Baca Novel Gratis Bagus Berkualitas Sampai Tamat
4.949 words
Yuk! Bantu para author kita melindungi karyanya
D I S C L A I M E R
© copyright 2019 @projectsairaakira hak cipta, hak edar, hak terbit atas nama @projectsairaakira. Seluruh karya di website ini telah didaftarkan, memiliki ISBN resmi dan dilindungi oleh hukum yang berlaku serta mengikat.
Dilarang meniru, menjiplak, mengubah nama tokoh, mengambil ide/inspirasi baik sebagian maupun keseluruhan isi cerita yang berada di dalam website ini. Selain dari pihak resmi yang telah bekerjasama dalam payung hukum dengan @projectsairaakira, dilarang mendistribusikan karya di dalam website ini dalam bentuk softcopy ataupun hardcopy baik keseluruhan maupun sebagian cerita.
Kami mengapresiasi laporan temuan/dugaan dari vitamins menyangkut usaha plagiat baik keseluruhan maupun sebagian dari karya-karya ProjectSairaAkira yang dipublish di website ini. Jika Anda menemukan plagiat di wattpad dan media online/offline lainnya, baik keseluruhan maupun sebagian cerita, bantu kami untuk report copyright violation kepada admin pihak wattpad dan media online/offline lainnya dan berikan informasi kepada kami supaya kami bisa menindak tegas pelaku plagiat .
Yuk! Mari berikan balasan baik atas kesempatan menikmati karya di PSA dengan aktif membantu para author melindungi karyanya.
Silahkan hubungi admin kami di [email protected] .
CERITA SEBELUMNYA
Keahlian berpedang Jenderal Youshou sangat ditakuti hingga ada yang bilang bahwa di detik Sang Jenderal mengayunkan pedang, di detik itu pulalah nyawa sudah pasti melayang.
Bahkan ada desas-desus mengerikan lagi mengenai Sang Jenderal, desas-desus yang semakin mengobarkan ketakutan para penduduk akan keberadaan sosok Bangsawan Kerajaan Sashou yang saat ini menjadi tangan kanan penguasa mereka. Seluruh penduduk percaya bahwa Jenderal Youshou memiliki sifat tak kenal ampun, sikap kejamnya sama kepada para prajurit maupun kepada orang tua, orang sakit dan bahkan kepada perempuan serta anak-anak sekalipun. Orang-orang bahkan bilang bahwa, saking kejamnya, Sang Jenderal tega membunuh dengan tangannya sendiri istrinya yang berkhianat, padahal saat itu sang istri sedang mengandung anak mereka.
Tidak ada waktu bagi Kaoru untuk menenggelamkan diri dalam ketakutan, dengan tubuh gemetar dia berusaha menggunakan lengannya untuk menumpu tubuhnya bangun, susah payah menyeret tubuhnya yang kelelahan supaya beranjak dari tempat itu. Karena tadi, dia merasakan tanah tempatnya menempelkan wajah mulai bergetar, seiring dengan derap kuda yang semakin mendekat ke arahnya.
Music Instrument Credit link
⊗ By 許嵩 tittle song 清明雨上 Rain on Remembrance Day ⊗
W A R N I N G ! postingan ini menggunakan musik background. Silahkan tekan tanda [ || ] pause di pojok kanan atas layar perangkat Anda, untuk mematikan musik background. Anda bisa menambah atau mengurangi volume backsound di perangkat Anda sesuai dengan tingkat toleransi pendengaran Anda.
Sebelum baca part ini, supaya tidak bingung:
Baca SINOPSIS Right Hand’s Mistress klik di sini
Baca PROLOG Right Hand’s Mistress klik di sini
Baca BAB 1 Right Hand’s Mistress klik di sini
Note author : Setting waktu cerita ini adalah tiga sampai empat tahun SETELAH periode cerita Emperor’s Consort
Kaoru tahu dia harus bergerak dan lari, tetapi tubuhnya sepertinya tidak mau diajak bekerjasama. Efek opium candu yang digunakan untuk membiusnya sepertinya meracuni tubuhnya, membuat seluruh organ tubuhnya seperti dibakar dari dalam. Rasa mual kembali melonjak dari dalam lambungnya, menekan tenggorokannya dengan dorongan hebat yang tak tertahankan. Sebelah tangan Kaoru menekan perutnya, sementara yang satunya lagi menutup mulut dalam upaya kepayahan menahan rasa ingin muntah yang mendera.
Dengan susah payah Kaoru menyeret tubuhnya, memaksakan dirinya untuk beranjak dari tempat itu. Sementara didengarnya suara derap kaki kuda itu semakin mendekat, mengirimkan sinyal berbahaya yang membuat jantung Kaoru berdetak makin kencang.
Napasnya terengah ketika dia memaksakan diri. Tubuhnya terseok-seok, berusaha bergerak menjauh ke sudut paling gelap hutan, menyembunyikan diri di balik bayang-bayang kegelapan pepohonan besar yang menaunginya. Dia harus masuk ke area yang tidak bisa ditembus oleh kuda, dengan begitu Jenderal kejam yang mengejarnya itu akan kehilangan jejak.
Kaoru menggigit bibirnya dengan frustasi ketika dia merasakan kakinya kaku dan dorongan di perutnya untuk kembali memuntahkan isi perut dan menguras seluruh isi lambungnya semakin menggila tak terkendali.
Opium candu sialan itu! Kalau saja obat itu tidak mencemari tubuhnya, Kaoru tidak akan kesulitan seperti ini dalam upayanya melarikan diri. Dengan tubuhnya dan kecil, kekuatan Kaoru tidak bisa dipandang sebelah mata begitu saja hanya dari penampilannya. Dia sudah bekerja sejak usia lima belas tahun di ladang gandum milik seorang tuan tanah kaya yang sekaligus menambah pundi-pundi kekayaannya dengan menjual hasil panennya yang melimpah ke pasar.
Sejak awal tubuh kecilnya sudah terlatih mengangkut karung-karung gandum dalam menjalankan pekerjaannya. Permukaan kulit dan telapak tangannya kasar, pun lengannya kuat, tidak seperti perempuan pada umumnya, tetapi Kaoru tidak merasa malu. Dia malah merasa senang karena dengan kekuatan yang dimilikinya, dia tidak menjadi perempuan lemah dan bisa melindungi dirinya sendiri.
Sayangnya opium candu itu benar-benar menghambat langkahnya. Dalam usahanya menahan rasa ingin muntah, Kaoru benar-benar kepayahan. Belum lagi rasa pening semakin mencengkeram kepalanya, membuatnya benar-benar tidak tahan lagi. Dan ketika kesadarannya sudah hampir hilang, Kaoru menyadari bahwa derap langkah kuda yang mengejarnya itu benar-benar dekat, sekarang tepat berada di dibelakangnya.
Ketika akhirnya derap kuda itu berhasil menyusul langkahnya yang tertatih, Kaoru memejamkan mata dengan rasa ngeri yang amat sangat. Habislah sudah nyawanya. Jenderal kejam itu akan menghunuskan pedang dan membalas dendam atas luka yang diberikan oleh Kaoru kepadanya, dan Kaoru mungkin akan dipenggal dengan menyedihkan sementara mayatnya ditinggalkan di kedalaman hutan lebat ini, tanpa siapapun yang bisa menemukannya. Dia adalah makhluk sebatang kara, kehilangan keluarganya dan sekarang menerima nasib mengenaskan meninggal sendirian di tengah hutan tanpa ada keluarga yang menguburkan dan tanpa ada yang mengetahui kematiannya. Keberadaannya di dunia ini akan menghilang tanpa seorang pun menangisinya.
“Berhenti.”
Suara itu terdengar tegas dan mengerikan. Lelaki yang masih berada di atas kuda di sampingnya itu sepertinya sudah terbiasa memberikan perintah hingga nada suaranya yang menusuk itu bisa mengirimkan sinyal yang memaksa Kaoru patuh. Langkah kakinya langsung terhenti, sementara kepasrahan mulai melanda dirinya.
Dia akan mati sebentar lagi….
Telinga Kaoru mendengar gesekan pedang yang dikeluarkan dari sarungnya, tubuhnya berjingkat sedikit karena terkejut bercampur rasa takut yang amat sangat, keringat dingin mengucur dari permukaan kulitnya, sementara detak jantungnya bertalu menyongsong kematian.
