Baca Novel Gratis Bagus Berkualitas Sampai Tamat
5612 words
Yuk! Bantu para author kita melindungi karyanya
D I S C L A I M E R
© copyright 2019 @projectsairaakira hak cipta, hak edar, hak terbit atas nama @projectsairaakira. Seluruh karya di website ini telah didaftarkan, memiliki ISBN resmi dan dilindungi oleh hukum yang berlaku serta mengikat.
Dilarang meniru, menjiplak, mengubah nama tokoh, mengambil ide/inspirasi baik sebagian maupun keseluruhan isi cerita yang berada di dalam website ini. Selain dari pihak resmi yang telah bekerjasama dalam payung hukum dengan @projectsairaakira, dilarang mendistribusikan karya di dalam website ini dalam bentuk softcopy ataupun hardcopy baik keseluruhan maupun sebagian cerita.
Kami mengapresiasi laporan temuan/dugaan dari vitamins menyangkut usaha plagiat baik keseluruhan maupun sebagian dari karya-karya ProjectSairaAkira yang dipublish di website ini. Jika Anda menemukan plagiat di wattpad dan media online/offline lainnya, baik keseluruhan maupun sebagian cerita, bantu kami untuk report copyright violation kepada admin pihak wattpad dan media online/offline lainnya dan berikan informasi kepada kami supaya kami bisa menindak tegas pelaku plagiat .
Yuk! Mari berikan balasan baik atas kesempatan menikmati karya di PSA dengan aktif membantu para author melindungi karyanya.
Silahkan hubungi admin kami di [email protected] .
CERITA SEBELUMNYA
Dan wajah lelaki itu… Kaoru tidak pernah melihat proposi sesempurna itu dari wajah seseorang sebelumnya. Semua yang terangkai di dalam sebentuk wajah sempurna itu begitu indah. Dari mata, hidung, mulut, tulang pipi yang tinggi dan bentuk dagu yang segalanya akan membuat para perempuan menangis dengan hati berdarah-darah karena iri.
Bagaimana mungkin seorang lelaki bisa setampan itu… sekaligus tampak cantik luar biasa?
Lelaki di depannya tersenyum, seolah-olah sudah terbiasa menerima tatapan kagum dan terpesona dari rakyat jelata seperti Kaoru. Matanya beralih, mengamati sekeliling area kuil, sekilas memindai dengan cermat. Lalu beralih lagi ke arah Kaoru yang tampak kotor, dengan wajah penuh debu bercampur tanah, serta baju basah karena keringat. Bisa dibilang penampilan lusuh dan kotor Kaoru benar-benar kebalikan utuh dari lelaki bangsawan di depannya ini.
“Aku senang karena dengan mengobatimu, aku menyembuhkan satu makhluk yang cukup berguna di tempat ini,” pria itu berucap dengan nada indah yang elegan. “Kalau aku tidak melihat dengan mata kepalaku sendiri, aku tidak akan percaya bahwa seluruh pekerjaan perbaikan ini, dikerjakan oleh satu orang saja.”
Kebingungan, Kaoru menatap sosok lelaki itu dengan kening berkerut.
Mengobati dan menyembuhkannya? Siapa sebenarnya lelaki ini?
Music Instrument Credit link
⊗ 犬夜叉-超越時空的思念 二胡版 by 永安 Inuyasha – To Love’s End (Erhu Cover) ⊗
W A R N I N G ! postingan ini menggunakan musik background. Silahkan tekan tanda [ || ] pause di pojok kanan atas layar perangkat Anda, untuk mematikan musik background. Anda bisa menambah atau mengurangi volume backsound di perangkat Anda sesuai dengan tingkat toleransi pendengaran Anda.
Mata bening lelaki itu mengamati wajah Kaoru, senyumnya makin melebar ketika menemukan kebingungan di sana.
“Youshou sepertinya membawa orang yang bukan berasal dari sini mengingat kau sama sekali tidak menduga siapa diriku,” lelaki bangsawan itu membungkuk setengah bercanda. “Perkenalkan, Tabib Zhou siap melayani Anda.”
Ekspresi terkejut Kaoru sekarang mungkin benar-benar konyol kalau dilihat. Matanya membelalak dan mulutnya ternganga makin lebar. Kakinya bahkan mundur menjauh beberapa langkah saking terkejutnya.
Lelaki ini adalah Tabib Kerajaan hebat yang diceritakan oleh Dayang Muqin? Tetapi lelaki ini masih sangat muda, dan penampilannya yang seperti bangsawan flamboyan kaya yang suka bersolek benar-benar bertolak belakang dengan penampilan Tabib pada umumnya. Biasanya seorang tabib sudah tua, dengan kerut di wajahnya dan memelihara jenggot panjang, begitupun pakaian yang dikenakan seorang tabib biasanya mengenakan warna-warna tua seperti cokelat tua dan biru tua, belum lagi aroma obat yang selalu mengikuti, aroma campuran berbagai macam ramuan yang kadang membuat hidung berkerut ketika menyambar indra penciuman.
“Kau tidak percaya kepadaku?” lelaki bangsawan di depannya itu bertanya, ada senyum simpul di bibirnya dan penampilannya tampak sangat santai.
Kaoru menatap lelaki di depannya dengan tidak yakin. Matanya menilai dan hidungnya mengendus, lelaki ini harum dengan aroma rempah-rempah, kayu dan buah-buahan yang manis. Tetapi seorang lelaki dengan penampilan bangsawan yang megah ini tidak mungkin berbohong kepada pelayan rendahan sepertinya, bukan? Dan lelaki itu juga tahu tentang dirinya yang datang ke area ini dalam kondisi terluka, siapa lagi orang ini kalau bukan Tabib Zhou?
Dayang Muqin berkata bahwa jika bukan Tabib Zhou yang menanganinya, maka Kaoru pasti sudah mati. Begitu menyadari bahwa dia telah menatap orang yang menyelamatkan nyawanya, Kaoru langsung membawa tubuhnya supaya berlutut tersungkur di tanah, bersujud memberi hormat dengan sepenuh hati.
“Mohon ampun akan sikap lancang hamba, Tabib Zhou. Hamba tidak tahu,” Kaoru berucap dengan terbata, kepalanya menunduk sementara dahinya menempel di tanah. “Hamba juga mengucapkan terima kasih atas kebaikan hati dan pertolongan Tabib Zhou yang menyelamatkan nyawa hamba.”
Tabib Zhou menatap ke arah Kaoru yang masih bersujud. Dia menyadari bahwa perempuan di depannya menyamar dengan mengenakan pakaian laki-laki.
Kedatangannya kemari adalah untuk melakukan kunjungan ke Jenderal Youshou. Sang Jenderal baru pulang dari penyerangan diam-diam ke area pemberontak di sisi barat, dan tabib yang bertugas mengatakan bahwa Jenderal Youshou pulang dengan cedera di tangannya. Tabib Zhou tahu bahwa Jenderal Youshou sudah mendapatkan penanganan terbaik dari tabib khusus yang bertugas di area rumah keluarga Bangsawan Long, tetapi tidak ada salahnya dia melihat Jenderal Youshou secara langsung, bukan?
Terakhir kali dia bertemu dengan Jenderal Youshou adalah dua bulan lalu, ketika Sang Jenderal mengirimkan pelayannya untuk bantuan secara darurat di dini hari yang gelap . Tidak disangkanya saat itu dia harus menangani dua orang. Satu adalah Jenderal Youshou yang terluka oleh tusukan pisau kecil yang sangat tajam di bahunya, dan satu lagi menangani seorang remaja kurus yang keracunan opium candu, yang tidak disangka merupakan penyerang Jenderal Youshou. Tabib Zhou tidak tahu kenapa Jenderal Youshou menyelamatkan perempuan ini alih-alih meninggalkannya di hutan. Mungkin sebenarnya, jiwa Jenderal Youshou yang pahit masih menyimpan sedikit kebaikan dan belas kasih jauh di dalam sana.
Dan secara kebetulan pula dalam perjalanan menemui Jenderal Youshou, dia melirik ke arah kuil terbengkalai ini, sedikit mengerutkan kening karena melihat dinding kuil yang dulunya lusuh dan ditinggalkan tampak bersih bercahaya. Dia membicarakan dengan pelayan yang mendampinginya dan bertanya-tanya siapa yang melakukan itu semua, pelayan itu berkata bahwa ada penjaga kuil baru yang sangat rajin dan menghabiskan waktunya untuk merawat dan membersihkan area kuil yang ditinggalkan hingga kembali indah. Tidak ada yang peduli dengan pekerjaan penjaga kuil itu, karena seberapapun bagusnya kuil itu, tetap saja tidak akan ada orang yang mau menggunakannya kembali, mengingat sejarah kelamnya. Tetapi entah kenapa si penjaga kuil tetap melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati.
Penuh rasa ingin tahu bercampur kagum, Tabib Zhou tidak bisa menahan diri memasuki gerbang dan matanya menemukan seluruh area kuil yang indah berkilau dan sosok seorang perempuan kurus mengenakan pakaian laki-laki sedang sibuk menyapu dedaunan kering. Ya, Sebagai seorang Tabib yang memiliki pemahaman menyeluruh tentang tubuh manusia, Tabib Zhou tidak bisa dibohongi hanya dengan penyamaran menggunakan lapisan pakaian. Apalagi, dia sangat berpengalaman tentang bentuk tubuh perempuan. Bahu yang kurus, lengkungan pinggang yang rapuh dan bentuk pinggul yang lembut, tidak akan pernah bisa ditutupi dengan pakaian laki-laki sesempurna apapun.
Ketika perempuan itu menoleh, barulah Tabib Zhou teringat akan sosok perempuan remaja yang ditolongnya di insiden dini hari dua bulan yang lalu. Keningnya sedikit berkerut ketika menyadari bahwa perempuan itu masih ada di tempat ini, hidup dalam penyamaran sebagai penjaga kuil laki-laki.
