusannya untuk menghakimi pekerjaan Sachi. Setiap orang memiliki alasan untuk melakukan sesuatu dengan kesadaran penuh, sama seperti Elana yang memilih mengambil pekerjaan sebagai pembersih toilet untuk menyambung kehidupannya.

Langkah Elana membawanya menuju ke lorong panjang yang berujung pada tembok buntu di mana sebelahnya mengarah pada toilet untuk tamu laki-laki. Toilet laki-laki itu pasti akan sama dengan toilet perempuan yang dia bersihkan sebelumnya, berwujud ruangan besar, dipenuhi kaca dibagian dindingnya yang dilengkapi dengan beberapa bak cuci tangan dari bahan marmer hitam yang indah. Di sisi lain dari ruangan itu, dipenuhi dengan bilik-bilik kecil yang disediakan untuk buang air.

Kenapa sepi sekali?

Berbeda dengan toilet perempuan yang hiruk pikuk sebelumnya, Elana mengerutkan kening ketika menyadari bahwa tidak ada satupun orang yang ditemuinya di lorong menuju toilet laki-laki.

Apakah kaum laki-laki sesuai dengan struktur biologisnya yang memiliki kandung kemih hampir tiga kali ukuran kandung kemih perempuan, membuat mereka bisa menahan lebih lama untuk keperluan buang air?

Karena itukah tidak ada yang menggunakan toilet saat ini?

Sambil bertanya-tanya, Elana membuka pintu toilet laki-laki itu tanpa suara, dan langsung terkesiap ketika melihat pemandangan di depannya.

***

Episode 2 : Memindai Mangsa

The world consisted of predators and prey. You were either hunting or running.”

Di dalam toilet itu, ada seorang laki-laki, tubuhnya tinggi mengenakan kemeja putih yang tampaknya dijahit khusus untuk ukuran tubuhnya karena menempel dengan begitu pas dibadannya. Celananya berwarna abu-abu gelap, tampak indah membungkus kakinya yang panjang. Sementara itu, jasnya yang berwarna serupa, telah dilepas dan diletakkan begitu saja di atas wastafel.

Tetapi bukan penampilan lelaki itu yang membuat Elana terkesiap, melainkan apa yang dilakukan oleh lelaki itu.

Lelaki itu tidak sedang sendirian, di tangannya yang kuat di balik lengan kemejanya yang digulung, ada sosok lelaki lain dalam cengkeramannya yang tampak kepayahan setengah mati. Wajah lelaki malang itu tampak penuh lebam di bagian mata yang sudah begitu sembab untuk dibuka, sementara hidungnya mengalirkan darah segar, belum lagi dengan bibirnya yang memar dan pecah, menampilkan darah serupa yang membuat penampilannya sangat menyedihkan.

Tetapi, sepertinya lelaki bertubuh tinggi yang tengah menghajar lawannya itu tidak sebaik hati itu untuk memberi ampun korbannya yang sudah kepayahan. Kepalan tangannya yang kuat bergerak lagi, meninju wajah lawannya dengan keras tanpa belas kasihan, hingga terdengar suara berderak entah gigi patah atau rahang patah yang disambung dengan darah segar yang langsung membanjiri mulut lelaki malang tersebut.

Lelaki malang itu langsung kehilangan kesadaran setelah pukulan telak kejam yang ditimpakan kepadanya, tubuhnya lunglai tanpa daya, dan langsung dibuang dengan kejam ke lantai toilet tanpa belas kasihan.

Suara Elana yang terkesiap membuat lelaki kejam itu menolehkan kepala, mengalihkan perhatian dari korbannya yang sudah tak berdaya dan mengarahkannya pada Elana.

Mata Elana membesar, sementara dirinya masih berdiri terpaku di ambang pintu dengan wajah pucat pasi. Dorongan di pikiran rasionalnya meneriakinya untuk lari, tetapi tubuhnya yang terlalu didera ketakutan membuatnya tak mampu bergerak, terpaku di sana bagai rusa kecil yang ketakutan dibawah intaian singa yang kelaparan.

Tatapan tajam dari mata hazel bening itu membuat Elana terlalu terintimidasi untuk mengagumi ketampanan lelaki itu yang luar biasa. Elana merasakan jantungnya berdebar keras ketakutan, mengutuki dirinya sendiri yang muncul di saat tidak tepat, sekaligus merasa ngeri kalau-kalau dirinya akan berakhir seperti lelaki malang yang sekarang terbaring tak sadarkan diri di lantai tersebut.

Lelaki bermata hazel itu tiba-tiba menyeringai. Matanya telah selesai memindai keseluruhan penampilan Elana, dan menyadari bahwa perempuan itu hanyalah pion kecil dari golongan lemah yang tidak pantas untuk mendapatkan perhatiannya.

“Kau tidak akan membuka mulutmu pada siapapun, bukan, kucing mungil?” Lelaki bermata hazel itu tiba-tiba berucap. Suaranya sama mengintimidasinya dengan tatapan tajamnya, membuat Elana semakin ketakutan.

Dia langsung menggelengkan kepala, memberanikan diri meskipun seluruh tubuhnya gemetaran setengah mati.

“Saya… akan menutup mulut….” Elana menatap korban lelaki bermata hazel itu dan mengerutkan kening melihat darah memercik kemana-mana dari tubuh lelaki itu. Matanya mengawasi dengan seksama dan sepercik kelegaan muncul di jiwanya ketika melihat bahwa dada lelaki malang itu masih naik turun karena bernapas.

Setidaknya dia tidak sesial itu menjadi saksi pembunuhan keji di hari pertamanya bekerja.

Tetapi, noda darah termasuk sulit dibersihkan. Noda darah ebih mudah dibersihkan di lantai keramik yang basah, tetapi akan sulit jika sampai noda darah yang terpercik di dinding putih bersih itu sampai mengering. Dipenuhi pemikiran itu, Elana akhirnya memberanikan diri untuk kembali menatap kembali ke arah lelaki bermata hazel tersebut.

Lelaki ini sudah puas menghajar musuhnya sampai kehilangan kesadaran. Seharusnya dia sudah puas dan tidak akan bertahan di sini untuk memukuli korbannya sampai mati, kan?

