Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira
Ikuti terus Novel Essence Of The Light (EOTL) yang dapat dibaca gratis sampai tamat hanya di projectsairaakira.com. Temukan Novel Romantis Fantasi berkualitas lain hanya di Project Sairaakira
Baca Parts Lainnya Klik Di sini- 🔏LLOTD/EOTL Full Ebook+Bonus Parts : Xavier’s Happy Family [300 PSA Points]
- Light Layers of The Day BONUS PENUTUP: Merengkuh Kesembuhan
- Light Layers of The Day 130: Janji Bahagia [END]
- Light Layers of The Day 129: Kerelaan Melepaskan
- Light Layers of The Day 128: Pengabdian Hidup
- Light Layers of The Day 127: Selamat Tinggal
- Light Layers of The Day 126: Permintaan Sera
- Light Layers of The Day 125: Menjelang Akhir
- Light Layers of The Day 124: Hati Yang Memaafkan
- Light Layers of The Day 123: Ayah
- Light Layers of The Day 122: Penjemputan
- Light Layers of The Day 121: Perang Umpan
- Light Layers of The Day 120: Satu Nyawa
- Light Layers of The Day 119: Penerang Keluarga
- Light Layers of The Day 118: Lolos
- Light Layers of The Day 117: Lepas Beban
- Light Layers of The Day 116: Terdesak
- Light Layers of The Day 115: Ayah Bahagia
- Light Layers of The Day 114: Dua Keajaiban
- Light Layers of The Day 113: Rencana Terselubung
- Light Layers of The Day 112: Jebakan Emosi
- Light Layers of The Day 111: Konfrontasi
- Light Layers of The Day 110: Pertimbangan
- Light Layers of The Day 109: Cinta Berbalas
- Light Layers of The Day 108: Pengakuan
- Light Layers of The Day 107: Pengampunan
- Light Layers of The Day 106: Penebusan
- Light Layers of The Day 105: Curiga
- Light Layers of The Day 104: Pertanyaan
- Light Layers of The Day 103: Kepercayaan
- Light Layers of The Day 102: Permata
- Light Layers of The Day 101: Penantian
- Light Layers of The Day 100: Hasil Pencarian
- Light Layers of The Day 99: Kesempatan Langka
- Light Layers of The Day eps 98: Pecah
- Light Layers of The Day eps 97: Insting
- Light Layers Of The Day eps 96: Bersinggungan
- Light Layers of The Day Eps 95: Rindu Ayah
- Light Layers Of The Day eps 94: Bersabar
- Light Layers of The Day eps 93: Menderita Bersama
- Light Layers of The Day eps 92: Ayah dan Anak
- Light Layers of The Day eps 91: Kamuflase
- Light Layers of The Day Ep 90: Janji Keluarga
- Light Layers of The Day Ep 89: Aroma
- Light Layers of The Day Ep 88: Manis-2 ( Bonus Selingan )
- Light Layers of The Day Ep 87: Manis (Bonus Selingan)
- Light Layers of The Day Ep 86: Bertahan Sebentar
- Light Layers of The Day Ep 85: Kedamaian
- Light Layers of The Day Ep 84: Bermain Cantik
- Light Layers of The Day Ep 83: Klausul Xavier
- Light Layers of The Day Ep 82: Persyaratan Sera
- Light Layers of The Day Ep 81: Permohonan Nathan
- Light Layers of The Day Ep 80: Roboh
- Light Layers of The Day Ep 79: Tak Bisa Mundur
- Light Layers of The Day Ep 78: Kedekatan Personal
- Light Layers of The Day Ep 77: Pergolakan Hati
- Light Layers of The Day Ep 76: Dua Pasangan
- Light Layers of The Day Ep 75: Perasaan Aaron
- Light Layers of The Day Ep 74: Sayembara Tandingan
- Light Layers of The Day Ep 73: Cara Xavier
- Light Layers of The Day Ep 72: Racun Darah
- Light Layers of The Day Ep 71: Tak Terduga
- Light Layers of The Day Ep 70: Menghangatkan Hati
- Light Layers of The Day Ep 69: Tanda Kepemilikan
- Light Layers of The Day Ep 68: Cemburu
- Light Layers of The Day Ep 67: Terbakar Api
- Light Layers of The Day Ep 66: Makan Malam
- Light Layers of The Day Ep 65: Keras Kepala
- Light Layers of The Day Ep 64: Selamat Tinggal
- Light Layers of The Day Ep 63: Pembalasan
- Light Layers of The Day Ep 62: Pelukan Mengejutkan
- Light Layers of The Day Ep 61: Kejutan di Akhir
- Light Layers of The Day Ep 60: Kembali ke Jalur
- Light Layers of The Day Ep 59: Terpesona
- Light Layers of The Day Ep 58: Tawaran Penghiburan
- Light Layers of The Day Ep 57: Penghinaan
- Light Layers of The Day Ep 56: Rasa Iba
- Light Layers of The Day Ep 55: Menemani
- Light Layers of The Day Ep 54: Bantuan
- Light Layers of The Day Ep 53: Menyulut Api
- Light Layers of The Day Ep 52: Mencoba Lagi
- Light Layers of The Day Ep 51: Hasil
- Light Layers of The Day Ep 50: Sepakat
- Light Layers of The Day Ep 49: Negosiasi