Apakah Jenderal Youshou telah melupakan keberadaan perempuan ini? Mungkin saja, mengingat esok paginya, Kaisar Shen memanggil Jenderal Youshou dan memerintahkannya berangkat menuju area perbatasan untuk membasmi kelompok pemberontak di sana. Perbatasan itu berada di lokasi paling ujung, terjauh dari Ibukota Kerajaan Sashou, dan merupakan area terpencil dengan medan berat yang membutuhkan hampir dua minggu berkuda untuk mencapai lokasi. Dan ditambah dengan waktu yang diperlukan untuk bertempur serta membawa pulang kemenangan melawan pemberontak, baru sekarang ini, dua bulan kemudian Jenderal Youshou bisa pulang kembali ke rumahnya.
Mengingat tentang Jenderal Youshou membuat Tabib Zhou teringat kembali tujuan kedatangannya ke tempat ini. Dia tidak bisa berlama-lama meninggalkan tempatnya bertugas di area istana dalam, banyak pekerjaan dan persiapan menanti di sana, apalagi semua orang sedang sibuk untuk perayaan besar di Istana beberapa waktu nanti.
“Bangunlah,” Tabib Zhou memberi perintah sambil lalu. “Aku sudah bilang bahwa aku senang telah menyelamatkanmu karena kau telah membuktikan bahwa dirimu cukup berguna di tempat ini. Lanjutkan apa yang kau lakukan. Tempat ini mungkin ditinggalkan karena membawa kenangan buruk, tetapi siapa tahu akan ada kesempatan bagi tempat ini untuk membawa kenangan indah yang akan menghapuskan kenangan buruk di masa lampau,” sambil mengucapkan kalimat perpisahan, Tabib Zhou membalikkan badan dan melangkah ringan melewati gerbang kuil, meninggalkan begitu saja Kaoru yang masih berlutut menyembah dengan kepala menghadap tanah.
***
“Kalau kau tidak menggunakan tangan kananmu untuk berpedang beberapa saat, kau akan baik-baik saja,” Tabib Zhou selesai memasang perban untuk membebat pergelangan tangan Jenderal Youshou yang bengkak. Sang Jenderal sepertinya menghabiskan sebagian waktunya dengan memegang gagang pedang dan mengayunkannya di medan perang hingga pergelangan tangannya cedera. Beruntung cedera itu tidak parah, hanya membutuhkan kompres dedaunan khusus untuk menyembuhkan otot dan juga perban untuk menjaga pergerakan otot serta kemauan dari pemilik pergelangan tangan itu untuk mengistirahatkan sejenak pergelangannya, maka cedera itu akan sembuh sempurna dalam beberapa hari.
Jenderal Youshou mengangguk ringan. Sebelah tangannya menyentuh pergelangan tangan yang dibebat erat.
“Sudah kubilang ini cuma cedera ringan,” ujarnya tenang.
Tabib Zhou mengawasi ekspresi Jenderal Youshou yang gelap, lalu bertanya dengan nada berhati-hati.
“Sekeliling matamu gelap. Sudah berapa lama kau melewatkan tidur malammu?”
Jenderal Youshou menyeringai sinis. “Kau tahu bahwa aku selalu melewatkan tidur malamku,”
“Melewatkan tidur malam tidak baik untuk kesehatanmu. Tubuh melakukan perbaikan secara alami di kala istirahat malam hari. Mengganti tidur malam dengan waktu lain mungkin bisa membantu dalam jangka pendek. Tetapi, dalam jangka waktu lama itu akan berakibat buruk. Manusia bukan makhluk nocturnal, secara alami tubuh manusia harus diistirahatkan di malam hari dan digunakan sebagai sumber tenaga untuk beraktivitas di siang hari. Jika ini terjadi terus menerus, bukan tidak mungkin tubuhmu akan rusak dari dalam, menggerogoti kesehatanmu,” Tabib Zhou menghela napas panjang. “Stamina dan kesehatan fisik sangat dibutuhkan untuk orang dengan kedudukan sepertimu. Apakah kau yakin bahwa kau tidak ingin aku membuatkan ramuan supaya kau bisa tidur dengan nyenyak di malam hari?”
“Aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak di malam hari dengan obat apapun. Terakhir kali aku meminum obat darimu, aku terjerat dalam mimpi buruk dan kesulitan melepaskan diri dari sana. Sejak saat itu, aku tidak menginginkan obat apapun untuk membantuku tidur,” Jenderal Youshou menghela napas panjang. “Biarkan saja seperti ini, aku akan melatih tubuhku supaya tidak rusak seperti yang kau takutkan,”
Tabib Zhou kehilangan kata, entah kenapa merasa tidak berdaya. Dia tentu tahu tentang mimpi buruk mengerikan yang selalu menghantui Jenderal Youshou bahkan setelah bertahun-tahun tragedi mengenaskan itu terjadi. Tetapi, tidak ada yang bisa dilakukannya saat ini, bahkan seorang Tabib yang sangat ahli sepertinya, yang dikatakan bisa mengobati penyakin fisik apapun, akan kewalahan ketika harus mengobati penyakit hati yang sudah rusak parah hingga hancur berkeping-keping.
Melihat ekspresi muram Jenderal Youshou membuat Tabib Zhou ingin mengalihkan pembicaraan dari segala masalah mimpi buruk itu, dan dia langsung teringat pada penjaga kuil yang baru saja ditemuinya dalam perjalanan ke tempat ini.
“Aku tidak menyangka kau masih memiliki kebaikan hati menyelamatkan orang-orang terlantar yang membutuhkan bantuan,” ujar Tabib Zhou memancing.
Jenderal Youshou mengerutkan kening. “Apa maksudmu?”
“Dalam perjalanan kemari, aku bertemu dengan penjaga kuil barat yang baru, pekerjaannya benar-benar luar biasa, seorang diri dia membersihkan kuil itu hingga tampak seperti baru lagi.”
Ekspresi Jenderal Youshou tampak tidak suka. “Tidak ada gunanya membersihkan kuil barat. Kuil itu tidak akan pernah digunakan lagi,” desisnya dengan nada berbahaya.
“Kau harus melihat kondisi kuil itu terlebih dahulu sebelum memutuskan,” Tabib Zhou membantah, tetapi kalimatnya terhenti ketika Jenderal Youshou memberi isyarat dengan gerakan tangannya.
“Apa hubungannya penjaga kuil yang baru itu dengan kebaikan hatiku yang kau bicarakan sebelumnya?”
“Kau tidak tahu?” Tabib Zhou berpura-pura terkejut. “Penjaga kuil yang baru itu adalah remaja perempuan yang kau selamatkan dari patroli perbatasan malam, remaja yang melukaimu dan hampir mati karena keracunan candu itu,” sambungnya menjelaskan.
Kerutan di kening Jenderal Youshou semakin dalam. Memang benar dia segala kesibukan beruntun yang memenuhi pikirannya membuatnya melupakan kejadian remeh itu. Tetapi, ketika dia menggali kembali ingatannya, dia langsung mendapatkan gambaran penuh. Ekspresinya berubah jijik ketika mengingat kembali bagaimana remaja perempuan kurang ajar itu muntah-muntah dan membasahi pedangnya. Pedang pusaka Keluarga Long yang diberikan turun temurun dari ratusan generasi harus menerima penghinaan begitu besar. Jenderal Youshou bahkan harus mengadakan upacara khusus dengan bantuan pendeta kuil untuk melakukan upacara penyucian pedang setelah insiden itu.
Ketika itu, kenapa dia tidak membunuh perempuan itu? Bahkan Jenderal Youshou tidak bisa menjawab pertanyaannya sendiri. Entahlah, ketika itu, perempuan itu muntah tanpa diduga ketika dia sedang bersiap memenggal kepalanya, lalu tubuhnya rubuh jatuh ke tanah dengan kulit sepucat mayat dan bibir membiru. Saat menyadari bahwa perempuan itu keracunan opium candu, hilanglah dugaan Jenderal Youshou kalau perempuan ini merupakan bagian dari komplotan penjahat yang mereka tangkap. Perempuan ini juga korban, dia dibius dengan dosis asal-asalan dari opium candu dan sekarang bubuk laknat itu telah meracuni darahnya.
Ketika itu, seharusnya dia meninggalkan saja perempuan itu di tengah hutan, itu mungkin hukuman yang pantas baginya. Apalagi perempuan itu telah berani menusuk bahunya dan juga muntah di atas pedangnya. Tetapi, ketika awan menyingkirkan diri dengan sukarela untuk memberi jalan cahaya bulan memberikan sinar peraknya menerangi wajah perempuan itu, Jenderal Youshou terpaku melihat air mata yang memantulkan cahaya bulan dan berkilauan di sudut mata perempuan itu. Air mata itu mengingatkan akan dirinya sendiri, mengingatkan akan kedudukannya yang membuatnya tidak boleh mengalirkan air mata setitikpun. Dan entah dorongan impulsif apa yang membuatnya turun, membawa perempuan itu dan menyerahkannya kepada kepala pelayan Keluarga Long untuk diselamatkan.
Ketika Tabib Zhou datang untuk merawat luka tusuk di bahunya, Jenderal Youshou sekaligus memintanya untuk melihat kondisi remaja yang diselamatkannya di area pelayan. Dan setelah itu, Jenderal Youshou melupakan keberadaan makhluk asing itu, bahkan jika Tabib Zhou tidak membawa percakapan ini ke permukaan, mungkin dia sudah menganggap remaja perempuan itu mati dan tidak bisa diselamatkan dari keracunan opium candu.