“Apa… apakah Anda sudah selesai?” suara Elana bergetar ketika bertanya, “Karena saya… karena saya harus membersihkan itu,” dagu Elana mengedik ke arah noda darah yang berceceran di lantai. Sachi sudah memperingatkannya bahwa para pengunjung yang mabuk biasanya terprovokasi satu sama lain sehingga bisa saling memukul dan melukai dalam pertengkaran berdarah, dan Elana memutuskan untuk mengabaikan itu semua, hanya fokus pada tugasnya sebagai pembersih.

Para tamu di tempat ini adalah raja, mereka boleh muntah, tidak menyiram toilet mereka, membuang sampah atau bahkan saling mengucurkan darah, dan Elana hanya harus membersihkannya sampai bersih, dia harus menjalankan pekerjaannya tanpa terdistraksi karena penilaian apakah dia bisa diangkat menjadi pegawai tetap di tempat ini, bergantung pada hasil pekerjaannya malam ini.

Lelaki bermata hazel itu mengangkat alis, seolah tak menduga bahwa bukannya berlari dan menjerit-jerit histeris, Elana malah menanyakan sesuatu yang saman sekali berbeda.

Tetapi, lelaki bermata hazel itu memutuskan untuk menanggapi Elana dengan tenang, dia menganggukkan kepala.

“Anak buahku akan membereskan tubuhnya. Kau tunggulah di sini dan bereskan sisanya,” lelaki bermata hazel itu membalikkan tubuh, lalu menyalakan keran air di wastafel marmer hitam di depannya dan mulai mencuci tangannya yang penuh darah.

***

Akram tidak pernah menemukan sosok menarik seperti gadis pembersih toilet itu sebelumnya. Gadis itu jelas-jelas ketakutan melihat peristiwa berdarah-darah di depan matanya, tetapi alih-alih pergi, dia memilih tetap tinggal dan bersikeras terus melakukan pekerjaannya.

Mata Akram melirik ke arah kaca besar di depannya, mengawasi gadis pembersih toilet yang tampak salah tingkah, berdiri di sana dengan kepala tertunduk dan menuruti perintah Akram untuk menunggu dengan canggung.

Seragam cleaning service yang digunakan oleh gadis itu tampak kebesaran, seolah-olah bukan dibuat untuknya, dan tubuh kurus gadis itu tampak tenggelam di baliknya. Tetapi, mata Akram yang awas tidak bisa melupakan mata gelap lebar yang bening di wajah gadis itu, berpadu dengan indahnya di dalam sebingkai wajah mungil berdagu lancip dengan anak-anak rambut di pelipisnya yang lepas dari ikatan kuncir kudanya.

Akram sudah pernah bercinta dengan banyak perempuan, kesemuanya berasal dari kelas atas, aktris terkenal, model-model paling cantik, dan perempuan bangsawan sepertinya yang menghabiskan seluruh waktu mereka untuk fokus memoles keindahan tubuh mereka. Perempuan-perempuan yang melayaninya sebelumnya selalu sempurna, tiada cela, dan dibalut pakaian kelas tinggi berpadu dengan perhiasan luar biasa mahal yang melengkapi.

Tetapi gadis yang ada di depannya ini terasa berbeda, rambutnya acak-acakan dan keringat tampak membasahi pelipisnya, menunjukkan bahwa gadis itu telah bekerja keras beberapa jam sebelumnya. Pipi gadis itu juga sedikit memerah, dan bibirnya yang mungil yang bergetar ketika berbicara dengan Akram terasa begitu menggoda hingga hampir saja Akram tak bisa menahan diri dari dorongan untuk mencengkeram dagu gadis itu, mendongakkan bibirnya ke arahnya, lalu melumat bibir itu dengan penuh nafsu untuk dicium habis-habisan.

Akram mengambil air dari keran dan menggunakannya untuk membasahi wajahnya. Pikirannya harus didinginkan segera. Dia tidak mungkin bernafsu pada gadis pembersih toilet yang tampaknya masih polos dan tidak tahu caranya memoles diri.

Sebuah gerakan di pintu masuk membuat Akram memberi isyarat dengan tangannya. Beberapa anak buahnya, yang datang menggunakan setelan jas hitam lengkap, masuk dengan segera, membuat gadis pembersih toilet itu terdorong menyingkir untuk memberi jalan.

“Bawa tubuhnya, buang ke jalan. Orang-orang akan menemukannya esok pagi dan menolongnya. Menahan kesakitan semalaman kurasa akan menjadi hukuman yang cukup untuknya.” Akram berucap dengan suara tegas. Dan tanpa kata, para anak buahnya langsung melakukan apa yang diperintahkan, mereka bergegas mengangkat tubuh tak berdaya itu dan menggotongnya keluar ruangan.

Dan tinggalah Akram bersama gadis pembersih toilet yang masih berdiri menunggu di sana.

Akram membalikkan badan, dan matanya kembali terperangkap memindai keseluruhan diri gadis itu.

“Kurasa kau bisa mulai melakukan pekerjaanmu sekarang,” Akram melirik pada noda darah yang begitu banyak ditinggalkan di lantai dan di dinding.

Gadis itu membungkukkan tubuh seolah memberi hormat, lalu berucap dengan sopan.

“Baik, tuan,” ujarnya dengan nada penuh hormat sebelum kemudian langsung bergerak, berlutut di lantai dan langsung menyiram noda darah itu dengan cairan pembersih, lalu mengusapnya dengan lap basah tanpa merasa jijik.

Akram melipat tangannya di dada, lama berdiam dalam keheningan sambil mengamati betapa cekatannya gadis itu bekerja.

“Siapa namamu?” tiba-tiba Akram bertanya, memecah keheningan.

Tubuh gadis itu hampir terlonjak ketika mendengar suaranya, seolah-olah dia terlalu fokus bekerja hingga tidak menyadari bahwa Akram masih berdiri di sana. Kepalanya terdongak, menatap Akram dengan bibir terbuka yang membuat Akram harus menggertakkan gigi supaya tidak langsung menyergap gadis itu seperti serigala lapar.

“An… anda tidak perlu tahu nama orang rendahan seperti saya, Tuan,” dengan suara bergetar, gadis itu menjawab.