Lalu, logam yang dingin itu menyentuh dagunya, dan dengan gerakan tegas mengangkat dagunya supaya mendongak menatap calon pencabut nyawanya. Mata Kaoru yang tadinya setengah tertutup melebar ketika cahaya bulan yang menembus dedaunan lebat tiba-tiba saja memilih berbaik hati dengan menerangi tepat di wajah Jenderal Youshou, membuat Kaoru bisa melihat wajah Sang Jenderal dengan jelas. Kaoru terkejut menyadari bahwa Jenderal besar pemimpin pasukan kerajaan Sashou itu ternyata masih muda. Yah, memang cukup tua di bandingkan usia Kaoru yang baru tujuh belas tahun, tetapi sudah pasti Sang Jenderal tidak lebih dari tiga puluh tahun. Penampilan Jenderal Youshou berbeda dari apa yang ada di bayangan Kaoru tentang Jenderal mengerikan yang menghabisi lawan-lawannya tanpa ampun dengan keahlian berpedangnya yang mumpuni.
“Lebih baik pejamkan matamu sebelum aku memenggalmu,” suara dingin itu kembali terdengar menembus kesenyapan hutan yang hanya berisikan suara hewan-hewan malam yang seolah memelankan suaranya mengikuti rasa takut yang menguar di hati Kaoru. “Bersyukurlah aku masih berbaik hati memberikan kesempatan kepadamu untuk berdoa sebelum kematianmu. Berdoalah kepada nenek moyangmu karena sebentar lagi kau akan bergabung dengan mereka.” Jenderal Youshou menyambung kembali dan menekankan pedang di dagu Kaoru sehingga mata pedangnya menyentuh leher Kaoru, menciptakan luka tusuk yang terasa nyeri.
Darah mengalir dari luka tusuk di lehernya, tetapi Kaoru tidak peduli. Dia terlalu fokus pada kengerian dari kata-kata yang dilontarkan oleh Jenderal Youshou kepadanya.
Dipenggal? Dia akan dipenggal?
Rasa takut yang menggila dan bayangan akan mati sebentar lagi membuat perut Kaoru bergolak hebat. Dia berusaha menahan tetapi sudah sampai pada batasnya. Akhirnya, Kaoru tidak punya daya untuk menahan muntahnya lagi. Mulutnya terbuka ketika isi perutnya mendaki tenggorokannya, Kaoru langsung memuntahkan kembali seluruh isi perutnya sampai habis. Muntahannya mengenai tepat di pedang Jenderal Youshou yang masih diletakkan di bawah dagunya. Dan setelah itu, pandangan mata Kaoru gelap, tubuhnya rubuh jatuh ke tanah dan dia tak ingat apa-apa lagi.
***
Dia ada di mana?
Pertanyaan itu langsung berkumandang di benak Kaoru ketika dia membuka mata dan menyadari bahwa dirinya berada di tempat asing. Dengan penuh kewaspadaan Kaoru langsung terduduk dan memandangi sekelilingnya dengan cemas.
Dia ada di sebuah kamar yang cukup luas, dindingnya terbuat dari bahan kayu kuat yang tidak mungkin dipakai di rumah-rumah penduduk biasa, Kaoru tahu persis bahwa kayu semacam ini hanya dipakai di benteng-benteng militer atau rumah-rumah bangsawan, dan ketika tangannya menyentuh selimut yang dipakainya, dia tahu bahwa selimut itu terbuat dari katun halus berkualitas tinggi.
Jantung Kaoru berdegup ketika dia berhasil mereka ulang ingatan terakhirnya,. Masih terasa kengerian tak terperi saat Jenderal Youshou menghunuskan pedang dan menempelkannya ke dagu untuk menghadapkan wajah Kaoru ke wajahnya. Ketakutan akan tatapan mata membunuh pekat dari Sang Jenderal dan pengetahuan bahwa nyawanya sudah di ujung membuat Kaoru kehilangan kesadaran seketika.
Kaoru menunduk menatap ke tubuhnya yang terbungkus selimut putih bersih.
Kalau memang begitu ingatan terakhirnya… kenapa sampai sekarang dia masih hidup?
Suara pintu terbuka membuat Kaoru mendongakkan kepala dengan tegang. Kedua tangannya mengepal, siap melawan meskipun saat ini tubuhnya terasa tak karuan. Tetapi, ketika melihat bahwa yang memasuki ruangan adalah seorang perempuan setengah baya berpakaian pelayan yang tampak tidak berbahaya, ketegangan yang menekan tubuh Kaoru sedikit mengendur.
“Kau sudah bangun,” perempuan setengah baya itu tersenyum keibuan, lalu meletakkan nampan yang dibawanya ke sebuah meja kayu kecil yang terletak tepat di samping tempat tidur. Kaoru melirik ke arah nampan itu dan dahinya berkerut ketika melihat sebuah cangkir keramik berisi cairan keruh yang masih panas mengepulkan asap. Aroma tidak enak seperti bau tanah dan sesuatu yang pahit langsung menyapa hidungnya, membuatnya merasa mual.
“Ini adalah ramuan obat untukmu, kau harus meminumnya setelah agak hangat. Sekarang setelah kau sadar, kau mungkin cukup kuat untuk meminumnya sendiri,” perempuan setengah baya itu berucap sambil tersenyum simpul, sadar akan aroma ramuan yang tidak menyenangkan itu yang menjadi penyebab ekspresi ngeri di wajah Kaoru.
Kaoru menatap ragu berganti-ganti ke arah ramuan itu dan ke perempuan setengah baya yang saat ini bergerak mengambil selimut terlipat yang disimpan di rak ujung ruangan dan bergerak kembali ke arah Kaoru.
Bagaimana dia bisa memercayai orang tak dikenal yang memberinya ramuan ini? Bagaimana kalau orang ini bermaksud buruk dengan ramuan itu dan meracuninya?
Pikiran buruk menyusup ke dalam benak Kaoru, tetapi sisi lain dirinya yang berpikiran baik langsung bergerak melawan pikiran buruk itu. Karena, bagaimanapun juga, dia masih hidup di sini dan dari pemindaian singkatnya, tubuhnya tidak kekurangan suatu apapun, bukan?
Kaoru tahu persis bahwa dirinya pingsan karena tubuhnya keracunan candu opium dalam dosis yang berlebih yang semula digunakan oleh para penjahat itu untuk membiusnya. Kalau memang orang ini berniat melukainya, kenapa repot-repot merawatnya sampai sekarang?
“Saya ada di mana?” Kaoru akhirnya bisa mengeluarkan suara dari tenggorokannya yang kering.
Perempuan tua itu masih memasang ekspresi tenang ketika menjawab. “Kau berada di komplek pelayan di area rumah Bangsawan Long.”
“Bangsawan Long?” mata Kaoru melebar ketika kelebat wajah Jenderal Youshou Long yang mengerikan langsung muncul di dalam pikirannya. Dia seharusnya sudah mati di tangan pedang Jenderal Youshou, bagaimana mungkin sekarang dia bisa berada di dalam komplek pelayan milik area keluarga Bangsawan Long? “Bagaimana saya bisa berada di tempat ini?” pertanyaan itu terlontar dari bibirnya, menyuarakan pikirannya.
Perempuan itu menggelengkan kepala. “Aku tidak tahu bagaimana kau ada di tempat ini,” matanya tampak mengingat-ingat. “Dini hari para pelayan mengetuk kamarku dan mengatakan bahwa ada orang asing yang ditolong tuan kami dan dibawa ke area komplek dalam. Aku diperintahkan untuk menanganimu sampai kau sembuh. Kau tak sadarkan diri selama tiga hari dan selama itu akulah yang membantumu meminum obat yang diracik langsung dengan tangan ahli Tabib Zhou,” mata perempuan itu melebar. “Kalau dipikir-pikir, cukup aneh juga karena Tabib Zhou sendirilah yang menanganimu,” matanya melirik ke arah Kaoru dan sedikit terkejut karena Kaoru tampak biasa saja mendengar nama Tabib Zhou disebut. “Kau tidak tahu tentang Tabib Zhou?” tanyanya dengan nada tidak percaya.
Ketika Kaoru hanya menggelengkan kepala lemah, perempuan semakin membelalakkan mata terkejut.
