Vitamins Blog

Leave Your Lover

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

Author : Blue Angel4a2f9ae118893edd3e0bc26fefe0e8b2

Cast :

  • Jeon Wonwoo
  • Kim Hae Mi

Genre :

  • Sad
  • Romance

Rating : PG

Length : Ficlet

P.S : Cerita ini pernah di-upload di sebuah website (https://undertheworldfanfiction.wordpress.com/). Dan tidak mengalami perbaikkan sama sekali. jadi, mohon partisipasinya untuk memberikan kritik san sarannya. Terimakasih ^^

 

 

Wonwoo P.O.V

□ I don’t have much to give, but I don’t care for gold

What use is money, when you need someone to hold

Don’t have direction I’m just rolling down this road

Waiting for you to bring me in from out the cold □

Tidak banyak yang dapat kuberikan… Hanya dapat memelukmu dan mendukungmu. Apa gunanya ‘Cinta’ jika tanpa sakit dan airmata? Namun, kau terlalu bodoh untuk membuang airmatamu untuknya. Apa gunanya uang, saat kau membutuhkan seseorang untuk di peluk? Tidak punya arah yang pasti, aku hanya duduk di tepi jalan ini. Menunggumu untuk membawaku dari dinginnya angin luar.

Saat kau datang dengan bekas airmata mu yang mengering dan melekat pada pipimu mengingatkanku bagaimana dirimu yang sebenarnya… Kau adalah gadis cantik dan juga baik hati, dan seorang gadis yang sangat jarang mengeluarkan airmatamu untuk seseorang dengan alasan yang konyol.

Dimana senyuman – senyuman yang selalu kau tunjukkan untukku? Dan selalu kau berikan untuk mereka di luar sana? Kau cantik dengan senyum indahmu, terlihat seperti malaikat yang disengajakan Tuhan untuk menghuni bumi ini. Tapi kau terlihat konyol dengan airmata – airmata itu.

Berhentilah kau menangis dan segeralah masuk kedalam pelukanku. Aku tau kau sangat membutuhkannya dan kembali berpura – pura kau memalsukan semua suasana dan membuat drama yang tidak akan pernah terbentuk akhirnya.

“Kau datang? Dan kau… Menangis lagi?” Ujarku sembari menghampirinya yang berjalan ke arahku dengan menunjukkan topeng nya.

“Hm… Tentu saja aku datang, tidak… Aku tidak menangis.” Ujarnya langsung mengelap sisa – sisa airmatnya, “Aku minta maaf karena telat datang dan membiarkan mu duduk di tepi jalan seperti pengemis di malam yang dingin ini.” Lanjutnya sambil bercanda tapi tidak terdengar seperti candaan bagiku.

“Haha… Ya, aku memaafkanmu. Tapi lain kali jangan buat aku seperti ini. Reputasiku akan runtuh karena mu.” Balasku sambil tertawa, entah itu akan terdengar asli atau palsu di telingannya.

“Kurasa kau cocok menjadi seperti ini!” Ujarnya menunjukkan senyuma yang kurasa itu senyuman tulusnya.

“Malam ini cukup dingin, kau ingin mendinginkan diri di pub? Atau menikmati kopi di kedai Jihoon hyung?”

Pub… Aku ingin ke Pub.” Ujarnya tegas membuatku kosong menatapnya.

***

■ You’ll never know the endless nights, the rhyming of the rain,

Or how it feels to fall behind and watch you call his name ■

Hujan menyapa kami disaat kami baru saja menginjakkan kaki di teras Pub milik kerabatku. Hae Mi langsung masuk kedalam tanpa memikirkan dirinya yang telah basah. Begitu ia masuk, ia langsung mengambil posisi duduk di meja bar dan langsung memesan minuman yang aku yakini mengandung alkohol didalamnya. Aku pun langsung menghampirinya dan segera duduk di sampingnya sambil menatapnya tajam. Ia yang baru saja mendapatkan minumannya dari bartender langsung berniat meminumnya sebelum ia melihatku dan membalas tatapan tajamku.