Ternyata remaja itu selamat. Yah, tentu saja, tidak ada yang meragukan kemampuan Tabib Zhou menyembuhkan orang, bukan?
“Siapa yang memberikan kuasa untuk menempatkan perempuan itu di kuil barat?” Jenderal Youshou bertanya dengan ekspresi berpikir, tampaknya menanyakan pertanyaan itu kepada dirinya sendiri.
Tabib Zhou mengangkat bahu. “Aku tidak tahu. Terakhir kali ketika aku mengobatinya, dia ada di dalam penanganan langsung Dayang Muqin. Mungkin penempatannya di kuil barat yang terpencil berhubungan dengan penyamarannya. Kau tahu, dia mengenakan pakaian laki-laki. Sepertinya tidak ada yang tahu bahwa dia adalah remaja perempuan selain Dayang Muqin di tempat ini,” Tabib Zhou mengawasi ekspresi Jenderal Youshou dan berkata. “Saranku, biarkan saja anak itu tetap di situ. Menurutku, anak itu bisa memberikan nuansa cerah di tempat yang sudah begini kelam,” sambungnya dengan nada provokatif.
***
Hari sudah beranjak malam ketika Kaoru pulang dari asrama pelayan setelah menyelesaikan makan malam bersama pelayan-pelayan yang lainnya. Cuaca malam ini tampak sedikit mendung, dengan gemuruh guntur di langit sana mulai berderak seolah mempersiapkan jalan bagi curah hujan yang hendak meluncur turun ke bumi. Udara dingin juga mulai terasa semilir, meniupkan hembusan angin yang membuat anak-anak rambut Kaoru yang mengintip dari penutup kepalanya beriap-riap.
Kaoru memasuki gerbang kuil, lalu menutup pintu kayunya yang berat dengan hati-hati, bahan kayu untuk gerbang ini sudah sedikit lapuk termakan usia, tetapi sepertinya tuannya tidak memiliki niat untuk mengganti gerbang ini dalam waktu dekat. Sekarang setelah Kaoru tinggal di kuil ini, dia selalu memastikan pintu kuil terbuka lebar setiap pagi dia beranjak untuk melakukan kegiatan bersih-besih, kemudian ketika dia pulang dari makan malam di asrama, barulah Kaoru menutup gerbang kayu itu. Dia tetap melakukannya meskipun dia tahu apa yang dia lakukan tidak ada artinya, sebab meskipun pintu gerbang kuil itu terbuka lebar, tetap saja tidak ada satupun orang yang datang berkunjung.
Kemudian, seakan ingin memberikan salam penuh kejutan tanpa pemberitahuan sebelumnya, hujan deras tiba-tiba turun tanpa peringatan langsung mengguyur bumi begitu Kaoru selesai menutup pintu gerbang. Airnya tumpah begitu keras dari langit, seolah-olah sang awan yang sudah merasa berat menanggung beban tidak sabar untuk mengosongkan diri. Seketika itu juga, Kaoru berlari-lari untuk mengamankan dirinya dari hujan, hendak memasuki kamarnya. Tetapi matanya sekelebat menangkap tirai bambu yang menutup dinding-dinding halaman altar yang terbuka lebar terlepas dari rangkaiannya karena terkena angin kencang.
Kaoru berteduh di teras kamarnya yang menempel dengan tembok gerbang kuil yang tinggi, dahinya berkerut ketika menatap kerusakan itu. Tidak bisa dibiarkan, dengan tersingkapnya tirau bambu itu, hujan yang ditiup oleh angin kencang akan terhempas masuk membasahi seluruh lantai kuil dan altar, kalau sampai hujan ini berlangsung semalaman, esok pagi akan banyak kerusakan dan kekacauan yang harus dibersihkan oleh Kaoru.
Dengan cepat Kaoru mengambil keputusan, dia masuk ke dalam kamar dan mengambil pakaian yang diperlukannya, lalu membungkusnya rapat sebelum kemudian membawanya berlari menyeberangi halaman kuil untuk kemudian memasuki area kuil yang megah. Tergesa Kaoru meletakkan tumpukan pakaiannya ke meja tinggi yang kering, lalu dia menggulung lengannya, mengambil bangku tinggi dan tali yang ada di bagian bawah lemari sebelum kemudian menyeret bangku itu ke tepi teralis terbuka kuil, dekat dengan tiang penyangga di sudut kuil.
Kuil tersebut memang bermodel terbuka, memiliki dinding rendah di dua sisinya dan hanya tertutup di dua sisi yang lain, dinding rendah itu hanya setinggi pinggang Kaoru dan bagian atasnya dipasang tirai bambu dengan lukisan indah untuk menutup dari area luar. Model terbuka itu biasanya diperlukan jika ada upacara besar dan banyak yang menghadiri upacara, maka tirai bambu akan dilepaskan sehingga seluruh pengunjung kuil bisa melihat dengan jelas ritual upacara yang dilangsungkan di altar.
Hujan deras langsung menampar wajah Kaoru ketika dia menaiki bangku itu. Tubuh kecilnya sedikit terhuyung terkena air, tetapi Kaoru bertahan, tangannya meraih ke atas, menggapai rangkaian tirai bambu yang terlepas dari jalinannya. Petir mulai menyambar, mengirimkan kilat terang mengerikan yang membuat mata Kaoru tertutup karena ngeri. Hujan kembali menampar wajahnya hingga terasa sakit dan angin dingin seolah tidak mau ketinggalan berusaha mendorong tubuh Kaoru dan menjatuhkannya dari bangku yang dia naiki. Tetapi Kaoru tidak mau menyerah, dengan kedua tangan dan dibantu oleh giginya yang menggigit tali, mencegah supaya tali itu tidak jatuh, dia mengikat kembali rangkaian bambu itu supaya kembali menyatu dengan induknya. Usahanya cukup menguras energi hingga setelah dia berhasil melakukannya, tubuhnya terasa lelah luar biasa.
Sekarang tirai bambu itu sudah terpasang, melindungi seluruh area kuil dari hujan deras yang semakin lama semakin kuat. Kaoru meloncat turun dari bangku yang digunakannya, matanya memandang sekeliling dan dia menghela napas melihat seluruh lantai yang basah dan beberapa benda yang berjatuhan tertiup angin.
Sepertinya dia masih harus bekerja keras sebelum tidur.
Kaoru mengambil kain lap, lalu mengeringkan lantai dengan sigap, setelah memastikan seluruh area yang tadinya basah sudah bersih dan kering, Kaoru merapihkan semua barang-barang yang berjatuhan, meletakkan semuanya kembali pada tempatnya. Sejenak, dia berdiri, menghela napas panjang dan tersenyum puas menatap hasil kerjanya. Perlahan dia bergerak kembali ke arah tumpukan pakaian yang dibawanya tadi, lalu segera berganti pakaian dalam cahaya temaram kuil yang bertiraikan derasnya hujan. Rambutnya basah, dan penutup kepalanya terlepas, membuat rambutnya yang panjang bebas terurai sampai ke pinggangnya.
Kaoru menggosok rambutnya dengan handuk kering yang juga dibawanya, menghela napas panjang dengan lega karena sudah berganti pakaian kering. Baju yang digunakannya adalah jubah dalaman putih yang diikat dengan tali di pinggangnya, dan dia memakai celana sewarna berwarna putih seperti baju tidur para pelayan laki-laki pada umumnya. Kaoru memandang situasi di luar yang masih didera derasnya hujan. Sepertinya malam ini dia akan tidur di lantai kuil dan tidak kembali ke kamarnya, sebab, memaksakan diri kembali ke kamarnya menyeberangi halaman kuil di tengah hujan deras ini sama saja akan membuat dirinya basah kuyup.
Dengan kening berkerut, Kaoru berusaha mengingat-ngingat dimana dia pernah melihat persediaan selimut tebal yang ada di area belakang kuil, dibukanya lemari demi lemari penyimpanan di sana, dan tersenyum ketika menemukan tumpukan selimut putih yang terlihat cukup hangat untuk menyelubunginya ketika tidur malam ini. Sepertinya di masa lampau, ada saat-saat dimana pendeta kuil melakukan ritual semalam suntuk di kuil ini, karena itulah ada persediaan selimut yang selalu disiapkan di sini.
Kaoru menyeret selimut tebal itu keluar dari lemari, pada saat bersamaan, sebuah benda terjatuh dari sudut lemari, membuat perhatiannya teralihkan. Kaoru membungkuk dan menyentuh benda yang jatuh itu, berdoa semoga itu bukan benda berharga dan tak ada kerusakan akibat jatuhnya benda itu. Ketika memegang benda itu, matanya melebar.
Itu adalah erhu, alat musik yang sudah lama sekali tidak pernah dilihatnya. Erhu adalah alat musik gesek yang khas di kerajaan Gyuzen, biasanya digunakan untuk memainkan musik mengiringi penari pada upacara-upacara penting di kuil, para pemain erhu merupakan seniman yang sangat ahli, tingkat paling tinggi biasanya ada di dalam istana, bertugas memainkan musik untuk keluarga kerajaan dan juga di upacara-upacara resmi kerajaan.
Mata Kaoru mencari-cari dan dia menemukan busur penggesek erhu itu tergeletak di lantai. Perlahan Kaoru mengambil kedua-duanya, erhu dan busur penggeseknya. Senyumnya terurai ketika memegang benda itu mengembalikan kenangannya di masa lampau. Dahulu ayahnya bersikeras bahwa Kaoru harus menguasai seluruh keahlian dan pendidikan yang biasanya hanya diperbolehkan diajarkan pada kaum laki-laki, dan memainkan erhu termasuk salah satu di antaranya. Dengan sabar, ayahnya mengajarkannya memainkan erhu hingga Kaoru cukup ahli. Dia teringat di malam-malam tenang ketika aroma harum padi yang baru ditebas sehabis panen tertiup angin ke rumah mereka, dirinya akan memainkan erhu di halaman belakang rumah, sementara ayahnya duduk di sana, tersenyum sambil terkantuk-kantuk menikmati musiknya.