“Aku tidak tahu kau berasal dari mana, tapi aku yakin kau bukan berasal dari Kerajaan Sashou karena kau tidak tahu informasi sepenting ini. Tabib Zhou adalah tabib utama kerajaan. Beliau sangat ahli dalam pengobatan, berasal dari Bangsawan Yangzyi yang memiliki kelas tertinggi di antara kelas bangsawan karena keluarga Yangzyi merupakan keluarga dengan kedudukan nomor satu yang menjadi keluarga kepercayaan sekaligus paling dekat dengan Kaisar Shen, selain Keluarga Long. Karena itulah, utamanya beliau hanya bertugas menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan Kaisar dan kerabat beliau. Kau sangat beruntung karena entah bagaimana, Tabib Zhou sendiri yang kebetulan menanganimu,”
Perempuan setengah baya itu berhenti sejenak untuk menatap wajah Kaoru yang sudah tampak segar dimana rona merah mulai merayapi pipinya yang pucat. “Ketika kau pertama kali dibawa ke tempat ini dalam kondisi tak sadarkan diri, bibirmu bahkan sudah membiru, kau tak henti-hentinya muntah dan hidungmu mengalirkan darah…. kalau bukan Tabib Zhou yang menanganimu, kau pasti tidak akan terselamatkan.”
Tabib Zhou. Kaoru mengingat-ingat nama itu dalam hatinya, memastikan dirinya tidak akan pernah lupa pada orang yang menyelamatkan nyawanya. Jadi benar, dia bukannya dibunuh tetapi diselamatkan. Perempuan di depannya ini memiliki wajah bijak dan keibuan tanpa menyembunyikan sesuatu di balik topengnya. Apa yang dikatakan adalah sesuatu yang jujur. Kaoru bisa menyimpulkannya tanpa ada bantahan dari hati kecilnya.
Menyadari bahwa mata Kaoru menatapnya dengan penuh ingin tahu, perempuan itu tersenyum kembali, ingat bahwa dia belum memperkenalkan dirinya.
“Aku adalah Dayang Muqin, kepala pelayan di area utama, area dalam milik Keluarga Long,” Dayang Muqin menjelaskan tanpa diminta. “Area milik keluarga Bangsawan Long sangat luas, ada ratusan rumah di sini yang kesemuanya dihuni oleh kepala keluarga dari Bangsawan Long dan keluarga. Area Bangsawan Long ini terbagi menjadi tiga area luas, yaitu area luar yang ditinggali oleh Bangsawan Long berkedudukan rendah atau para bangsawan muda yang baru meniti karir di bidang militer, area tengah yang dimiliki oleh keluarga Long yang memegang kedudukan tinggi dan berada di urutan pertama sampai ketiga sebagai pemegang mandat nama keluarga Long, dan yang paling akhir serta paling penting, adalah area dalam yang ditinggali oleh pemimpin utama keluarga Long, para tetua dan keluarga inti.”
Dayang muqin menghentikan kalimatnya sejenak untuk memastikan bahwa Kaoru menyimak. “Dan saat ini kau berada di area dalam…” suaranya merendah sejenak, tampak ragu. “Aku tidak tahu sampai berapa lama kau akan berada di tempat ini, tetapi segera setelah kau sembuh, aku harus memastikan kau tahu beberapa peraturan keras serta larangan yang ada di tempat ini. Kau tahu, tuan kami menerapkan beberapa peraturan keras dan memberikan hukuman mati jika ada yang dengan teledor sengaja melanggarnya.”
“Tuan kami…?” Kaoru merasa tidak yakin meskipun dia sudah menebak dan langsung merasa nyeri.
“Jenderal Youshou adalah kepala Keluarga Bangsawan Long, sekaligus penguasa di area dalam sehingga beliau adalah tuan kami semua. Kau berada di area dalam, berarti kau berada di tempat dimana peraturan Jenderal Youshou paling ketat dilakukan,” Dayang Muqin menghela napas panjang. “Beliau tidak menyukai perempuan muda, dan di area sini perempuan muda dilarang berkeliaran, bahkan untuk perempuan muda yang menjadi kerabat beliau pun memiliki akses terbatas ke area dalam. Karena itulah di sini seluruh dayang yang bertugas adalah perempuan seusia diriku,” Dayang Muqin menunjuk wajahnya yang penuh kerutan, sementara matanya mengawasi Kaoru lalu mengerutkan kening. “Perintah terakhirku adalah untuk menjagamu supaya tetap di sini, jadi sebelum ada perintah baru, aku tidak bisa mengeluarkanmu dari area dalam. Keberadaanmu sebagai perempuan di area dalam, jika diketahui oleh orang-orang akan menimbulkan kehebohan dan gosip…,”
Ekpresi Dayang Muqin tampak sedih ketika berbicara. “Kau tahu begitu banyak orang-orang membicarakan Tuan kami di belakang, sebagian mengasihaninya, sebagian menuduhnya menjadi anti perempuan setelah kejadian yang mencoreng nama baik Keluarga Long di masa lampau… dan bukan tidak mungkin aku juga yang akan disalahkan nantinya kalau ada skandal atau insiden yang terjadi di sini…” Dayang Muqin kembali berpikir, lalu tiba-tiba bertepuk tangan keras membuat Kaoru terkejut. ” Tetapi sepertinya tidak masalah,” mata Dayang Muqin berbinar ketika menyimpulkan.
“Tidak masalah?” Kaoru tidak bisa menahan diri bertanya, kebingungan melihat reaksi Dayang Muqin yang tiba-tiba.
“Ya, tidak masalah. Kau masih begitu muda sehingga tubuh perempuanmu belum kelihatan mencolok, buah dadamu juga sepertinya masih berusaha bertumbuh,” Dayang Muqin terkekeh perlahan melihat Kaoru langsung menarik selimutnya semakin ketat menutup dadanya ketika mendengar komentarnya. “Baiklah, sampai ada perintah lebih lanjut, kau akan bekerja sebagai pelayan di tempat ini, dengan menggunakan pakaian laki-laki. Ingat, demi keselamatan nyawamu sendiri, jangan sampai identitasmu sebagai perempuan ketahuan oleh siapapun. Aku akan mengatur supaya kau mendapatkan area bekerja yang jauh dari semua orang untuk menjaga penyamaranmu.”
Kaoru pucat pasi mendengar keputusan yang sama sekali tidak disangkanya itu. Tadinya dia berpikir begitu sembuh, kemungkinan besar dia akan dikirim ke penjara karena telah berani melukai Jenderal Youshou dengan pisaunya. Tetapi, Dayang Muqin sama sekali tidak menyebut tentang Jenderal Youshou yang terluka dalam penjelasannya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah lebih baik Kaoru menerima nasib dan menunggu atau dia harus mencari cara melarikan diri?
Tetapi, Dayang Muqin bilang bahwa mereka saat ini berada di area dalam rumah Keluarga Bangsawan Long. Meski tidak tahu banyak tentang bangsawan-bangsawan di Kerajaan Sashou, Kaoru tentu saja tahu persis mengenai nama keluarga yang menaungi Jenderal Youshou Long, Jenderal yang menjadi pemimpin utama Keluarga Long. Keluarga Long adalah keluarga yang sebagian besar memiliki keahlian alami berpedang dan kemampuan bela diri yang sangat kuat. Kaoru juga tahu bahwa jajaran militer di Kerajaan Sashou, dari Jenderal, panglima sampai pasukan militer terkuat pun, sebagian besar menyandang nama Keluarga Long dan mereka mendapatkan kedudukan itu karena kemampuan mereka, bukan karena nama keluarga mereka.
Berada di dalam komplek rumah keluarga bangsawan yang memiliki nama besar di bidang militer, itu berarti penjagaan di tempat ini hampir seketat penjagaan di dalam istana. Kemungkinan melarikan diri akan sangat kecil, dan jika dia tetap nekad mencoba lalu gagal, Kaoru akan kehilangan nyawanya dalam sekerjapan mata.
Itu tidak boleh terjadi. Kaoru masih muda dan dia memiliki tujuan hidup yang belum tercapai, yaitu menemukan keluarganya yang tercerai berai. Pencariannya memang menemui jalan buntu karena setiap orang yang ditanya tidak ada yang tahu keberadaan keluarganya. Tetapi, perpisahannya dengan ayah dan ibunya barulah dua tahun lamanya masih ada begitu banyak harapan dia bisa menemukan keluarganya kembali. Jadi selama dirinya belum menemukan makam keluarganya, Kaoru akan terus percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bertemu lagi dengan ayah dan ibunya.