Sekali lagi Akram mengangkat alis. Tidak menyangka bahwa gadis itu akan berani menolak menjawab pertanyaannya. Jika gadis itu tahu dengan siapa dia berhadapan sekarang, mungkin dia akan membungkuk mencium sepatunya dan memohon pengampunan untuk nyawanya.

Tetapi, Akram tahu bahwa sekarang bukan saatnya. Dengan segala kekuasaan yang dimilikinya, akan sangat mudah memburu dan mendapatkan identitas seorang gadis tak bernama sekali pun. Dan Akram bahkan sudah mematri wajah gadis itu dalam ingatannya. Dia akan mengurusnya perihal gadis ini nanti, setelah dia menyelesaikan urusannya yang tertunda di tempat ini.

“Menolak memberikan nama, eh?” Akram menegakkan punggung, lalu melangkah mendekat ke arah gadis pembersih toilet itu yang masih berlutut di lantai, menyadari betapa tubuh gadis itu gemetaran ketakutan seiring dengan langkahnya yang semakin dekat. Akram lalu berhenti tepat di depan gadis itu, dekat sekali hingga sepatunya hampir menyentuh lutut gadis itu.

“Aku akan tetap menemukanmu meskipun kau memilih merahasiakan namamu, kucing mungil,” Akram mengucapkan janji berbalut ancaman, sebelum kemudian melangkah pergi meninggalkan toilet itu, sengaja memberikan waktu pada buruannya untuk mempersiapkan diri lari sekencang mungkin sebelum nanti diburu habis-habisan olehnya.

***

Ketika memasuki mobil dan meninggalkan kelab malam itu, Akram bersedekap dan menatap tajam ke depan. Supirnya mengendarai mobil dengan hati-hati, menembus jalanan yang masih ramai padahal dini hari sudah hampir habis berganti pagi.

Ponselnya berbunyi, dan Akram melihat nama Elios, asisten pribadinya di layarnya. Diangkatnya telepon itu, bersuara dengan nada dingin.

“Bagaimana?” tanyanya singkat.

“Sudah dibereskan, tuan,” Elios menjawab dengan kalimat bersayap tanpa perlu menjelaskan semuanya. Tetapi, Akram tahu maksudnya, pengkhianat yang dihajarnya tadi sudah dibereskan.

Pengkhianat itu masuk sebagai orang keuangan di salah satu perusahaan intinya, meniti karir dengan hati-hati dan pernuh prestasi sehingga bagian personalia yang menilai performa baiknya memutuskan untuk mempromosikan kedudukannya naik, ke posisi keuangan yang lebih inti dan memegang data-data yang lebih rahasia pula. Sayangnya, godaan uang besar yang didapat dengan mudah membuat pengkhianat itu gelap mata, diam-diam, dia menjual data-data keuangan, rencana-rencana penawaran tender dan segala hal krusial lainnya kepada pihak saingan bisnis, membuat perusahaannya kehilangan keuntungan sangat besar.

Uang mungkin perkara kecil bagi Akram, begitu dia kehilangan uang, dia bisa mendapatkan penggantinya dengan mudah dalam waktu cepat. Tetapi, bukan masalah uang yang membuat Akram turun langsung untuk memberi pelajaran pada pengkhianat itu dengan tangannya sendiri.

Semua itu karena Akram tidak suka dikhianati.

Ya. Pengkhianat akan mendapatkan hukuman paling keji dari Akram. Siapapun yang bekerja untuknya, harus bersedia setia dalam darah dan hati, kalau tidak mereka harus mati. Malam ini Akram sedang tidak enak hati dan kebetulan ada pengkhianat itu yang bisa menjadi pelampiasannya. Elios sudah menjalankan tugasnya dengan baik membuang tubuh pengkhianat yang babak belur itu ke tempat sepi dan tak terjangkau. Mungkin saat ini dia sedang meregang nyawa menuju kematian sebelum ada orang yang bisa menolongnya. Dibiarkan kesakitan dan sekarat sendirian tanpa harapan merupakan hukuman yang pantas diberikannya pada pengkhianat itu. Hukuman yang diberikan oleh Akram itu jelas lebih menyiksa daripada kematian cepat tanpa rasa sakit.

“Tuan Akram,” suara Elios di seberang sana membuat Akram lepas dari pikiran yang bergolak di kepalanya.

“Ya?”

“Nona Gabriella baru pulang dari Paris sore ini, dia mengontak saya untuk menginformasikan dirinya tersedia untuk Anda.” Gabriela yang disebut oleh Elios adalah seorang aktris dan model terkenal yang sangat cantik, karirnya cukup mendunia dengan diundang menghariri pekan mode nomor satu di paris, dan dia adalah salah satu wanita yang berlutut di bawah kaki Akram dan sangat memuja Akram. Perempuan itu selalu mencari kesempatan untuk merangkak naik ke atas ranjangnya, dan Akram menerimanya dengan tangan terbuka. Lelaki mana yang akan menolak santapan mahal yang menyediakan diri untuknya? “Apakah Anda ingin memesan kehadiran Nona Gabriella untuk malam nanti?” sambung Elios lagi bertanya.

Akram merenung sejenak. Berkelebat di benaknya sosok Gabriella yang luar biasa cantik, tubuhnya tinggi semampai dengan kaki jenjang yang merupakan aset pentingnya sebagai seorang model, pinggangnya ramping tetapi pinggulnya berlekuk menggiurkan, dengan payudara yang pas di genggaman tangannya. Itu semua masih ditambah dengan wajah Gabriella yang memiliki keturunan Yordania yang membuatnya memiliki pesona eksotis yang memesona, membuatnya pantas berada di dalam barisan wanita-wanita yang pernah naik ke atas ranjang Akram.

Sayangnya, seluruh kelebihan Gabriella itu, terasa tidak menarik di mata Akram malam ini. Yang memenuhi benaknya cuma satu. Seorang perempuan bertubuh kurus, dengan wajah polos tanpa pulasan make up sama sekali, menatapnya seperti kucing mungil yang ketakutan.

“Tidak. Aku tidak butuh Gabriella malam ini,” jawab Akram singkat.

“Baik, Tuan. Saya akan menginformasikan pada manajer Nona Gabriella.” jeda sejenak sebelum Elios bertanya lagi. “Apakah Tuan ada permintaan lain?” tanyanya kemudian.