Kaoru melirik ke arah derasnya hujan dan akhirnya memutuskan. Yah, mungkin jika dia mencoba memainkan erhu untuk mengenang masa lalu malam ini, suaranya tidak akan begitu menarik perhatian karena tertutup oleh suara hujan.
***
Hujan semakin deras ketika Jenderal Youshou memasang jubah tebalnya menutup kepala dan melangkah melalui halaman lebar yang menghubungkan rumah besar yang menjadi tempat pertemuan, untuk kembali lagi ke sisi lain area dalam, menuju rumah yang ditinggalinya. Para pelayan berdatangan menawarkan payung untuknya, tetapi Jenderal Youshou menolak, membiarkan mereka semua memprioritaskan memayungi para tetua pulang ke kediamannya masing-masing. Area dalam ini memang terdiri dari rumah-rumah megah yang rumah utamanya ditinggali oleh Jenderal Youshou sebagai pemimpin keluarga, sementara rumah-rumah lain ditinggali oleh para tetua Keluarga Long.
Mantelnya cukup tebal untuk menahan air hujan supaya tidak menembus pakaiannya, lagipula Jenderal Youshou membutuhkan guyuran air hujan di perjalanannya pulang untuk membasuh pikirannya yang membara.
Pertemuan di tempat para tetua Keluarga Long berlangsung cukup lama, dan pertemuan itu malah membuat hati Jenderal Youshou yang gelap menjadi semakin pahit. Para tetua secara tidak langsung mengungkapkan kekhawatirannya akan masa depan Keluarga Long. Mereka semua tentu mendengar desas-desus yang ditiupkan dari bukti pengamatan mengenai betapa tidak sukanya Jenderal Youshou dengan perempuan muda, itu juga bisa dilihat dari peraturan yang diterapkan oleh Jenderal Youshou bahwa tidak ada perempuan muda boleh berkeliaran dengan bebas di area gerbang dalam yang merupakan lokasi tempat tinggalnya dan para tetua.
Mereka semua mengingatkan Jenderal Youshou, bahwa Keluarga Long membutuhkan penerus utama dari darah murni yang tidak pernah dibelokkan selama ratusan tahun Keluarga Bangsawan Long ada. Ya, para tetua mengharapkan bahwa pemimpin Keluarga Long yang akan meneruskan kejayaan Keluarga Long berikutnya, berasal dari keturunan Jenderal Youshou sendiri. Dan mengingat sekarang sudah lewat beberapa tahun dari tragedi pernikahan Jenderal Youshou sebelumnya, para tetua mulai berani untuk menawarkan kembali perencanaan pernikahan bagi Jenderal Youshou demi usaha mendapatkan keturunan.
Nama besar Keluarga Long membuat banyak bangsawan-bangsawan menawarkan putri mereka untuk memangkas status lajang Jenderal Youshou Long yang diincar oleh banyak orang. Dengan menikahi Jenderal Youshou yang merupakan kepala keluarga dari Keluarga Bangsawan Long, tentu saja akan membawa banyak keuntungan yang menaikkan derajat keluarga bangsawan lainnya, apalagi melihat kedekatan Jenderal Youshou sebagai tangan kanan Kaisar Shen.
Jenderal Youshou menggertakkan gigi ketika mengingat kembali perkataan salah satu tetua di pertemuan tadi bahwa jika Jenderal Youshou tidak menginginkan kehidupan pernikahan, dia hanya perlu menjalankan pernikahan hanya demi memberikan status resmi saja guna memberi nama besar Keluarga Long pada perempuan bangsawan yang akan dia nikahi dan juga anak yang akan dilahirkannya, lalu dirinya cukup membuahi perempuan itu beberapa kali sampai hamil untuk kemudian melepaskan tanggung jawab dari keterikatan pribadi dalam kehidupan pernikahan mereka. Para tetua akan mengambil alih semuanya, memastikan istri yang dinikahi hanya demi keturunan dan anaknya yang merupakan penerus Keluarga Long terjamin baik tanpa perlu tanggung jawab dari dirinya untuk terlibat secara pribadi. Tetua Keluarga Long bahkan mengatakan bahwa banyak yang menyetujui persyaratan itu dan tidak masalah dengannya.
Jenderal Youshou menyadari bahwa manusia bisa berubah menjijikkan dan tak punya malu ketika mata mereka silau oleh harta, kedudukan, status tinggi dan kekuasaan. Bahkan dirinya tidak percaya kenapa para orang tua dari keluarga Bangsawan itu menyetujui bahwa anak perempuan mereka hanya akan diperlakukan seperti benda penghasil anak tanpa memperoleh perlakuaan baik sebagai seorang istri. Dia tidak habis pikir kenapa orang-orang tak tahu malu itu tetap berduyun-duyun menawarkan anak gadis mereka untuk dinikahi meskipun tahu bahwa anak gadisnya tidak akan diperlakukan adil.
Memangnya mereka semua memandangnya sebagai apa? Hanya sebagai alat untuk menghasilkan penerus bagi Keluarga Long? Apakah selama ini orang-orang itu tidak pernah menganggapnya sebagai manusia yang punya hati dan perasaan? Mereka pikir, dirinya akan mampu mengikat meskipun hanya tubuhnya pada sebuah pernikahan setelah kejadian yang menghancurkan hatinya itu? Mereka pikir, hatinya yang sudah remuk redam itu bisa dengan mudahnya disatukan kembali?
Dia membayangkan motivasi Zuobi ketika membatalkan pertunangan lamanya dan menikahinya. Apakah Zuobi dipaksa oleh keluarganya yang haus akan kekuasaan dan harta? Jenderal Youshou tahu bagaimana seorang anak perempuan tidak mempunyai daya upaya ketika melawan kehendak keluarganya di masa ini. Pada masa itu, siapa yang berani menolak tawaran pernikahan dari Keluarga Long? Seharusnya waktu itu, ketika para tetua menawarkan pernikahan kepadanya dengan Keluarga Bangsawan yang sudah mereka seleksi, Jenderal Youshou tidak langsung menyetujui dengan naif, seharusnya dia menyelidiki dan mencari tahu dulu tentang calon pengantinnya, bukannya menerima dengan kenaifan seorang laki-laki yang tidak memiliki pengetahuan banyak tentang perempuan.
Seandainya dulu dia melakukan itu, berusaha mengenal calon istrinya sebelum pernikahan, berusaha mencari tahu dengan lebih jelas, apakah ada kemungkinan Zuobi berani mengatakan perasaannya yang sesungguhnya menolak pernikahan itu?
Jenderal Youshou meremas pangkal hidungnya dengan frustasi. Apakah pernikahannya di masa lampau yang berakhir tragedi juga merupakan kesalahannya? Tetapi, apapun itu, seberapa bersalahnya dia, tetap saja tidak membenarkan tindakan Zuobi melupakan moralnya sebagai seorang istri dan berkhianat di belakangnya, bukan?
Kemarahan Jenderal Youshou kembali membara ketika dia mengingat kembali hasil investigasi anak buahnya setelah dia mengeksekusi Zuobi. Perempuan itu menyelundupkan kekasihnya dengan menyamarkannya sebagai guru melukis yang boleh tinggal di area dalam dengan bebas. Zuobi bahkan memberikan salah satu paviliun tamu untuk tempat tinggal kekasihnya. Lelaki itu bahkan mendapat bayaran dari keluarga Long sebagai guru melukis, dia mendapatkan fasilitas sebagai seorang tamu serta memperoleh segala yang diperlukannya dengan mudah. Ironisnya, pada saat yang sama, lelaki itu juga meniduri istrinya di atas ranjang perkawinannya. Saat itu Jenderal Youshou terlalu sibuk dan terlalu percaya bahwa pernikahannya baik-baik saja untuk menaruh perhatian kepada guru melukis istrinya. Dia berpikir bahwa dirinya terlalu sering pergi untuk berperang selama berminggu-minggu meninggalkan Zuobi sendirian serta kesepian, jadi ketika istrinya itu mendapatkan kegiatan melukis yang ternyata membuatnya senang, kenapa dia harus menghalanginya?
Mata Jenderal Youshou membara ketika seluruh pikiran mengenai masa lalunya bergolak menguasainya, membakar hatinya dalam kemarahan, sakit hati bercampur penyesalan yang menyesakkan dada. Kedua tangannya terkepal dan Jenderal Youshou terpaksa menghentikan langkah dan menghela napas berkali-kali untuk menenangkan dirinya ketika kepalanya terasa mau meledak oleh emosi.
Lalu alunan musik nan lembut itu menyentuh pendengarannya, membuatnya terpaku.
Musik? Jenderal Youshou mengerutkan kening, berusaha menajamkan indra pendengarannya menembus suara hujan deras yang menghalangi. Dia tidak salah. Dia mendengar suara musik yang sangat indah. Itu adalah gesekan erhu yang dimainkan dengan sangat ahli.
Keningnya berkerut. Siapa di kediaman Keluarga Long yang bisa memainkan erhu dengan begitu indahnya? Semua orang yang tinggal di kediaman Keluarga Long memfokuskan diri pada kemampuan militer dan segala hal yang berhubungan dengan teknik bertempur serta bela diri. Mereka tidak punya waktu untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kesenian, termasuk di dalamnya mempelajari alat musik.
Mata Jenderal Youshou lalu tertuju pada pintu gerbang kuil barat berada tepat di sisi kiri tubuhnya. Ketika berjalan melewati area kuil barat ini, Jenderal Youshou terbiasa mengabaikannya, berusaha menghapus jejak masa lalu dengan mencoba tidak mengintip segala sisa bukti ingatan yang ditinggalkan. Tetapi alunan musik itu menuntun matanya menatap ke gerbang kayu tua yang saat ini diguyur oleh hujan deras hingga tampak buram di depan matanya.