Kalau begitu dia akan mengikuti apa yang akan diterapkan oleh Dayang Muqin pada dirinya, dia akan menjadi pelayan di sini sambil menanti nasib dan berharap masih ada jalan baginya untuk keluar dari tempat ini dalam kondisi utuh. Dia tidak tahu berapa lama dirinya bertahan di sini sebelum Jenderal Youshou memutuskan untuk melemparkannya ke dalam penjara.
***
Kaoru memegang gagang sapu yang besar dengan kedua tangannya. Dengan tubuhnya yang kecil, ukuran sapu itu hampir setinggi dirinya. Setelah menyatukan dedaunan kering ke dalam satu tumpukan besar di bagian sudut halaman, Kaoru berhenti sejenak dan mengusap keringat di dahi. Cuaca hari ini memang cukup panas, bahkan sekarang Kaoru merasakan panas yang menyiksa dari kepalanya yang dibungkus dengan penutup kepala khas pelayan laki-laki Keluarga Long yang beruntungnya bisa sekaligus menjadi kamuflase penutup untuk rambutnya yang panjang.
Diliriknya matahari yang sudah mulai tergelincir ke ujung barat, seolah tak sabar menanti saatnya berpulang di balik gelapnya malam. Kaoru benar-benar tidak sabar menunggu waktu sore tiba, di sore hari, para pelayan akan pulang ke asrama untuk mandi, dia juga biasanya akan membersihkan diri di ruang mandi khusus yang ada di kuil ini lalu berganti pakaian bersih dan menuju ke area asrama untuk makan malam, sebelum kemudian kembali ke bagian dalam kuil untuk memastikan setiap sudutnya sudah dibersihkan setelah itu barulah dia beranjak tidur.
Para pelayan di dalam area Keluarga Bangsawan Long diperlakukan begitu bermartabat, mereka diberikan makanan layah, pakaian bersih dari bahan katun berkualitas dan bahkan tempat tidur yang sangat layak di asrama. Asrama pelayan memiliki kamar-kamar besar yang bersih yang diisi dengan empat buah tempat tidur untuk satu kamar. Tetapi beruntung ada Dayang Muqin yang mengatur segalanya untuk Kaoru sehingga Kaoru yang menyamar sebagai laki-laki bisa langsung mendapatkan tugas khusus bagi penjaga sekaligus tukang kebun dan kebersihan di kuil bagian barat area dalam yang sedang lowong.
Karena itulah, Kaoru tidak tidur di asrama bersama yang lainnya, dia mendapatkan sebuah kamar kecil di sudut depan kuil dekat gerbang yang dulunya merupakan kamar pos penjaga keamanan kuil. Kamar itu sangat kecil, hanya cukup diisi dengan satu buah tempat tidur, satu buah lemari dan satu buah meja untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi itu lebih dari cukup, setiap pagi ketika dia membuka jendela dan menatap pagi cerah berkabut dengan udara harum yang melingkupi pemandangan kuil indah yang dipayungi pepohonan besar di halamannya, Kaoru tidak henti-hentinya mensyukuri keadannya saat ini. Dia bisa saja berada di kondisi yang sangat buruk, tetapi dia diselamatkan. Bahkan Kaoru merasa bahwa hidupnya di dalam sini jauh lebih baik daripada di luar sana.
Kaoru memandang ke tumpukan daun kering di depannya dengan rasa puas. Dia sudah menggali lubang sejak tadi pagi untuk mengubur daun-daun itu di tanah, sehingga daun itu bisa menjadi kompos alami untuk menambah nutrisi tanah di halaman depan kuil. Kalau tanahnya subur, bibit bunga yang sengaja dia tanam mengelilingi pohon besar di depan kuil akan tumbuh dengan subur pula, dan ketika saatnya mekar nanti, akan menambah keindahan pemandangan pagi yang dilihatnya dari depan jendela setiap bangun pagi.
Mata Kaoru lalu memandang sudut kuil itu untuk memastikan bahwa semuanya sudah bersih dan rapih. Mungkin Dayang Muqin menempatkannya di area ini sebagai kamuflase, tetapi Kaoru memberikan seluruh dedikasinya dan bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Ayahnya mendidiknya untuk menyelesaikan tugas yang diberikannya dengan sebaik mungkin, dan itulah yang dikerjakannya.
Area kuil barat ini memang sangat sepi, sebab kuil ini cukup jarang dikunjungi. Kata Dayang Muqin, sekarang ini, para anggota Keluarga Long lebih banyak menggunakan kuil di sisi timur yang sangat besar dengan beberapa pendeta kuil yang memimpin di sana. Untuk perayaan-perayaan besar yang menyangkut dengan upacara-upacara resmi Kerajaan Sashou pun dilakukan di kuil timur. Dayang Muqin berkata kepadanya bahwa kuil area barat ini hampir tidak pernah digunakan lagi sejak insiden mengerikan tiga tahun yang lalu hingga hampir-hampir seperti area terbengkalai yang dilupakan. Sambil berbisik, Dayang Muqin berkata bahwa hal itu mungkin karena kuil ini merupakan kuil tempat diadakan upacara pernikahan tuan mereka sebelumnya, sebuah pernikahan yang ingin dilupakan oleh seluruh anggota Keluarga Long dari sejarah keluarga mereka.
Karena Kaoru tinggal di kamar kecil di area dalam gerbang kuil ini, dia hanya keluar ke asrama pelayan untuk sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Selebihnya Kaoru menghabiskan waktunya di area dalam gerbang kuil untuk bekerja keras lalu tidur lelap setelahnya.
Ketika pertama kali Kaoru datang ke tempat ini, kuil ini sangat kotor, penuh debu dan sarang laba-laba, sementara seluruh bagian halamannya dipenuhi oleh daun kering yang menumpuk tinggi. Kuil ini bagaikan sudut yang terlupakan dan tidak ada siapapun yang mau menjamahnya. Tetapi sekarang, setelah hampir dua bulan Kaoru tinggal dan bekerja di sini, dia sendiri merasa bangga dengan hasil pekerjaannya.
Seluruh area halaman depan kuil ini sudah bersih dari daun kotor. Rumput-rumput yang tadinya mengering dan hampir mati karena tidak diberi akses terkena sinar matahari akibat tertutup dedaunan, sekarang sudah mulai menghijau, tampak sehat dan bersinar di bawah cahaya mentari. Kaoru bahkan menanam bibit bunga yang diperolehnya dari tukang kebun area taman depan, sengaja memilih tempat-tempat yang mencolok mata supaya ketika nanti bunga-bunga itu sudah waktunya mekar, akan semakin memperindah penampilan kuil.
Kaoru menghabiskan hari-harinya untuk menggosok lantai kuil juga membersihkan dindingnya yang berdebu berikut memoles kembali lapisan dinding yang penuh dengan ukiran-ukuran indah berwarna keemasan yang tadinya kusam tertutup debu. Sekarang penampilan kuil itu sudah seperti baru, semua bersih, beraroma harum dan berkilauan di pandangan matanya.
Ada sedikit kekecewaan di hati Kaoru ketika melihat keindahan kuil yang terabaikan ini. Karena, meskipun kuil ini tampak bersih dan indah, tidak ada siapapun yang mau menggunakannya.
Kata Dayang Muqin, sampai dengan saat ini tidak ada siapapun yang berani menggunakan kuil ini. Upacara pernikahan terakhir yang diadakan di kuil ini berakhir sial dan orang-orang jadi takut untuk melakukan upacara apapun lagi di kuil ini.
Kaoru sendiri langsung menghubungkan kalimat isyarat Dayang Muqin dengan desas-desus pernikahan Jenderal Youshou yang berakhir dengan hukuman mati di tempat untuk istrinya sendiri. Matanya menatap ke arah altar kuil yang kosong dan terlupakan. Lapisan atas altar yang ditutup dengan kain emas indah, yang tampak bersih karena baru dicuci oleh Kaoru, tampak melambai tertiup angin, seolah memanggil-manggil dengan menyedihkan supaya ada orang mendekat dan menggunakannya.