- Light Layers of The Day Ep 48: Melawan
- Light Layers of The Day Ep 47: Lelah
- Light Layers of The Day Ep 46: Pembebasan
- Light Layers of The Day Ep 45: Kunci
- Light Layers of The Day Ep 44: Pembawa Sial
- Light Layers of The Day Ep 43: Pertanyaan
- Light Layers of The Day Ep 42: Fatal
- Light Layers of The Day Ep 41: Pengkhianat
- Light Layers of The Day Ep 40: Lelaki Vanilla
- Light Layers of The Day Ep 39: Pakaian Dalam
- Light Layers of The Day Ep 38: Mengawasi
- Light Layers of The Day Ep 37: Terhubung
- Light Layers of The Day Ep 36: Kepatuhan Sera
- Light Layers of The Day Ep 35: Kecocokan Jasmani
- Light Layers of The Day Ep 34: Janji Akram
- Light Layers of The Day Ep 33: Seberkas Penyesalan
- Light Layers of The Day Ep 32: Pernikahan Dingin
- Light Layers of The Day Ep 31: Kesepakatan
- Light Layers of The Day Ep 30: Terkuak
- Light Layers of The Day Ep 29: Alasan Sebenarnya
- Light Layers of The Day Ep 28: Membunuh Jiwa
- Light Layers of The Day Ep 27: Rasa Lega
- Light Layers of The Day Ep 26 : Kemeja
- Light Layers of The Day Ep 25 : Berubah Rencana
- Light Layers of The Day Ep 24: Ultimatum
- Light Layers of The Day Ep 23: Pertunangan
- Light Layers of The Day Ep 22: Antagonis
- Light Layers of The Day Ep 21: Informasi Mengejutkan
- Light Layers of The Day Ep 20 : Di Luar Kendali
- Light Layers of The Day Ep 19: Aaron Dawn
- Light Layers of The Day Ep 18: Mustahil Membunuh
- Light Layers of The Day Ep 17: Penebusan Dosa
- Light Layers of The Day Ep 16: Serangan Panik
- Light Layers of The Day Ep 15: Sandera
- Light Layers of The Day Ep 14: Sandiwara Berhenti
- Light Layers of The Day Ep 13: Menanti Takdir
- Light Layers of The Day Ep 12: Pasien Wanita Itu
- Light Layers of The Day Ep 11: Adu Kekuatan
- Light Layers of The Day Ep 10: Serafina Moon
- Light Layers of The Day Ep 9: Jatuh Dalam Perangkap
- Light Layers of The Day Ep 8: Perempuan Pemberontak
- Light Layers of The Day Ep 7: Tak Terduga
- Light Layers of The Day Ep 6: Kesan Pertama
- Light Layers of The Day Ep 5: Kandidat Misterius
- Light Layers of The Day Ep 4: Darah Pertama, Salah Paham, Cahaya Hati
- Light Layers of The Day Ep 3: Mengumpankan Diri
- Light Layers of The Day Ep 2: Trauma
- Light Layers of The Day Ep 1: Merentang Ingatan Lampau
2285 words
“Apa maksudmu kalau kau menemukan latar belakang yang mencurigakan dari salah satu kandidat yang mengajukan diri sebagai asistenmu?”
Mereka berdua sudah berpindah ke ruang kerja Akram. Perkataan Xavier bahwa dia menemukan sesuatu yang mencurigakan dari latar belakang salah satu calon kandidatnya, membuat Akram tahu bahwa pembicaraan ini akan menyangkut hal sensitif dan rahasia.
Ruang makan bukanlah tempat yang tepat untuk pembahasan serius, sedangkan ruang kerja Akram yang hanya boleh dimasuki oleh orang-orang tertentu, cukup memiliki privasi sehingga apa yang mereka bicarakan di dalam sini tidak akan pernah bocor keluar.
Lelaki itu duduk dengan sikap tegang sambil mengawasi tajam ke arah Xavier, sementara Xavier memasang sikap yang berkebalikan. Punggungnya bersandar dengan santai dan kakinya berselonjor seolah di rumahnya sendiri.
Xavier menganggukkan kepala. “Seluruh informasi tentang kandidat yang satu ini terlalu sempurna. Aku tidak bisa menemukan celah dan itu malahan membuatku merasa curiga. Jadi, aku memutuskan menggunakan koneksiku untuk melakukan penelusuran lebih jauh. Dan hasil yang kutemukan cukup mengejutkan.”
“Kau bilang ini berhubungan denganku dan masa lalu kita,” Akram menyipitkan mata semakin curiga. “Apa maksudmu?”
Xavier membuka mulut. Lalu tiba-tiba kalimat apapun yang hendak meluncur dari bibirnya terhenti, seolah-olah dirinya diliputi rasa ragu.
Hal itu membuat Akram semakin penasaran. Lelaki itu memajukan tubuh tegapnya dan mencondongkannya ke depan, sehingga Xavier bisa dengan jelas melihat ekspresi wajahnya yang serius.
“Kau tahu aku sudah cukup bersabar dengan membiarkanmu masuk ke rumahku dan menginap di sini. Aku bahkan merelakan waktu yang kumiliki untuk bersama istriku saat ini, dan memberikannya kepadamu. Jadi, apapun yang hendak kukatakan, sebaiknya kau segera mengatakannya sehingga kita bisa membereskan ini dengan segera,” geramnya dengan nada suara sedikit mengancam.