“Ya. Aku ingin kau mengumpulkan seluruh informasi tentang seorang perempuan seterperinci mungkin.”

***

KONTEN PREMIUM PSA


 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

264 Komentar

  1. Cerita baruuuuu.. Semoga cerita2 sebelumnya juga segera ada kelanjutannyaaaa ??

  2. Ini cerita baru lagi kah?? Seneng bangett karena akhirnya ada updatean cerita lagii ?? btw ini genre nya beda banget ya sm cerita PSA umumnya, tapi seruu dan bikin penasaraaan ?? Thx uuu authorrr, ditunggu lanjutannyaa

  3. Akhirnya author update juga, kangen banget sama cerita² web ini huhu tiap hari buka gada notif dan hari ini buka terbayar syudah rinduku ???

  4. Akhirnyaaaa setelah bolak balik tiap hari ? thanks apdetnya thor
    Semangattt ???

  5. Aku suka sama alur ceritanya. Tapi cerita lainnya bakal dilanjut kan? Udah aebulan lebih nunggu soalnya

  6. Ini masuk ke serial cerita yg mana yahh? Apa beda lagi sama cerita yg lain?

    1. Cerita baru ka, gak ada sangkut pautnya sama cerita yang lalu. Beda judul soalnya

  7. Omo…..omooooo cerita baruuu ???

  8. Ya ampun ya ampun ya ampun, bisa pas bgt ya motong ceritanya pas lagi gregetan gitu WKWKWKWK aaaaaa bagus bgt kak, cerita baru pula, tambah koleksi bacaan ini huhu! Seneng jg akhirnya update lagi, aku udh bolak-balik aja ini mantengin update-an. Ini wajib bgt lanjut cepet WKWKWKWK (ngga laahh hehe maksa jadinya AHAHAHA). Ditunggu bgt kak update cerita ini & cerita kaoru (omg kangen bgt sm kaoruu!!1!1). Semangat trs buat author semua yaaa se-semangat menyambut tahun baru HEHEHE. Ditunggu trs karyanya kak!??????

  9. Awalnya kaget baca cerita baru, kok beda dari biasanya. Tapi apapun ceritamu, tetap saya baca. Dan terimakasih sudah kembali, rindu kami semua terobati. Lain kali jgn pergi tanpa pamit.?

  10. himeleshinset menulis:

    Langsung komen,saking senengnya karena update.
    Please langsung jual ebook aja min di playstore cerita lainnya, udah kangen, ga sabar nunggu nya lagi.
    Right hand mistress please penasaran, aku langsung bli min, dan bisa disimpan lama.
    Tapi makasih ya udah update, semoga sehat2 terus semua adminnya

  11. Akhirnya update juga ?… Saya nunggu Paris India padahal tapi setidaknya ada cerita baru. Semangat kak nulis nya?

  12. Asyiiiiiik ada update cerita, walapun cerita baru ?

  13. Cerita baru dong yuhuuu. Genrenya agak beda yah dari cerita2 psa sebelumnya, lebih ke romance kekinian gitu ngak fantasy2 lagi (atau apa mungkin kejutannya d episode selanjutnya?)

    Apapun itu in Team PSA we believe, ceritanya selalu keren2 dong ? anyway ngak ada vote lovenya??? Ngak bisa vote nih cerita :(

  14. Yeeeaaayyy… Akhirnyaaaaa… Ada update an baruuu… Mudah2an yang kemarin belum ada lanjutan, malam ini dimaraton. Srmangat…

  15. Aaaa iam so happy!! Makasih author dan tim can’t wait to see Elana and Akram journey!

  16. Serius nanya, gimana cara tekan love nya ya? Supaya favirite gitu, udah lupa caranya

  17. Masih belum tau bermuara kemana cerita ini ?

  18. linda_platini menulis:

    Ye cerita baru lagu. Selalu terbaik cerita PSA

  19. Ga nyangka… dateng2 bawa crita baru T T
    Makasih dan semangat tim psa… XD

  20. ??

  21. tiara syanti menulis:

    Cerita baruuuuuu.. Setelah beberapa purnama ga update,,akhirnya… Sambil nungguin arran remi???

  22. Cerita baru? Fantasy romance berlatar belakang dunia modern kah?
    Nama Akram dan Elios ini berasa familiar. Kayaknya pernah baca di salah satu cerita PSA, apa cuma perasaan saya saja? ?

  23. UlfaniIkhwanaPurba menulis:

    Ohmaigaatttt akhirnyaaaa finalyyyy aaaa huwaaaa akhirnyaaa update huhuhuuu trimakasi tim psa sayang
    Dan sumpah cerita x ini tuh kok rada mitip sama keadaan aku saat ini

  24. Aaaa cerita baru akhirnya, setelah lama penantian?

  25. devikristianti59 menulis:

    Sekian lama ngilang akhirnya muncul lagi da boom bawa cerita baru ?
    Emang warbyasaaah dah tim psa ?

  26. Akhirnyaaa apdet jugaaaa. Yey! Cerita baru nih. Enak banget diikuti. Penasaran sama kelanjutannya

  27. New story?

  28. Akhirnya setelah 99 purnama update baru lagi sakarang cerita baru lagi ??????

  29. Akhirnya update lagi huhu, setelah cukup lama menunggu author PSA update. Menarik nih cerita baru ini, karena biasanya cerita PSA bersangkut paut sama kaisar atau fantasy ?

  30. Gak nyangka ada cerita baruuu..
    Seruu nihj

  31. Uwuuuu…. ?
    Kangen banget sama cerita psa,
    Semiga terus update terus ks…

  32. Bolak-balik ke wp,nugguin cerita” yg lain,ternyata ada cerita baru…
    Masih pemanasan semangat kak

  33. SENENG BANGET PSA UPDATE LAGII??,, DUHH SEMOGA CERITA2 SEBWLUMNYA BISA SELESAI JUGA,, SEMANGAT AUTHOR SEMOGA SEHAT SELALUUU,, LOVE YOUUU?❤️?❤️?❤️?, CERITA INI BIKIN GREGET IHH BARU 2 PART KEREN BANGETTTT

  34. Wow tiba tiba masuk website ada cerita baru ?❤

  35. akhirnya update lagi, semangat terus team luv u???