Kaoru tidak akan pernah menyalahkan tuan tempat ini yang membiarkan area ini terbengkalai begitu saja. Altar itu adalah tempat Jenderal Youshou mengikat janji dengan istrinya dalam upacara resmi yang sakral, lalu pernikahan itu berakhir buruk dan penuh darah. Tentu saja siapapun yang mengalami hal seperti itu sudah pasti ingin melupakan tempat dari awal semua itu bermula. Dayang Muqin berkata bahwa itu adalah salah satu keuntungan untuk Kaoru, dengan begitu dia tidak akan menonjol dan lolos dari perhatian orang-orang di tempat ini, sehingga penyamarannya tidak akan ketahuan.
Lamunan Kaoru teralihkan ketika seekor burung terbang di atas kepalanya. Burung itu hinggap di salah satu dahan pohong besar yang rindang menaungi kuil, lalu menghilang di balik lebatnya dedaunan. Dengan kening berkerut, Kaoru berhitung, memastikan berapa lama waktu yang telah dia habiskan di area dalam sini sebagai penjaga kuil.
Dua bulan penuh. Dua minggu untuk penyembuhan dirinya dan sisanya dia mulai bekerja sebagai penjaga kuil. Dan tidak seperti yang ditakutkannya, ternyata sampai dengan detik ini dia tidak pernah dipanggil untuk diinterograsi, atau bahkan dijebloskan ke penjara. Hidupnya damai dan tenang di dalam sini, para pelayan pun memperlakukannya sebagai bagian dari mereka, sebagai anggota keluarga tanpa sekalipun mempertanyakan asal usulnya.
Kaoru sengaja membatasi kedekatan dengan siapapun, bersikap pendiam supaya dia tidak perlu menjawab pertanyaan. Hal itu sekaligus untuk melindungi dirinya, karena sebagai orang luar, banyak sekali yang tidak dia tahu tentang budaya dan sejarah serta orang-orang penting di Kerajaan Sashou. Jika dia terlalu banyak berbicara dengan orang-orang, akan berbahaya jika dia ketahuan tidak berasal dari Kerajaan Sashou.
Dalam kesehariannya dia juga sudah melakukan pengawasan terhadap keamanan sekitar, dan dia mendapati bahwa seluruh area gerbang dan tembok yang membatasi bagian komplek dalam dengan komplek tengah dijaga ketat oleh para penjaga yang kadang juga lalu lalang berpatroli di area dalam. Untuk keluar masuk dari komplek dalam ke komplek tengah saja, penghuni harus membawa surat izin khusus yang akan diperiksa di gerbang depan, kalau begitu caranya, kemungkinan untuk menembus komplek tengah, kemudian melewati komplek luar baru menuju gerbang paling depan untuk keluar dari kediaman Keluarga Long akan sangat sulit. Kaoru sendiri tidak tahu akan berapa lama dia terjebak di dalam sini dan apakah dia bisa keluar dari sini nantinya?
Mungkinkah Jenderal Youshou sudah lupa kepadanya?
Ya. Kaoru sangat berharap begitu. Dia yakin bahwa sebagai seorang Jenderal kerajaan, banyak sekali urusan Jenderal Youshou yang lebih penting dibandingkan mengurusi seorang korban perdagangan manusia yang secara tidak sengaja bersinggungan takdir dengan insiden yang terjadi ketika sang Jenderal sedang mengisi waktu senggang dengan mengikuti kegiatan remeh seperti menjaga patroli perbatasan.
Kaoru sebenarnya berusaha mengetahui akan seperti apa nasibnya dengan menanyakannya kepada Dayang Muqin, tetapi Sang Dayang juga berkata tidak pernah menerima instruksi lebih lanjut dan meminta Kaoru tetap menjalankan tugasnya seperti biasa. Bahkan akhir-akhir ini Kaoru jadi sulit menemui Dayang Muqin karena Sang Dayang sedang dipanggil ke istana dalam untuk membantu persiapan perayaan besar di Istana Kerajaan Sashou yang akan berlangsung beberapa minggu lagi.
Jadi akan seperti apa nasibnya selanjutnya?
Kaoru menghela napas panjang ketika dia tidak bisa menemukan jawabannya, bahkan ketika pikirannya berusaha menerawang masa depannya yang gelap. Perlahan Kaoru beringsut, mulai lagi menggerakkan sapunya untuk mendorong tumpukan daun kering yang dikumpulkannya ke lubang kecil yang dia buat sebelumnya.
Suara gemerisik kain sutra yang pastilah sangat halus dan ringan membuat Kaoru langsung waspada. Ada seseorang di belakangnya! Dengan sigap dia mengalihkan posisi sapunya di bagian depan tubuh, hendak digunakan sebagai tameng sekaligus senjata jika situasinya berbahaya. Kaoru membalikan tubuh, siap menyerang jika orang yang entah bagaimana bisa tiba-tiba ada di di dekatnya tanpa terdeteksi itu, ternyata memiliki niat jahat terhadapnya
Begitu melihat orang yang mengenakan sutra halus itu, mata Kaoru terbelalak dan mulutnya langsung menganga akan keterkejutan bercampur kekaguman luar biasa. Tidak pernah sebelumnya Kaoru melihat sosok manusia seindah ini, dan lebih mengejutkan lagi, sosok itu adalah seorang laki-laki.
Laki-laki itu sudah pasti bangsawan, dilihat dari rambut panjangnya yang dibiarkan terurai dan sedikit tertiup angin membingkai wajahnya dengan dramatis. Pakaiannya tidak berlebihan, hanya jubah berwarna putih dengan uliran perak yang memantulkan cahaya matahari, tetapi sudah jelas pakaian itu terbuat dari bahan berkualitas tinggi, mungkin dari sutra paling bagus dan paling mahal di negri ini.
Dan wajah lelaki itu… Kaoru tidak pernah melihat proposi sesempurna itu dari wajah seseorang sebelumnya. Semua yang terangkai di dalam sebentuk wajah sempurna itu begitu indah. Dari mata, hidung, mulut, tulang pipi yang tinggi dan bentuk dagu yang segalanya akan membuat para perempuan menangis dengan hati berdarah-darah karena iri.
Bagaimana mungkin seorang lelaki bisa setampan itu… sekaligus tampak cantik luar biasa?
Lelaki di depannya tersenyum, seolah-olah sudah terbiasa menerima tatapan kagum dan terpesona dari rakyat jelata seperti Kaoru. Matanya beralih, mengamati sekeliling area kuil, sekilas memindai dengan cermat. Lalu beralih lagi ke arah Kaoru yang tampak kotor, dengan wajah penuh debu bercampur tanah, serta baju basah karena keringat. Bisa dibilang penampilan lusuh dan kotor Kaoru benar-benar kebalikan utuh dari lelaki bangsawan di depannya ini.
“Aku senang karena dengan mengobatimu, aku menyembuhkan satu makhluk yang cukup berguna di tempat ini,” pria itu berucap dengan nada indah yang elegan. “Kalau aku tidak melihat dengan mata kepalaku sendiri, aku tidak akan percaya bahwa seluruh pekerjaan perbaikan ini, dikerjakan oleh satu orang saja.”
Kebingungan, Kaoru menatap sosok lelaki itu dengan kening berkerut.
Mengobati dan menyembuhkannya? Siapa sebenarnya lelaki ini?
Bersambung ke Part berikutnya
Note author : setting cerita ini kira-kira 3 atau 4 tahun setelah periode di Emperor’s Consort
Opium, apiun, atau candu (slang Bahasa Inggris: poppy) adalah getah bahan baku narkotika yang diperoleh dari buah candu(Papaver somniferum L. atau P. paeoniflorum) yang belum matang.
Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa dibudidayakan di pegunungan kawasan subtropis. Buah opium berupa bulatan sebesar bola pingpong bewarna hijau.
Buah opium yang dilukai dengan pisau sadap akan mengeluarkan getah kental berwarna putih. Setelah kering dan berubah warna menjadi cokelat, getah ini dipungut dan dipasarkan sebagai opium mentah.
Opium mentah ini bisa diproses secara sederhana hingga menjadi candu siap konsumsi. Kalau getah ini diekstrak lagi, akan dihasilkan morfin. Morfin yang diekstrak lebih lanjut akan menghasilkan heroin.
