The Red Prince | Part 25 : Dukungan Maharani

  Ruang aula kastil putih itu telah dipenuhi dengungan suara para makhluk yang datang memenuhi undangan. Para pemimpin klan dan beberapa anggota koloni warna yang diminta hadir dalam rapat besar pemimpin klan tersebut turut hadir mengisi kursi rapat. Mereka semua duduk berkelompok dengan dahi mengernyit, dilengkapi ekspresi serius yang membuat nuansa ruangan itu menjadi tegang. …

The Red Prince | Part 24 : Karena Kau Adalah Azure

  “Reddish. Aku menyerahkan diri. Hukumlah aku. Penjarakan aku di tempat paling gelap agar aku bisa enyah dari segala rasa bersalahku padamu,” pintanya dengan suara sengau, tak meninggalkan ekspresi wajahnya yang penuh getir, bercampur aduk dengan air mata yang tak habis-habis keluar membasahi pipi, membuat pundaknya berguncang-guncang oleh tangis. Ecru dan Vantablack bersibak, menatap dengan …

The Red Prince | Part 23 : Bui yang Paling Memenjarakan

  “Aku tak butuh lagi tempat tertutup atau ruang tahanan khusus untuk menawan istriku, karena … aku telah memiliki bui yang paling menjeratnya sekalipun ia pergi ke ujung dunia langit untuk menghindar. Aku. Dia akan tertahan oleh hatinya yang terpaut padaku.” ~Reddish   Reddish terduduk di ruang kerjanya dengan sebelah tangan yang menumpu kepala. Ekspresinya …

The Red Prince | Part 22 : Keinginan Reddish

  Mata Ecru menyipit saat berusaha mengenali penampakan bayangan itu. Lalu, saat pengetahuan tentang siapa makhluk tersebut masuk ke dalam benaknya, sontak Ecru ternganga dengan ekspresi terkejutnya. “Vantablack!” Ecru berseru memanggil. Candy yang saat itu masih bersimpuh dengan ekspresi terluka di wajahnya itu menengadah. Tak jauh dari tempatnya berada, Ecru tampak berdiri dengan tatapan lurus …

The Red Prince | Part 21 : Aura Ungu

  Perempuan klan merah itu tampak histeris dan memanggil-manggil nama lelaki makhluk ungu itu hingga suaranya serak. “Carmine! Carmine!” Suasana ricuh dari ruang terbuka dari para makhluk yang berhamburan dan berusaha terbang untuk menyelamatkan diri dari suara dentuman yang mengerikan itu beku sejenak. Candy dengan ekspresi wajahnya yang shock itu berlari menuruni tangga dengan cepat, …

The Red Prince | Part 20 : Pernikahan Agung

  “Reddish! Pernikahan itu harus dilaksanakan lebih cepat! Malam ini juga! Kita tak punya banyak waktu lagi!” Reddish terpaku mendengar perintah itu. Dadanya berdesir. Kedua tangannya mengepal rapat. Entah bagaimana firasat buruk yang semula hanya ia anggap sebagai perasaannya yang sedang penuh oleh rasa antisipasi karena pernikahannya telah begitu dekat ternyata tidak sesederhana itu. Situasi …

The Red Prince | Part 19 : Peringatan Bahaya

  Bukankah rasa hangat yang kuberikan itu selalu menyamankanmu? Termasuk saat ini ketika aku mencumbumu? Debaran jantungmu itu tak bisa berbohong meski kau menyangkalnya dengan seribu kali kata ‘tidak’ ~Reddish~ Tubuh Azure bergetar hebat mendapat ciuman tak disangka tersebut. Perempuan itu meletakkan kedua tangannya pada dada Reddish untuk mengingatkan lelaki itu jika sepertinya ada yang …

Selembut Sutra {6} Aku Ingin Makan

Siang itu matahari masih terlihat sangat terik hal itu terlihat dari pantulan panas dari celah jendela kaca, setelah acara mandinya di ganggu oleh  Jhovan, Ayya buru-buru menghindar saat ini dia sudah memakai baju gamis berbahan lembut, baju itu jatuh dengan indah menjuntai di ujung kaki miliknya. Dia menyisir rambutnya yang sudah setengah kering, rambut itu …

The Red Prince | Part 18 : Cemburu Buta

  Segera perempuan itu melangkah semakin jauh ke dalam ruangan dengan kedua matanya yang memindai sekeliling. Saat tiba di sisi peraduan besar yang ada di kamar itu, ekspresi terkejut tampak melumuri wajah Fuschia saat bayangan tentang perempuan bahagia yang akan menjadi calon maharani Reddish itu ternyata tak seperti yang ada dalam benaknya, membuat perempuan itu …

The Red Prince | Part 17 : Rahasia Terbongkar

  Dunia manusia dilanda kemarau panjang. Sebagian besar benua mengalami musim kering merata pada beberapa waktu terakhir. Tanah-tanah berdebu meringkai haus hujan, pepohonan serta tanaman-tanaman bunga berakhir mengering tanpa memunculkan buah ataupun bunganya yang semula indah menghiasi pandangan. Flavia duduk termangu di taman kota. Pandangannya tampak menerawang, menatap bunga-bunga biru yang semula begitu mencolok dengan …