  36. Wahh crita baruh yah kak, akhirnya stlah skian purnama haha lebay akuh nungguin update tan crtnya ?

  37. Erta Kustanti menulis:

    Kok ceritanya persis banget dengan judul novel yg di aplikasi MANGATOON yg judulnya ESSENCE OF THE DARKNESS?
    Ini authornya sama atau ngejiplak?

    1. @gema_annisa menulis:

      Iya yah, barusan cek ternyata persis sama sampai nama2 tokohnya juga. Gimana nih??????

      1. SairaAkira menulis:

        ngga masalah karena pengarangnya sama, terbit disini karena penulisnya ada rencana kasih cerita yang beda.

    2. sama pengarangnya, tenang aja ngga akan di sue, ngga mungkin PSA terbitkan kalau plagiat atau jiplakan, kita ini paling anti soal plagiat.

      1. @gema_annisa menulis:

        Oh gitu toh. Pantesan agak kaget, tapi mana mungkinlah team psa plagiat wong cerita2 mereka aja udah luar biasa banget. Saran aku team psa dikasih note di awal ceritanya kalau cerita nih pernah d update d web lain, biar ngak menimbulkan kesalahpahaman kayak gini ^^

    3. Aprilia Syahrizal menulis:

      Sama lo orangnya kak, itu yg di mangatoon udah mau selesai lo ceritanya. Kenapa di update disini soalnya dimangatoon harus disensore yg adegan-adegan hot nya hehhe

    4. Nurwulan Ika Januarthi menulis:

      Memang Sma tapi ini dibuat seperti versi awal yg baguuuuss banget ga di hapuskan SPT di mang888toon

  38. Yeyy cerita baru???

  39. Siapapun akan lari klo liat darah dan orang berkelahi, elana emang ajaib

  40. de_Queenshera menulis:

    Yasss Akhirnya muncul juga sungguh aku rindu dgn kalian team PSAK . Bagaimana kabarmu abang ganteng Akira wish you happy always ? Cerita barunya sungguh menghibur meskipun tema kali ini agak menyimpang dr biasanya . Cerita kali ini terlalu pada umumnya diawal .moga makin tak terduga diakhit seperti cerita sebelum-belumnya . Sukses selalu untuk kalian team PSAK . Moga cerita terdahulunya menyusul update rindu dgn Jendral Yoshou dan Conrad ?

  41. Angin segarrrr ????? luv yu PSA ??

  42. Gak bisa di kasih love ya ceritanya???

  43. Setelah sekian bulan , akhirnya ada update juga. Dan ada cerita baru juga, mungkinkah ini ada kaitannya dengan cerita2 sebelumnya?
    Tapi kayaknya beda deh. Ini cerita baru banget hehe. Nama akram asing soalnya hehe.

    Ditunggu update cerita yg lain jga kakak ?

  44. princessratna menulis:

    Akhirnya update.makasih

  45. Yeaayy cerita baru
    Update langsung 2 part

    Elana apes banget hari pertama kerja langsung ketemu pemangsa

  46. Serru bgt nih cerita suer deh❣❣❣

  47. Omg , cerita baru #Christmasgifts

  48. cinderellalove25 menulis:

    Keren ka,, tpi vote nya ada d mana ya ka?

  49. ????Critaaaaaa baruuuu… Yes.. Yes.. Yessss… Jangan lupa up crita yg lain authoor… ????

  50. Sekian lama ku menunggu akhirnya PSA update lagi. Uhhhh, kangennya. Apapun yg di post, pasti langsung ku baca. Mudah²an cerita yg lain juga segera di update°

  51. Cerita baru yang terasa sangat berbeda dari cerita2 PSA lainnya? hmm mungkin karena gaya penulisannya kali ya atau aku yang terlalu awal menilai hihihi?

  52. Bagus kok thor , ayooo lanjuuttt

  53. Akhirnya nemu juga novelnya..thx thor udh bikinin tempat lain buat pembaca setiamu

  54. Seriously Elana dan Akram??
    Ini emng bagus bgt ceritanya, dan bs up di PSA itu bnr2 lbh keren lagi..
    Niat hati buat ngcek apakah sudah ada yg baru dari jendral zhou, trnyta dibuat terharu sm author dng cerita elana & akram..
    Selamat menikmati kisah percintaan mereka berdua ya readers, serius bkl dibuat terbuai sm kisah romantisnya.. ??

    1. HikMaIyMmaExoL menulis:

      Udah pernah baca cerita ini?
      Baca di nama?

      1. Lia Anggraini menulis:

        Di Mangatoon dan Noveltoon. Tp mnrt authornya, di PSA adalah versi lengkapnya (uncencored). Di platform sebelumnya judul Essence of the Darkness.

  55. intannurhasanah menulis:

    Yeayy baru lagi???
    Semangat para aouthorr???

  56. Kenapa arran remi blm update :(

  57. Sebenernya aku lebih rindu untuk cerita” sebelumnya dilanjut. Tapi aku gak akan nolak untuk baca cerita baru, karena bagi aku seluruh cerita yg dipost disini bagus” dan aku suka ??

  58. Rasa2nya pernah baca cerita ini dilapak lain. atau perasaan aku aja ya?

    1. Lia Anggraini menulis:

      Iya, di Mangatoon dan Noveltoon.

  59. Ceritanya bagus

  60. Latar crita yg berbeda. Tapi nama tokohnya identik dengan awalan huruf A, aslan, arran, asia, akira, azhura, armenia, dan akram. Tapi keseluruhann awal cerita bagus. Sipp PSA Team, lanjutkan?????????????????