“Apa?”

Ujarnya dingin sambil meneguk sekali minuman keras ditanganya, ku lihat wajah rapuhnya. Ia meminta sang bartender untuk kembali mengisi gelas kristal mini miliknya dan kembali menuguknya dengan sekali tegukkan. Satu teguk… Dua teguk… Tiga teguk… Dan lihatlah hasil dari kelakuannya. Ia menyuruh sang bartender untuk meninggalkan botol minuman itu di dekatnya, awalnya sang bartender tidak menginginkannya tapi melihat aku yang menganggukan tanda setuju, akhirnya ia meninggalkan botol tersebut dan melayani pelanggan lainnya. Bau dari botol itu benar – benar membuat kepalaku sakit dan membuat perutku mual seketika.

Ia kembali menangis tanpa sadar aku yang tengah menatapnya kasian, meraungi namanya tanpa sadar betapa sabarnya aku menahankan sakit yang secara perlahan kembali terbuka.

Kau tidak akan pernah tahu kapan malam akan berakhir, irama hujan yang membuatmu tenang. Atau rasanya jatuh ke belakang dan melihatmu memanggil namanya berulang – ulang.

“Apa kau tidak pernah lelah menangis untuknya?” Ujarku sambil menahan pergerakan tangannya.

“Apalagi yang harus ku lalukan? Hanya menangislah satu-satunya jalan keluar untuk ku menumpahkan rasa rindu ku padanya!” Ucapnya tetap terisak.

“Tapi menangis terus tidak akan membuatnya kembali!!! Kau harus sadar itu.” Kesalku.

■ Pack up and leave everything, don’t you see what I can bring

Can’t keep this beating heart at bay

Set my midnight terror free, I will give you all of me

Leave your lover, leave him for me. ■

“Lalu aku harus bagaimana?” Teriaknya dengan airmatanya yang bisa berhenti sambil menghempaskan gelas itu begitu saja membuatnya menjadi pusat perhatian bagi pelanggan – pelanggan disini.

“Sadarlah dan tinggalkan semuanya, tidak bisakah kau lihat apa yang berikan padamu selama ini? Akan aku katakan yang sebernanya, aku tidak bisa menahan detak jantung jika selalu bersamamu. Semuanya seperti teror untukku, karena setiap saat harus memikirkanmu dan merindukanmu, ku mohon… Berhentilah menangisinya dan meneriakan namanya, akan ku berikan semua yang kupunya. Cukup tinggalkan kekasihmu, tinggalkan dia untuku dan untuk kebaikkan mu.” Ucapku seraya menatap matanya yang mulai membengkak, membuatnya membeku karenaku.

***

■ We sit in bars and raise our drinks to growing old I’m in love with you and you will never know,

But if I can’t have you I’ll walk this life alone

Spare you the rising storms and let the river flow ■

Kami terduduk di bar. Tanpa ada satupun yang berbicara, hanya ada bunyi dentungan antara gelas dan meja kayu. Kami minum layaknya kami sudah dewasa, tidak peduli sepanas apapun alkohol yang kami telan.

“Aku mencintaimu, tapi kau tak pernah tahu itu.” Ucapku memecahkan keheningan, “Dan kau tidak akan pernah menyadarinya.” Lanjutku sambil kembali meneguk minumanku.

Entah sejak kapan aku menikmati minuman keras ini. Semua emosi yang keluarkan tadi membuatku haus akan kepuasan dan membuatku menjadi peminum tanpa mimikirkan apa yang akan terjadi kelaknya nanti.

“Tapi jika aku tidak bisa memilikimu, aku akan menjalani hidup ini sendiri. Apa kau pernah merasakan jatuh kebelakang karena melihat mu terus memanggil namanya? Kau tahu sekuat apapun kau meneriakkan namanya, tidak tidak akan kembali padamu…” Lanjutku tanpa mengalihakan pandanganku pada gelas yang didepanku.

