Vitamins Blog

Secret Of The Destiny

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

19 votes, average: 1.00 out of 1 (19 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Prolog

 

 

 

Tumpukan salju yang menutupi tanah Zhuyi kini telah meleleh karena udara yang makin menghangat. Musim dingin akan segera berlalu dan bunga-bunga yang cantik akan segera bermekaran. Rakyat tanah Zhuyi menyambutnya dengan suka cita.

Tapi sesuatu yang aneh terjadi. Ada salah satu kerajaan di tanah Zhuyi yang ternyata masih tertutup oleh salju yang tebal. Rakyat kerajaan itu dibuat terheran karenanya. Mereka juga dibuat gelisah karena persediaan makanan mereka kian menipis.

Para pejabat istana juga dibuat panik karena persediaan makanan digudang istana telah kian menipis. Mereka berkumpul disebuah aula besar dengan dekorasi-dekorasi yang indah. Mereka semua berdiri dengan gelisah berbaris di sisi-sisi karpet merah yang melintang ditengah aula hingga ke sebuah singgasana yang berada tinggi diatas beberapa anak tangga.

Mereka segera bersujud mencium tanah ketika seorang Kasim memberitahukan kehadiran jungjungan mereka semua. Raja Li, raja dari kerajaan GanYi. Mereka semua memberikan salam hormat kepada raja Li, lalu segera berdiri dengan membungkuk hormat ketika raja Li sudah duduk di singgasananya.

Raja Li mulai mendengarkan keluhan para abdinya. Ia juga mengerutkan kening merasa bingung dengan kejanggalan yang menimpa kerajaannya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya, dikala kerajaan lain sudah menginjak musim semi sedangkan kerajaannya masih mengalami musim dingin yang cukup berat.

Persediaan makanan juga semakin menipis tentu ini akan mengancam keselamatan rakyatnya. Raja memijat keningnya yang kini terasa pening. Ia juga menghawatirkan keadaan permaisurinya yang sedang mengandung. Jika keadaan ini terus berlanjut, ini juga tidak baik untuk kondisi calon pangerannya.

Pertemuan di aula besar itu selesai, raja Li kembali ke kediamannya menemui sang istri tercinta yang tengah hamil besar. Mungkin tinggal menghitung 2minggu lagi sebelum sang calon pangeran terlahir ke dunia. Ia mempercepat langkahnya ketika ia membayangkan bahwa ada seorang bayi yang akan segera ia timang dalam pelukannya.

Tiba diperaduannya ia melihat sang permaisuri sedang berbaring dan mengelus perut buncitnya yang terbungkus gaun sutra halus. Raja Li tersenyum lembut melangkah mendekat dengan perlahan namun segera berlari ketika ia melihat sang permaisuri yang meringis menahan sakit.

Permaisuri akan melahirkan! Orang-orang istana nampak sedikit kalang kabut, karena kelahiran yang tidak sesuai dengan perkiraan. Namun para dayang istana yang bertugas khusus untuk membantu persalinan telah siap. Mereka bergegas mempersiapkan persalinan sang permaisuri. Kain-kain terbaik disiapkan, air hangat serta beberapa aroma terapi dibakar untuk memberikan ketenangan bagi permaisuri.

Raja Li dengan sangat terpaksa harus keluar dari peraduannya. Dayang hilir mudik memasuki peraduan raja. Raja berdiri tegang di depan pintu peraduannya. Ia senantiasa merapalkan doa pada dewa agar istri dan juga putranya dapat selamat.

Detik demi detik terus berlalu namun belum ada tanda-tanda permaisuri telah melahirkan. Raja Li nampak semakin gelisah dan Kasim Han, Kasim yang nampak terlalu muda untuk menduduki jabatan sebagai Kasim utama itu nampak menenangkan raja Li. Suasana di istana menjadi semakin tegang.

Dan akhirnya suara tangisan bayi terdengar, bergema di seluruh penjuru istana kerajaan GanYi. Seluruh penghuni istana bersuka cita akan kelahiran sang pangeran kecil. Raja Li mengembuskan nafasnya yang tertahan lalu merangsek masuk kedalam peraduannya.

Terlihat istrinya yang nampak semakin cantik dengan keringat yang membasahi kening serta seorang bayi mungil dalam gendongannya. Raja Li tersenyum lebar melihat keduanya. Dengan isyarat raja Li menyuruh semua abdinya meninggalkan peraduannya. Setelah semua abdinya keluar raja Li mendekat dan duduk di samping permaisurinya menatap takjub sang pangeran kecil yang amat menggemaskan kini tengah menyusu.