  61. Tp kok ngga ada tombol vote nya, aku pengen ngevote.

  62. Bagus banget,awal yg mendebarkna tp menyenangkan

  63. Lahh, kok aku gadapet notif ya

    1. Sama, aku juga. Tumben ya, biasanya ada notif lewat email

  64. Wowww aku baru baca, bagus nih thor!!! Diluar latar2 sebelumnya ???

  65. Baru buka PSA dapet cerita baru, kayaknya seru ni ceritnya…. padahal lagi nungguin lanjutan Remi☺

  66. Tombol Vote nya kok g ada yah?????Wah cerita baru dengan warna baru juga genre yang berbeda juga……

  67. Cerita baru Bener bener genre baru ?

  68. Ini cerita gk ada hubungan dng cerita di PSA sblumbya ya ? Ada vitamins yg bisa bantu jwb..

  69. Niatnya mau ngecek udah update bab baru apa belom, eh malah dapan cerita baru.

  70. hihi akraaaam

  71. Oke cerita baru nih
    Mantab

  72. Cerita baru…slalu ditgu karyanyaa semangandd kak…selalu berimajenasi tanpa batas…?

  73. Baru mulai cerita sdh seru dan menegangkan seperti ikut d dalam cerita menjadi kucing mungil semoga Akram hanya cinta mati pada kucing mungil dan tdk untuk d jadikan mainan

  74. Senang ada cerita baru sambil nunggu lanjutan cerita yg lain..
    Ini genre yg beda kah?
    Tapi…tetep ada aroma dominan tokohnya yg kuat bgt ya kaka author ??

  75. Cerita baru, lumayan buat liburan❤

  76. Lanjut.. XD

  77. mustika lisa amalia menulis:

    ??

  78. Cerita baru????

  79. Warna baru, lain dari biasanya. ? Lagi-lagi dibuat jatuh cinta dengan huruf A. Akram kuuuuuu ❤?

  80. Ini cerita yg di noveltoon…ceritanya bagus banget dan sdh end di noveltoon…tapi gk oernah bosen bacany karna alur critanya bner2 kren…

    1. Noveltoon itu aplikasi kah?

      1. Lia Anggraini menulis:

        Iya, aplikasi

  81. Akram mengingatkanku dengan Jenderal Akira <3

  82. Yeeey cerita baru ?

  83. Wow genre yang cukup berbedaaaaa

  84. Rena Augia Putrie menulis:

    sukaaa dg pilihan namanya, akram. ngbayanginnya cowo sexyyyy cool cool misterius kumaha gitu

  85. LesikaSuharita menulis:

    Sebelas duabelas sama arran nih… Tapi elena nya lebih berani dari awal?????

  86. Waaahhh genre baru di dunia fantasi PSA!!!! Mantaaaap!!!! Tp kok g ada like kyk cerita2 PSA yg lain yahh?? Mw bgt gto ksih ❤❤❤❤

  87. Elda Virginia K menulis:

    Akhirnya kumenemukanmu….
    Enggak akan bosen baca novel ini.. kemaren yg di mangatoon udah habis, tapi tetep aja cari versi selengkapnya…
    Semangat terus ya Thor!!!!!

  88. refreshing dengan cerita berlatar dunia sekarang, bukan fantasi seperti biasa.
    Lanjutkan ?

  89. Yaampoonm ceritaa baruu…ter the besttt eveerrr dah cerita di PSA?

  90. Waow lain daripada yang lain..

  91. Eheyyyyyyy klu aku jadi elana uda pengsan lah.. Liet orang di hajar kek mau di bunuh…
    Hadehhh kek nya bau2 mau kejar2an nih.. Tp elana takut keknya ma akram.
    .
    Seru bgt critanya seperti biasa…
    Cuma emang gak ada tombol vote ato gimana nih.. Kok beda?

  92. RositaAmalani menulis:

    Dan aku kemana aja baru baja cerita ini#usapairmata#

  93. Walau udh pernah baca cerita Akram dan Elana di lapak lain sampe tamat, ttep gak pernah bosan buat baca skali lgi disini.. Love this story

  94. Wahhhhhhh sukakk

  95. Sumpah ini sekeren ituuu, bikin penasaraannnn…

  96. Akram nyeremin banget

  97. Itanur Cahyati menulis:

    Kerennn…ga sabar kelanjutannya semangat author

  98. Nawang wulan menulis:

    Kak saira akira buat cerita tentang MAFIA dong kayaknya kecee deh;)

  99. baru baca cerita ini seruuu bgt, cerita nya beda dari cerita yg lain, kereeenn semangat teruss

  100. Baca ini.. aku merasakan aura Raja Zeus dan Zarya Artemis.. klo Zarya dipanggil macan kecil sama si Zeus wkwk

    Yaaa ampuuunnn demiii apaa ??
    Nemu cerita dengan aura tokoh utama yg sama :kisskiss :berharapindah

  101. Cerita yang berbeda dari biasanya, tapi tetap aja sama dengan yang lainnya, bikin penasaran terus sama part-part selanjutnya :kisskiss :kisskiss

    1. Tatik Tabayy Tabayy menulis:

      r

  102. bluemoontears menulis:

    Ga bisa kasih love ya? Aku cuma bisa comment :huhuhu aku suka banget cerita iniii, aku tunggu kapan elana bisa bahagia ? :kisskiss

  103. Lian Lindawati menulis:

    Rela2in mampir ksini buat bca lengkap AkramElana uncut :kisskiss

  104. ArinaRisaDewi menulis:

    Pengen mencet tombol love, tapi ga ada tombolnya

  105. tottemobakadesu menulis:

    Seneng bgt buka PSA ada cerita baru…
    Dan ternyata udah apdet dari kapan tau hehe.
    Udah banyak partnya :muach

  106. Akhhh seneng banget ada story baru setelah sibuk beberapa waktu dan absen buka psa?

  107. :berharapindah :kisskiss

  108. Baca ulang lagi dari awal di sini, supaya lebih terasa perubahan Akram dari awal sampai bab terbaru. ☺

    1. shella maharani menulis:

      Emang tadinya dimana?

  109. mulai membaca hehe

  110. baru buka psa lagi dan ternyata partnya udah jauh banget :evilmode

  111. wahh cerita baruuu :”) :kisskiss

  112. Selalu suka sama cast yang dibuat di psa ini, project nya bedaaa
    Tapi aku suka, laki-laki yang dominan haahhaha

    1. SETUJUUUUUUUU :kisskiss :kisskiss

  113. Kia Luthfia menulis:

    kereeeeennnnn??