“Apa kau bisa memperbaiki semuanya dengan mulus? Tanpa ada hambatan?” Tanya nya juga tanpa mengalihkan pandangannya pada gelas.

“Akan ku tambal lubang di hatimu. Akan ku perbaiki semua perasaanmu yang pernah hancur karenanya. Akan ku berikan semuanya untukmu, akan ku berikan semampuku!” Ucapku melihatnya sambil memegang tangannya.

“Apa itu akan menjadi sebuah janji?” Tukasnya sambil memutar kursi ke arah ku.

“Aku tidak akan membuat janji yang tidak aku bisa tepati. Biarkan aku yang membuka kembali pintu hatimu yang pernah tertutup itu. Biarkan aku menggantikan posisi Mingyu agar aku bisa membahagiakan mu. Izinkan menjadi pria yang selalu bersamamu dan selalu melindungimu.” Ucapku semakin mempereratkan genggamanku.

“Buat aku mencintaimu… Buat aku berpaling padamu… Buat aku hanya memujamu dalam hidupku… Buat aku jatuh padamu…” Ucapnya lalu beranjak dari kursinya membuatku reflex ikut bangkit dari posisiku.

“Akan ku lakukan! Semuanya akan ku lakukan agar membuatmu berada disisiku!” Ucapku sambil memeluknya erat, “Aku mencintaimu!” Lanjutku.

“Aku mempercayaimu!.” Ucapnya membalas pelukan ku.

Walau kau tak membalas ucapanku, namun aku tahu cepat atau lambat… Kau akan membalas ‘CINTA’ ku.

■ Pack up and leave everything, don’t you see what I can bring

Can’t keep this beating heart at bay

Set my midnight terror free, I will give you all of me

Leave your lover, leave him for me □

The End

Ega Tiara

An uniqe girl who -still- try to find out where she should be...

7 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Oia, edit dikit tulisanny, tambahin dikit kata [ratings] diatas tulisan dikau spy nnt muncul lope lope bwt kita2 klik untuk mengapresiasi karya ny dikau
    -Pake kurung [ ] tanpa spasi
    -Pake huruf r
    -Pake huruf s dibelakangny
    Diketik manual [ratings] ny untuk tulisan2 dikau nnt yg lain, jngn copas coz nnt ga muncul lope2nya
    Yuks dicba
    Semangat

  2. Apaaa? Ini cuma short story? Aduh, gantung banget?
    Apa yang akan terjadi selanjutnya sama Wonwoo dan Hae Mi? Apakah mereka pacaran? Apakah Hae Mi menerima Wonwoo? Wonwoo so sweet banget?
    Jadi, Hae Mi ini patah hati?
    Wonwoo sama Hae Mi sahabatan apa gimana ini yak?
    Semoga aja Hae Mi bisa kembali membuka hatinya. Huhuu

  3. farahzamani5 menulis:

    Si cwe abis patah hati yak dan si cwo itu orang yg mencintai dia tp ‘tak terlihat’ sma si cwe huhu
    Mga si cwo bsa bikin si cwe bahagia dan ngelupain mantan ny dlu
    Wahhh dah lama ga bca ficlet
    Sukaaaa
    Pendek tp ngena dan okehh lah ceritany
    Ditunggu karya2 lainnya
    Semangat trs ya

  4. Semoga cinta nya trbalaskan ?

  5. fitriartemisia menulis:

    eyyy bersatu dan masih harus berjuang supaya cintanya terbalas yaa hehe

  6. Untuk semua yang udah nyempatin komen.
    Terimakasih sekali ya..
    Doain aja semoga bisa melanjutkan cerita Wonwoo dan Haemi.

    Sekali lagi.. Terima Kasih banyak.

  7. rosefinratn menulis:

    :kisskiss