Vitamins Blog

PANDORA’S CURSED : PART 17

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

45 votes, average: 1.00 out of 1 (45 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Aaron melangkahkan kakinya memasuki kamarnya. Ada bau aneh saat ia baru saja melangkahkan kakiknya untuk pertama kali. Bau harum aroma terapi dan bebungaan. Suasana kamarnya terlihat sangat berbeda dari sebelumnya. Terlalu banyak hiasan, terlalu banyak lilin dan wewangian.

 

Aaron kembali melangkahkan kakinya, dan melihat tirai ranjangnya yang telah di tutup. Aaron mengerutkan keningnya. Dia tidak pernah menutup tirai ranjangnya dalam keadaan apa pun, walaupun disaat tidur. Aaron mendekati berlahan, membuka tirai itu pelan-pelan. Tirai itu tersibak disaat Aaron melihat Claudia yang tengah tertidur dengan pakaiannya yang sangat tipis, menampakkan belahan dadanya dan juga lekuk tubuhnya yang terlihat transparan.

 

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Aaron.

 

Claudia terbangun. Ia menyipitkan matanya saat melihat wajah Aaron di pinggir ranjang.

 

“Aaron?” Claudia memposisikan dirinya untuk duduk. “Kau sudah datang?”

 

“Apa yang telah kau lakukan?” Aaron melirik kesekitar ruangan. “Wewangian, bunga di atas ranjang, apa yang ingin kau lakukan, ha?”

 

Claudia menautkan kedua tangannya. Ia harus mengatakannya kepada Aaron sekarang juga. Mengenai kakaknya dan juga keinginannya akan pernikahannya bersama Aaron.

 

“Aku ingin mengatakan sesuatu,” Claudia mengigit bibirnya. “Kau pasti tahu mengenai kakakku yang telah di usir oleh Yang Mulia Raja Charles? Tadi siang aku mengatakannya kepada Raja Charles untuk mengampuni kakakku, tapi dia mengatakan aku harus melakukan sesuatu untuknya dan kerajaannya.”

 

Aaron menaikkan alisnya. “Maksudmu?”

 

“Dia akan mengampuni kakakku bila aku memberikan seorang pangeran kepadanya. Dia ingin….” Claudia melirik kepada Aaron. “Aku melahirkan anakmu.”

 

Claudia diam sejenak, ia melihat reaksi Aaron. Aaron membelalakkan matanya, merasa tidak percaya dengan pendengarannya. Kakaknya sendiri yang mengatakan hal itu? Ia terkekeh dalam hati. Ratu Theresa dan Charles adalah orang-orang yang selalu mengatur hidupnya. Di mulai dari pernikahan dan sekarang adalah urusan keluarganya.

 

“Maukah kau membantuku?”

 

Aaron terkekeh. “Apa yang aku dapatkan dari hal itu?”

 

“Aku akan membuatmu bebas,” Aaron menaikkan alisnya dan terus mendengar perkataan Claudia. “Aku tidak akan membuatmu terikat kepadaku lagi.”

 

Claudia merangkak mendekati Aaron. Ia menjulurkan kakinya ke tepian ranjang dan memeluk Aaron, mendaratkan pipi dan telinganya di dadanya.

 

“Aku akan membiarkanmu bersenang-senang dengan Ilana. Aku tidak akan pernah merasakan cemburu lagi kepadamu. Aku tidak akan melarangmu lagi. Tapi…” Claudia mendongakkan kepalanya. “Berikan aku seorang putra.”

 

Aaron masih memandang tidak percaya kepada Claudia. Wanita itu memberikan janji kepadanya, janji yang menggiurkan. Ia dapat lari dari pernikahan yang menyengsarakan ini. Hanya dengan memberikannya seorang putra, ia bisa kembali seperti dulu lagi.

 

Aaron mencengkram bahu Claudia. “Kau sudah berjanji, dan kau harus menepati janjimu,” Claudia memandang Aaron untuk menunggu jawabannya. “Baiklah.”