  114. Oke mulai tenggelam dengan cerita baru.. hehehe

    Ternyata udah ketinggalan jauh.. :pfffhehehe

  115. Willy Helmy menulis:

    Wow…
    Bikin ngeri penasaran :berharapindah

  116. Sering dpt notif email update an ini. Baru kali ini sempat baca?
    thanks kak author utk cerita yg bikin nagih ini

  117. Masa dirumah aja sangat cocok dihabiskan untuk membaca cerita baru psa inii :bantingkursi

  118. elyumnagita menulis:

    Akuuu…baru baca yg iniiiiih….setelah lama sinyal di sini byk lolanya…seruuuuu bgtt daebak…ya ampun… :berharapindah :kisskiss

  119. Bacaan biar ngga gabut krna #dirumahaja :kisskiss

  120. rosadwiapriyani menulis:

    Baru buka web ini dan langung baca apapun ceritanya pasti seru :berharapindah

  121. Lamaaaaas nggak buak PSA ternyata ada cerita baru cerita beda dari yg lain ku suka ku suka ku suka :kisskiss :kisskiss :kisskiss

  122. :berharapindah :kisskiss

  123. Iskyuss mihhh!
    Belum apa2, mas akram sudah menggoyangkan hatiku bagai lagu dangdut.
    Dan Seperti biasa, cerita kak au membuat cj terhanyut menikmati setiap kalimat2nya yg Indaaah :kisskiss

  124. Sinopsisny mana min??

  125. Aku baru tau kalau ada cerita baru disini, tau2 sudah ada ebooknya

  126. KhairaAlfia menulis:

    Udh lama ga kesiniii,,
    Udh ada cerita baru yg wow, udh diterbitin pulaa. Cool!!
    :muach :kisskiss

  127. Cornelia Agustin menulis:

    Glad to be back, banyak cerita baru lagi… Enjoy banget baca cerita disni :kisskiss :lalayeye

  128. Lely Damayanti menulis:

    Elena adalah godaan yang menggiurkan hehehe

  129. Gimana ini ceritanya bagus semua…. :kisskiss

  130. pertiwi282 menulis:

    :bengongaja :iloveyou

  131. Sthefaany91 menulis:

    Telat bgt aku baca ini gtw klw ada yg udah end :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu

  132. @ErniHasanatulIsma256 menulis:

    Baru tau ada cerita baru, makasih PSA :kisskiss

  133. Whwww beda ceritanya. Hiks aku bru baa buka akun lagi. Rupanya ada cerita baruuuu :lalayeye

  134. Baru baca udah jatuh hati😍

  135. Anik Julian menulis:

    Baca ulang lagi ke sini. Ga bisa Move on sm cerita2 kak AY. Part 1 aja aku udah deg deg an. Udah ke berapa kali ya. Di sini 2 kali di sono 3kali dan di sana nya lagi 2 kali. Tp ga bosaaaaan :kisskiss :kisskiss :lalayeye :lalayeye

  136. Roza Hanamory menulis:

    Wkwkwkwk aku juga ulang baca disini,
    Thor bisa kah kmu jelaskan apa beda cerita dsini sm yg d mangatoon, apa mksudnya disini no sensor, aku binggung ni

  137. Roza Hanamory menulis:

    :gabut

  138. eh baru tau ada cerita ini udah tamat pula :huhuhu

  139. Sthefaany91 menulis:

    Baru tau ada Carita baru dan udha tamat :huhuhu :huhuhu

  140. Aku baru tau projecsairaakira dong..
    Aku suka bangett ceritanyaa love u sairaakira.. kalian orang yang baik bangettt

  141. Khas SairaAkira…jln ceritanya bagus, bahkan cara penulisannya membuat org yg membaca ikut merasakan….. 😊😊😊

  142. :kisskiss memang benar selalu membuat yang baca suka :lovelove

  143. Syafriska Amelia Nst menulis:

    Wow :kaget
    Genreny beda bgt dr yg biasa..

  144. Ceritanya keren dan berbeda dr yg lain. Baru baca part2 awal dan langsung beli e-book nya. Hahahaa :iloveyou

  145. Gak bakal bosen meski dibaca ulang :ohyeaaaaaaaaah!

  146. Gak bisa tidur iseng iseng mampir ke sini

  147. [ratings]

  148. Bukan cerita fantasi ternyata tpi lebih ke kehidupan manusia biasa.. :mimisankarnamu

  149. Baca ulang ahhh :haisalamkenal

  150. Hayoooooo :bantingkursi

    1. Tak disangka-sangka jalannya Elana menuju kebahagiaan akan sperti ini🤣 :mimisankarnamu

  151. Ryani Ega Radiyan menulis:

    Jatuh hati sama novel ini dr 1 x baca

  152. Srisherlyhong menulis:

    :lalayeye

  153. ihh baru baca, gemoy keliatannya😭 :lovely

    1. Siska Maylani menulis:

      :mengintai

      1. aziana86pio menulis:

        Bagus novelnya…

  154. Selera Akram, cewek kurus kecil kayak kucing mungil. 😂 Aku masih ketawa baca bagian ini. Selera tiap pribadi memang beda2.

  155. Aku udh baca ulang gk bosen” 😘

  156. Baru pertama kali baca ceritanya and udah mulai tertarik sama karakter si Elana

  157. 🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂

  158. fidya chikmawati menulis:

    Sengsara membawa nikmat itu nanti..(nasib Elana )

  159. Violta Phagita menulis:

    :lovely

  160. Ummi Aliyah Skincare menulis:

    Kasihan elena

  161. Ku ulang lgi baca ya,blum bsa muvo on dri ini :matre

  162. Kesan pertama yg waw :mimisankarnamu :mimisankarnamu

  163. Oohh wow…

  164. Bagus cerita nya sampe baca berulang-ulang 👍

  165. SERAFINA MOON LIGT🌙❤💡 menulis:

    Baca ulang tuk 10 kali ya :ayojadian :ayojadian :ayojadian :ayojadian
    I love EOTD. EOTL. EOTE❤❤❤❤❤❤❤❤

  166. Ya ampuuuun balik lagi ke sini . Baca yg ke 8 kali tapi ga pernah bosen😘😘😘😘. Novel favorit yg pernah aku baca di sini di sana semua ga bosan tapi akhirnya kembali lagi ke sini. :lovely

  167. Akrammmmm

  168. Shelli Novianti menulis:

    Bolak balik baca nda pernah bosen, ,, , :ayojadian

  169. Shelli Novianti menulis:

    Jatuh cinta pada pandangan pertama :ayojadian

  170. ku bingung ini cari tombol love nya memang gak ada ya min????? :duhpusingpusing :grrr :khu..khu…

