Vitamins Blog

Langit untuk Jingga (Lima-B)

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

335 votes, average: 1.00 out of 1 (335 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Ck! Aku berdecak sebal mendengar ucapan Ozi. Kami terus berbincang hingga lupa akan keterdiaman kita beberapa waktu lalu. Hingga tak sengaja aku membahas tentang omongan mama tempo hari kepadaku, tentang Ozi yang mau melamar Riana yang jujur saja sedikit mengusikku. Bukan apa-apa, aku tidak ingin membuat anggota keluargaku semakin mendesakku jika mengetahui aku dilangkahi oleh adik lelakiku sendiri.

“Oh iya, lo beneran mau nglangkahi gue dulu Zi?” tawa Ozi yang masih tersisa akibat menggodaku terus-terusan tiba-tiba lenyap saat aku selesai mengucapkan kalimat itu. Aku melihat Ozi dan tatapannya berubah sedikit menggelap. Tapi dengan cepat dia menetralkan wajahnya lagi. Tapi tetap saja aku masih bisa melihat tatapan sendunya meskipun samar. Sepertinya dia ada masalah dengan pacarnya, Riana. Karena aku yakin, cuma Riana yang bisa membuat Ozi seperti ini.

“Sorry, lagi ada masalah ya sama Riana?” tanyaku hati-hati.
Bukan menjawab dia malah menepikan mobil di depan sebuah minimarket.

“Teh sarapan dulu yuk, mau bubur ayam nggak?” tawarnya, aku yakin dia hanya ingin mengalihkan pembicaraan.

Aku mengangguk. “Iya deh, kayak biasa nggak pake kacang kedelai,” ucapku, Ozi mengangguk dan melepas setbelt kemudian turun dari mobil dan berjalan menuju gerobak tukang bubur yang sepertinya baru buka terletak tak jauh dari minimarket.

Aku mengambil headset di slingbag milikku, lalu memasang ke ponsel dan mulai mencari list lagu dan memutarnya secara acak.

Lantunan musik One call away-nya Charlie Puth mulai melantun memenuhi pendengaranku.

Aku mengamati Ozi dari dalam mobil, kulihat dia sedang bercengkrama dengan penjualnya. Aku yakin dia sedang menjelaskan pesanan bubur ayam anehnya. Buburnya sedikit, suwiran ayam yang banyak tanpa bawang goreng dan tanpa seledri. Aku memandang Ozi yang memang tampak redup sejak tadi. Tidak seperti biasanya, meskipun tadi dia tertawa dan menggodaku, aku tahu kalau dia sedang ada masalah.

Aku tidak tahu masalah apa yang sedang dialami Ozi dengan Riana, tapi kurasa sepertinya kali ini bukan masalah sepele. Meskipun Ozi jarang menceritakan hubungannya dengan Riana, tapi aku sangat mengetahui betapa besar cinta yang terpancar dari keduanya.

“Aku udah putus sama dia,” gumamnya lirih tiba-tiba sudah duduk disampingku sambil menyerahkan dua kotak sterofoam berisi bubur ayam yang masih hangat. Aku tersentak akan pengakuan Ozi. Mereka putus? Kenapa? Apa yang membuat mereka memutuskan hubungan yang sudah terjalin hampir empat tahun itu? Mengingat betapa serasinya dia dengan Riana selama ini, dan aku juga hampir tidak pernah melihat mereka berdua bertengkar hebat. Hanya melihat sesekali mereka adu argumen biasa yang selalu diakhiri Ozi yang selalu mengalah selebihnya kurasa mereka tidak ada masalah serius.

Aku menatap Ozi dengan pandangan bertanya-tanya tapi dia lebih dulu menyibukkan untuk melahap bubur ayamnya. Aku menghela napas dan akhirnya mengambil kotak sterofoam itu dan ikut menyantap bubur ayam tanpa kedelai kesukaanku dalam diam.

“Cerita aja, gue tahu lo butuh temen curhat.” Ucapku disela suapan bubur ayam. Aku tak tega melihat Ozi dengan tatapan sendunya, kulepaskan headset dari telingaku supaya bisa lebih jelas mendengar cerita Ozi.

“Gue cerita sekarang, kita bakalan telat pulang ke rumah. Mamah pasti ngomel mulu nanti.”

“Nggak papa sekali-sekali,” jawabku enteng.

Kulihat Ozi mengembuskan napas berat, dia meletakkan bubur yang tinggal sedikit di atas dasboard. “Oke, kita nyari tempat yang enak buat ngobrol.” Ozi kembali menyalakan mesin mobil dan mulai melajukannya pelan.

“Nanti kalau mamah ngomel, lo yang urusin.” Lanjutnya.

“Iyah, bawel!”

***

SitiIsmaya

Pecinta musik -random - Dan penikmat novel romance ?

26 Komentar

  1. Yah yah lanjut dooongg.
    Eh J kan sudah janda, kalo ozi nikah ngga ngelangkahin dong namanya?
    Ibuny semangat amat ngejodohin J wkwkw

    1. eh bukan nglngkahin lagi ya namanya? hwehe maafkeun.

      mamahnya J cuman mau J cepet move on intinya, dapet yg baru gituuuh

    2. Iya ngk ngelangkahin namanya, kecuali Jika blm pernah nikah

  2. Dalpahandayani menulis:

    Smangat

    1. duh di semangatin teyus sama ka Dalpahandayani hihi makasi kaa

  3. Yahhhh dah tbc ajahhhh Haha
    Penasaran ngapa si ozi bisa putus ama riana iniiiii hihi
    Mksh ka
    Ditunggu kelanjutanny
    Semangat trs yak

    1. Oia ka, kykny kk lupa pasang lope lope hihi

    2. iyah lope2 nya ketinggalan lagi hiks

    3. Sudah bisa dikasih lope lope nih palah

  4. Lanjut dong lope lope mn ya??

    1. lopenya dicuri abang Ozi kayaknya , ahaha

    2. Aku udh bisa ngasih vote kok

  5. abang ozi single donk sekarang :inlovebabe

    1. iyaaaaa, eh tapi dia masih cinta kok sama riana :p

  6. hello untuk menambahkan ratings love tambahkan tulisan :

    [ratings]

    secara manual tepat di bagian atas karya kamu, supaya para vitamins bisa memberikan apresiasi dalam bentuk love ya.

    Ratings love tidak bisa dicopy paste, hanya bisa ditulis secara manual di bagian atas cerita. Untuk sekarang au bantu tambahkan tulisan ratingsnya ya, besok ditulis sendiri :bearsalaman

    1. hihihi iya kaaaa, kelupaan. hwehe makasih udah dibntuu ^^

  7. jangan bilang yang dijodohin dengan Jingga, Langit hehehe

    1. wkwkwk, udah umum ya kalo yg gitu

  8. :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU

  9. Kakak sama Adik sama-sama lagi galau ya,,

  10. Neexttt :LARIDEMIHIDUP

  11. fitriartemisia menulis:

    enak banget punya adek atau kakak gini yaaa, bisa tsurhatt :PATAHHATI

    1. Aku juga pengen punya kakak Mak :PATAHHATI

  12. Wah, sehari langsung update 2 ya,?
    Suka2 nih yg kek gini, hhe

  13. Waduhhh, kok Azi sama Riana putus? Knp ya, jd penasaran

    1. Ampun typoo
      Oziii