Yvonne’s Romance – #3 Pengalihan

“Hai, apa kegiatan membacamu lancar hari ini?” Yvonne tersentak dari lamunannya ketika mendapati Nathan sudah berdiri di sampingnya. Senyum ramah milik Nathan menjadi pemandangan yang menyenangkan untuk Yvonne ketika ia menatap lekat pada wajah Nathan yang kemudian segera duduk di hadapan Yvonne.   Sedari tadi Yvonne memang menunggu Nathan menghampirinya, namun karena Nathan tak kunjung …

The Red Prince | Part 16 : Api dan Air

  Sky berdiri dengan tatapan tajam ke arah jendela ruangan yang saat ini ditempatinya. Nuansa temaram berikut aura gelap yang memancar dari tubuhnya membuat malam hari yang berlalu di tempat itu menjadi mencekam. Sky menyaksikan semuanya. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri saat tadi Reddish menghabisi perempuan klan hijau itu tanpa perasaan. Adegan mengerikan di …

The Red Prince | Part 15 : Perempuan Istimewa

  Ruang perjamuan itu terletak terpisah dari bangunan kastil utama. Dikelilingi langsung oleh hamparan pemandangan awan putih nan lembut di semua sisi, menjulang jauh dengan jembatan panjang sebagai penghubungnya yang menjadi jalan bagi para pelayan dan koki kastil untuk mempersiapkan jamuan minum bagi pemimpin mereka dalam menyambut tamu. Ruangan tersebut berukuran cukup luas dengan pilar-pilar …

Yvonne’s Romance – #2 Sofa Merah

Yvonne merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk yang terletak di tengah ruang kamar pribadinya. Sudah memasuki hitungan seminggu Yvonne tinggal di apartemen milik Lucas. Walaupun mereka tinggal bersama dalam satu atap, mereka tidak pernah banyak bertemu di dalam apartemen tersebut. Lucas lebih sering beraktivitas di luar dan berada di lokasi syuting dengan waktu yang tak …

Yvonne’s Romance – #1 Buku Tebal

“Kau harus membaca novel ini sampai selesai, setidaknya setiap hari kau harus ceritakan ringkasan satu bab-nya di malam hari. Kau harus membuatku memahami isi ceritanya, kau mengerti?” Yvonne menutup dengan keras buku novel tebal yang tengah ia baca. Kalau saja ia tidak sedang berhutang budi pada Lucas, ia pasti tidak akan repot-repot mengisi waktunya sepanjang …

The Red Prince | Part 14 : Tawanan

  Rasa-rasanya, sudah lama sekali Azure berada dalam mimpi buruk ini. Berulang kali ingatan tentang pertemuannya dengan lelaki klan hitam yang menyamar dan perjumpaannya dengan Reddish itu berkelebat dalam angan-angannya, membuat Azure benar-benar lelah. Mimpi itu seperti ruang penyiksaan, tak putus-putus memberi rasa sakit seolah tak mau berhenti hingga Azure dijemput ajalnya. Ucapan-ucapan si lelaki …

The Red Prince | Part 13 : Rencana Eksekusi Kedua

  Tubuh Onyx yang remuk redam itu terlempar dengan kejam ke salah satu sisi sungai nan jauh dari taman kota tempat ia terkena serangan kekuatan Reddish sebelumnya. Tubuhnya yang gagah itu kini tampak payah dengan kulitnya yang pasi seolah kehilangan darah. Penampilannya yang semula berwarna merah menyerupai Reddish itu kini kembali ke warnanya semula yang …

The Red Prince | Part 12 : Ciuman Pertama

  Reddish lalu menyapa dengan suaranya yang menggeram, seperti singa yang mengaum dan siap menerkam tangkapannya lalu mencabik-cabiknya tanpa ampun. “Carissa.” Suara itu terdengar geram dan jelas, memecah suasana taman yang sepi itu, membuat baik Azure dan Onyx sama-sama terkesiap dan sontak menoleh ke arah pemilik suara. Dua orang itu memberi reaksi berbeda atas kedatangan …

The Red Prince | Part 11 : Murka

  “Kau terlalu kuat menguarkan aura birumu itu, sehingga warnanya terlalu mencolok.” Suara teguran di belakang tubuhnya itu tak membuat Azure terkejut. Perempuan itu justru memandangi telapak tangannya dan mengernyitkan dahi. “Oh, ya? Aku terlalu kuat.” Azure mengulang kata-kata itu seperti sedang mengingatkan dirinya sendiri. Namun, saat ia mulai menyentuh sebuah kelopak bunga dengan warna …

The Red Prince | Part 10 : Pilihan Azure

  “Perempuan klan hijau yang telah diberi ramuan agar berubah menjadi klan biru itu telah tertangkap oleh para pemimpin klan lainnya di hutan lebat.” Salah seorang pelayan dengan pakaian hitam-hitamnya yang panjang hingga ke lantai, tampak tengah berlutut dengan kedua tangannya yang menghormat di depan tubuh. Laki-laki itu berucap sembari menunduk. Sosok laki-laki tua yang …