Alunan musik itu berasal dari sana. Jenderal Youshou langsung teringat perkataan Tabib Zhou mengenai remaja perempuan yang disamarkan menjadi laki-laki dan saat ini tinggal di kuil barat. Keningnya berkerut. Bahkan karena pikirannya disibukkan dengan pembahasan yang tidak disukainya pada pertemuannya dengan para tetua, dia sudah melupakan tentang perempuan dari kerajaan Gyuzen itu.
Mungkin ini saatnya untuk menyelesaikan nasib perempuan itu?
Jenderal Youshou bergegas melangkah mendekati pintu kuil, dia membukanya dengan sekali gerakan, mengabaikan betapa kuatnya pintu gerbang kayu yang menolak ketika digeser. Keningnya sempat berkerut ketika menatap pintu itu.
Tabib Zhou bilang perempuan itu tinggal sendirian di sini, bukan? Dia sendiri mengetahui betapa kurus dan lemahnya perempuan itu. Kalau begitu, bagaimana caranya perempuan itu bisa membuka dan menutup pintu gerbang yang sangat berat ini?
Masih dipenuhi pertanyaan, mata Jenderal Youshou yang kini sudah berada di balik gerbang, di area dalam halaman kuil beralih ke arah kuil utama, tempat suara musik itu dimainkan dan terdengar semakin jelas menembus hujan deras. Matanya langsung melebar ketika melihat kondisi halaman dan kuil yang sama sekali tidak diduganya. Saat ini hujan, tetapi cahaya temaram dari lentera yang dinyalakan di bagian depan kuil cukup membantu matanya untuk melihat betapa bersih dan terawatnya area halaman kuil, rumput tampak segar di bawah kakinya, tidak ada sampah dan daun kering yang berserakan, semua tampak terawat dan rapih.
Pun dengan bagian dalam kuil, cahaya temaram di sana memperjelas semuanya yang tampak indah bahkan dilihat dari seberang sini. Jenderal Youshou bergerak menyeberangi halaman berumput itu dan menaiki tangga menuju bagian inti kuil, langkahnya melayang, seolah terhipnotis, sementara matanya terpesona pada kondisi kuil yang tidak tampak pernah ditinggalkan tak terawat dan dilupakan sebelumnya.
Semua tampak berkilauan, semua indah, dan bersih….
Suara musik itu semakin jelas menembus indra pendengarannya ketika Jenderal Youshou menjejakkan kakinya memasuki bagian utama kuil. Perasaannya bergolak, seolah alunan gesekan erhu itu membalut hatinya, meliputinya dengan keindahan yang membuatnya sesak sekaligus melayang.
Lalu langkah kakinya terhenti ketika menemukan sosok yang menjadi sumber dari musik nan menghipnotis itu.
Seorang perempuan muda yang kurus, mengenakan pakaian tidur khas pelayan laki-laki, duduk di lantai dengan erhu yang hampir setinggi dirinya. Rambut panjangnya terurai di belakang punggungnya, hampir menyentuh lantai dalam posisinya yang duduk bersimpuh. Mata perempuan itu terpejam seolah menikmati alunan musik yang dihasilkan dengan indahnya dari tangannya yang ahli, tidak menyadari kehadiran Jenderal Youshou di sana.
Sementara itu, keindahan alunan musik itu meresap ke dalam jiwa Jenderal Youshou, membuatnya terpana, terpaku hanya beberapa langkah di depan perempuan itu. Lupa dengan segala tujuannya berada di tempat ini sebelumnya. Hatinya seolah dibuai sementara dirinya bagaikan dibungkus oleh gelembung ajaib yang melingkupi, melindunginya dari segala perasaan sakit yang siap menusuknya di luar sana.
Jenderal Youshou melepaskan mantelnya yang basah kuyup karena hujan dan melemparkannya begitu saja di lantai, dia lalu bergerak ke ujung ruangan, duduk tepat di seberang perempuan itu, mengambil tempat yang memiliki sandaran tiang besar penyangga kuil. Tangannya bergerak mengambil pedang pusaka keluarga Long yang selalu dibawanya, mengeluarkan pedang itu dari sarungnya.
Suara gemerisik kain sutra yang dipakainya dan desingan logam pedang yang dikeluarkan dari sarungnya sepertinya membuat perempuan itu menyadari bahwa ada orang lain yang hadir di dalam kuil yang seharusnya sepi itu. Perempuan itu membuka mata dan ketika melihat siapa yang ada di depannya, wajahnya langsung pucat pasi. Tangannya yang tadinya memainkan musik indahpun ikut terhenti.
Jenderal Youshou menancapkan pedangnya ke lantai kayu kuil, tepat di depan tubuhnya yang bersila.
“Jangan berhenti, mainkan lagi,” Jenderal Youshou menyipitkan mata ketika melihat perempuan itu mulai gemetar ketakutan.
Tidak, perempuan itu tidak boleh berhenti memainkan musiknya.
Untuk sejenak, musik itu menjadi tempat melarikan diri bagi hatinya yang didera luka parah. Untuk sesaat, musik yang dimainkan perempuan itu seolah membawanya pergi ke dunia lain dimana dia tidak merasa sakit lagi. Jenderal Youshou sudah terlalu letih menahan sakit, dia ingin beristirahat.
Perempuan itu tidak boleh berhenti memainkan musiknya.
“Kumohon,” suara Jenderal Youshou terdengar mendesak. “Kumohon mainkan musiknya lagi.”
Kaoru mengerjapkan mata. Ketika keterkejutannya sudah reda dan dia bisa menguasai ketakutannya saat menyadari bahwa Jenderal Youshou sendirilah yang ada di depan matanya, barulah dia menyadari bahwa Sang Jenderal sekarang ini tampak tidak berbahaya. Posisi lelaki itu jauh di seberang ruangan, duduknya bersila, tubuhnya membungkuk ke depan sementara kedua tangan Jenderal Youshou menggengam gagang pedang. Sang Jenderal bertumpu pada pedang yang ditancapkan di lantai kuil depan dirinya, seakan menjadi tameng perlindungan.
Dan ekspresi Jenderal Youshou… seolah-olah beliau sedang menahan rasa sakit yang amat sangat?
Lalu Jenderal Youshou memohon kepadanya untuk memainkan musik erhunya kembali. Kaoru masih bingung mendengar permintaan itu. Dia tidak salah dengar, bukan?
Matanya menatap ke arah Jenderal Youshou dengan ragu dan dia melihat perintah tak terucap di sana. Kaoru tahu bahwa dia harus memainkan musiknya lagi.
Seolah terhipnotis, jemari Kaoru yang mencengkeram busur penggesek bergerak kembali, menggesek dawai erhu yang langsung menanggapi dengan mengalunkan musik indah menyayat hati sekaligus menenangkan. Nada itu menciptakan suasana magis yang melingkupi seluruh area yang terbungkus oleh keindahannya, mengabaikan derasnya hujan di luar sana yang masih mendera dan memisahkan diri dari dunia luar, hanyut di dalam rangkaian nada yang tersaji indah, memanjakan indra pendengaran dan perasaan.
Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dalam perlindungan alunan musik indah yang membuai jiwa, Jenderal Youshou bisa memejamkan mata tanpa mimpi buruk datang menghampirinya.
Bersambung ke Part berikutnya
Note author : setting cerita ini kira-kira 3 atau 4 tahun setelah periode di Emperor’s Consort
Erhu (Hanzi: 二胡 erhu) ( SUMBER WIKIPEDIA)
merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang paling populer di samping Guzheng dan Dizi.
Pada mulanya, erhu di masa lampau menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra. Erhu biasanya menggunakan membran dari kulit ular piton, tetapi ada juga yang menggunakan bahan lain. Kotak suara dapat berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya, semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi bass yang dihasilkan semakin besar dan begitu pula sebaliknya.
Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu ditempatkan di antara kedua senar sehingga memudahkan perpindahan menggesek antara kedua senar. Rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar (gondorukem) sehingga terasa kesat waktu digesek.