Xavier menelan ludah. Dia tidak pernah merasa terdesak dan mampu menghadapi segala situasi dengan sikap tenang. Tetapi di sini saat ini, ketika dia harus menghadapi Akram sekaligus semua permasalahan di masa lalu yang mengikuti di belakangnya, lidahnya berubah kelu.
“Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku mengangkat masalah ini, bukan untuk memprovokasimu,” ucap Xavier kemudian, dengan nada berhati-hati.
Akram mengawasi Xavier dengan sinis. “Kau terlalu sering memprovokasiku hingga aku tidak bisa ingat kapan kau tidak melakukannya,” sanggahnya dengan nada sedikit mengejek. “Katakan saja kepadaku, dan akulah yang akan memutuskan niatmu itu,” sambungnya kemudian dengan nada tak sabar.
Xavier mengepalkan genggamannya sebelum bersuara.“Seluruh data diri kandidat itu ternyata memiliki lapisan-lapisan tersembunyi di dalamnya. Data yang muncul di permukaan dengan sempurna adalah data buatan, meskipun aku yakin bahwa nilai akademisnya asli. Tetapi, seluruh latar belakangnya adalah latar belakang buatan. Dan kurasa, dia melamar menjadi kandidat asisten pribadiku untuk tujuan tertentu.”
“Kalau dia memang salah satu dari musuhmu yang menyusup untuk membalas dendam, maka aku tidak peduli,” sekali lagi Akram menyela dengan sikap tak sabar. “Yang ingin kutahu, apa hubungan semua ini denganku? Kenapa kau merasa perlu memberitahukan ini kepadaku?”
“Karena…” Xavier mengawasi Akram lekat-lekat untuk mempelajari reaksinya. “Karena kurasa kandidat itu, memiliki hubungan dengan keluarga Dawn. Kau tahu, keluarga Anastasia,” ucapnya kemudian, membeberkan kebenaran tertahan yang langsung membuat wajah Akram pucat pasi.
Nama Anastasia selalu memberikan efek yang sama bagi Akram. Meski tidak lagi tersimpan rasa cinta di masa lalu untuk perempuan itu, tetapi tetapi perempuan itu tetap membuat jantungnya seolah diremas perih ketika mengingatnya.
Orang mungkin selalu berharap bisa mengenang yang terkasih yang meninggalkannya dalam kondisi terbaiknya untuk terakhir kali. Sayangnya, Akram tidak seberuntung itu. Dialah yang pertama kali menemukan mayat Anastasia yang tergantung di langit-langit kamar rumah sakitnya karena bunuh diri. Dan seperti kutukan bagi Akram, seluruh kenangan manisnya tentang Anastasia hancurlah sudah, tergantikan dengan pemandangan mengerikan sosok mayat yang tergantung setelah sebelumnya meregang nyawa dengan cara mengenaskan.
“Akram? Kau tidak apa-apa?” suara Xavier merendah, dipenuhi kecemasan.
Akram menghela napas panjang, berusaha menguasai dirinya. Dia tak suka menunjukkan kelemahannya di depan Xavier. Bahkan, ketika sekarang mereka sudah tak bermusuhan lagi, Akram tidak bisa menghilangkan kebiasaan masa lalunya untuk selalu curiga dan mewaspadai Xavier.
Siapa yang tahu kalau kakak angkatnya ini akan menggunakan kelemahannya ini untuk melawannya di kemudian hari?
“Aku tidak apa-apa,” mata Akram menajam ke arah Xavier meskipun masih tampak berkabut oleh trauma. “Lanjutkan. Apa hubungan kandidat ini dengan Anastasia?” dengan keras Akram mengendalikan dirinya dan berucap.
Ada kilas di mata Xavier ketika lelaki itu mengawasi adiknya. Akhirnya Xavier menghela napas panjang dan memutuskan untuk mencoba menjelaskan mengenai benang kusut yang terjadi di masa lampau, sesuai dengan apa yang pernah diusulkan oleh Elana kepadanya.
“Akram, mengenai Anastasia ini. Kau tahu kalau di masa lalu….”
“Aku sudah tahu mengenai apa yang kau lakukan di masa lalu. Ketika Elana mengangkat kembali permasalahan ini setelah bertemu denganmu, aku memang menghentikannya berbicara, tetapi bukan berarti aku melupakan apa yang dikatakan oleh istriku itu,” Akram menatap tajam ke arah Xavier, gerahamnya mengeras seolah-olah lelaki itu sedang menahan sakit. “Katakanlah aku membayar orang yang tepat untuk mengorek semua informasi yang berkaitan dengan Anastasia dan masa lalu….” Suara Akram terdengar ragu. Dia sebenarnya merasa tak nyaman karena harus membahas keburukan orang yang sudah meninggal. Tetapi, bagaimanapun juga, percakapan ini harus dibawa ke permukaan untuk menyelesaikan apa yang mengganjal antara dirinya dan Xavier.
Xavier mengawasi Akram dalam-dalam. “Apakah kau akhirnya tahu?” tanyanya perlahan.
