Vitamins Blog

Love Prisoner

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

20 votes, average: 1.00 out of 1 (20 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Desclaimer : Masashi Kishimoto

 

Pairing : Sasufemnaru

 

Warning : Ooc, Gaje, Gender bender, so much typo

Gelisah
Kenapa aku bisa lupa meminta nomer teleponnya’
Pertanyaan yang sedari tadi terus berputar dikepalanya. Sasuke merasa bodoh, terlalu asyik berbicara dengan Naruto membuatnya lupa menanyakan hal paling penting, bagaimana ia menghubungi gadis itu lagi.
Bisa saja ia meminta tolong Itachi yang tampaknya akrab dengan kakak laki-laki Naruto tapi ia langsung mengurungkan niatnya, ia tak suka meminta tolong pada Itachi dan lagi kakaknya itu pasti akan menggodanya dan cerita macam-macam pada orang tua mereka. Sudah cukup Shikamaru, Kiba dan Gaara menggodanya karena mendeathglare cowok-cowok yang melirik Naruto. Sudah cukup bagaimana ketiga sahabatnya bersuit-suit sepanjang malam. Bahkan Shikamaru dengan terang-terangan bilang tenang karena akhirnya tahu dia bukan homo. Rasanya ingin ia membunuh ketiga sahabatnya itu, yang begitu semangatnya menceritakan aibnya pada Naruto.
‘Pathetic’, ucap Sasuke dalam hati,jujur ia tak pernah merasa seperti ini seumur hidupnya, dia yang biasanya selalu mendapatkan apapun tanpa meminta, apapun selalu tersedia, tapi gadis itu adalah sesuatu yang pertama kalinya ingin ia miliki, ia tak mengerti tapi tiap kali ia melihat mata lelaki yang memandang Naruto-nya dadanya serasa sesak dan ingin rasanya menghajar mata-mata nakal itu.
“Ahhhhhhhh, menjengkelkan.” teriak Sasuke sambil mengacak rambut chicken buttnya, satu hal yang pasti, entah kenapa ia begitu merindukan Naruto. Sebenarnya ada apa dengan dirinya.
‘Fresh air, that’s what he needs to clear his mind right now’
°°°°°°°
“Ah, cafe ini cantik sekali.” untuk urusan berfikir positif Shionlah ahlinya. Ah rasanya Naruto menyesal menyeret Shion menemaninya belanja. Naruto benci belanja dan satu-satunya teman yang bisa diajak belanja hanya Shion, Tenten dan Hinata bukan pilihan tepat, karena Tenten pasti akan menyeretnya main game dan Hinata ah sudahlah membayangkan si sulung Hyuuga itu sering membuat Naruto pening. “Kau lihat muka Sakura saat kau menumpahkan kerang itu ke rambutnya semalam, hahaha rasanya ia tidak akan melupakan pesta semalam dalam waktu dekat. Juga ketika ia melihatmu mengobrol akrab dengan Sasuke-kunnya…”
“Sasuke-kunnya…?” potong Naruto. “Memang mereka pacaran?”
“Omo omo, apa itu tadi. Urri Naruto cemburukah, hahaha, baru semalam kalian bertemu dan sekarang kau merasa cemburu. Hmm, parfait cafe ini enak sekali, kenapa aku tidak tau di mall ini ada parfait seenak ini.” cerocos Shion
“Cihh, aku cuma bertanya.” bantah Naruto dengan muka memerah. Apa semudah itu dirinya dibaca, mungkin dia harus belajar pada Kyuubi agar bisa memasang poker face. “Dan kau belum menjawab pertanyaanku. Apa mereka pacaran?”
“Nonsense adik kecil. Baru pertama kali ini kau begitu penasaran dengan seorang cowok kau masih butuh belajar jika ingin berbohong padaku, kaupikir berapa lama aku mengenalmu. Dan jawaban pertanyaanmu tadi aku tidak begitu tahu, Sasuke tak pernah mengiyakan jika ada yang bertanya tapi harus kuakui Sakura satu-satunya gadis yang bisa berada cukup dekat dengan Uchiha.” jelas Shion ” jadi kau benar-benar menyukainya Naruto?”
Naruto menggigit bibirnya sebelum menjawab “Entahlah, tapi saat melihatnya pertama kali aku merasa pernah melihatnya, senyumnya juga begitu familiar dan anehnya aku mengingatnya, tapi aku yakin belum pernah bertemu dengannya. Jadi bagaiman aku bisa ingat senyum seseorang yang bahkan tak pernah kutemui. What do you think?”.
“Hmmb, itu aneh Naru, kau tahu semalam aku juga terkejut melihat Sasuke berekspresi seperti itu, dua tahun aku menjalin hubungan dengan Itachi hampir tak pernah berbicara dengan Sasuke, tapi kau yang bahkan baru mengenalnya semalam bisa membuatnya berbicara padamu berjam-jam. Mungkin ini takdir, who know.”
°°°°°°°°
“Setiap akhir pekan seperti ini ya, gak ada supir gak ada pembantu?” tanya Sasuke sambil mengemudikan audi hitam milik Naruto, tadi ia memaksa Naruto untuk membiarkannya mengemudi, mau ditaruh dimana mukanya bila orang-orang tau ia disupiri cewek. Sudah dua minggu sejak ia mendapatkan nomer telepon Naruto, puji Tuhan Shion yang memberikannya kepadanya jadi ia tak terlerlu menanggung malu berkepanjangan. Setelah hanya berkomunikasi lewat telepon Sasuke memberanikan diri menawarkan untuk menemani belanja gadis itu, Naruto bercerita bahwa tiap sabtu dia kebagian tugas belanja mingguan seorang diri, dan Sasuke yang memang mencari-cari kesempatan untuk menemui Naruto langsung menawarkan diri.
Naruto tertawa, sedikit malu mendapati nada kagum pada nada bicara Sasuke. “Gak cuma akhir pekan kok, tiap hari emang gak ada supir, gak ada pembantu.”
“Gak capek.”
“Ya enggaklah, lagian udah dari kecil lakuin apa-apa sendiri, kecuali masak. Dapur markas besar ibu, no one dare to touch them. Lagian, we need of pure freedom.”
Sasuke terperangah, satu lagi sisi Naruto yang membuatnya terkejut. Gadis ini mandiri menyandang nama besar Namikaze tak lantas membuatnya tumbuh jadi cewek manja, jujur Sasuke kagum. “Kebebasan katamu, memang kamu merasa terkekang?”
“Enggak begitu juga.” jawab Naruto gak yakin bagaimana harus menjelaskan. “Kadang kala hanya terasa kosong, sepi bahkan ketika tengah terjebak dikeramaian. Seperti ada yang hilang.”
“Dan sekarang, apa kamu masih merasa kosong?” tanyanya hati-hati.
Naruto menggeleng menggigit bibirnya dan menjawab. “Enggak, entah kenapa sekarang rasanya begitu semarak, dihatiku juga mataku.”
Sasuke tersenyum simpul sepanjang perjalanan. Ah andai Naruto tau dia juga merasakan hal yang sama seperti gadis itu, mungkin nanti ia akan mengungkapkannya ketika ia benar-benar yakin pada perasaannya, ya nanti. Disaat yang tepat. Seandainya Sasuke tahu badai itu akan datang sebentar lagi, dan seandainya ia sadar tak akan ada waktu yang tepat untuk menyatakan perasaanmu, sekarang atau tidak sama sekali.
°°°°°°°°
Sakura terpekur menatap telepon genggamnya, mukanya memerah menahan marah. Sudah hampir sebulan Sasuke mengabaikannya, biasanya Sasuke memang mengabaikannya, ia jarang mengangkat telepon atau pun membalas sms darinya tapi tidak sepenuhnya seperti ini. Dikampus pun Sasuke seperti menjauhinya, juga selalu menyingkir setiap Sakura mendekat, padahal Sasuke biasanya diam ketika Sakura bergelayut manja dilengannya, asal cuma sebatas itu, cuma pelukan. Pernah Sakura mencuri cium sekali pada Sasuke, cuma sekali dan sekilas di pipi. Itu pengalaman terburuk yang pernah Sakura alami, andai saja tatapan bisa membunuh, ia pasti sudah tidak bernyawa sekarang. Sejak hari itu Sakura benar-benar menahan dirinya, ia tahu pasti batas mana yang diberikan Sasuke pada dirinya dan ia tak cukup bodoh untuk mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya.
Teleponnya bergetar, pesan dari Ino, dan Sakura gemetar ketika membuka folder yang dikirimkan kepadanya, itu sebuah foto yang diambil di taman hiburan jika melihat backgroundnya tapi yang membuatnya kaget adalah sosok dua orang yang duduk dibangku taman, Sasuke-nya tengah mencium Naruto. Sakura menggeram marah, mata jadenya berurai air mata, dadanya sesak, tidak ada yang boleh merebut Sasuke dan apapun akan ia lakukan untuk memisahkan dua orang itu. Apapun, seringai keji menghiasi gadis musim semi itu, sementara kepalanya penuh dengan taktik untuk menjalankan rencana liciknya.
Tbc

