Vitamins Blog

Kesia-sian ku

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

Dulu…  saat aku menempuh sekolah menegah pertama (SMP) diriku selalu bermimpi suatu saat nanti aku bisa menjadi seorang guru dan mengajar sebuah sekolah dijakarta ini dan menjadi panutan anak didik ku. Dan saat SMA nanti aku ingin sekali masuk IPA. Aku ingin sekali membuat penemuan penemuan yang selalu ku impikan.

Dan saat ini, telah ku hempaskan jauh jauh mimpi ku itu. Bukan karna orang tua tidak setuju aku menjadi seorang guru dimasa yang akan datang. Mereka malah memberiku dukungan penuh.

Tapi, satu permintaan orang tua ku yang membuat ku tengelam kedasar laut paling dalam. Aku tidak diperbolehkan masuk SMA dan harus masuk SMK.  Satu impian ku terkubur mendengar keinginan orang tua ku.

Aku tidak pernah membantah, aku adalah anak penurut. Jika ku mengikuti permintaan orang tua ku aku tidak akan masuk ke LAB kimia.

Setelah lama aku terus berfikir, sampai aku putuskan untuk mengikuti permintaan orang tua ku. Tidak ada salahnya juga kan jika menuruti permintaan itu. Aku yakin inilah yang terbaik untukku dan masa depanku yang telah menti ku.

“Ayah, Bunda. Amanda sudah memutuskan akan masuk SMK dengan jurusan tata boga”.

Aku memang menyukai sekali mengutak atik bahan bahan makanan, dari masakan yang mudah sampai tersusah pernah ku coba, membuat kue yang terus gagal dan gagal akhirnya aku berhasil membuatnya, sampai ku coba mendadar telur memakai biscuit rasa coklat kalian tau rasanya? Sama sekali tidak anak. Haha ini lah yang tidak pernah berhenti mencoba hal hal yang baru.

“Bunda engga setuju nda”.

Inilah saat saat yang paling ku tidak suka, disaat aku sudah berfikir masak masak, bunda ku terus menyela, tidak boleh inilah itu lah. Aku pusing dibuatnya. Derita menjadi seorang anak perempuan dari keluarga Pranaja. Peraturan yang begitu ketat, tidak boleh ini, tidak boleh itu membuat tak bisa apa apa.

“kenapa lagi si bun? Aku kan udah ngikutin kemauan bunda buat masuk SMK bukan SMA”.

Sebenarnya disini yang menjadi anak itu aku tau bunda si, selalu aku yang terus mengalah, bunda engga tau apa yang aku inginkan, bahkan semua sudah kuatur tapi karna permintaan ini semua harus diatur ulang kembali. Aku masih tidak habis fikir apa perbedaan antara SMA dan SMK, toh sama sama sekolah juga kan.

“kalo kamu mau nurutin bunda buat masuk SMK benda malah seneng banget, tapi kalo kamu milih jurusan tata boga bunda engga setuju. Kamu kan bisa belajar masak dirumah, buat apa kamu milih jurusan tata boga. Cari jurusan yang lain nda”.

Iya deh bun, aku ngalah lagi sama bunda biar bunda bahagia. Walaupun aku merasa tersiksa sama permintaan bunda. Huffh.

“ kamu fikirin matang matang nda, ayah engga mau kamu salah milih jurusan yang engga sesuai sama minat dan bakat kamu. Ayah rasa apa kata bunda mu itu benar Amanda”.

Ya… aku tahu itu ayah, karna ayah dan bunda adalah satu paket. Aku sebagai anak hanya bisa menurut membuat orang tua ku bahagia. Aku pasti bisa.

“iya iya. Amanda fikirin lagi deh, Amanda masuk kamar dulu ya bun, yah”.

Tuh kan sudah ku bilang mereka memang selalu kompak mau kapan pun itu, terbukti saat aku berkata ingin masuk kamar mereka hanya meganguk. Benar benar kompak, aku ingin sekali suatu saat nanti aku punya suami seperti ayahku.

3 Komentar

  1. Kasian jg Amanda yaa..kdng orangtua egois dan bisa salah jg.
    Cerita yg bagus :YUHUIII

  2. Wah Amanda berat nih hrs yakinin ibunya,, btw msk SMK jg bs jd guru,, nanti kuliahnya ambil IKK, gelarnya jg sarjana pendidikan..

  3. Apa yg akan di pilih Amanda :ragunih