Baca Parts Lainnya Klik Di sini
- 🔏(BONUS PART) Right Hand Mistress: Anak Perempuan Kesayangan (Baca Dengan 30 Poin)
- (EPILOG) Right Hand Mistress: Empat Sumber Bahagia
- (END) Right Hand Mistress Part 159: Pelukan Bahagia
- Right Hand Mistress Part 158: Pernikahan Merah
- Right Hand Mistress Part 157: Menjemput Pengantin
- Right Hand Mistress Part 156: Dua Aura
- Right Hand Mistress Part 155: Persiapan Ceria
- Right Hand Mistress Part 154: Pernikahan Bahagia
- Right Hand Mistress Part 153: Cara Mencintai
- Right Hand Mistress Part 152: Cahaya Terang
- Right Hand Mistress Part 151: Keinginan Bersama
- Right Hand Mistress Part 150: Kekuatan Pemurni Jiwa
- Right Hand Mistress Part 149: Jiwa yang Tersesat
- Right Hand Mistress Part 148: Permurnian Jiwa
- Right Hand Mistress Part 147: Dimensi Putih
- Right Hand Mistress Part 146: Naga Merah
- Right Hand Mistress Part 145: Pertolongan Misterius
- Right Hand Mistress Part 144: Genting
- Right Hand Mistress Part 143: Pelindung Jiwa
- Right Hand Mistress Part 142: Pertemuan
- Right Hand Mistress Part 141: Benteng Perlindungan Sihir
- Right Hand Mistress Part 140: Ujian Kejantanan
- Right Hand Mistress Part 139: Dikejar Waktu
- Right Hand Mistress Part 138: Salah Sasaran
- Right Hand Mistress Part 137: Berusaha Bersama
- Right Hand Mistress Part 136: Kesadaran Pengantin
- Right Hand Mistress Part 135: Suami yang Baik
- Right Hand Mistress Part 134: Dengan Lembut
- Right Hand Mistress Part 133: Nuansa Hangat
- Right Hand Mistress Part 132: Minyak Pijit
- Right Hand Mistress Part 131: Penyambutan Pengantin
- Right Hand Mistress Part 130: Membawa Pengantin Pulang
- Right Hand Mistress Part 129: Memotong Ular
- Right Hand Mistress Part 128: Tugas Seorang Istri
- Right Hand Mistress Part 127: Upacara Sederhana
- Right Hand Mistress Part 126: Permohonan Jenderal Youshou
- Right Hand Mistress Part 125: Salah Paham
- Right Hand Mistress Part 124: Meminta Restu
- Right Hand Mistress Part 123: Kharisma Jenderal
- Right Hand Mistress Part 122: Hadiah Penghangat
- Right Hand Mistress Part 121: Perkara Jodoh
- Right Hand Mistress Part 120: Cinta yang Melengkapi
- Right Hand Mistress Part 119: Menjaga Kesucian
- Right Hand Mistress Part 118: Penyakit Aneh
- Right Hand Mistress Part 117: Reputasi Gelap
- Right Hand Mistress Part 116: Warna warni
- Right Hand Mistress Part 115: Ijin Mengikuti
- Right Hand Mistress Part 114: Serpihan Jiwa
- Right Hand Mistress Part 113: Tak Bisa Mati
- Right Hand Mistress Part 112: Pertarungan Dendam
- Right Hand Mistress Part 111: Berkuda Cepat
- Right Hand Mistress Part 110: Paha Milik Kaoru
- Right Hand Mistress Part 109: Penyakit Dendam
- Right Hand Mistress Part 108: Sandiwara Sempurna
- Right Hand Mistress Part 107: Kekasih Bidadari
- Right Hand Mistress Part 106: Umpan Wanita
- Right Hand Mistress Part 105: Perpisahan dan Kedatangan
- Right Hand Mistress Part 104: Permohonan Mengingat
- Right Hand Mistress Part 103: Restu Ayah
- Right Hand Mistress Part 102: Membuka Rahasia
- Right Hand Mistress Part 101: Kenangan
- Right Hand Mistress Part 100: Hadiah Menakjubkan
- Right Hand Mistress Part 99: Ritual Perkenalan
- Right Hand Mistress Part 98: Dua Kejutan
- Right Hand Mistress Part 97: Membuat Rencana
- Right Hand Mistress Part 96: Bibir Merah Jambu
- Right Hand Mistress Part 95: Teh Herbal
- Right Hand Mistress Part 94: Antisipasi
- Right Hand Mistress Part 93: Janji Tidur Bersama
- Right Hand Mistress Part 92: Penyelidikan Mata-Mata
- Right Hand Mistress Part 91: Membeku Mati Suri
- Right Hand Mistress Part 90: Membuka Jalan
- Right Hand Mistress Part 89: Persyaratan Restu
- Right Hand Mistress Part 88: Permohonan Menikah
- Right Hand Mistress Part 87: Kisah Sang Ayah
- Right Hand Mistress Part 86: Waktu Yang Tepat
- Right Hand Mistress Part 85: Kisah Sang Penyihir
- Right Hand Mistress Part 84: Dua Sisi, Dua Wajah
- Right Hand Mistress Part 83: Pernyataan Kaoru
- Right Hand’s Mistress 82: Memastikan Rasa
- Right Hand Mistress Part 81: Getir dan Manis
- Right Hand Mistress Part 80: Meditasi
- Right Hand Mistress Part 79: Balas Budi
- Right Hand Mistress Part 78: Buku Api
- Right Hand Mistress Part 77: Dua Lelaki
- Right Hand Mistress Part 76: Dendam dan Kebencian
- Right Hand Mistress Part 75: Kebohongan Hiro
- Right Hand Mistress Part 74: Ancaman Si Penyihir
- Right Hand Mistress Part 73: Interograsi Sang Ayah
- Right Hand Mistress Part 72: Penyamaran Sempurna?
- Right Hand Mistress Part 71: Cinta Seorang Ayah
- Right Hand Mistress Part 70: Salah Sasaran
- Right Hand Mistress Part 69: Cinta Yang Dalam
- Right Hand Mistress Part 68: Sapu Tangan Lamaran
- Right Hand Mistress Part 67: Tabib Yang Terdesak
- Right Hand Mistress Part 66: Mata-Mata Penyusup
- Right Hand Mistress Part 65: Menerima Kekalahan
- Right Hand Mistress Part 64: Rayuan Maut
- Right Hand Mistress Part 63: Kebaikan Hati
- Right Hand Mistress Part 62: Yang Tertampan
- Right Hand Mistress Part 61: Kesepakatan Kaisar dan Raja
- Right Hand Mistress Part 60: Asal Usul Kaoru
- Right Hand Mistress Part 59: Identitas Sang Shaman
- Right Hand Mistress Part 58: Adu Kekuatan
- Right Hand Mistress Part 57: Insting Melindungi Putri
- Right Hand Mistress Part 56: Menghilangkan Takut
- Right Hand Mistress Part 55: Kereta Tak Bernama
- Right Hand Mistress Part 54: Kekuatan Penyembuh Jiwa
- Right Hand Mistress Part 53: Wajah Sang Shaman
- Right Hand Mistress Part 52: Cemburu
- Right Hand Mistress Part 51: Menyambut Kedatangan
- Right Hand Mistress Part 50: Wanita Sejati
- Right Hand Mistress Part 49: Bakat Putri Bangsawan
- Right Hand Mistress Part 48: Legenda Naga Merah
- Right Hand Mistress Part 47: Yang Tertampan
- Right Hand Mistress Part 46: Melindungi Si Polos
- Right Hand Mistress Part 45: Menemani Tidur
- Right Hand Mistress Part 44: Bahagia Akan Datang
- Right Hand Mistress Part 43: Firasat Bahaya
- Right Hand Mistress Part 42: Berdiri Sejajar
- Right Hand Mistress Part 41: Ketenangan Bersama
- Right Hand Mistress Part 40: Meluluhkan Kaoru
- Right Hand Mistress Part 39: Dua Sisi Lukisan
- Right Hand Mistress Part 38: Kekuatan Kaoru
- Right Hand Mistress Part 37: Pengabdian Istri
- Right Hand Mistress Part 36: Calon Kasim
- Right Hand Mistress Part 35: Sang Shaman Misterius
- Right Hand Mistress Part 34: Buku Panas
- Right Hand Mistress Part 33: Mantra Rahasia
- Right Hand Mistress Part 32: Masuk ke Istana Dalam
- Right Hand Mistress Part 31: Rencana Misterius Kaisar
- Right Hand Mistress Part 30: Perempuan Yang Menangis
- Right Hand Mistress Part 29: Kacang Merah
- Right Hand Mistress Part 28: Lemparan Batu
- Right Hand Mistress Part 27: Rasa Manis
- Right Hand Mistress Part 26: Nuansa Merah
- Right Hand Mistress Part 25: Bukan Lelaki
- Right Hand Mistress Part 24: Tak Cemburu
- Right Hand Mistress Part 23: Serakah
- Right Hand Mistress Part 22: Lebih Dekat
- Right Hand Mistress Part 21: Sang Mistress
- Right Hand Mistress Part 20: Izin Menikah
- Right Hand Mistress Part 19: Mencair
- Right Hand Mistress Part 18: Langkah Baru
- Right Hand Mistress Part 17: Keputusan Besar
- Right Hand Mistress Part 16: Catatan yang Hilang
- Right Hand Mistress Part 15: Kedekatan Terpaksa
- Right Hand Mistress Part 14: Haus Darah
- Right Hand Mistress Part 13: Kenangan Kuil Barat
- Right Hand Mistress Part 12: Perpustakaan Terlarang
- Right Hand Mistress Part 11: Bunga Sǐ huā
- Right Hand Mistress Part 10: Bertanggung Jawab
- Right Hand Mistress Part 9: Racun Bius Berbahaya
- Right Hand Mistress Part 8: Pelayan yang Polos
- Right Hand’s Mistress Part 7: Tergoda
- Right Hand Mistress Part 6: Menolak Pilihan
- Right Hand’s Mistress Part 5: Obat Penyembuh
- Right Hand’s Mistress Part 4: Terikat Nada
- Right Hand’s Mistress Part 3: Terbuai
- Right Hand’s Mistress Part 2: Penjaga Kuil
- Right Hand’s Mistress Part 1: Bertatap Mata
- Right Hand’s Mistress Prolog: Mimpi Buruk
- Right Hand’s Mistress
KONTEN PREMIUM PSA
Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.