9 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Kk, boleh saran kah, ditiap partny gmn klo ada keterangan part keberapa dri love prisoner nya, misalny, love prisoner part 1, love prisoner ch. 1 dsb hehe, kli aja yg bca ada yg bingung hehe

    1. AileenDahayu menulis:

      Okay, okay mulai chap depan ya.. kwkwkwk.. makasih sarannya… :YUHUIII

    2. farahzamani5 menulis:

      Siapp
      Sma2 ka hehe

  2. Aduhh kok aku maunya Sasuke jadi bahan olok-olokan ya gara2 nomor telpon aja

    1. AileenDahayu menulis:

      Hahaha, di komiknya si sasukecapantatayam kan punya harga diri setinggi langit, gak bakal lah dia mau harga dirinya jatuh..

    2. Udh ada rasa cemburu, kagum + takdir mereka dua, knpa Sasuke lamban bngt? gak tau apa bntr lgi badai dari Sakura..
      Ditunggu lanjutannya kak

    3. AileenDahayu menulis:

      Yah kalo gak lamban ceritaku bakal berakhir sampai di sini.. kwkwkwkw

  3. farahzamani5 menulis:

    Ahhhh mereka co cweet bngt sih
    ‘jdi semarak’ ya gegara ada Sasuke, eaaa Naruto uhuyyy hihi
    Nahh nahhh, si ular berbisa bakal nyerang nih, Sasuke lindungi Naruto Plissss!!!!!
    Ditunggu kelanjutanny k
    Semangat

  4. wow… udah jadian mereka?