Anda bisa mendengarkan salah satu musik yang dimainkan dengan erhu pada musik yang digunakan sebagai musik latar cerita ini
Baca Parts Lainnya Klik Di sini
- 🔏(BONUS PART) Right Hand Mistress: Anak Perempuan Kesayangan (Baca Dengan 30 Poin)
- (EPILOG) Right Hand Mistress: Empat Sumber Bahagia
- (END) Right Hand Mistress Part 159: Pelukan Bahagia
- Right Hand Mistress Part 158: Pernikahan Merah
- Right Hand Mistress Part 157: Menjemput Pengantin
- Right Hand Mistress Part 156: Dua Aura
- Right Hand Mistress Part 155: Persiapan Ceria
- Right Hand Mistress Part 154: Pernikahan Bahagia
- Right Hand Mistress Part 153: Cara Mencintai
- Right Hand Mistress Part 152: Cahaya Terang
- Right Hand Mistress Part 151: Keinginan Bersama
- Right Hand Mistress Part 150: Kekuatan Pemurni Jiwa
- Right Hand Mistress Part 149: Jiwa yang Tersesat
- Right Hand Mistress Part 148: Permurnian Jiwa
- Right Hand Mistress Part 147: Dimensi Putih
- Right Hand Mistress Part 146: Naga Merah
- Right Hand Mistress Part 145: Pertolongan Misterius
- Right Hand Mistress Part 144: Genting
- Right Hand Mistress Part 143: Pelindung Jiwa
- Right Hand Mistress Part 142: Pertemuan
- Right Hand Mistress Part 141: Benteng Perlindungan Sihir
- Right Hand Mistress Part 140: Ujian Kejantanan
- Right Hand Mistress Part 139: Dikejar Waktu
- Right Hand Mistress Part 138: Salah Sasaran
- Right Hand Mistress Part 137: Berusaha Bersama
- Right Hand Mistress Part 136: Kesadaran Pengantin
- Right Hand Mistress Part 135: Suami yang Baik
- Right Hand Mistress Part 134: Dengan Lembut
- Right Hand Mistress Part 133: Nuansa Hangat
- Right Hand Mistress Part 132: Minyak Pijit
- Right Hand Mistress Part 131: Penyambutan Pengantin
- Right Hand Mistress Part 130: Membawa Pengantin Pulang
- Right Hand Mistress Part 129: Memotong Ular
- Right Hand Mistress Part 128: Tugas Seorang Istri
- Right Hand Mistress Part 127: Upacara Sederhana
- Right Hand Mistress Part 126: Permohonan Jenderal Youshou
- Right Hand Mistress Part 125: Salah Paham
- Right Hand Mistress Part 124: Meminta Restu
- Right Hand Mistress Part 123: Kharisma Jenderal
- Right Hand Mistress Part 122: Hadiah Penghangat
- Right Hand Mistress Part 121: Perkara Jodoh
- Right Hand Mistress Part 120: Cinta yang Melengkapi
- Right Hand Mistress Part 119: Menjaga Kesucian
- Right Hand Mistress Part 118: Penyakit Aneh
- Right Hand Mistress Part 117: Reputasi Gelap
- Right Hand Mistress Part 116: Warna warni
- Right Hand Mistress Part 115: Ijin Mengikuti
- Right Hand Mistress Part 114: Serpihan Jiwa
- Right Hand Mistress Part 113: Tak Bisa Mati
- Right Hand Mistress Part 112: Pertarungan Dendam
- Right Hand Mistress Part 111: Berkuda Cepat
- Right Hand Mistress Part 110: Paha Milik Kaoru
- Right Hand Mistress Part 109: Penyakit Dendam
- Right Hand Mistress Part 108: Sandiwara Sempurna
- Right Hand Mistress Part 107: Kekasih Bidadari
- Right Hand Mistress Part 106: Umpan Wanita
- Right Hand Mistress Part 105: Perpisahan dan Kedatangan
- Right Hand Mistress Part 104: Permohonan Mengingat
- Right Hand Mistress Part 103: Restu Ayah
- Right Hand Mistress Part 102: Membuka Rahasia
- Right Hand Mistress Part 101: Kenangan
- Right Hand Mistress Part 100: Hadiah Menakjubkan
- Right Hand Mistress Part 99: Ritual Perkenalan
- Right Hand Mistress Part 98: Dua Kejutan
- Right Hand Mistress Part 97: Membuat Rencana
- Right Hand Mistress Part 96: Bibir Merah Jambu
- Right Hand Mistress Part 95: Teh Herbal
- Right Hand Mistress Part 94: Antisipasi
- Right Hand Mistress Part 93: Janji Tidur Bersama
- Right Hand Mistress Part 92: Penyelidikan Mata-Mata
- Right Hand Mistress Part 91: Membeku Mati Suri
- Right Hand Mistress Part 90: Membuka Jalan
- Right Hand Mistress Part 89: Persyaratan Restu
- Right Hand Mistress Part 88: Permohonan Menikah
- Right Hand Mistress Part 87: Kisah Sang Ayah
- Right Hand Mistress Part 86: Waktu Yang Tepat
- Right Hand Mistress Part 85: Kisah Sang Penyihir
- Right Hand Mistress Part 84: Dua Sisi, Dua Wajah
- Right Hand Mistress Part 83: Pernyataan Kaoru
- Right Hand’s Mistress 82: Memastikan Rasa
- Right Hand Mistress Part 81: Getir dan Manis
- Right Hand Mistress Part 80: Meditasi
- Right Hand Mistress Part 79: Balas Budi
- Right Hand Mistress Part 78: Buku Api
- Right Hand Mistress Part 77: Dua Lelaki
- Right Hand Mistress Part 76: Dendam dan Kebencian
- Right Hand Mistress Part 75: Kebohongan Hiro
- Right Hand Mistress Part 74: Ancaman Si Penyihir
- Right Hand Mistress Part 73: Interograsi Sang Ayah
- Right Hand Mistress Part 72: Penyamaran Sempurna?
- Right Hand Mistress Part 71: Cinta Seorang Ayah
- Right Hand Mistress Part 70: Salah Sasaran
- Right Hand Mistress Part 69: Cinta Yang Dalam
- Right Hand Mistress Part 68: Sapu Tangan Lamaran
- Right Hand Mistress Part 67: Tabib Yang Terdesak
- Right Hand Mistress Part 66: Mata-Mata Penyusup
- Right Hand Mistress Part 65: Menerima Kekalahan
- Right Hand Mistress Part 64: Rayuan Maut
- Right Hand Mistress Part 63: Kebaikan Hati
- Right Hand Mistress Part 62: Yang Tertampan
- Right Hand Mistress Part 61: Kesepakatan Kaisar dan Raja
- Right Hand Mistress Part 60: Asal Usul Kaoru
- Right Hand Mistress Part 59: Identitas Sang Shaman
- Right Hand Mistress Part 58: Adu Kekuatan
- Right Hand Mistress Part 57: Insting Melindungi Putri
- Right Hand Mistress Part 56: Menghilangkan Takut
- Right Hand Mistress Part 55: Kereta Tak Bernama
- Right Hand Mistress Part 54: Kekuatan Penyembuh Jiwa
- Right Hand Mistress Part 53: Wajah Sang Shaman
- Right Hand Mistress Part 52: Cemburu
- Right Hand Mistress Part 51: Menyambut Kedatangan
- Right Hand Mistress Part 50: Wanita Sejati
- Right Hand Mistress Part 49: Bakat Putri Bangsawan
- Right Hand Mistress Part 48: Legenda Naga Merah
- Right Hand Mistress Part 47: Yang Tertampan
- Right Hand Mistress Part 46: Melindungi Si Polos
- Right Hand Mistress Part 45: Menemani Tidur
- Right Hand Mistress Part 44: Bahagia Akan Datang
- Right Hand Mistress Part 43: Firasat Bahaya
- Right Hand Mistress Part 42: Berdiri Sejajar
- Right Hand Mistress Part 41: Ketenangan Bersama
- Right Hand Mistress Part 40: Meluluhkan Kaoru
- Right Hand Mistress Part 39: Dua Sisi Lukisan
- Right Hand Mistress Part 38: Kekuatan Kaoru
- Right Hand Mistress Part 37: Pengabdian Istri
- Right Hand Mistress Part 36: Calon Kasim
- Right Hand Mistress Part 35: Sang Shaman Misterius
- Right Hand Mistress Part 34: Buku Panas
- Right Hand Mistress Part 33: Mantra Rahasia
- Right Hand Mistress Part 32: Masuk ke Istana Dalam
- Right Hand Mistress Part 31: Rencana Misterius Kaisar
- Right Hand Mistress Part 30: Perempuan Yang Menangis
- Right Hand Mistress Part 29: Kacang Merah
- Right Hand Mistress Part 28: Lemparan Batu
- Right Hand Mistress Part 27: Rasa Manis
- Right Hand Mistress Part 26: Nuansa Merah
- Right Hand Mistress Part 25: Bukan Lelaki
- Right Hand Mistress Part 24: Tak Cemburu
- Right Hand Mistress Part 23: Serakah
- Right Hand Mistress Part 22: Lebih Dekat
- Right Hand Mistress Part 21: Sang Mistress
- Right Hand Mistress Part 20: Izin Menikah
- Right Hand Mistress Part 19: Mencair
- Right Hand Mistress Part 18: Langkah Baru
- Right Hand Mistress Part 17: Keputusan Besar
- Right Hand Mistress Part 16: Catatan yang Hilang
- Right Hand Mistress Part 15: Kedekatan Terpaksa
- Right Hand Mistress Part 14: Haus Darah
- Right Hand Mistress Part 13: Kenangan Kuil Barat
- Right Hand Mistress Part 12: Perpustakaan Terlarang
- Right Hand Mistress Part 11: Bunga Sǐ huā
- Right Hand Mistress Part 10: Bertanggung Jawab
- Right Hand Mistress Part 9: Racun Bius Berbahaya
- Right Hand Mistress Part 8: Pelayan yang Polos
- Right Hand’s Mistress Part 7: Tergoda
- Right Hand Mistress Part 6: Menolak Pilihan
- Right Hand’s Mistress Part 5: Obat Penyembuh
- Right Hand’s Mistress Part 4: Terikat Nada
- Right Hand’s Mistress Part 3: Terbuai
- Right Hand’s Mistress Part 2: Penjaga Kuil
- Right Hand’s Mistress Part 1: Bertatap Mata
- Right Hand’s Mistress Prolog: Mimpi Buruk
- Right Hand’s Mistress
KONTEN PREMIUM PSA
Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.
Download dan install PSA App terbaru di Google PlayFolow instagram PSA di @projectsairaakira
Baca Novel Gratis Bagus Berkualitas Sampai Tamat
Aihhh romantis nyaaa hihi
cieee bobo
aaaa akhirnya insom parah jendral youshou terobati oleh alunan musik kaoru :’))))
Keren banget huhuhu
Tes tes
Erhu pengobat lara sang jenderal….tepuk tangan buat kaoru sudah memberi rasa damai buat sang jenderal yg tersayat hati na pd kisah masa lalu
Akhirnya bisa tidur?
Kirain pas buka-bukaan ketahuan jenderal, ternyata pas Main musik
Kan makin seru n tambah penasaran
Semoga cepat Up lagi
Semangat kak
N makasih
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Jenderal ???