Download dan install PSA App terbaru di Google PlayFolow instagram PSA di @projectsairaakira
Baca Novel Gratis Bagus Berkualitas Sampai Tamat
Wah ada tabib Zhou?
Tabib Zhou ? apakah pengawal laki2 yang ternyata perempuan yg dilihat tabib Zhou dalam prolog cerita tabib Zhou itu kaoru juga? Klo iya apakah jd cerita cinta segitiga? ?
Ditunggu kelanjutannya author-nim ? fighting!!!
Cerita Zhou udh ada prolognya ???
Udh ad cerita tabib zhou kah? Judulnya apa y dear?
Dimn kah jenderal yoshua
Tabib Zhou??
Wah cinta segita nihh
Uhh waow… ketemu si playboy zhou kaoru… hihi… penasaran kok si kaoru msih baik2 aja selama 2bulan di kediaman keluarga long dehh…
tabib zhou
Gw nungguin jend youshou padahal???
Penasaran sama kelanjutannya ?
Apakah ada cinta segitiga? ?
?????????? paman joujou
Jojoooo ????
Cinta siapakah ini
ada Tabib Zhou
Ya ampunnnnnnn. Tiap baca tuh gw berdebar debar ke org jatuh cintaaaa wkwkwkwkw. Sukaaa sama instrmnt na hihihi. Ditungggu updatean na lagi.
Tabib zhouuu!!! Hmm kapan ya jenderal youshou ketemu sama kaoruu..
Awww si tabib muncul
Tabib Zhou ❤️
Baru Tabib Zhou yg keluar, menunggu Shen King sama Hiro.
Udah kangen sama jendral yoshou…
Wah tabib zhou. Aku padamu. Jendral belum keliatan lagi
Saya sangat Penasaran sekali dengan kelanjutanya, apalagi ini menceritakan kehidupanya jenderal Youshou sebagai tangan kanan Shen King. Setelah membaca Aiko dan Shen King walaupun belum tamat, cerita Jenderal Youshou membuat saya sangat menunggu ceritanya, apalagi nanti ceritanya tabib Zhou. Semangat ya Kak SairaAkira buat kelanjutanya.
berharap gak ada cerita Kaoru malah suka dengan tabib Zhou ?
Wah ada tabib zhou jga ternyata. Kira2 kaoru bakal ngapain ya kalo tahu dia itu yg nyelamatin dia
Wah nabang zhou
Cinta segitiga dong???…ahhhh jangan sampai deh….wahhhhh tabib zhou…mna sang jendral nih…huhuhu penasaran tingkat dewa…untuk koarux semoga cepat menemukan keluarganya….thanks ya adminx…ditunggu chap selanjutnya❤❤❤❤❤
Zhou? Wahhh.. pelan2 menikamati setiap part na dulu… Di awal2 biasa na banyak teka teki na…
Tu kan tambah penasaran ,semoga cepat Up lagi….
Semangat kak
Kak update Warfare Of Ancestry doong ☹️?
Nungguin si jendral eeeh belom nongol?
Tabib Zhou….. ?
Wah mau ada perayaan besar apa???
#kepomodeon
Waaaaa ada tabib tampan rupanya
Wanita Penjaga kuil ?
Kok gak jd di penggal…..jendral tersepona karna kouru muntahin pedang sakti mandragunanya yah……
jangan jangan cinta segitiga antara zhou, kaoru dan jendral…hmm
?????
Tabib zhou saking cantiknya ampe perempuan2 iri
Kayaknya tabib zhou ikut berperan buat ngedekatin kouru ama youshou, kasian liat temannya patah hati
Kapan yach trio shasou (jenderal youshou, tabib zhou dan hiro) ngumpul lagi
Senang banget ceritanya seru bangettt??
Kapan ketemu jendral youshou
Duch.. tabib zhou.. tetep ya.. narsis…
Tabib zhou.. Bakal ada cinta segtiga nihhh uhhh seruuu
Mantap….. makin penasaran gmn nanti kaoru bisa mengambil hati jendral youshou
Tabib Zhou ???
Tabib zhou…
??
Tabib zhou laaa hahaha
Pasti tabib Zhou itu, duh makin penasaran gimana nanti kisah jendral youshou sama Kaoru, makin dag dig dug nih kak author ??
Wah seru juga ya klo Zhou ma Youshou ampe terpikat pada satu perempuan yang sama wahahahaha
Nih kalo anak2 17 thn di dunia nyata mah auto gagal nyamar jd cowo coz abegeh jaman now mah pubernya cepet hahaa
Ngakk sabarrr nungu kelanjutannyaaaa, semangattt, semoga oppa youshou cpt bahagia
Pasti tabib zhou dong… ?
Dari ciri2nya udah ketebak nih ?
Wahh baru nyadar berarti Aiko udah 20 tahun ya. Wkwk pada demen gadis muda semua nih ?.
Umurnya Jenderal Youshou berapa ya? Lupa deh.
Kirain tadi yg muncul Jenderal sekalinya Tabib Zhou.
Aduuhh lope lopee deh gue.. oengen deh jadi kaoru
Tabib zhou???
Suka banget sama cerita ini ?????
Entah knp ngebayanginbya mirip song jongki ahahhaa ga ada bayangan yg mendekati. Untuk saat ini?
Mksh team PSA dh update…
?????
Makasih udah update
???
tabib zhouuuuu??
baper guee?
Cerita PSA memang tidak pernah mengecewakan. Selalu memikat..??
Selalu… Dan selalu… Sehabis baca cerita Sairaakira website jadi pengen terus dan ngga mau berhenti. Bagaimana jika setiap cerita langsung ada ebook nya. Biar ngga penasaran !!!
Tabib zhou datang…..
Terima kasih kak sudah update….
Hmm… kenapa jendralnya gak muncul2 lihat kaoru y…
Iya iya ini lapak youshou bukan Tabib playboy???? ,, Kaoru terpesona sama tabib Zhou di udahin ya ???? kamu gak akan aman sama playboy satu ini
Kaoru dia tabib Zhao…sitampan nan cantik
Welleh.. Akhirnyo oketemu tabib zhou. ?? .. Ewh kpn ketemu lgi sama jenderal youshounya… ??
