Sayap yang patah
27 September 2018 in Vitamins Blog
Saat itu aku tak tahu arti dari kata suka dan menyukai. Aku melihat banyak rasa di semua orang., terutama teman suka duka ku.
Disaat dia pergi, aku sendiri bersedih di sudut ruang. Disaat itulah, ada uluran tangan yang mengapaiku.
Hari berganti hari, uluran tangannya tidak hanya menimbulkan kenyamanan tetapi tumbuh benih benih rasa yang tidak ku tahu apa itu.
tbc—
curhat:
ini cara simpan ke draft, gimana carae yaa
bisanya aku ngepost doang
maaf nyepam dulu
pengen nulis tapi kug yaa tiba2 udah buntu pikirannya
maaf
kalau ada yang tahu caranya nyimpan jadi draft, tolong beritahu aku yaa..
Like a Princess
2 Februari 2018 in Vitamins Blog
Anak Tunggal
Banyak yang beranggapan kalau anak tunggal hidup seperti pangeran atau putri
tak tahu kah?
Putri Salju saja harus berjuang sendiri menembus hutan belantara sebelum sampai ke rumah mungil kurcaci, harus meninggal lebih dulu sebelum bersatu dengan pangeran
Rapunsel yang berhari-hari terkurung di menara dan jauh dari orang tua sebelum bertemu dengan keluarganya
Cinderella yang hidup seperti pelayan di rumah sendiri sebelum dia bertemu pangeran
Ariel yang berjuang menjadi manusia, kehilangan suara dan hampir menjadi buih lautan
Seseorang yang ingin menjadi seorang putri itu harus berjuang lebih dahulu
Bila aku adalah seorang putri. Maka aku akan menjadi seorang Putri dengan usahaku dan dengan usahaku, aku akan menjadi seorang Ratu
Ratu kuat yang tidak akan dianggap remeh
Ayahh.. Hatiku kosong
2 Februari 2018 in Vitamins Blog
Aku tidak tahu
Aku tidak mengerti
Aku ..
Aku merasa sesuatu yang hilang
Aku merasa sesuatu yang kosong
Ayah.. seberapa pun aku bertahan
Seberapa pun aku diam
Seberapa pun aku tersenyum
Seberapa pun aku tertawa
Nyatanya itu kosong
Nyatanya itu tak berarti
Ayah..
Bisakah kau mendengarku
Dengarkan cerita ku ini
Ayah…
Bisakah kau memeluk ku
Ayah…
Bisakah kau memarahiku
Ayah…
Aku rela, aku rela menjadi seorang Rapunzel
Ayah…
Aku rela tetap disisimu
Bisakah kau kembali
Bisakah aku melihatmu kembali
Ayah…
Hatiku kosong saat ini
Bunga dan mendung
2 Juni 2017 in Vitamins Blog
Tahun itu, tahun ajaran ke 2. Saat aku melihatnya di ruang guru. Sekilas aku melihatnya tanpa memperdulikan lebih lanjut. Aku hanya mendengar dirinya melalui teman lain karena kami tak seruangan hingga tiba-tiba gadis itu. Gadis itu mengejar dirinya.
Dia tampak tak suka, aku juga tak suka. Gadis itu sudah mempunyai pendamping, kenapa harus mengejar orang lain pikirku. Dia menolak gadis itu tapi gadis itu tetap berusaha. Hah, itu yang kudengar pada saat itu dan tidak lainnya.
Satu tahun berlalu, aku melihatnya lagi. Dia ada di kursi belakang dan gadis itu ada di kursi depan sama halnya diriku.
Hal yang ku dengar tahun itu, kulihat di mataku. Aku tetap sama, heran dengan mereka.
Saat itu, dia mengulurkan pertemanan yang aku terima dengan tulus. Aku suka berteman dengannya maupun gadis itu.
Hal yang tak kuduga, hari hari yang terlewat menumbuhkan sebuah bunga yang tak kutahui namanya. Hari hari yang indah, bahkan melupakan suatu hal yang berakibat buruk.