Dengar musik latarnya, bikin jadi ngantuk jg..
Terimakasih author… ??
Auto baper… Aduuh romantisnya..
Yakin habis ini jenderal youshou gk bakal lepasin kauro… Karna sudah bikin jenderal youshou tidur dengan nyenyak tanpa mimpi buruk..
akhirnya bisa bobo nyenyak
????
Aaaa meleleh bacanya:v jenderal youshou udh luluh:v
Si jendral jadi bergantung sama musik nya kayanya plus orang nya dong ???
Musiknya enak benerannn dongg pantess bisa tidur doi. Kemudian jadi sangat tidak sabar untuk cerita selanjutnya. Gmna donggg:(( semoga galama updatenyaa. Makasih thor ❤
Ramuan obat dari tabib Zhou kalah dengan alunan alat musik erhu untuk mengusir mimpi buruk jendral Youshou….
Terima kasih kak sudah update….
Kyaaaaaaaa….dan saya pastikan bahwa saya akan kecanduan dengan kisah ini, seperti opium yang membuat saya mabok.
Ahhhhhh romantis sekali…so sweet deh ….????….trimakasih up datex PSA…kalian sangat luar biasa membuat para pembaca makin penasaran akan kelanjutannya….
Wahhhhh jendralnya sampai ketiduran….????
Kisah cinta akan segera dimulai ?
Seperti hal nya Aiko yg bisa melembutkan dan menjadi obat pelipur lara untuk kaisar shen king,aku berharap Kouru bisa membawa kembali jendral youshou yg dulu.jendral yg tegas tapi penuh dgn kasih.thank’s ya karna udah rajin update.???
Mari kita tidur…..
Mantap. Jendral i lope u
Kasiah jenderal, kena imsomnia
Sweett
Uwaaaw,, jendral sembuhkan jiwamu, hapuskan rasa sakitmu, temukan kebahagiaanmu
Akhirnya bsa tidur nyenyak kykny t jenderal
Waduhh romantis kali ?
Musik Kauro jadi obat tidur buat sang jendral…??? Lanjut…penasaran gimana kalau sang jendral jatuh cinta
Ahhhh…terbuai sang jenderal
Oh my cucok meong bgt sihhh ?????
Baca sambil nemenin anak sekolah TK ?? ga bs nunggu nanti klo ada update an ❤ sairaakira
??????
haru banget dengan kisahnya jendral, terkadang sosok yg kuat menyimpan luka yg dalam
Entah karena backsound musicnya yang mendukung atau memang karena part ini terasa ringan (but still enjoyable to read) saya rasa part ini sangat saya sukai. Sangat menyentuh dan saya rasa saya akan membaca part ini berulang kali. Kudos for author.
Btw suara yang dihasilkan erhu memang enak banget buat didengar dan beberapa bikin air mata ini meleleh (?) saya nonton Anime Colorcloud Palace dan disana sang mc memang memasteri erhu dan ada beberapa scene dimana si mc bermain erhu untuk menghibur orang-orang yang sedih huhuhu #OOT
Yeyyyy akhirnya ketemu jendrap youshou lagi??
Musik membawa ketenangan buat jendral
????
Ihhh gak sabar nunggu part selanjutnya ? aku sukkaaaaaaaaaa ceritanya ???
Uhuiii … cie .. cie .. cie, ehemmm. Roman-romannya ada yang mulai terhipnotis nih. Kira-kira sang Jenderal terpana sama alunan melodi erhu atau sama orang yang memainkannya ya? Aww, ga sabar nunggu lanjutannya. Sehat terus ya kak agar bisa fast update…
Auto tiap malem main erhu nih si kaori, semacam belaian buat bang ganteng biar ga mimpi buruk.
Gemeessshh bgt sih
Mulai skrg kalo jenderal susah tidur minta aja si kaoru main musik erhu lg, biar bisa tidur tanpa mimpi buruk lg ❤️
Tidur?????
Musiknya keren bgt
Cie…. yg bisa bobo lagi….
Mantaaaap kalo Jenderal Youshou bisa tidur dgn tenang ketika mendengarkan musik dr Kaoru
Makasih Udah update Mimin ?
ㅠㅠ Jenderal kesayanganku
Alhamdulillah…..kaorunya kayaknya g jadi d hukum yaaa.??
kankan mulai…
Meleleh baca nya, duh makin penasaran, semoga nanti malam di update lagi ya kak ??
akhirnya bisa bobo juga ya
Akhirnya mereka ketemu lagi…..
Dan musik nya keren,jngn kn jendral youshou aku ja rasa nya jdi ngntuk pngen bobok wkwkwk
Suara musiknya syahdu bgt, pantesan bisa bikin jendral yousu merasa damai.
Keren deh Kaoru bisa membuat jenderal Youshou tidur tanpa mimpi buruk ??
Kaoru.. kau membuat sang Jenderal meleleh?
Another favorite story from psa? Lanjutkan thorrr!!??
Gatau deh mau komen apalagi akutuuu..
Dari awal musiknya udah bikin adeeem aja, sampe dimana jendral youshou terhipnotis sama musik yg dimainin kaoru. Narasinya bikin aku seolah2 juga bisa ngerasain perasaan youshou, eh ternyata author bilang musik latar belakang part ini beneran dari alat musik erhu (sebelumnya aku gabaca di bagian credit musiknya kalau ini erhu cover wkwkwk)???
Begitu zuobi liat om yous kemudian dia berkata. “Lha die tidur” tidur di lantai dahhh..
waaa, musiknya memang menenangkan
smg cepat update, penasaran ih
Lagunya bagussss
wow…terhanyut aku…?
aciyeè
Gak ngerti kenapa ini bikin aku baca udah ke3 kalinya di Part ini. Dekripsi cerita ini ya Ampun membuat pembaca jadi punya imajinasi , tempat yang di sebut ???????????
Wkwkwk. Berasa jadi kaoru gw wkwkw
??????
Wahh kaoru penyembuh jenderal youshou.. Seneng banget ceritanya cepet updateee heheh.. Makasihh tim psa!!
Semoga si kaoru jadi selalu ada deket jenderal youshou setelah iniii
Akhirnya musik bisa sedikit menyembuhkan hati muram jenderal
Sedih banget seh nasibmu
Sumpah ini tuh bikin melting ???
Padahal belom ada romantisnya sama sekali
Aku tuh kadang bingung kak
Author di project sairaakira itu dapat ide dan jalan cerita yg keren keren ini tuh dri mana ??
Semua cerita disini tuh gk ngebosenin dan sering bikin senyum senyum sendiri ?
Lanjutkan author cerita cerita keren nya y
Aku support tim projectsairaakira ???
Wkwkwk. Sama aku jg binun. Mreka ide na dari mana sih. Greget bgt cerita na. Hahaha. Penyampaian na dpt bgt. Sayang uda ga update running lagu hihihi
Emang enak sih dengerin musik lembut pas mau tidur, boboknya nyenyak hehehehe dan jendral youshou tak jauh beda denganku cucuk meong nih keknya#disleding# :v :v
Ciee abang youshou *uhuk*
Demi apa update lagiiii. SENANG NYA!!!
Lebay bgt dah sampe harus pake acara pensucian pedang segala cuma gara gara kena muntahan??.
Berarti disini Tabib Zhou dah mau 40 tahun ya? 38 atau 39 ya? Haha makin tuir. Kalo begitu Tabib Zhou disini sdh sama pasangannya atau belum sih? Soalnya waktu itu di prolog atau sinopsis nya The Healer’s Victim tabib Zhou ketemu sama perempuan yg menyamar jadi laki laki lagi terluka habis menyelamaykan Aiko? Ehh aku jadi bingung sendiri. Maafkan kalo gaje?
Iya betul ada cerita menyelamatkan wanita yg menyamar sebagai laki2x. Tp blm ada kelanjutannya
Setiap baca cerita di PSA, selalu ga tenang karena gamau cepat – cepat bersambung huhu…. Dan cerita ini salah satu cerita yang selalu dinanti – nanti kalo ada update
Konser pribadi????
Di tunggu baru juga part 3 udah suka sama ceritanya emang author terbaek buat cerita ????
??? so sweet….
smoga mereka cepet jatuh cinta.. kasian juga liat jendral youshou..
Ya Tuhannnn. PSA memang ga pernah ngecewain. No play play dah pokok na. huhuhu.
Ahhh gak sabar nunggu kelanjutan nya ???
Thanks berat buat author updatenya….. Muackasihhhhhhh :-)
Cerita ama backsound nya match bikin baper..seneng update nya tiap hr,mudah2an bs seterusnya ampe tamat.hehehhe
Jendral mungkin ga siy senyam senyum gajr kaya akuu gini
Acciiikk… Hanya beda satu hari ada kelanjutan ceritanya. Lagu nya bagus dan cocok dengan ceritanya. Besok posting lagi cerita kelanjutanya.please…..
Sukak sukak sukakkkkk banget sama cerita ini ?????????
Jenderal fav??
Kasihan jendral youshou?
Hujan cuaca dingin tambah suara musik yg lembut slalu sukses bikin nempel sama kasur ….. met bobo my duren.. smg nyenyak mimpi ketemu akuh..wkwkkk
Berharap Jendral Youshou bisa perlahan lahan bangkit dari keterpurukan dg adanya kaoru ??
Tanda2 bakal calon istri nih yg bisa buatnyaman dan nina boboin ??
So sweeetttt???????