Akram menatap Xavier dengan tatapan menusuk tajam.“Ya, aku tahu. Seluruh perselingkuhanmu dengan Anastasia. Entah sengaja atau tidak, kau menggunakan hotel milik keluarga Night untuk berkencan dengan Anastasia. Dan lorong-lorong hotel itu memiliki CCTV dimana aku bebas untuk mengaksesnya,” Akram meramu apa yang pernah diucapkan oleh Elana mengenai Xavier yang selalu ingin melindungi Akram dan akhirnya mengucapkan kesimpulan yang diambilnya. “Kau menguji kesetiaan Anastasia dan akhirnya dia gagal melewati ujianmu, bukan? Jadi kau memutuskan untuk menghukumnya.”
Xavier menatap Akram dengan rasa bersalah yang nyata. Kali ini dia tidak memasang topeng perlindungan dalam bentuk seulas senyum menjengkelkan atau sikap menyebalkan yang selalu digunakannya untuk memprovokasi Akram. Apa yang ditampilkan oleh wajahnya benar-benar tulus tanpa kepalsuan.
“Aku menyesal ketika apa yang kulakukan menimbulkan tragedi bagi Anastasia. Tetapi aku tak menyesal telah melakukannya, karena perempuan itu pantas mendapatkannya,” desisnya dengan kejam. “Dia pantas dihukum karena telah mengkhianati di belakang punggungmu tanpa rasa bersalah. Dia bahkan berencana untuk menerima lamaranmu dengan niat terus berselingkuh meskipun kalian sudah menikah.”
Akram mendengus, kembali memajukan tubuhnya ke arah Xavier.
“Kau pikir, siapa dirimu ini, Xavier?” potongnya cepat dengan pertanyaan misterius.
Pertanyaan Akram itu membuat Xavier tertegun. “Apa maksudmu?”
Akram mengepalkan kedua tangannya. “Kau pikir kau ini siapa? Hakim tertinggi yang berhak memvonis pelaku kejahatan dengan hukuman terkejam yang bisa kau berikan? Malaikat pembalasan yang membalas dendam atas nama kepentinganku?” Akram menyipitkan mata dan berucap dengan nada tegas dan dalam. “Kau tidak memiliki hak untuk memberi penghukuman terhadap orang-orang yang kau anggap berdosa dengan caramu sendiri yang mengerikan itu. Seharusnya kau tinggal mengambil langkah wajar seperti manusia pada umumnya,” Akram menatap Xavier dalam sementara ekspresinya tampak kesakitan. “Seharusnya kau tinggal memberitahuku.”
Xavier seolah kehabisan kata-kata, kalimatnya tersendat ketika berucap, “Tapi kau mencintai Anastasia.”
“Ya. Pada saat itu aku mencintai Anastasia. Tetapi kau tentu tidak lupa kalau aku juga pria dewasa yang bisa menentukan keputusanku sendiri. Jika saja kau lebih berpikiran sehat dan alih-alih menghukum Anastasia dengan cara kejam, kau bisa saja menunjukkan semua bukti-bukti perselingkuhan Anastasia kepadaku, aku tahu kau memilikinya,” Akram tampak menahan frustasi. “Apakah kau pikir, diriku yang waktu itu, setelah melihat semua bukti darimu, akan tetap memutuskan untuk menikahi Anastasia karena buta oleh cinta? Apakah kau berpikir bahwa aku sebegitu bodohnya, akan terus terbutakan oleh cinta jika saat itu bukti perselingkuhan Anastasia sudah membuka mataku? Apa kau pikir aku tidak bisa mengambil keputusan sendiri?”
Akram menghela napas panjang. “Kau menganggapku tidak bisa melindungi diriku sendiri. Karena itulah kau mengambil keputusan gila untuk menghukum Anastasia dengan cara terkejam yang bisa dibayangkan. Kejadian itu merenggut kehormatannya, menciptakan trauma mengerikan dan pada akhirnya membuatnya terdorong untuk bunuh diri.”
Penyesalan tampak membanjiri seluruh diri Akram ketika lelaki itu menyambung kembali kalimatnya, “Astaga Xavier. Anastasia hanyalah seorang perempuan dengan moral rendah yang berselingkuh tanpa rasa bersalah. Pemutusan hubungan sudahlah cukup untuk menjadi hukumannya. Dia tidak seharusnya mengalami segala penyiksaan itu.” Mata Akram terangkat dan langsung menusuk tajam ke arah Xavier. “Karena itulah, aku masih tetap tak bisa memaafkanmu.”
Xavier tertegun mendengar kalimat terakhir Akram tersebut. Bibirnya langsung terurai membentuk senyuman penuh ironi.
“Itu bukanlah suatu kejutan. Aku sudah terbiasa dengan dirimu yang selalu mengutuk dan membenciku.”
Akram menipiskan bibir. “Aku tidak bisa memaafkanmu sekarang, bukan berarti aku tidak bisa memaafkanmu nanti,” sambungnya kemudian dengan suara rendah.
Ketika dilihatnya mata Xavier melebar dengan ekspresi takjub dan terkejut luar biasa, Akram mengangkat tangannya sebagai isyarat supaya mereka berhenti membahas ini.
“Sudah cukup. Lebih baik kita hentikan pembahasan ini sebelum melebar jauh dari inti percakapan. Katakan kepadaku, apa hubungannya salah satu kandidat calon asistenmu ini dengan Anastasia?”