Irii kuadrat kalo ngebayangin visualnya tabib zhou. Wkkwkwk
Siapapun yg ngeliat tabib zhou pasti mikir dia cantik wkwkkw
Aku jd melting plus geli sendiri bayangin nya, rupawan dan cantik di waktu yg brsamaan hahaha
oh tabib zhou udah nikah blm yah? #salfok hahaha
inget kaisar sama aiko dagg…
Kenapa kalo Tabib Zhou muncul bayangan gue dia itu kayak Heechul Suju. Ganteng + Cantik, suka usil juga.
Yappp Tabib Zhou ❤️
Tabib Zhou itu mah ? lalu kemana sang jendral Yoshou ?? Menghilang lagi ?
Jendral youshou kenapa gak jadi bunuh kaoro nih?
Terus dy yg minta tabib zhou untuk mengobati kauro nih
Kaoru sekarang tinggal d kuil keluarga long
Sekarang dy udah aman
Kauro anak yg rajin bgt
Adem banget sama instrumen nyaa? pokoknya ?????
Tabib Zhou ?
Itu tabib zhou?
Ampun deh tabib Zhou,tebar pesona terussss :d
Si tabib cantik nihhh pasti?
Waaaah pasti tabib zhou yaaaa jadi ga sabar nunggu kaisar shen dan aiko muncul di cerita ini ?
Ada tabib zhou uhuy
Sang Tabib, Playboy Kerajaan Sashou menampakkan diri. ? Semiga saja sifatnya ga berubah.
Tabib Zhou??
Sepertinya itu tabib Zhou
Tabib Playboy muncul ???
Tabib Zhou?
Waah Kaoru ketemu tabib Zhou yaaa… Semoga kamu ga diisengin sama tabib Zhou ya, Kaoru
Dah nebak kalau itu Tabib Zhou….saat gambaran fisik yang diutarakan Kaoru ada menggambar kan cantik nggak lain nggak bukan yah cuma Tabib Zhou….?????
Dasar zhou lol
Apakah nanti kaoru jatuh hati sama tabib zhou?
tentu saja itu tabib Zhou?
Makaaiiihh udah updateeeeeeee
Itu kuil udah kaya hatinya jenderal youshou.. ?
Hajar Tabib! Jgn kasih kendor dgn pesonamu, bgst! ?
Pasti tabib zhou, hati hati kaoru ketemu playboy
Pasti Tabib Zhou???
Ngebayangin kalo aku ketemu sama tabib zhou.. Pasti melongo juga wkw
yampon aku rindu kamu abang zhouuu ???
Zhou
Bawaannya masih melowww ???? youshou
Berasa kebalikannya dari Emperor Consort :
Yang satu polos yang satu pemberani, yang satu mainnya obat yang satu mainnya asah pisau, yang satu awal bertemu menyembuhkan yang satu awal bertemu melukai
Huwwaa Tabib Zhou kah itu??? Aihh mantaapp, fighting thor :berharapindah
tabib zhou.
Ngebayangin tabib Zhou kayak gmn wajahnya y???tampan sekaligus cantik luar biasa…padahal dah umur..kaoru Ampe melongo
i :bergoyang :malumalutapimauu :malumalutapimauu :ngakakberat
Tuh kaaaan. Detil penggambaran Tabib zhou tu selalu gagal tercipta dibenak cj, saking indahnya sampe bingung mw ngebayangin siapa.. (cerita nya lagi ngemodusin mas tabib hehe)
Btw, knp ya cj selalu kagok baca nama kaoru, bawaanya pengen manggil saori. Hehe ampuun.. Maapkan akuh, au.
Tp mgkin emang belum terbiasa aja dg nama kaoru itu.
Lanjut baca nexttttttt
Tabib Zhou, omaigoooottt, aku auto tersenyum bahagia mengetahui sosokmu muncul~~~~~
Jadi senyum2 sendiri ya
Jangan2 ntar Kaoru malah suka sama Tabib Zhou. Wkwkkwk
Babang Duren ntar yg sabar, yaaak.
Ya gak lah… kaoru gak mungkin suka sama tabib zhou
Tabib genit kan yang dihadapan Kauro
Eh, kok kauro. Susah kali ingat2 penulisan Kaoru.
Haha tabib zhou emg selalu shining shimmering splendid di mata kaum hawa
Setelah baca cerita ini, semoga bisa serajin kami yaa kaoru
si tabib penebar pesona, iuuhhhh dehhhh tapi jendral slalu dihati
Tampan+cantik= tabib Zhou dah
Tabib zhou si penebar pesona
Rayuan maut sang tabib 🤦
Sang pesona suda muncul
Duh kangen ma tabib zou nih
Tabib Zhou????
😀😀😀
Katanya youshou dulunya goodboy yg akhirnya jd badboy krn penghianatan istrinya. Maklum q blm bc cerita sebelumnya.
Yousho baik kok
Kaoru… kenapa aku nggak bisa serajin kamu??? Kenapa?? Kenaapaaa!!!!
Thanks!
Thankyouu
Pasti tabib zhou
Dasar tabib zhou
to
Uuu, tabib zhouuu, jadi pengen tau bakal ada cerita khusus dari tabib zhou ga ya ehehehe
Kaoru!!
Kayaknya kalau Kaoru tau usia tabib zhou dia bakalan bisa mati ditempat kali ya.
Tabib Zhou yaelah 😂
setelah selesai baca rhm sampai apdetan terakhir, membaca ulang bab ini menyadarkanku kalau pak jenderal sebenarnya jatuh cinta pada pandangan pertama lol. hanya saja dia ga sadar karena pada bab ini pak jenderal masih trauma. makanya dia mengelak terus ketika ditanya kenapa dia baik sekali dengan kaoru.
Yup. Ini cinta pertama dia
Wah buaya😂
Terpesona
Silau kali ya Kaoru
penyembuuuh~ Kaoru jadi obatnya sang jenderal
Iya. Biar jendral bisa tidur
Tabib Zhou….
Semoga sifat rajinnya kaoru nular ke aku
Tabib Zhou..
Belum ada angan2 cewenya rupanya kek mna penasaran
Janfan sampe jatuh ke dalam pesona nya tabib Zhou Kaoru
Baca ulang
tabib zhou.
Baca ulang lagi. Kangen banget liat pertemuan pertama jenderal youshou & kaoru. Ga nyangka banget kalo mereka akan berjodoh. Takdir dan alam semesta yang mempertemukan mereka di tepi hutan. Sehingga mereka bisa saling bertemu. Ya walaupun pertemuan pertama agak menyeramkan yah 😂😂😂😂
Beda jauh sama pertemuan pertama kaisar shen dan aiko dimana aiko menolong & mengobati luka kaisar shen. Dan kaisar shen langsung jatuh hati sama aiko. Lah ini si jenderal youshou belum sadar kalo kaoru adalah jodohnya. Malah pake ngancem pedang lagiii. Untung aja bulan menerangi wajah kaoru, supaya jenderal youshou bisa melihat air mata kaoru, yang mengingatkan dirinya supaya tidak boleh mengeluarkan air mata sedikitpun ✨☀️
Duhhh semoga aja nanti jenderal youshou & kaoru mengunjungi tempat pertama kali mereka bertemu. Tempat dimana jenderal youshou menghentikan kereta & menolong kaoru dari penjahat opium candu. Tempat dimana kaoru menusuk jenderal youshou, tempat dimana jenderal youshou mengejar kaoru dan tempat dimana jenderal youshou akan menangkap kaoru & memenggal kepalanya. Tapi ga jadiiii karena udah jodoh ✨
Duh pasti mereka nostalgia banget dehhhh kalo ngeliat hutan tempat pertama kali mereka ketemu. Yakin banget kalo tempat itu akan dibuat monumen atau setidaknya tempat itu akan dibagusi. Supaya mereka bisa bernostalgia mengingat pertemuan pertama mereka ❤️❤️❤️❤️
Re-read
wahh tidak menyangka bahwa jendral menolong kaoru..
Penjag hatiku
Tabib zou
Siapa lagi kalau bukan tabib tertampan tabib zhou 😁
Umurnya Youshou berapa ya? Lupa aing
Tabib zhou??
Waahhh
Baru awal baca , bagus banget,.