Smogaa ngakk jd d bunuh yaaa,,,,d nikahin ajaaaa
huwaaaaaa sedih ih kisahnya si jendral
Cuma kauro yg bisa bikin jendral youshou tidur nyenyak
Bakalan minta kauro mainin erhu tiap hari nih youshou
waaah kaoru jd obat tidurnya. bakalan addict ini jendral :)
Youshou.. sedih loh ini tiap youshou muncul.. kayak kepedihannya tuh juga ikut ngerasain.. kaoru.. jangan takut sama youshou… Backsound na suka banget…
?
penasaran bngtt mau tau lanjutan nya gmn, semoga cepat up nya
Tiba2 sadar, kalau Jenderal Youshou itu duda *lalu digampar sg Jenderal* ???
Yaampunnnnn aku meleleh??
Tabib zhou selalu menebar pesonaa.. Hmm kayaknya jendral sama kaisar emang jodohnya daun2 muda gitu..
Semoga luka hatinya cepat sembuh jendral..
Eaaaa eaaaa eaaa, Kaoru…. You did it ??
Akuuu nangissss huhuuu
Pas ada suara musiknya langsung beneran kayak keisi gituloh masuk ke dlm jiwa nge feel nya
Indah bgt musiknyaa
Indah bgt ceritanya
Udah itu ajaa
Bener2 wonderfull
Slalu deh sairaakira ter thebest ?
Trimakasii tim PSA syg udah update ?
Ciyeeeeeeeeeeeeeee
wawww sepertinya penasaranku beralih kesini
My jenderal..oh my..aq tw dy kejam..tp aq tetap sangat mencintaix?????
Yaelah jenderal, nasib mu kok yah gak di sangka aku loh…. ?
GEMES DONGG!!
AUTHOR SEMANGAT NULISNYA ??
Mulai penasaran nih..gak sabar nunggu kelanjutanya..
Dan seterus nya sang jendral akan meminta di main kan musik setiap akan tidur.. Acciiiiieeee dan akhir nya jatuh cinta kepada pemain musik nya???????????ahhhh penasaran….
Kok so sweet liat mereka ? duh akhirnya jendral bisa bobo ganteng
Suka ama yg muda juga ea???
Cieee kouro kamu berhasil bangett bikin jenderal terbuai dgan alunan mu… Jadi gregetttt sendriri sumpahhhh emang ya team psa itu bikij gregetttt bngettttt pgen baca terus 2 gtuhhh smoga luluh hati jenderal sma kouro.. Gemessss semngatttt terus ya author buat nulisnya??????????????
Music nya bikin mewek
semoga jenderal bisa menemukan kebahagiaannya lagi…
Gak sabar pengen baca kelanjutannya?
Koq youshou ngenes maat yaak wkwkwk
Aduhh aduhh ngebayanginnya senyum2 sendiri ????
Meleleh hati adek bang?
dan kemudian giliran kita yg gk tenang tidurnya krn penasaran sama kelanjutan ceritanya ??
dan background song nya pake insert song Inuyasha, anime paling fav sampe sekarang…
duh, gimana gk ngefeel gini coba…
Behhh… mantaplah. nggak sabar menunggu kelanjutan kisah mereka. semangat terus nulisnya, kakak-kakak^^
Eaaa eaaa eaaaaaaa cieeelah jendral kejem meleleh ama musik..
Skrng kecanduan ama musiknya entar entaran kecanduan ama yg maen musiknya ????
Wahhhh……….
Meleleh dengerin musik latarx… tenang bange
Akhirnya si jenderal bisa tidur ??? atulah berharap jenderal memaafkan kaoru gegara permainan musik erhu??
Kisah cinta mereka unik nih kayaknya ?
seneng banget jenderal ku bisa tidur nyenyak malem ini. semoga berlanjut ke malam2 selanjutnya..???
Pertemuan yg manis ? aku terharu hiksss aku juga yakon jenderal youshou bisa jadi org yg hangat ?
Cie akhirnya ketemu
Jenderal bakalan ke kuil Kaoru terus dong supaya bisa tidur lelap dengan alunan musik Erhu yang dimainkan Kaoru. Dan akhirnya… Jenderal mengambil Kaoru jadi selirnya supaya para tetua Long tak lagi mendesak masalah pernikahan. ? Cinta bersemi karena Erhu. ?
Jadi pengen belajar musik??
Akhirnya ada obat juga untuk Jenderal Youshou
Klo gk bsa tidur denger musik in aj ;)
Sumpah enak banget denger nya ㅠㅡㅠ
Ketampananmu mengalihkan dunia ku #TabibZhoukecebanget
Tabib Zhou bener2 ahlinya perempuan?
Upacara penyucian astaga ngakak wkwk
So sweet yaaa… Jendral Youshou bakalan sering main ke kuil barat nih, cuma buat dengerin erhu biar bisa tidur nyenyak… Uhuhu
Ya udah kalau begitu suruh aja Kaoru memainkan Erhu nya supaya Jrnderal Youshou terbebas dari mimpi buruknya…….
Yaampuuunnn jendral Youshou kasihan banget siitttt:(
Aaauuuuuhhh….gak kuatt hati kuuu….
Akhirnya jendral bisa tidur stelah dimainkan musik ma kaoru. Adakah yg lebih so sweet dripda ini?
Ga bisa ngebayangin kalo jadi Karou kagetnya kaya apa ?
Aaaaah kaoru bersama jenderal melewati malam,,, apa bawa pedang segala
Duh senengnya yg tidur di belai pake musik haha
Cieeeeeee udh gak baper lagi si jendral #apasih
Suka sama cerita ini ❤.
Lengkap dengan musiknya!
????
Ceritanya bagus sekali
Akhirnya bisa tidorrr???
Gud Nite Jenderal
akhirnya abang bisa tidur nyenyak ya :’)
Alat musik nya kayak yg jual rambut nenek lewat depan rumahku ??
Cedihhhhhh ?????
Duhh Jenderal aku turut sedih. Pernikahannya tak seindah bayangannya. Aku pun juga benci pengkhianatan, bahkan mikir apa yg Jenderal Youshou lakukan udah bener
Jiwa Jendral yg pahit??? Kasih gula merk Kaoru dah biar manis
Dohhhh ngapa komen di komenan nya jeung Han dah nih aq 🤣🤣🤣
Dan akhirnya jendral bs tidur…jendral yg malang,udahlah kaoru jadi musik pengantar tidur d rumah utama jendral buat ngusir mimpi buruk pengkhianatan
dari musik turun ke hati
y :ciumkagum
Duhhh hatiku cebat cenut baca bagian guru melukis ituuu. Brengsie banget emang mantan bininya youshou.
Udeh selingki. Eh pake duit dan kenyamanan keluarga long buat idup si laki kepirit iti pili!
We te ha kan?
Tapi syukurlah hadir Kaoru yang siap menerangi jiwa gelap jenderal dan memainkan erhu sebagai nina bobo yg ampuh bagi lelaki naif satu ituu
Terimakasih Kao :iloveyou
Erhu nya keren
Diselamatkan lalu dilupakan, dan, dan, dan, aku cuma bisa melting baca sampai akhir~~~
Enak banget lagunyaaaa
“Kwtika itu, kenapa dia tidak membunuh perempuan itu? Bahkan Jenderal Youshu tidak bisa menjawab pertanyaanya sendiri”
Aku tahu jawabannya, Bang Duren. Jawabannya itu yaa karena Jodoh, ingat jodoh mah kagak bakal kemana, Bang Duren.
:iloveyou :iloveyou
kecewanya laki2 ketika dia sdh memberikan kepercayaanya kpd wanita benar2 sgt menyayat kalbu
jiayou author🌷🌹🌻🌼
Mimpi indah jendral
sedih bgt jendral youshu
Traumanya membekas…😭
Dalam sekali luka sang jenderal
Dari awal baca langsung disuguhi musik dr ost inuyasha entah knp jd membayangkan wajah kaoru itu mirip kagome 😅
Saking rindunya dg anime satu itu.
.
. Ok skip ttg anime. So brp usia jenderal saat ini? Kn blm jd bujang lapuk g papa nunggu beberp thn lg.
.
Kaoru jg msh remaja nunggu dewaa dlu br bs nikah 😆
.
Lanut baca ..
😴😴😴😴ikut tidur dengerin musiknya
Berarti kaoru bakal tinggal lama dongg, karena jendral bisa tidur tanpa mimpi buruk kalo denger musik kaoru
Btw, tabib zhou kenapa selalu jadi mak comblang mulu sih😂😂
Awww youshou terbuai lantunan erhu dr kaoru
Sedih sih, dia yang seorang jendral dan punya kesetiaan yang begitu besar kepada kerajaannya tapi kisah cintanya tragis. Tapi emang yang namanya kehidupan nggak ada yang sempurna ya.
Semoga segera menemukan kebahagiaannya jendral.
Tabib zhou selain seorang tabib kayaknya juga peramal deh.
Sudah saatnya hati sang jenderal terobati
Lelaki yang malang
baca ulang bab ini bikin saya iba dengan pribadi pak jenderal. beliau setrauma itu sampai terbawa ke mimpi. selain itu, kepribadian beliau sungguhan berubah jadi sinis dan pahit. tidak seperti di emperor’s consort. kekuatan depresi dan trauma bener2 mampu memutarbalikkan kehidupan seseorang.
apalagi pak jenderal juga insomnia. pantas saja beliau bad mood terus. dia kurang istirahat sih
Tidur nyenyak ya jenderal
❤️❤️❤️
Akhirnya bisa istirahat … Jendral Youshou.. pelan2 bakalan baik2 saja
Melodinya bener2 menentramkan hati😇
Dari kuping turun ke hati
Baca ulang
akhirnya jendral youshou bisa tidur juga.
kaisar shen dan aiko sudah punya anak berapa ya?
Aduhh hatiku rasanya nyess nyess baca cerita Jenderal Youshou 😭
wahh jenderal 🦋🦋
Terbuai bis tu tertidur
Ktmu jodoh
Waa, akhirnya Jendral Youshou bisa tidur tanpa mimpi buruk lagi…