Saat itu aku bermain dengan yang lain dan tanpa disangka. Gadis itu marah padaku karena aku telah menusuknya. Menusuk dengan berpasangan dengan dia dan melupakan gadis itu. Aku yang tidak tahu apa-apa hanya diam saja. Tapi setelah itu, aku tahu bunga yang mekar itu adalah mawar berduri. Mawar itu adalah aku, aku yang menusuk gadis tanpa sengaja. Aku tak suka pandangan yg lain , aku tak suka dikasihani.
Aku berjanji untuk memberikan penjelasan pada gadis itu.
Terik itu, aku meminta penjelasannya. Dia berkata bahwa benar dia yang mengatakan ke gadis itu dan bukankah benar bahwa kami memang dekat seperti pasangan.
Aku kecewa. Benar aku kecewa, kenapa dia mengatakan hal bohong. Status itu apa maksudnya. Bukankah aku menerima uluran pertemanannya tanpa memikirkan hal lain.
Detik itu pula, aku menyuruh dia untuk menjelaskan pada gadis itu sebelum aku pulang.
Esoknya aku kira akan baik saja tapi hal yang aku dengar adalah mereka menjalin hubungan di belakangku dan yang bisa aku lakukan adalah diam.
Aku kecewa kembali. Kenapa seperti ini? Dia mengatakan menyukai ku bukan gadis itu tapi kenapa mereka yang berpasangan. Ya kenapa mereka dan bukan kami.
Gadis itu tersenyum layaknya sinar mentari tapi entah kenapa hatiku gelap seperti mendung di langit. Aku hanya tersenyum saat mendengar kisah dari gadis itu. Kisah saat mereka memutuskan berpasangan.
Saat itu pula aku tahu, aku juga punya rasa gadis itu. Rasa yang baru ketahui artinya dan rasa yang terpaksa ku telan dalam senyuman.
Benar aku bukan mawar lagi, aku hanya awan mendung yang meneteskan hujan. Aku hanya bisa melihatnya dengan senyum polosku dan berusaha menghindar menutupi matahari.
Love Bird
30 Mei 2017 in Vitamins Blog
Bagaikan burung di sangkar
Tumbuh sehat dan terawat
Ingin terbang bebas
Menembus batas
Menggapai langit
Belenggu ini susah dihancurkan
Terpenjara sampai sesak
Ingin terbang
Sayap ku tak mampu
Tulip Kuning
22 Desember 2016 in Vitamins Blog
Aku si tulip kuning,
Aku tulip kuning yang berharap akan menjadi mawar merah
Aku tulip kuning
Saat dimana aku berjuang
Disana lah aku menerima kenyataan
Aku tulip kuning yang tidak bisa menjadi mawar
Aku tulip kuning yang menanti untuk dipetik
Aku tulip kuning yang tertutup oleh ribuan mawar
Ya seberapa jauh aku tumbuh indah, aku tetap si tulip kuning
Hati hati (amarah)
22 Desember 2016 in Vitamins Blog
Satu kata dua kata
Sabar…
Satu kata dua kata tiga kata
Menyesakan hati
Beberapa kata terluka
Sabar..
Beberapa kalimat
Cukup!! sakit sekali..
Aishh. Kenapa amarah tak bisa melonjak
Pukul! Tampar!
Mungkin akan lega tapi, kenapa tak bisa
Ahh ?sungguh menyebalkan
Kenapa lemah ?
Hanya bisa menahan amarah
Memendamnya dan bersabar
Sedikit amarah terdiam
Hah! Hanya terdiam
Bagaimana dengan lonjaknya amarah
Apa hanya diam
Aku atau kau ? Sebenarnya…
Aku atau kau ?
Yang tak sensitif :roll:
Letupan Hatiku
21 Desember 2016 in Vitamins Blog
Menyeruak dalam ketidakadilan
Perbedaan dianggap sama
Hanya sebatas title tak pada seluruhnya
Si pendiam bergerak dibelakang bangku, hanya menerima teori dan cara
Bukan tuk menerima ketanpangan
Bukan tak berani maju tapi, itu bukan aku
Kepintaran hanya menyeruak pada otak bukan pada mulut
Aku tak bertampang mencari muka, aku mencari setetes ilmu di balik bangkuku
Mereka terlalu bodoh, tuk tertutup hawa kepalsuan
Apa?! Aku sama.
Oh no. Aku tak sama
Aku berdiri dibalik bangku bukan berdiri dibalik kepalsuan