Ariana. Gadis berdarah Indonesia yang menumpang lahir di Perancis itu akhirnya berkesempatan mengunjungi tempat lahir ibunya, Indonesia setelah sekian lama tumbuh di negeri orang tanpa pernah menginjakan kaki di kampung halaman ibundanya. Ia tak henti tersenyum, membayangnyan negeri yang selama ini diceritakan almarhumah ibunya. Pasti indah dan kaya akan budaya. Terlebih ia akan langsung pergi ke pulau Jawa yang selalu didambanya.
Penulis: Chandravilashita Evana
Nina Bobo
Mata crimson Ariana yang seharusnya terlelap saat itu masih belum juga merasa lelah. Ariana biasanya mendengar nyanyian ibunya karena setiap malam sebelum Ariana tertidur, ibundanya selalu menina bobokannyan namun berbeda dengan saat ini.
Mantra | Chapter 3
Efsan sumringah kala mendapat kabar dari kantor pusat mengenai kedatangan anggota penelitian tambahan mereka. Nadya, seorang arkeolog muda yang sebelumnya pernah ikut dalam penelitian mengenai keraton Kasepuhan, akan tiba sore nanti di basecamp mereka.
Sweet Scandal 4: Suddenly Kiss
Seusai mencuci piring, ia kembali ke ruangan itu dengan dua cangkir teh herbal hangat. Didapatinya Arata duduk di sofa seraya menonton video boat racing. Satsuki memerhatikan video yang sepertinya sudah lama itu.
Sweet Scandal 3: Misunderstanding
Sebenarnya ia malu untuk berbicara dengan laki-laki yang sedang mandi, tapi sesuai dengan apa yang dipinta oleh pemuda tadi ia mencari kamar mandi untuk menemui Arata. Satsuki kemudian menemukan sebuah ruangan yang nampak seperti kamar mandi. Ia dapat mendengar suara shower dari dalam ruangan. Disaat yang bersamaan ia merasa jantungnya berdetak kencang.
Sweet Scandal 2: Trapped
Satsuki menghela napas berat. Kepalanya pening karena ulah Arata. Ia meraih cangkir kopinya lalu meneguk cairan keruh di dalamnya. Baru saja hendak beranjak pergi dari meja kerjanya, seseorang memanggil namanya.
“Hey Satsuki!”
Sweet Scandal 1: That Arrogant Boy
Satsuki merapikan blouse biru mudanya. Tak lupa menguncir kembali surai platinanya. Ia tersenyum puas dengan tampilannya kali ini setelah sekian lama mematut diri di cermin. Ia melangkahkan kakinya menuju pantry, menyeduh secangkir kopi panas kemudian kembali duduk di meja kerjanya. Hari ini tepat dua tahun ia bekerja sebagai reporter di Star Publishing. Ia merupakan reporter majalah QUEEN—sebuah majalah yang ditujukan untuk wanita.
Mantra | Chapter 2
“Duduk aja dulu di sini, aku ambilin teh dulu.” Ujar Ary pada Yola sembari berlalu.
Yola duduk di ruang tamu di rumah itu. Ia disuguhi berbagai benda pusaka dan buku-buku kuno di setiap sudut rumah.
Mantra | Chapter 1
Sekali kau ucapkan, mantra tersebut akan membawamu ke tempat yang tak pernah kau pikirkan sebelumnya.
.
Gereja Katedral
Eva memandangi lalu lintas di jalan raya yang rasanya tak pernah sepi, semakin hari, Bandung akan semakin macet seperti Jakarta dan Eva tak sanggup menghadapi itu, tidak macet saja dia sering terlambat apalagi ditambah macet, bagaimana nasib telinganya mendengar ocehan dosennya di kampus yang tak kenal kompromi itu?
Aku-Kau; Yang Tidak Pernah Menjadi Kita
Hey kau, hari ini mari kita mengingat kembali, sudah berapa banyak tapak kaki yang bersisian, sudah berapa senja yang terlewati, sudah berapa ratus kilometer yang terlalui.
Sang Putera Bupati
Iris jelagaku menyusuri lorong remang menuju pendopo utama padepokan seni ini. Aku menghembuskan napas membiarkan kedua kakiku terus menyusuri jalan itu. Tanganku sibuk merapikan rambut panjangku, menyanggulnya asal kemudian merapikan samping ketat yang kukenakan ini hingga membuatku sedikit sulit berjalan.