Perkataan Akram bahwa nanti mungkin adiknya itu bisa memaafkan dirinya sepenuhnya masih menguasai diri Xavier dan entah kenapa mampu mengalirkan seberkas rasa hangat berlapis kelegaan ke dalam jiwanya. Tetapi, Xavier memilih untuk mengikuti perkataan Akram agar mereka menutup pembicaraan tentang itu sampai di sini. Pernyataan Akram itu sudah cukup bagi Xavier dan dia tak akan rakus untuk meminta lebih. Jika Akram bisa memaafkannya meskipun itu bukan sekarang, Xavier tidak akan meminta lebih banyak lagi.
“Meskipun melalui alur yang samgat rumit, aku berhasil menelusuri bahwa keluarga Dawn-lah yang menjadi penyokong dana untuk beasiswa kandidat ini.”
Akram mengerutkan kening. “Keluarga Dawn berhasil bangkit dari keterpurukannya setelah kematian Anastasia dan cukup berhasil dalam bisnisnya, meskipun kulihat mereka selalu menghindari berurusan denganku. Sebagai pebisnis yang berhasil, bukanlah sesuatu yang aneh kalau mereka memberikan beberapa beasiswa setiap tahunnya pada orang-orang yang pantas mendapatkannya.”
“Yah, memang seperti itu. Tetapi kandidat yang ini, tidak mendapatkan beasiswa secara resmi seperti yang lainnya. Aku menemukan dana dari keluarga Dawn setelah menelusuri aliran dana rumit yang seperti sengaja dialihkan ke tiga sampai empat nama yang seolah digunakan untuk menutup jejak,” mata Xavier menyipit. “Seolah-olah keluarga Dawn tidak ingin sampai ketahuan telah memberikan dana dan biaya untuk menyekolahkan kandidat yang satu ini. Semua itu disembunyikan dengan sangat rapi dengan sengaja. Jika aku menelan mentah-mentah seluruh data sempurna yang diberikan kepadaku, tentu aku tak akan mengetahui semua ini. Sayangnya, instingkulah yang bergerak ketika melihat sesuatu yang terlalu sempurna, sehingga penyelidikku yang menggali jauh lebih dalam akhirnya bisa menemukannya.”
Akram termenung. Tampak berpikir lama.“Kenyataan bahwa secara kebetulan kandidat ini datang kepadamu untuk menyamar menjadi asisten pribadimu tentu tak bisa diabaikan begitu saja….” Akram bergumam perlahan, lalu matanya yang terangkat ke arah Xavier berubah serius. “Kau sudah menjadwalkan interview dengan kandidat yang satu ini?”
“Ya, lusa. Kandidat ini sudah melakukan konfirmasi untuk datang lusa guna menjalankan sesi interview langsung denganku.”Akram mengerutkan kening. “Kau tahu aku memutuskan untuk menghabiskan waktu berdua bersama Elana untuk menebus kesibukanku kemarin. Aku tak akan bisa datang ke perusahaan minimal seminggu ke depan.”
Xavier menganggukkan kepala. “Aku bisa mengatasi interview itu tanpamu, Akram. Aku datang kemari hanya untuk memberitahukan informasi ini. Jika memang perempuan ini datang kepadaku dengan sengaja, aku yakin dia hanya memiliki satu tujuan.”
“Untuk membalas dendam kepadamu?” Akram menyahut dengan telak. “Dan dia seorang perempuan?” tanyanya kemudian.
Sejak awal Akram berpikir bahwa kandidat itu adalah seorang laki-laki, tanpa disangkanya, ternyata sosok itu adalah seorang perempuan.
Astaga, apa yang dipikirkan oleh keluarga Dawn kalau benar mereka yang mengirimkan perempuan itu kepada Xavier?
Jika memang ingin membalas dendam, seorang laki-laki yang kompeten di bidangnya sudah pasti lebih baik dalam menghadapi Xavier. Tetapi, seorang perempuan? Seorang perempuan jelas-jelas tidak akan punya masa depan ketika harus menghadapi Xavier.
Akram mengawasi Xavier yang tampak menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaannya.
Kakak angkatnya ini memiliki ketampanan luar bisa dan pesona alami yang nyaris terasa mengintimidasi. Perempuan malang itu tidak akan bertahan jika harus menghadapi Xavier. Akram yakin bahwa tidak perlu menunggu waktu lama sampai perempuan itu jatuh dan menyerahkan dirinya dengan pasrah di bawah kaki Xavier.
Tetapi, siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Biarpun Xavier bisa dibilang selalu menang melawan perempuan, insiden dengan Maya sebelumnya telah menunjukkan suatu anomali bahwa Xavier bisa sial juga. Demi menyelamatkan Elana, Xavier rela terluka parah karena tindakan Maya yang membabi buta.
Siapa yang bisa tahu kalau kali ini Xavier kembali tak beruntung?
Akram menelan ludah, menahan diri untuk tidak mengatakan kepada Xavier bahwa kakak angkatnya itu harus mulai berhati-hati sekarang dan tidak berpongah diri sebelum bisa mengukur kekuatan lawan dengan jelas.
Jika memang dugaan Xavier benar, keluarga Dawn pasti punya pertimbangan sendiri dengan mengirimkan perempuan itu masuk ke sarang serigala berbahaya. Hanya karena dia seorang perempuan, bukan berarti dia tidak berbahaya.
“Kabari aku jika ada perkembangan apapun,” ujar Akram kemudian, memutuskan mengurungkan niatnya mengatakan apa yang dipikirkannya kepada Xavier.