  171. aslii jadi makin penasarab sampai mandi kutinggalkan demi baca cerita ini :mimisankarnamu

  172. Thor kalo kita salah ketik dan mau memperbaiki ketikan kita yg hanya bercanda caranya gimana ya Thor , bingung Thor 😐

  173. gabygabriella999 menulis:

    Menarique…

  174. Susi Susanti menulis:

    Masih ngumpulin poin utk baca cerita nya credence

  175. Kembali aktif di psa :sebarcinta

  176. Sukaaaa

  177. Mengisi mei-ku dengan reuni bareng elanaXakram. Sabi sabi yuuk~ :sebarcinta

  178. Ni cerita udah gue baca berapa kali coba? Kenapa ya nggak bosen-bosen?! :luculuculucuih

  179. oviana safitri menulis:

    edisi baca ulang, kangen sama akram elana, inget banget waktu itu waktu pertama kali baca langsung jatuh hati sama novel ini. sampai sekarang pun masih amat sangat cinta sama novel ini :sebarcinta selalu terngiang2 di pikiran dan nggak bisa move on :kumenangismelepasmu ya alloh tolong

  180. freebewulan menulis:

    Baca untuk kedua kalinya gak bisa move on dari akram :sebarcinta :berikamiadegankiss!

  181. UpungDananir menulis:

    :DUKDUKDUK :DUKDUKDUK :DUKDUKDUK

  182. Baca yg ke 2x nya

  183. RefaArdhania menulis:

    Ini baca yang kedua kali dan masih sesuka ini sama jalan ceritanyaaa :DUKDUKDUK :DUKDUKDUK :DUKDUKDUK

  184. baca 2x bgt

  185. Shelli Novianti menulis:

    Nda bisa move on dari sini :panikshow :panikshow :panikshow

  186. Baca ulang lagi..gak bosen2 😁

  187. Elda Virginia K menulis:

    Nengok Babang Akram dulu aahhhhh… :lovelove

  188. rika kurnia menulis:

    Kubaca utk kedua kali. Pingin baca lagi kisah Akram dan Elana

  189. eliana_raffael menulis:

    :DUKDUKDUK

  190. Suka semua ceritanya psa, btw aku ngikutin AkramElana dari noveltoon sampe pindah ke sini makanya aku heran waktu liat komen ceritanya ga bagus karena waktu updatenya cepet banget padahal part di noveltoon itu emang udah banyak, dan karakter tokohnya Vibes psa banget cowok2nya posesif abis , sukses terus ya kak semoga ide ceritanya ngalir terus ga sabar baca karya-karya lainnya ❤️

  191. Mengulang baca kembali. Sukaa ceritanya

  192. di baca ulang berapa kali pun ngk bosan :DUKDUKDUK

  193. seru banget ceritanya, salam dari pendatang baru

  194. Rasanya nano 2 , di satu sisi aku seneng kamu udah dpt pengganti aku , itu artinya aku gak akan nyakitin hati kamu lagi tapi di sisi lain yg namanya putus cinta tetep ja sakit , walo gak sesakit yg pertama , dan saat ngomong sama cowok yg bukan siapa siapa kita tu lebih mudah karna saat ini gak pake hati jadi gak akan sakit , aku tu ngejar kamu sampe sini karna sadar ada hal yg belum selesai , dan itu membuat hatiku gak tenang , tiap hari berfikir kok aku sejahat ini sih , dan jujur aku takut tapi aku tu gak tau yg ku takutin tu apa , sape sekarang kadang aku bingung aku harus gimana .apa yg kamu kasih buat aku tu banyak banget dan aku gak akan bisa untuk membalasnya , makasih yak 🥰🥰, saat cwok dan cwek udah putus sebenarnya kita tu udah gak bisa berteman , dan aku janji aku gak akan ganggu kamu mungkin aku cuma akan membaca tulisanmu gak lebih ” aku sayang kamu” kata aku sayang kamu ini bisa dengan mudah terucap karna Kamu gak suka aku 🥰🥰

  195. Im backkkk

  196. gak terhitung berapa kali aku bacanya

  197. Yuk yuk baca ulang yuk :awaskubalasnanti

  198. Aku udah beli e-book nya & udah baca semuanya, tp rasanya masih blm puas krn bangusss bangettt.. hahahaa.. :kisskiss

  199. eliana_raffael menulis:

    bagus ceritanya

  200. Aloo im hereee

  201. Udah berapa kali ini cerita tak baca ulang??🙃🙃

  202. Yuni Widaningsih menulis:

    Hah…ketemu lagi,, pertama baca Akram Elana itu di NT sekarang kali kesekian baca lagi di PSA abis kangen pen baca lagi :matre

  203. Kangen akram elana jadi baca ulang :babeinicintaku

  204. Baca ulang gegera ada polling di IG…Jadi rindu sama mas akram

  205. Okee ..

  206. Baru sekali lihat & akram hampir tdk bisa menahan diri🤭
    Sekuat itu daya tarik elana thd akram😍

  207. Udh baca karyamu di NT langsng cuss nyusul sini.. Ternyata benar cerita di NT tdk se detail disini..suka karya2mu 👍👍

  208. Kangennn.. baca ulang…

  209. Awal kena batunya

  210. Alwa Wulandharie menulis:

    :ohyeaaaaaaaaah! elana tunjukan pesonamu

  211. viimgdalen menulis:

    :ohyeaaaaaaaaah! :ohyeaaaaaaaaah!

  212. Tetiba kangen Akram sama Elana, jadi pengen baca ulang huhu

  213. Baca laci, kangen akram dan elena

    1. Nyonya Akram Night menulis:

      Ngelag baca typomu :ohyeaaaaaaaaah! Baca laci

  214. Efek baca kehamilan kedua Elana, jadi pengen nostalgia…

  215. Firsttt :ohyeaaaaaaaaah! :ohyeaaaaaaaaah! :ohyeaaaaaaaaah! sedihh

  216. Re-read :lovelove

  217. gitaoktaviani menulis:

    Aku baru tau klu cerita akram&elana dulu ada di nt ya….

    Keren dehh pindah kesini… Lebihh suka di psa :backstab :backstab :backstab

  218. Nona kecil dan Tuan taipan dengan aura gelap
    :backstab

  219. Kayaknya ini kesekian kali rewatch