Tangan-tangan kecil pangeran tampak mengepal erat, matanya tertutup rapat dan bibirnya sedang menghisap nutrisi yang diberikan ibunya. Raja dan permaisuri bertatapan dan tersenyum senang, sungguh berkat dewa melimpah terhadap mereka.

Namun sesuatu yang tak mereka duga datang. Seorang wanita cantik dengan anggunnya berdiri dihadapan keduanya. Raja Li meraung marah karena menganggap wanita itu tak sopan telah mengganggu waktunya bersama sang permaisuri serta putranya. Tapi wanita cantik itu hanya menanggapi raungan kemarahan raja dengan senyumnya yang menawan.

Lalu mengalunlah sebuah senandung dari bibir wanita misterius itu. Senandung takdir yang dibawa sang pangeran kecil ketika lahir. Raja Li dan permaisuri tampak tak percaya dengan apa yang mereka dengar. Tidak mungkin anak semata wayang mereka membawa takdir seperti itu.

Wanita itu hanya tersenyum mendengar penolakan kedua orang tua pangeran, ia hanya menjalankan tugasnya sebagai penenun takdir, memberikan peringatan untuk orang-orang yang memiliki takdir yang berpengaruh bagi kelangsungan keseimbangan alam semesta. Setelah menjalankan tugasnya sang wanita menghilang dengan misterius membuat raja Li dan permaisurinya tersentak kaget.

Kelahiran pangeran diumumkan dan rakyat kerajaan GanYi menyambut dengan suka cita ditengah anncaman musim dingin yang terus bertambah kuat. Sebuah upacara akan dilakukan, upacara pemberkatan pertama sang pangeran kecil penerus tahta raja.

Namun sesuatu terjadi semalam sebelum hari pemberkatan. Sang pangeran tak pernah muncul, dan kerajaan GanYi menjadi kerajaan yang misterius. Kerajaan yang selalu ditutupi oleh salju tebal setiap tahunnya. Kerajaan yang dikelilingi hutan lebat yang menjadi benteng alami sebelum tembok batu tinggi nan kokoh yang melindungi kerajaan GanYi dari gangguan dunia luar. Semuanya sangat misterius tapi kalah misterius dari sosok pangeran yang akan meneruskan tahta kerajaan GanYi.

Penerus satu-satunya kerajaan GanYi, seorang pangeran yang terlahir ketika musim salju. Pangeran yang misterius karena tak seorangpun dari rakyatnya mengetahui rupa atau bahkan namanya sekalipun. Sungguh misterius, semisterius takdir yang menunggu didepan sana..

11 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Haii haiii
    Aq biasa bca cerita di vitamin blog dini hari, aq vote dlu skrng yak
    Jngn pesimis ga ada yg bca yak, bnyk kok insya Allah
    Semangat trs yak

  2. mardilestari menulis:

    Kapan lanjutannya, masih lamakah

    1. Kalo gak hari ini ya besok. Soalnya aku harus ngedit dulu

  3. Kereennn, tulisanmu rapi..
    Kira2 takdir apa yg dibawa sang pangeran??
    Trus itu musim salju kenapa gak berganti juga?
    Penasaraann banget nih. Ditunggu yaa nextnyaa
    semangattt :superhero

    1. Hayohh kalo penasaran lanjut baca chapter selanjutnya nanti ya

  4. farahzamani5 menulis:

    Dan akhirny bru baca jam sgni hihi
    Lahhh ini mah bgs atuh cerita ny
    Pokokny dilanjut ampe selesai ya disini hehe
    Aihhh serba misterius jdi ny ituuu yak
    Sebenarnya apa yg diucapkan wanita misterius itu, senandung takdir macam apa sehingga raja dan ratu ny ga percaya akan itu semua
    Kerajaan ny misterius pula, aq jdi bayangin gmn rupa tu Kerajaan yak hehe
    Ditunggu loh kelanjutanny
    Semangat trs ya

    1. Aduh makasih udah mau baca ceritaku kak.
      Ayo kalo penasaran baca kelanjutannya nanti ya

    2. farahzamani5 menulis:

      Sma2
      Sippp okayyy hehe

  5. Aku juga penasaran sma misteri2 ituuu
    Penasaran pangeran ya kaya apa..
    Ditunggu kelanjutanyaa

  6. Dapet takdir apa ya si pangeran kecil
    Baru lahir juga, sepertinya takdirnya kurang mengenakkan

  7. fitriartemisia menulis:

    nahloh, kira2 takdirnya apa yaaaa