Xavier bukanlah orang bodoh. Lelaki itu pasti sudah mempersiapkan segalanya jauh sebelum diminta.
***
Pagi itu cerah, secerah hari-hari lainnya. Dengan tidak adanya Akram di tempat karena menghabiskan bulan madu keduanya dengan istrinya, Xavier memutuskan untuk datang lebih pagi dan bekerja lebih awal dari yang dijadwalkan.
Untuk sementara, ketika Akram berlibur dan Xavier belum menemukan kandidat pengganti asisten pribadinya, Akram menempatkan Elios sebagai asisten pribadi Xavier dan pagi ini, mereka sudah merencanakan rangkaian interview dengan kandidat asisten Xavier yang telah dipilih berdasarkan kualifikasi terbaik.
Xavier menatap kertas laporan yang diserahkan oleh Elios kepadanya dan bibirnya menipis ketika sesuai permintaannya, Elios telah menjadwalkan kandidat mencurigakan itu sebagai kandidat pertama yang diwawancarainya.
Semakin cepat dia memberikan penilaian maka semakin baik. Apapun keputusan Xavier selanjutnya, bergantung pada hasil interview hari ini.
“Apakah dia sudah datang?” Xavier melirik ke arah Elios yang baru saja memasuki ruangan dengan penuh rasa ingin tahu.
Elios menganggukkan kepala. “Dia sudah ada di ruang tunggu,”
Rasa antisipasi yang menyenangkan langsung membanjiri darah Xavier.
“Suruh dia masuk.”
Elios menganggukkan kepala dengan patuh. Lalu lelaki itu kembali keluar dari ruangan untuk memanggil kandidat tersebut.
Selama menunggu, mata Xavier terpaku pada pintu ruang kerjanya. Lalu, penantian Xavier berakhir secepat dimulai. Suara ketukan perlahan terdengar, diiringi gumaman lembut meminta permisi.
“Masuklah,” ucap Xavier tenang.
Tak lama pintu terbuka, dan mata Xavier langsung bertemu dengan mata bening yang paling berkilauan ceria dari semua mata yang pernah dilihatnya.
***
- 🔏LLOTD/EOTL Full Ebook+Bonus Parts : Xavier’s Happy Family [300 PSA Points]
- Light Layers of The Day BONUS PENUTUP: Merengkuh Kesembuhan
- Light Layers of The Day 130: Janji Bahagia [END]
- Light Layers of The Day 129: Kerelaan Melepaskan
- Light Layers of The Day 128: Pengabdian Hidup
- Light Layers of The Day 127: Selamat Tinggal
- Light Layers of The Day 126: Permintaan Sera
- Light Layers of The Day 125: Menjelang Akhir
- Light Layers of The Day 124: Hati Yang Memaafkan
- Light Layers of The Day 123: Ayah
- Light Layers of The Day 122: Penjemputan
- Light Layers of The Day 121: Perang Umpan
- Light Layers of The Day 120: Satu Nyawa
- Light Layers of The Day 119: Penerang Keluarga
- Light Layers of The Day 118: Lolos
- Light Layers of The Day 117: Lepas Beban
- Light Layers of The Day 116: Terdesak
- Light Layers of The Day 115: Ayah Bahagia
- Light Layers of The Day 114: Dua Keajaiban
- Light Layers of The Day 113: Rencana Terselubung
- Light Layers of The Day 112: Jebakan Emosi
- Light Layers of The Day 111: Konfrontasi
- Light Layers of The Day 110: Pertimbangan
- Light Layers of The Day 109: Cinta Berbalas
- Light Layers of The Day 108: Pengakuan
- Light Layers of The Day 107: Pengampunan
- Light Layers of The Day 106: Penebusan
- Light Layers of The Day 105: Curiga
- Light Layers of The Day 104: Pertanyaan
- Light Layers of The Day 103: Kepercayaan
- Light Layers of The Day 102: Permata
- Light Layers of The Day 101: Penantian
- Light Layers of The Day 100: Hasil Pencarian
- Light Layers of The Day 99: Kesempatan Langka
- Light Layers of The Day eps 98: Pecah
- Light Layers of The Day eps 97: Insting
- Light Layers Of The Day eps 96: Bersinggungan
- Light Layers of The Day Eps 95: Rindu Ayah
- Light Layers Of The Day eps 94: Bersabar
- Light Layers of The Day eps 93: Menderita Bersama
- Light Layers of The Day eps 92: Ayah dan Anak
- Light Layers of The Day eps 91: Kamuflase
- Light Layers of The Day Ep 90: Janji Keluarga
- Light Layers of The Day Ep 89: Aroma
- Light Layers of The Day Ep 88: Manis-2 ( Bonus Selingan )
- Light Layers of The Day Ep 87: Manis (Bonus Selingan)
- Light Layers of The Day Ep 86: Bertahan Sebentar
- Light Layers of The Day Ep 85: Kedamaian
- Light Layers of The Day Ep 84: Bermain Cantik