 

–{—

 

Charles terus menatap kearah toles bening di hadapannya. Toples itu tetap diam, begitu juga dengan air yang berada di dalamnya. Dirinya masih merasakan kebimbangan. Semua orang tentunya sudah mengetahui mengani kutukan yang diberikan secara turun-temurun oleh leluhurnya. Dosa apa yang telah di lakukan oleh leluhurnya sehingga ia di hadapi dalam situasi yang seperti ini. Was-was, tidak nyaman, dan selalu di hantui oleh saudarinya yang ingin membunuhnya karena hasutan iblis.

 

Ibunya mengatakan bila Ilana, gadis yang ia cintai tak lain adalah saudarinya yang terkutuk. Ia tidak pernah menyangka dan memikirkan hal itu. Ilana tampak terlihat normal, tidak seperti saudarinya yang terlihat aneh dengan selalu berbicara sendiri bagaikan dia mempunyai teman khayalannya.

 

Tapi… mengingat kejadian saat ia berada di kamar mandi bersama Ilana…..

 

“Itu… Iblis…!!”

 

“Lihat di cermin itu, Ilana! Lihat! Disana ada iblis dengan mata merahnya!”

 

“Tidak ada apa-apa, Pangeran. Hanya ada bayanganku disini.”

 

“Aku melihatnya! Aku bersumpah melihatnya!”

 

Ia benar-benar bersumpah melihat iblis itu. Ia masih ingat bagaimana rupanya. Pakaian hitamnya, mata merah menyala, dengan aura gelap di sekelilingnya. Dia menatap tajam kearahnya, bagaikan ia marah kepadanya disaat ia menggoda Ilana. Apa iblis itu adalah penjaga Ilana? Kalau begitu apa yang dikatakan oleh Ratu Theresa adalah kebenaran.

 

Charles beranjak dari kursinya. Ia meraih toples bening itu dan berjalan meninggalkan ruangannya. Jarak kamarnya ke kamar Ilana hanya berjarak satu ruangan. Hari sudah benar-benar malam. Semua orang telah terlelap dalam tidurnya. Dan ia yakin Ilana juga telah jatuh kedalam mimpinya.

 

Charles membuka pintu ruangan Ophelia berlahan-lahan. Cahaya lilin telah dimatikan diruangannya. Charles melangkahkan kakinya, mengendap-endap agar suara langkah kakinya tidak kedengaran. Ia bisa melihat Ilana yang tengah terbaring di ranjangnya. Ia harus nahan nafsunya untuk segera meraup Ilana kedalam pelukannya dan menidurinya sekarang karena Ilana tampak sangat menggairahkan sekarang.

 

Charles memejamkan matanya. Ini bukan waktunya, ia harus melakukan misinya sekarang. Charles membuka tutup toples tersebut dan memercikkan airnya tepat di wajah Ilana. Sekali percikan, dua kali percikan, tiga kali percikan, tidak ada reaksi. Hatinya mulai merasa takut bila apa yang dikatakan oleh ibunya adalah kebenaran. Bila Ilana tidak bangun dari tidurnya walaupun air itu telah ia percikkan tepat di wajahnya, maka Ilana benar-benar adalah Ophelia, saudarinya yang terkutuk.

 

Charles mulai melakukannya sekali lagi. Dan kali ini ia benar-benar memercikkannya dengan keras ke wajah Ilana. Tapi sebelum itu terjadi, ada gerakan di kelopak mata Ilana. Gerakan yang membuat Charles terkejut dan beringsut mundur. Lalu, berlahan-lahan mata Ilana mulai melebar dan mengerjap-ngerjap.

 

“Yang Mulia Raja Charles? Apa itu kau?”

7 Komentar

  1. nah loh,,,, apa yg akan dilakukan oleh raja charles :LARIDEMIHIDUP

    1. afifah putri menulis:

      Apa ayooo….
      Makasih udh comment ?

    2. sama2 :BAAAAAA

  2. truss gmna rja charles

  3. nananafisah184 menulis:

    Aduuhh penasaraaannn :LARIDEMIHIDUP

  4. Charles udah deg2an bngt ni pastinya
    Cuzz lanjut ke part berikutnya

  5. fitriartemisia menulis:

    duh ged-degan yg jadi Charles