- Light Layers of The Day Ep 83: Klausul Xavier
- Light Layers of The Day Ep 82: Persyaratan Sera
- Light Layers of The Day Ep 81: Permohonan Nathan
- Light Layers of The Day Ep 80: Roboh
- Light Layers of The Day Ep 79: Tak Bisa Mundur
- Light Layers of The Day Ep 78: Kedekatan Personal
- Light Layers of The Day Ep 77: Pergolakan Hati
- Light Layers of The Day Ep 76: Dua Pasangan
- Light Layers of The Day Ep 75: Perasaan Aaron
- Light Layers of The Day Ep 74: Sayembara Tandingan
- Light Layers of The Day Ep 73: Cara Xavier
- Light Layers of The Day Ep 72: Racun Darah
- Light Layers of The Day Ep 71: Tak Terduga
- Light Layers of The Day Ep 70: Menghangatkan Hati
- Light Layers of The Day Ep 69: Tanda Kepemilikan
- Light Layers of The Day Ep 68: Cemburu
- Light Layers of The Day Ep 67: Terbakar Api
- Light Layers of The Day Ep 66: Makan Malam
- Light Layers of The Day Ep 65: Keras Kepala
- Light Layers of The Day Ep 64: Selamat Tinggal
- Light Layers of The Day Ep 63: Pembalasan
- Light Layers of The Day Ep 62: Pelukan Mengejutkan
- Light Layers of The Day Ep 61: Kejutan di Akhir
- Light Layers of The Day Ep 60: Kembali ke Jalur
- Light Layers of The Day Ep 59: Terpesona
- Light Layers of The Day Ep 58: Tawaran Penghiburan
- Light Layers of The Day Ep 57: Penghinaan
- Light Layers of The Day Ep 56: Rasa Iba
- Light Layers of The Day Ep 55: Menemani
- Light Layers of The Day Ep 54: Bantuan
- Light Layers of The Day Ep 53: Menyulut Api
- Light Layers of The Day Ep 52: Mencoba Lagi
- Light Layers of The Day Ep 51: Hasil
- Light Layers of The Day Ep 50: Sepakat
- Light Layers of The Day Ep 49: Negosiasi
- Light Layers of The Day Ep 48: Melawan
- Light Layers of The Day Ep 47: Lelah
- Light Layers of The Day Ep 46: Pembebasan
- Light Layers of The Day Ep 45: Kunci
- Light Layers of The Day Ep 44: Pembawa Sial
- Light Layers of The Day Ep 43: Pertanyaan
- Light Layers of The Day Ep 42: Fatal
- Light Layers of The Day Ep 41: Pengkhianat
- Light Layers of The Day Ep 40: Lelaki Vanilla
- Light Layers of The Day Ep 39: Pakaian Dalam
- Light Layers of The Day Ep 38: Mengawasi
- Light Layers of The Day Ep 37: Terhubung
- Light Layers of The Day Ep 36: Kepatuhan Sera
- Light Layers of The Day Ep 35: Kecocokan Jasmani
- Light Layers of The Day Ep 34: Janji Akram
- Light Layers of The Day Ep 33: Seberkas Penyesalan
- Light Layers of The Day Ep 32: Pernikahan Dingin
- Light Layers of The Day Ep 31: Kesepakatan
- Light Layers of The Day Ep 30: Terkuak
- Light Layers of The Day Ep 29: Alasan Sebenarnya
- Light Layers of The Day Ep 28: Membunuh Jiwa
- Light Layers of The Day Ep 27: Rasa Lega
- Light Layers of The Day Ep 26 : Kemeja
- Light Layers of The Day Ep 25 : Berubah Rencana
- Light Layers of The Day Ep 24: Ultimatum
- Light Layers of The Day Ep 23: Pertunangan
- Light Layers of The Day Ep 22: Antagonis
- Light Layers of The Day Ep 21: Informasi Mengejutkan
- Light Layers of The Day Ep 20 : Di Luar Kendali
- Light Layers of The Day Ep 19: Aaron Dawn
- Light Layers of The Day Ep 18: Mustahil Membunuh
- Light Layers of The Day Ep 17: Penebusan Dosa
- Light Layers of The Day Ep 16: Serangan Panik
- Light Layers of The Day Ep 15: Sandera
- Light Layers of The Day Ep 14: Sandiwara Berhenti
- Light Layers of The Day Ep 13: Menanti Takdir
- Light Layers of The Day Ep 12: Pasien Wanita Itu
- Light Layers of The Day Ep 11: Adu Kekuatan
- Light Layers of The Day Ep 10: Serafina Moon
- Light Layers of The Day Ep 9: Jatuh Dalam Perangkap
- Light Layers of The Day Ep 8: Perempuan Pemberontak
- Light Layers of The Day Ep 7: Tak Terduga
- Light Layers of The Day Ep 6: Kesan Pertama
- Light Layers of The Day Ep 5: Kandidat Misterius
- Light Layers of The Day Ep 4: Darah Pertama, Salah Paham, Cahaya Hati
- Light Layers of The Day Ep 3: Mengumpankan Diri
- Light Layers of The Day Ep 2: Trauma
- Light Layers of The Day Ep 1: Merentang Ingatan Lampau
KONTEN PREMIUM PSA
Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.
Download dan install PSA App terbaru di Google PlayFolow instagram PSA di @projectsairaakira
Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira
Belom baca.. mau komen dulu
Kirainn ga ada update hari ini, karna tdi siang ada update ehh ternyata LLOTD update
Tapi gak tau dah, ini chapter akan berujung bahagia atau air mata sperti chapter2 sebelumnya
Thx kak udah update
Akhirnya pertemuan pertama
Akhirnya pujaan hati, masa depannya Xavier muncul juga (sangking senang nya makanya jadi alay) 😂
Penasaran nih cewek tipe nya polos polos galak atau galak galak polos *apasih?😂
Ditunggu lanjutannya kak :iloveyou :bergoyang
YEAYYY AHAHAHAHAH CAST FEMALE BARUUUUU UUUU SENANGNYAAA
wADUHHHHH KEJANG KEJANG AQ
senang kali lo akuuU membaca pertemuan pertama ini uwuwuwuwuw
:iloveyou
Eaaakkk..
Si mbak moon bentar lg keluarrrr yeyeyeyeye
Mgkn kah ini wanita yg di takdir jadi belahan jiwanya xavier
Ternyata akram juga mengkawatirkan xavier, xavier harus hati”kali ini jangan sampai lengah
Ulu ulu uluu
:bergoyang
Kayaknya xavier ketemu batunya.
Nih sejak kemaren penasaran banget couplenya Xavier aduhhh pandangan pertama nih cerita prmnya segalak2nya atau polos2nya bisa menghadapi sifat Xavier gak yang jiwanya gelap aduhhh pemasaran bangett thanks udah update semangat authorrrimmm
Mksh team PSA dh update
kekny ceweny pemberontak
Akhirnya muncul juga pasangannya
Wih cepet bgt updatenya. Makin penasaran bgt ma pasangannya Xavier , apakah sama kejamnya dgn dia atau model polos2 gmn gitu
Penasaran gmn cr si cewe naklukin hati xavier
Jengjengjengjenggggg.
Jatuh cintaaaaa.
Yah gagal deh grgr jatuh cinta
Aaaaa sudah….
Matiillaaahhhh…qt liat seberapa besar oengaruh c wanita yg entah dr mana ini..apakh dy trpengaruh ama xavier..atw malah kebalik..ya tuhann..abang jgn sampe tersepona yaahhh…nnti ade kash virus lho
Dari deskripsi sekilas sih ini cewek 11 12 lah sama Elana kayak nya polos lugu gemesin gitu soal nya Xavier udah langsung terpana coba di pandangan pertama..
Tapi kan kalo bener dia cuma alat keluarga Dawn buat balas dendam ke Xavier ya kudu ekstra hati² juga biar kejadian Mala gak keulang lagi..
Semangat bertahan dari pesona nya Xavier
Ugh, nanggung hehe.
penasaran smaa karakter perempuannya kali ini.. Polos atau Ceriaceria gtu orangnya
Serafina Moon aka Serafina Dawn aka Merlaine versi Muda 😆
Semoga bukan tipe cewe yg berontak dan bikinbadu saraf🥺 cewe polos dan lugu kyknya okee cocok sama arkam yg waw :ciumkagum
Wah siapa nih kandidatnya jadi penasaran hehehe
bakal jadi pasangan xavier nehhh
Cewenya tipe2 ceria rame gitu kah? Gk polos2 lugu kek elana? Wkwk
Semoga nanti bukan sebuah boomerang ya
Apakah wanita ini calon jodoh Xavier :haus
Semoga dia baik :badmood
Hati-hati nanti terpesona hahahaa
Apakah pasangan si xavier ini lembut atau sama berontaknya seperti xavier?
Xavier bakal jatuh cinta dengan sekretaris pribadinya nih
Kok baca episode ini bingung sendiri yaa… Kyk ada cerita yg terlewatkan. Tiba2 xavier baikan sm akram trus siapa sera dan elena. Ada kejadian yg miss apa gmn. Tulung ada yg paham kah? :huhuhu
Seneng aku tuh akhirnya akram sama xavier bisa sedikit baikan dan gak jotos jotosan, ini semua gak luput dari campur tangan elana cantik. Masa depan xavier udah dateng welcomeeeee
Koq gue yang deg degan yahh😂😂
And the love story begin..
gapnya lebar banget disini sama chapter sebelumnya. Yang tau judul cerita akram-elana? please tell me
Y a ampun kenapa ya kisah Xafier tragis bgt huhuhu bahkan buat ktemu perempuan yang kayaknua calon jodohnya mesti berawal pembalasan dendam :huhuhu
💕💕
yang datang siapa ya….
Pasti lawan mainnya yahhhh :berharapindah :berharapindah
Ketemu deh
Calon jodoh xavier
Fix itu jodohnya Xavier yang dateng
Ketemu calon jodoh
Masa lalu masih menghantui Xavier karena dia belum berdamai dengan masa lalu yang satu itu.
Jodohnya bang Xavier datang juga
Awal mula
Uhhhhh😍 pandangan pertamaaa
Oh giyu rupanya hohoho
Calon penggoda Xavier
Calon bucin xavier
Xavier selalu suka pada mata bening
Siapakah dia
Eaaaa… kandidat asisten seumur hidup Xavier…
Yeuu pandangan pertamaaa
mbak sera
Serafinaaa
Gimana ya seneng siyy…tapi AQ kasian sama Sera yang masuk kandang buaya
Hehe ketemu jodoh ni si abang wkwk
Pertemuan pertama nih
Anjay welcome serafina moon
Serafinaaaa moonn
Aaahhhhhhh baca ulang ini tuk sekian kali ny. Tetap baperr, melihat pandangan pertama ku sama Xavier Ligt ahahahaha
Aeal kisah dimulai
Uhuyy ketemu calon jodoh